Anda di halaman 1dari 14

Stunting

By : Gabriel Rizky Ramadhany


19010012
9th GRADE:

01
Definisi
9th GRADE:

Stunting...
Stunting adalah gangguan pertumbuhan linier yang
disebabkan kurang gizi yang berlangsung kronis Kekurangan
gizi menjadi salah satu penyebab kematian balita di Indonesia.
Konsekuensi kurang zat gizi dalam jangka waktu lama adalah
gagal tumbuh. Pendidikan ibu yang rendah merupakan factor
risiko yang penting
pada pertumbuhan anak
9th GRADE:

Angka kejadian
02 stunting
9th GRADE:

Keadaan gizi balita pendek menjadi penyebab 2,2


juta dari seluruh penyebab kematian balita di
seluruh
dunia Hasil penelitian menunjukkan faktor status
gizi dengan berat badan lahir < 2.500 gram
memiliki pengaruh secara bermakna
terhadap kejadian stunting pada anak dan
memiliki risiko mengalami stunting sebesar 3,82
kali.
9th GRADE:

faktor-faktor yang mempengaruhi anak mengalami stunting


Faktor pendidikan ibu rendah
memiliki pengaruh secara
bermakna terhadap kejadian
stunting pada anak dan memiliki
01
Faktor pendapatan rumah
risiko mengalami stunting
tangga yang rendah
sebanyak 1,67 kali
diidentifikasi sebagai
02 predictor signifikan untuk
Faktor sanitasi yang stunting pada balita sebesar
tidak baik memiliki pengaruh 2,1 kali
yang signifikan terhadap kejadian
stunting pada balita dan memiliki 03
risiko
mengalami stunting hingga
sebesar 5,0 kali.
9th GRADE:

Solusi dalam
03 mencegah stunting
9th GRADE:
Solusi...

01 02 03

Pola makan Pola asuh Sanitasi dan air bersih


Bagi anak-anak dalam masa edukasi tentang kesehatan dan membiasakan cuci tangan pakai
pertumbuhan, memperbanyak gizi bagi remaja sebagai cikal sabun dan air mengalir, serta
sumber protein sangat bakal keluarga, hingga para calon tidak buang air besar
dianjurkan, di samping tetap ibu memahami pentingnya sembarangan
membiasakan mengonsumsi memenuhi kebutuhan gizi saat
buah dan sayur. hamil untuk peningkatan
kesehatan gizi atau ibu dan anak
9th GRADE:

04 Hasil penelitian
9th GRADE:
Penelitian yang dilakukan oleh Blake ditemukan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan diantara BBLR (<2,5kg) dengan kejadian
stunting pada balita (p value <0,001)
dengan OR sebesar 3,82 (95% CI 2,29-6,37). Peluang pertumbuhan
stunting dan kekurangan gizi yang terus menerus pada bayi BBLR
yang diamati konsisten dengan penelitian yang dilakukan di negara-
negara dengan keadaan
sumber daya terbatas lainnya di Afrika dan Asia. Dalam penelitian
kohort di Cebu, Filipina, BBLR adalah prediktor stunting sampai
setidaknya dua tahun dan menunjukkan karakteristik keluarga baduta
sebagian besar memiliki ayah
dan ibu berpendidikan rendah masing-masing sebesar 82,4 persen
dan 68,6 persen. Ibu yang memiliki tingkat pengetahuan gizi
kategori rendah yaitu sebesar 78,4 persen
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa prevalensistunting pada
populasi sampel adalah 33,3%.
9th GRADE:

Kesimpulan &
05 saran
9th GRADE:
Kesimpulan....
simpulan bahwa faktor status gizi dengan berat badan lahir
<2.500 gram memiliki pengaruh secara bermakna terhadap
kejadian stunting pada anak dan memiliki risiko mengalami
stunting dan ada hubungan tingkat pendidikan ibu dengan
kejadian stunting. Selain itu, tidak terdapat hubungan antara
tingkat pendidikan ayah, tinggi badan ayah, tinggi badan
ibu, dan tingkat pengetahuan gizi ibu dengan stunting
9th GRADE:

Saran...
Diperlukan upaya pendekatan jangka pendek agar ibu
memberikan ASI eksklusif sampai anak 6 bulan,
memberikan ASI dan makanan pendamping ASI
sesuai dengan umur hingga berumur 12 bulan,
sehingga anak 6-23 bulan dapat mengejar tumbuh
kembangnya dengan baik. Sedangkan pendekatan
jangka panjang yang dapat dilakukan untuk memutus
mata rantai stunting adalah dengan meningkatkan
pendidikan formal calon ibu, karena pendidikan
merupakan cara yang praktis agar ibu lebih mudah
menyerap informasi kesehatan.
9th GRADE:

Thankyou

Anda mungkin juga menyukai