Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 4

ANGGOTA

1. Dinda Rizky A
2. Ivanka Salsabilla
3. Laila Fadia Alfus
4. Meliyana
5. Putri Aprilianti
6. Windra Mudi
7. Nabila Zhalyka
8. Atika Rahmah
“GERAKAN PEMUDA PASCA
KEMERDEKAAN”

— Enjoy watching
Setelah pelaksanaan proklamasi kemerdekaan memang tidak dengan serta merta membawa
indonesia ke dalam situasi yang aman dan tentram.

Berbagai peristiwa pengalihan kekuasaan terjadi hampir di semua kota Jawa dan Sumatera. Hal
ini seiring dengan berbagai usaha yang dilakukan untuk memperkuat barisan pemuda.

Peran pemuda dalam periode mempertahankan kemerdekaan ini sangat besar, mereka
berjuang bersama bersama dan mengangkat senjata demi kehormatan bangsa indonesia.

Dalam pasca kemerdekaan perjuangan pemuda bsa dilihat ppada rentang waktu 1950 hingga
1959 dimana muncul organsasi kemahasiswaan, lalu pada tahun 1966 para pemuda dan
mahasiswa Indonesia banyak mengambil peran dalam mendirikan orde baru atau yang biasa
dsebut angkatan 66.

Pada tahun 1998 Gerakan pemuda berhasil menuntut reformasi dan dihapusnya korupsi, kolusi,
dan nepotisme, hingga ribuan pemuda dan mahasiswa saat itu mencapai klimaks dengan
pernyataan pengunduran diri presiden Soeharto didalam jabatannya.
INSIDEN HOTEL YAMATO

Para pemuda juga menentang simbol-


simbol yang menunjukan kesan akan
kembalinya kekuasaan Belanda di
Indonesia, seperti ketika di Hotel
Yamato, Surabaya. Dikibarkan
bendera Belanda yang berwarna
merah, putih, dan biru.
Para pemuda kemudian menyerbu
hotel tersebut pada 19 september
1945. beberapa orang dari mereka
yaitu Sudirman, Haryono, dan
Kusnowibowo naik ke tiang bendera
untuk menurunkan bendera 3 warna
itu, menyobek warna birunya dan
mengibarkannya kembali dengan
warna merah dan putih.
Peristiwa yang sangat mengundang
resiko ini telah menunjukan adanya
keinginan yang dalam dari bangsa
indonesia untuk mempertahankan
kemerdekaan meskipun harus
berkorban jiwa. Insiden bendera ini
selalu menjadi kenangan bagi bangsa
Indonesia karena semangat patriotis
yang ditunjukan oleh para pemuda
yang sangat spontan dan tanpa pamrih.
PERISTIWA RAPAT RAKSASA IKADA

Acara yang sedianya diadakan pada


17 September diundur dua hari dan
dilakukan di lapangan Ikatan Atletik
Djakarta atau IKADA. Peristiwa ini
juga disebut sebagai rapat ikada.
Penggagas rapat raksasa ini yaitu
komite Van Aksi yang merupakan
wadah bagi para pemuda dan
mahasiswa. Mereka mampu
memobilisasi massa hingga 300 ribu
orang dan mendesak pemerintah
untuk hadir dalam agenda tersebut.
Pemerntah Dai Nippon yang mendengar
rencana rapat ini membuat perintah
tandingan. Mereka melarang
mengadakan rapat umum di lapangan
IKADA dan mengancam akan menindak
tegas untuk mencegah hal itu
berlangsung.
Walaupun mendapat tekanan dari
pemerintah Jepang, para pemuda tersebut
menolak tunduk pada berbagai ancaman
yang diberikan. Namun pemerntah
Indonesia justru bersikap lunak karena
tidak mau mengambil resiko untuk
melawan kemauan Jepang
Namun para pemuda dari Asrama
Prapatan 10 terus membujuk Sukarno.
Bung Karno pun melunak dan mau
menghadiri rapat tersebut.
Bersama Bung Hatta, Bung Karno
meminta massa rapat besar IKADA
untuk tetap tenang dan percaya kepada
pemerintah.

"Kalau memang saudara percaya kepada


Pemerintah Republik Indonesia yang akan
mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan
ini, walaupun kami akan merobek karenanya,
maka berikanlah kepercayaan itu kepada
kami, dengan tunduk kepada perintah-
perintah kami dan disiplin. Sesudah perintah
kami ini, marilah kita sekarang pulang
dengan tenang dan tentram." ucapnya
R A H
SE J A

THANK YOU FOR WATCHING 

Anda mungkin juga menyukai