Anda di halaman 1dari 41

Referat

OBESITAS DALAM KEHAMILAN

dr. Susan Meuthia


PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

• Obesitas merupakan suatu penyakit multifaktorial, yang terjadi akibat akumulasi


jaringan lemak yang berlebihan, sehingga dapat mengganggu kesehatan.

• Kegemukan ternyata juga menjadi ancaman yang cukup serius bagi ibu hamil.
• Tidak hanya pada masa kehamilan, ibu yang memiliki kelebihan berat badan,
kemungkinan akan mengalami masalah ketika persalinan dan pasca persalinan

• Resiko obesitas menjadi dua kali lipat jika terjadi pada ibu hamil. Selain beresiko
bagi perkembangan ibu hamil, kondisi kegemukan sendiri membuat usaha untuk hamil
menjadi lebih sulit ketimbang pada perempuan yang massa tubuhnya ideal.
TINJAUAN PUSTAKA
OBESITAS
Definisi Obesitas

Kegemukan

• Dampak dari konsumsi energi yang berlebihan, dimana energi yang


berlebihan tersebut dapat disimpan didalam tubuh sebagai lemak,
sehingga akibatnya dari waktu ke waktu badan akan bertambah
berat disamping faktor kelebihan konsumsi energi, faktor keturunan
juga mempunyai andil dalam kegemukan

Secara fisiologis

• obesitas didefinisikan sebagai suatu keadaan dengan akumulasi


lemak yang tidak normal atau berlebihan di jaringan adiposa
sehingga dapat mengganggu kesehatan
KLASIFIKASI OBESITAS

01 Obesitas dibagi menjadi dua yaitu: tipe android (obese sentral, tipe laki-laki,
buncit) dan ginoid/ ginekoid (obese perifer).

Tipe android lebih banyak dihubungkan dengan risiko penyakit kardiovaskuler, 02


karena pada tipe ini dihubungkan dengan meningkatnya prevalensi intoleransi
gluosa, hipertensi dan hiperlipidemia

03
Klasifikasi IMT yang dapat digunakan untuk membantu dalam
perhitungan IMT untuk menentukan apakah berat badan individu sesuai
dengan tinggi badannya.
Kriteria BB Lebih dan Obesitas Pada
Orang Dewasa Berdasarkan WHO

Kriteria IMT

Berat Badan Kurang < 18,5 kg/m2

Berat Badan Normal 18,5-24,9 kg/m2

Berat Badan Berlebih 25-29,9 kg/m2

Obesitas ( Kelas I ) 30-34,9 kg/m2

Obesitas ( Kelas II) 35-39,9 kg/m2

Obesitas Ekstrim (Kelas III) ≥40 kg/m2


Epidemiologi
OBESITAS

Saat ini diperkirakan jumlah orang di seluruh dunia dengan IMT 30 kg/m 2 melebihi
250 juta orang, yaitu sekitar 7% dari populasi orang dewasa di dunia.

Pada tahun 2018 di Indonesia data menunjukan bahwa prevelensi obesitas pada
penduduk usia > 18 tahun sebesar 21,8 %.

Obesitas pada perempuan usia > 18 tahun di indonesia pada tahun 2018 sebesar
21,8%, meningkat 4,3% dari tahun 2007 (10,5%) dan 7% dari tahun 2013 (14,8%)
dimana prevelensi terendah di nusa tenggara timur 10,3% dan prevelensi tertinggi di
sulawesi utara 30,2% (Riskesdas, 2018).
Prevelensi status gizi
obesitas penduduk
dewasa.
(Riskesdas, 2018)
Etiologi dari obesitas

Genetik
• Anak-anak dari orangtua obes cenderung 3-8 kali menjadi obesitas dibandingkan dari
orangtua berat badan normal, walaupun mereka tidak dibesarkan oleh orangtua
kandung

Lingkungan • Pengaruh keluarga (ex: penggunaan makanan sebagai hadiah, tidak boleh makan
makanan pencuci mulut sebelum semua makanan dipiring habis).

Psikologi • Makan berlebihan dapat terjadi sebagai respon terhadap kesepian, berduka/depresi,
dapat merupakan respon terhadap rangsangan dari luar

Fisiologi • Energi yang dikeluarkan menurun dengan bertambah- nya usia, dan ini sering
menyebabkan peningkatan berat badan pada usia pertengahan, Ex: kelainan
endokrin / seperti Hipotiroid bertanggung jawab untuk obesitas.
Adapun penyebab dasarnya faktor etiologi primer dari obesitas adalah konsumsi kalori yang
berlebihan dari energi yang dibutuhkan.

Kegemukan disebabkan oleh ketidak Besarnya kebutuhan kalori dasar ini


imbangan kalori yang masuk ditentukan oleh genetik atau
dibanding yang keluar. Kalori diperoleh keturunan. Namun aktifitas fisik dan
dari makanan sedangkan olah raga dapat meningkatkan jumlah
pengeluarannya melalui aktivitas tubuh penggunaan kalori keseluruhan.
dan olah raga.

Jadi ketidak imbangan kalori ini dapat


ditentukan oleh faktor keturunan tapi
dipicu oleh pola hidup dan
lingkungan.
Kebiasaan hidup santai, malas bergerak,
selalu dibantu oleh orang lain
(pembantu/supir) atau alat (remote/
handphone/ eskalator/ kendaraan) dan
makan berlebihan akan meningkatkan
asupan dan menurunkan luaran kalori.
11-18 thn : 2200 kal/hari
19-24 thn : 2100 kal/hari
Asupan kalori yang 25-50 thn : 2300 kal/hari
dibutuhan wanita 51 thn/ lebih : 1900 kal/hari
aktivitas sedang Wanita hamil ( TM II / TM III ) : Tambah 300 kal/hari
Ibu yang menyusui : di tambah 500 kal/hari
 
Pada hakekatnya derajat lemak tubuh (IMT) merupakan cerminan dari interaksi

03
02
01

LINGKUNGAN GENETIK
PERKEMBANGAN
Faktor lingkungan yang mempengaruhi obesitas pada
penduduk adalah

Faktor
Faktor demografi Faktor biologi Faktor perilaku
sosiokultural
• Umur • Tingkat • paritas (IMT lebih • Nutrisi
• Gender pendidikan tinggi dengan • Merokok
• Penghasilan/ makin • Konsumsi
profesi meningkatnya alkohol
• Status jumlah anak) • Aktivitas fisik
perkawinan
OBESITAS
DALAM KEHAMILAN
Obesitas pada Kehamilan

Obesitas pada kehamilan adalah apabila berat badan


dalam kehamilan melebihi 175 pon atau sekarang 40%
(biasanya 100 pon atau lebih) diatas berat badan ideal.

Wanita kegemukan berisiko tinggi untuk hipertensi,


diabetes gistasional, dan infeksinal, infeksi saluran kencing,
dan infeksi episiotomi atau luka.
• Saat ini, kasus diabetes pada masa kehamilan (gestational
diabetic) semakin meningkat. Penyebab utamanya adalah
obesitas

• Akibat peningkatan risiko tersebut, setiap ibu hamil diwajibkan


melakukan screening kadar gula darah terutama saat usia
Obesitas dalam kehamilan menginjak minggu ke 24-28.
Kehamilan
• Ibu hamil disarankan untuk mengatur berat badan agar tetap
berada pada kondisi ideal. Peningkatan berat badan di trimester
pertama memang relatif sedikit, tidak naik atau bahkan berkurang
karena muntah-muntah.

• Peningkatan berat badan yang cukup pesat terjadi di trimester 2


dan 3, pada periode inilah perlu dilakukan pemantaun ekstra
terhadap berat badan.
Epidemiologi Obesitas dalam Kehamilan

Pada studi yang dilakukan di Kanada, ibu hamil dengan berat badan yang
naik lebih dari seharusnya, akan semakin meningkatkan terjadinya bayi
lahir lebih berat dan menimbulkan masalah kesehatan pada bayi dan ibu.

Bahkan bayi dapat lahir dengan berat badan lebih dari 4.5 kilogram,
sebagai bayi besar.

Wanita yang memiliki berat badan berlebih (overweight) sebelum hamil


atau mengalami kenaikan berat badan saat hamil lebih dari 12-16% dari
sebelumnya memiliki risiko melahirkan bayi macrosomia.
Etiologi obesitas pada ibu hamil

Obesitas pada ibu hamil


Obesitas dapat disebabkan oleh disebabkan oleh banyak faktor
peningkatan masukan energi, antara lain usia ibu saat hamil,
penurunan dalam mengeluarkan paritas, riwayat keluarga, pendidikan,
energi atau kombinasi keduanya. status sosial ekonimi dan faktor pola
makan
Faktor yang menyebabkan obesitas pada ibu hamil

03
02
01

Pola makan Aktivitas fisik


Riwayat keluarga
Patofisiologi

Obesitas terjadi akibat ketidakseimbangan masukan dan keluaran kalori dari


tubuh serta penurunan aktivitas fisik (sedentary life style) yang menyebabkan
penumpukan lemak yang melebihi batas normal.

Pengaturan keseimbangan energi diperankan oleh hipotalamus melalui 3


proses fisiologis yaitu mengendalikan rasa lapar dan kenyang, mempengaruhi
laju pengeluaran energi dan regulasi sekresi hormon.

Proses dalam pengaturan penyimpanan energi ini terjadi melalui sinyal-sinyal


eferen (yang berpusat di hipotalamus) setelah mendapatkan sinyal aferen
(sinyal sensorik) dan perifer (jaringan adiposa, usus dan jaringan otot).
Manifestasi Klinis
• Paha tampak membesar, terutama pada bagian proximal, tangan relatif kecil dengan jari-jari berbentuk
runcing.

• Kelainan emosi raut muka, hidung dan mulut relatif tampak kecil dengan dagu berbentuk ganda, wajah
bulat dengan pipi tembem.

• Lengan atas membesar, pada pembesaran lengan atas ditemuka pada bisep dan trisep.

• Leher relatif pendek.

• Dada membusung dengan payudara membesar.

• Perut membuncit (pendulous abdomen) dan striae abdomen.


Komplikasi Obesitas pada Kehamilan

Komplikasi Komplikasi
pada Ibu pada bayi
Komplikasi Obesitas pada Kehamilan

Preeklampsia

• Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yang diikuti


oleh peningkatan kadar protein di dalam urin. Wanita hamil dengan
preeklampsia juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan
tangan.
• Preeklampsia dapat berlanjut kepada eklampsia yang dapat
menyebabkan ibu hamil koma, bahkan kematian, baik sebelum, saat atau
setelah melahirkan.

Diabetes gestasional

• Diabetes atau penyakit tingginya kadar gula dalam darah yang terjadi
selama proses kehamilan ini terjadi pada sekitar 4% dari jumlah total ibu
hamil di seluruh dunia.
Bila Ibu Hamil mengalami diabetes gestasional, lakukan
beberapa hal berikut:

• Atur pola makan sesuai kebutuhan kalori ibu hamil. Sebaiknya konsultasi dengan ahli gizi,
karena jika kalori kurang, berisiko terjadi hipoglikemia (kadar gula darah turun drastis ditandai
lemas, keringat dingin dan pingsan).

• Kurangi konsumsi gula yang banyak terdapat pada minuman dan camilan manis.

• Kontrol darah berkala, baik saat kontrol rutin maupun periksa sendiri. dengan menggunakan
alat pengukur kadar gula darah yang praktis.
Kelainan
Makrosomia
Komplikasi pada bayi
kongenital
dari ibu yang
mengalami obesitas

Antepartum
Prematuritas
stillbirth
Hal pertama yang dilakukan dokter adalah melakukan
serangkaian tes di trimester awal. Perlu dilakukan
pemeriksaan gula darah, tekanan darah, dan pengukuran
berat badan.

Pencegahan Obesitas pada Kehamilan

Pemeriksaan ini diulang lagi di akhir trimester 3 untuk


mengetahui apakah sang ibu berisiko terkena diabetes dan
hipertensi. Selanjutnya, dilakukan pemantauan terhadap
perkembangan janin dari bulan ke bulan.
Pencegahan lainnya adalah dengan cara membatasi kalori.
Cara ini memang sering jadi kontroversi karena, di sisi lain,
janin membutuhkan nutrisi lebih.

...Pencegahan Obesitas pada Kehamilan

Pengurangan kalori ditakutkan akan mengganggu


perkembangan janin.

Yang terpenting, komposisi makanan harus seimbang.


Selain mengatur pola makan, dianjurkan untuk melakukan
aktivitas fisik. Jalan pagi sangat baik untuk menjaga konsisi
ibu tetap sehat.
Cara menghitung ibu hamil dengan obesitas menggunakan LILA (Lingkar Lengan Atas)

01 Lingkar lengan atas (LILA) adalah suatu cara untuk mengetahui


resiko kekurangan energi kronis atau kelebihan energi kronis pada
wanita subur usia 15-45 tahun atau ibu hamil.

Lingkar lengan atas ibu hamil dibagi menjadi 3 kategori yaitu


kurang (<23,5 cm), normal (23,5 – 28,5 cm), lebih (28,5 cm). Apabila 02
LILA ibu hamil lebih dari 28,5 maka ibu hamil mengalami obesitas.
Pengukuran LILA
Setelah pengukuran LILA telah selesai dilaksanakan dan dicatat
hasilnya, selanjutnya nilai LILA dalam cm diubah dalam bentuk
persentase dengan standar:
Laki-laki : 29,3 cm
Perempuan : 28,5 cm
 
Rumus mengubah nilai LILA dalam bentuk persentase :
 
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐿𝐼𝐿𝐴 (𝑐𝑚) 𝑥 100% =
𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐿𝐼𝐿𝐴 (𝑐𝑚)
 
Interpretasi hasil presensi (%) LILA yaitu kurang (<90%), normal (90%-
110%), overwaight ( 110%-120%), dan obesitas (>120%).
Prinsip Diit Obesitas pada Kehamilan

Tujuan diit pada ibu hamil dengan Syarat diit pada ibu hamil dengan
obesitas obesitas

• Memberikan makan rendah kalori guna • Kalori dikurangi sebanyak 500-700


mencapai berat badan normal dibawah kebutuhan normal.
• Mempertahankan tumbuh kembang bayi Pengurangan kalori dilakukan dengan
yang normal pengurangan konsumsi karbohidrat dan
• Mempertahankan kesehatan ibu hamil lemak.
Menghindari terjadinya komplikasi • Protein tinggi untuk pertumbuhan bayi
kehamilan dan pembentukan sel darah merah.
• Tinggi vitamin dan mineral
• Tinggi serat untuk memberi rasa
kenyang
  RK I RK II RK III RK IV
JENIS Berat URT Berat URT Berat URT Berat URT
(gr) (gr) (gr) (gr)

Beras 100 1 gls 150 1,5 gls 200 2 gls 250 2,5 gls

Protein 100 2 ptg 150 3 ptg 150 3 ptg 200 4 ptg

Hewani                

Diit Rendah Kalori Telur


Protein Nabati
50
100
1 btr
4 ptg
50
100
1 btr
4 ptg
50
150
1 btr
5 ptg
50
150
1 btr
5 ptg
(RK)
Sayuran 400 4 gls 400 4 gls 400 4 gls 400 4 gls
Buah 400 4 ptg 400 4 ptg 400 4 ptg 400 4 ptg
Minyak 10 1,5 sdm 15 1,5 sdm 15 1,5 15 1,5 sdm
sdm
Gula Pasir - - 10 1 sdm 15 1,5 15 1,5 sdm
sdm
Nilai Gizi - - - -
Kalori 1200 kal 1500 kal 1700 kal 1900 kal
Protein 59 gr 71 gr 75 gr 80 gr

Lemak 35 gr 40 gr 45 gr 48 gr

Hidrat Arang 173 gr 206 gr 250 gr 270 gr


• Sayuran – sayuran

• Buah – buahan
Pedoman untuk
mengurangi • Nasi, Sereal, dan Roti
lemak
• Susu

• Protein

• Lemak
Sayuran – sayuran

• Kurangi konsumsi sayuran dengan bumbu kacang yang digoreng, ganti bumbu kacang
yang disangrai.
• Batasi konsumsi sayuran dengan bumbu kelapa yang berlebih ( seperti, urapan) , atau
santan kental
• Batasi konsumsi sayuran dengan dressing keju yang berlebih, contohnya salad.
• Konsumsi sayuran dengan cara direbus, dikukus, dalam bentuk segar.

Buah – buahan

• Konsumsi buah – buahan dalam bentuk segar.


• Kurangi konsumsi buah–buahan yang berlemak.
Nasi, Sereal, dan Roti

• Kalau bisa konsumsi nasi beras tumbuk atau nasi agar roti yang mengandung bekatul
atau havermouth.
• Batasi sereal dan krackkers yang berminyak atau yang mengandung lemak lebih dari 2
potong/hari.
• Batasi kebiasaan sarapan dengan roti mentega dan susu full cream.

Susu

• Gunakan susu skim, susu kedelai, atau yougurt yang rendah lemak
• Pilih keju rendah lemak misalnya Cottage Cheese.
• Pilih es krim yang tidak mengandung susu, misalnya es krim yang terbuat dari sari buah.
• Pilih makanan pencuci mulut yang terbuat dari makanan berserat seperti agar – agar
dengan saus dari susu skim.
Protein

• Pilih daging tidak berlemak dan berwarna cerah, seperti daging ayam kampung ( tanpa
kulit), ikan dll.
• Hindari konsumsi jerowan, daging berlemak, otak, kepala, dan brutu ayam.
• Tingkatkan konsumsi protein nabati sebagai penganti, seperti tahu, tempe, kacang hijau,
dll.
• Batasi konsumsi lauk yang digoreng, diolah dengan santan kental.
• Masak dengan cara merebus, memanggang, menumis, mepepes.

Lemak

• Kurangi konsumsi minyak goreng sampai 1 sendok makan/hari ( 10 gram).


• Pilih keju rendah lemak misalnya Cottage Cheese.
• Pilih es krim yang tidak mengandung susu, misalnya es krim yang terbuat dari sari buah.
• Pilih makanan pencuci mulut yang terbuat dari makanan berserat seperti agar – agar
dengan saus dari susu skim.
KESIMPULAN
Kesimpulan

Obesitas diartikan sebagai peningkatan berat badan diatas 20% dari batas
normal. Selain kelebihan berat badan nilai TSF pada pasien dengan obesitas
lebih dari 15 mm untuk laki-laki dan lebih dari 25 mm untuk wanita.

Faktor Penyebab Obesitas terdiri dari faktor demografi, faktor sosiokultural,


faktor biologi, faktor perilaku.

Obesitas pada kehamilan adalah apabila berat badan dalam kehamilan


melebihi 175 pon atau sekarang 40% (biasanya 100 pon atau lebih) diatas berat
badan ideal. Resiko obesitas menjadi dua kali lipat jika terjadi pada ibu hamil.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai