Anda di halaman 1dari 14

KOMUNIKA

SI DENGAN
PASIEN
KEBUTUHA
N
PENGLIHAT
AN
Dosen Pengampu : Dwi Kartika R., M. Kep., Sp. Kep MB

Anggota Kelompok :

212201001 Aidatus Isro Umairoh 212201013 Alwi Gian Pambudi


212201002 Gus Mujab 212201014 Alya Meidy Saputri
212201003 Khusnul Fera Triansyah 212201015 Amanda Akselina Putri
212201004 Rahayu Dwi Supriatin 212201016 Ananda Rana Piranti
212201005 Sifa Amaliyanah 212201017 Andin Permadani
212201006 Adeana Putri 212201018 Arcelia Agustin
Pengertian komunikasi
Dikutip dari buku "Dinamika Komunikasi" karangan Onong Uchjana Effendy . Komunikasi
dilihat dari 2 sudut pandang :

Etimologis : Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin "communicatio dan
communicatus " yang memiliki arti alat yang berhubungan dengan sistem penyampaian dan
penerima pesan yang berlangsung dengan makna yang sama, saling memahami apa yang
dikomunikasikan hal ini bersifat komunikatif

Terminologis : proses penyampaian suatu pernyataan kepada orang lain, karena komunikasi pun
melibatkan sejumlah orang atau manusia yang disebut sebagai Human Communication
( Komunikasi manusia).

Sehingga definisi dari komunikasi adalah suatu proses penyampaian, pertukaran, dan penerimaan
ide atau informasi yang diinginkan oleh pengirim pesan kepada penerima pesan sehingga akan
menimbulkan respon perilaku yang dapat mengubah sikap dan perilaku penerima pesan baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Pengertian
Komunikasi dengan
Pasien dengan
kebutuhan khusus.
Komunikasi adalah salah satu faktor pemberi kontribusi dalam
pemulihan kondisi pasien. sehingga harus berjalan dengan baik.
Komuniasi yang biasa dilakukan oleh perawat kepada pasien biasanya
adalah komunikasi terapeutik. Untuk itu perawat harus mempunyai
kemampuan khusus dalam berkomunikasi dan kepedulian sosial yang
meliputi keterampilan intelektual teknikal dan interpersonal kepada
pasien penyandang disabilitas.
Komunikasi yang diterapkan kepada pasien penyandang disabilitas atau
gangguan fisik, tentu menggunakan tata cara pelaksanaan. Pelaksanaan
komunikasi tersebut melewati berbagai tahapan proses keperawatan
untuk memenuhi berbagai kebutuhan dasar yang diperlukan pasien.
Keunggulan pada
Komunikasi pasien
dengan kebutuhan
penglihatan
Komunikasi terapeutik pada pasien gangguan penglihatan dinilai efektif
untuk mengatasi kecemasan ringan. Karena dengan penglihatannya
yang terganggu, kecemasan pasien akibat melihat obat/alat yang akan
diberikan kepadanya, akan berkurang. Pasien cenderung mendengar,
mengikuti, fokus, dan diam.
Hambatan pada
komunikasi pasien
kebutuhan
penglihatan
Hambatan pada komunikasi pasien kebutuhan penglihatan :

● Pasien tidak dapat mengetahui tindakan apa saja yang dilakukan oleh perawat
● Pasien tidak mengekspresikan keluhannya secara alami dan sistematis.
● Perawat kesulitan melakukan komunikasi dengan bahasa tubuh
● Pasien kesulitan memahami informasi yang diberikan perawat dengan gerakan
● Perawat susah untuk melakukan identifikasi guna mengungkapkan perasan
pasien
Komunikasi Efektif
dengan Pasien yang
memiliki Kebutuhan
Penglihatan
Agar komunikasi antara perawat dengan pasien yang memiliki gangguan
penglihatan dapat berjalan lancar, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan perawat yaitu :
a. Perawat harus mampu mempertimbangkan suasana saat komunikasi
berlangsung
b. Perawat harus bisa membangun hubungan interpersonal dengan pasien
c. Perawat mampu mempertimbangkan bentuk penyampaian komunikasi
nya
d. Perawat harus bisa mempertimbangkan isi dan intonasi suara ketika
berkomunikasi dengan pasien
e. Perawat harus bisa menciptakan lingkungan fisik yang aman dan kondusif
untuk pasien
f. Perawat mampu membuat ide-ide untuk berkomunikasi dengan pasien
g. Perawat mampu menyampaikan pedan secara jelas, singkat dan mudah
dipahami oleh pasien
h. Perawat mampu memotivasi pasien
Tekhnik komunikasi dengan
klien gangguan penglihatan

1. Pastikan kondisi penglihatan pasien, apakah buta sebagian atau keseluruhan


2. Identifikasi diri sebagai perawat
3. Berbicara menggunakan nada suara yang normal
4. Ucapkan kata-kata atau jelaskan sebelum menyentuh pasien
5. Beri tahu pasien ketika akan meninggalkan atau memutus komunikasi
6. Orientasikan pasien dengan suara yang terdengar di sekitarnya
7. Orientasikan pasien ketika berpindah ruangan atau pada lingkungan baru
8. Peduli sejauh mungkin untuk mengambil posisi jarak pada pasien gangguan
penglihatan
9. Perawat pertama-tama memberi tahu identitas diri serta perannya
DAFTAR PUSTAKA

Anugrah,A.2018.Komunikasi Antarpribadi Guru dalam Membina Kemampuan


Komunikasi Siswa Tunanetra di Sekolah Luar Biasa Yukartuni Makasar.
KEPERAWATAN DASAR 2
KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM KEPERAWATAN. Andalas University Press.
Padang.Nurhadi, Kurniawan. 2018.Kajian Tentang Efektivitas Pesan dalam
Komunikasi.
Loihala, M., Efake, H. P., & Mustamu, A. C. (2019). HUBUNGAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK DENGAN KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI KATARAK DI
RUMAH SAKIT SELE BE SOLU KOTA SORONG. Nursing Arts, 13(2), 117-123.
Mardiani, I., Safitri, N., & dkk. (2018). Komunikasi kepada Klien Berkebutuhan Khusus
(Disturbed Visibility). hh 1-25Heri Zan Pieter, S.Psi. & dkk (2017). komunikasi
dasar perawat. HH 1-271
Ns. Rika Sarfika, S.Kep., M.Kep, dkk. 2018. BUKU AJAR
Universitas Islam Negeri Alauddin MakassarWijayanti, E. T. (2017). DASAR DASAR
KOMUNIKASI UNTUK MAHASISWA KEPERAWATAN.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai