Anda di halaman 1dari 40

Kelompok 3

Blok Gagguan Sistem Ginjal & Saluran Kemih


Kelompok 3
1. Immanuel Daniel Maker
2. Alicia Okoseray
3. Lucyana Priskila Howay
4. Jojor Gresya Elena Sirait
5. Tivani Putri Karubuy
6. Helpitrayani Sari Purba
7. Morris Gilbert Julivan Andoy
8. Stevani Okage Mabel
9. Angeline Beatrixanna Clara Komboy
10. Jose Ferdan Marthin Amsamsium

Tutor: dr. Ricky Rumboirusi


Skenario
 
 
Seorang pria berusia 55 tahun datang ke poliklinik urologi dengan keluhan nyeri pada pinggang kanan. Nyeri pada pinggang kanan
sudah dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan terus menerus disertai mual, muntah dan demam. Pasien mengaku
kurang minum air putih dan lebih banyak mengkonsumsi kopi dan teh. Dari pemeriksaan fisik di dapatkan benjolan pada
pinggang kanan yang terasa nyeri Ketika diketuk pada costovertebral angle. Pada pemeriksaan foto polos abdomen tidak
didapatkan bayangan radiooapak. Pemeriksaan dilanjutkan dengan yang dikombinasikan dengan pemeriksaan BNO - IVP,
didapatkan adanya batu ginjal yang teletak pada pyelum dan hidronefrosis sedang pada ginjal kanan. Setelah dilakukan diskusi
diputuskan untuk melakukan tindakan PCNL pada ginjal kanan.
 
Pada saat pasien kontrol setelah operasi, pasien mengeluhkan adanya keluhan hesitansi pada saat berkemih. Keluhan terminal
dribbling, weak streaming dan nocturia juga menjadi keluhan pasien. Setelah dilakukan penghitungan IPSS Score atas keluhan
LUTS yang dirasakan pasien, didapatkan nilai 18 dimana pasien gejala sedang. Pasien juga mengeluhkan adanya ejakulasi dini.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan prostat kesan membesar, kenyal, tidak terdapat nodul. Dari pemeriksaan laboratorium
didapatkan nilai PSA 3 ng/mL yang dilakukan sebagai penapisan kanker prostat. Dari USG didapatkan besar prostat 50 cc. untuk
pengobatan diputuskan terapi dengan alpha blocker dan PDE5 inhibitor. Pasien. Diminta untuk kontrol berkala.
ANAMNESIS
IDENTITAS PASIEN
• Nama: Mr.X
• Jenis kelamin: Pria
• Usia: 55 Thn
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
 Frekuensi/onset: nyeri dirasakan sdh sejak 1
minggu yg lalu
 Lokasi: pinggang kanan
 Kualitas/kuantitas: nyeri dirasakan terus
Keluhan Utama
• Nyeri pada pinggang kanan menerus
 Fakror memperberat/memperingan: -
 Keluhan penyerta: mual,muntah dan demam

Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) -

Riwayat Penyakit Keluarga (RPK) -

Riwayat Sosio-ekonomi

 Didapati pasien ↓ minum air putih dan


sering mengonsumsi teh dan kopi
PEMERIKSAAN FISIK
• Kesadaran PEMERIKSAAN FISIK UROLOGI
: Kompos mentis

Tanda-tanda Vital
Pemeriksaan Abdomen
TANDA VITAL NILAI NORMAL  Inspeksi
 Palpasi
• Pemeriksaan regio costo-
 Perkusi vertebralis
Tekanan Darah 120-130/80-
(TD) 85mmHg
 Auskultasi • Pemeriksaan Supra Pubik
Pemeriksaan Genitalia Eksterna
Denyut Nadi 60-100x/menit
(DN) Pemeriksaan Colok Dubur
Respirasi 14-20x/menit
Suhu badan 36. 1º- 37. 2ºC

Bickley, Lynn S. 2009. Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Bates. Edisi 8. Jakarta : EGC. P81-84 ,p93,p95.
Pemeriksaan abdomen
 Pemeriksaan regio costo-vertebralis
• Inspeksi > benjolan di RCV
• Perkusi > RCV terdapat nyeri

Pemeriksaan Colok Dubur

 prostat kesan membesar, Hasil pemeriksaan fisik


kenyal, tidak terdapat nodul.
berdasarkan skenario

Bickley, Lynn S. 2009. Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Bates. Edisi 8. Jakarta : EGC. P81-84 ,p93,p95.
Pemeriksaan Pemeriksaan
penunjang Batu penunjang BPH
saluran kemih
  Urinalisis
Pemeriksaan darah Lengkap
  Pemeriksaan PSA : PSA pasien 3
Urinalisis
 Foto polos abdomen : Pada pasien ng/ml
 Uroflowmetry
tidak didapatkan bayangan radiopaque
  USG : Besar prostat pasien 50 cc
BNO IVP : Batu ginjal pada pada Pyelum dan
Hydronephrosis sudah terjadi pada ginjal kanan.
 USG
 CT scan non kontras

Nur , Rasyid . 2018 . Buku panduan penataksanaan klinis batu saluran kemih. Edisi 1. Jakarta . Ikatan ahli urologi Indonesia.
Tjahjodjati , 2017 . Buku panduan penatalaksanaan klinis pembesaran prostat jinak. Edisi 3 . Jakarta . Ikatan ahli urologi Indonesia .
Sudoyo , Aru , dkk . Buku ajar ilmu penyakit dalam . Edisi V. Jakarta : Interna pulishing pusat penerbitan ilmu penyakit dalam
Diagnosis Banding
Apendiksitis akut Kehamilan ektopik Kista ovarium Ileus obstruksi

Aneurisma aorta
Pankreatitis akut Ulcus pepticum Gastroenteritis
abdominalis

Pielonefritis Abses tubo-ovarium Torsio testis Torsio ovarium

Iskemik mesenterik Konstipasi


Mialgia pada punggung Kolesistitis

Best Practice BMJ. Nephrolithiasis: Differential Diagnosis. Last reviewed: 11 Apr 2022. Last updated: 20 Jan 2021. Available from:
http://bestpractice.bmj.com/best-practice/monograph/225/diagnosis/differential.html
PENEGAKAN DIAGNOSIS

Penegakan diagnosis Batu Saluran Kemih (BSK) ialah dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Keluhan pasien BSK
bervariasi, mulai dari tanpa keluhan, sakit pinggang ringan hingga berat (kolik), dysuria, hematuria, retensi urine, dan anuria. Keluhan tersebut
dapat disertai demam dan tanda gagal ginjal.
Pada pemeriksaan fisik yang sering ditemukan:
1. Pemeriksaan fisik umum : hipertensi, demam, anemia, syok
2. Pemeriksaan fisik urologi :
- Sudut kostovertebrata : nyeri tekan, nyeri ketok & pembesaran ginjal.
- Supra simfisis : nyeri tekan, teraba batu, buli kesan penuh
- Genitalia eksterna : teraba batu di uretra
- Colok Dubur : teraba batu di buli-buli (palpasi bimanual)
Pemeriksaan penunjang antara lain :
3. Pemeriksaan Laboratorium : pemeriksaan darah dan urinalisa
4. Pencitraan : indikasi pencitraan pada pasien yang demam atau ginjal tunggal dan diagnosis masih diragukan.

IAUI. (2018). Pedoman Penatalaksanaan Klinis Batu Saluran Kemih.


PENEGAKAN DIAGNOSIS

Untuk menegakkan diagnosis pada pasien dengan keluhan


LUTS (Lower Urinary Tract Symptoms) harus dilakukan
anamnesis yang lengkap, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang.
DIAGNOSIS

Skor Keluhan

IPSS (International Prostate Symptom Score)


berguna untuk menilai dan memantau keadaan
pasien BPH.

Derajat Keluhan BPH :

Ringan : 0 - 7
Sedang : 8 - 19 Kualitas
Berat : 20 - 35 Hidup
DIAGNOSIS

Catatan Harian Berkemih (Voiding Diaries)

Berguna untuk keluhan nokturia.

Mencatat : kapan dan berapa jumlah asupan cairan, kapan


dan berapa jumlah urin yang dikemihkan.

Pencatatan harian berkemih harus dilakukan selama minimal


tiga hari.
DIAGNOSIS

Visual Prostatic Symptom Score (VPSS)

Gambar pada VPSS mewakili frekuensi, nokturia,


pancaran lemah, dan kualitas hidup.

Keunggulan :
• lebih mudah digunakan oleh lansia yang
mengalami gangguan penglihatan & pasien yang
sulit membaca tulisan pada IPSS.
• Populasi dengan diversitas bahasa yang luas.
• Keterbatasan pendidikan.
DIAGNOSIS

Pada skenario, dari USG didapatkan


besar prostat 50 cc yang artinya adanya
pembesaran prostat. Pada pemeriksaan
fisik juga didapatkan prostat membesar
dan kenyal.
Perbesaran prostat

Prostatitis BPH Ca prostate

Etiologi Infeksi bakteri Dihidrotestoterone Faktor Genetik

Terdapat nodul
Colok dubur Lembut,Hangat Kenyal
nodul

Demam + - -

Smith, Donald R., Emil A. Tanagho, and Jack W. McAninch. 2020. Smith's general urology.19 th ed, New York, Conn: Appleton & Lange
DIAGNOSIS KERJA

BATU SALURAN KEMIH & HIPERPLASIA PROSTAT JINAK


(Benign Prostatic Hyperplasia/BPH)
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PROFESI DOKTER INDONESIA

Penyakit Sistem Ginjal dan Saluran Kemih

Daftar Penyakit Tingkat Kemampuan


Batu Saluran Kemih
(vesika urinaria, ureter, 3B
uretra) tanpa kolik

Hiperplasia Prostat Jinak 3A


Batu Ginjal

Definisi: Keadaan dimana terdapat satu atau lebih batu di dalam


pelvis atau kaliks dari ginjal.

Etiologi:
 Hiperurikosuria
 Hipositraturia
 Hiperoksaluria
 Keturunan, dll

Marco Manza Adi Putra dan Ahmad Fauzi | Nefrolitiasis Majority | Volume 5 | Nomor 2 | April 2016 |69 Nefrolitiasis Ahmad Fauzi1 , Marco Manza Adi Putra2 1 Bagian Ortopedi, Fakultas Kedokteran, Universitas
Lampung 2Mahasiswa,Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
Epidemiologi
Prevalensi ±7% perempuan dewasa,13% laki-laki dewasa.

Di Indonesia, penyakit ginjal yang paling sering ditemui


adalah gagal ginjal dan nefrolitiasis.

Prevalensi tertinggi penyakit nefrolitiasis yaitu di daerah :

 DI Yogyakarta (1,2%)
 Aceh (0,9%)
 Jawa Barat, Jawa Tengah , dan Sulawesi Tengah
masing-masing (0,8%).

Ahmad Fauzi, Marco Manza Adi Putra. (2016). Nefrolitiasis.


Faktor Resiko

Batu Ginjal

 BSK di usia muda


 Faktor keturunan
 Batu asam urat
 Batu akibat infeksi
 Hiperparatiroidisme
 Sindrom metabolik
 Obat-obatan, dll

Nur Rasyid, Gede Wirya Kusuma D, Widi Atmoko. (2018). Panduan Penatalaksanaan Klinis Batu Saluran Kemih Edisi
Pertama. Jakarta: Ikatan Ahli Urologi Indonesia.
PATOFISIOLOGI

A. UROLITIASIS
Gejala klinis Batu Ginjal Komplikasi

 Obstruksi
 Nyeri pinggang mulai perlahan-lahan  Infeksi saluran kemih
 Kolik ginjal sampai ke paha
 Hematuri
 Mual-muntah
 Demam tanpa infeksi
 Stranguri

Prof.DR.Dr. A. Halim-Mubid, SpPD, MSc,KPTI. (2016). Ilmu Penyakit Dalam, Diagnosis dan Terapi. Buku Kedokteran Indonesia.
Konservatif (observasi) Farmakologis
Hanya untuk batu asam
Pengangkatan batu Tatalaksana Batu urat
ginjal ginjal
Nefrolitotomi perkutan
Batu pelvis
ginjal atau
kaliks Batu kaliks inferior
superior/media Operasi terbuka untuk
ginjal
Indikasi Pengangkatan Batu Ginjal secara aktif Ureterorenoskopi
• Pertambahan ukuran batu;
• Pasien resiko tinggi terjadinya pembentukan batu;
• Obstruksi yang disebabkan oleh batu;
• Infeksi saluran kemih;
• Batu yang menimbulkan gejala nyeri atau hematuria;
• Ukuran batu > 15 mm;
• Ukuran batu < 15mm jika observasi bukan merupakan pilihan
terapi;
• Preferensi pasien;
• Komorbiditas;
• Keadaan social pasien

rasyid, N., D, G. W., & Atmoko, W. (2018). Panduan penatalaksanaan klinis batu saluran kemih. Jakarta: Ikatan Ahli Urologi
Indonesia (IAUI).
PROGNOSIS BATU GINJAL

Batu ginjal yang tidak berlalu bisa menjadi obstruktif dan selanjutnya bisa menyebabkan
gagal ginjal akut, atau bisa juga menjadi nidus infeksi yang akhirnya bisa mematikan. Jika
pasien menjalani pemasangan tabung nefrostomi, maka ada kemungkinan perdarahan,
cedera sistem pengumpulan ginjal, cedera organ visceral, komplikasi paru, komplikasi
tromboemboli, dan migrasi batu ekstrarenal.

Nojaba L, Guzman N. Nephrolithiasis. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan- .
EDUKASI PASIEN BATU GINJAL

Identifikasi dan Pencegahan Selanjutnya


Pencegahan batu ginjal yang efektif tergantung pada identifikasi batu. Menerapkan strategi pencegahan yang
mencakup terutama
• perubahan pola makan dan/atau perawatan farmakologis mungkin diperlukan.
• Selain itu, terlepas dari etiologi yang mendasarinya, peningkatan asupan air untuk mempertahankan dua liter
keluaran urin per hari, diet rendah garam, dan penurunan jumlah konsumsi protein hewani harus menjadi
praktik sehari-hari.
• Untuk hiperoksaluria absorptif, diet rendah oksalat dan peningkatan asupan kalsium dianjurkan. Suplemen
kalsium dapat mengurangi penyerapan oksalat, dan dapat bersifat protektif.
• Untuk batu struvite, pasien harus menerima tindak lanjut yang cermat sampai infeksi teratasi.

Nojaba L, Guzman N. Nephrolithiasis. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan- .
Benign Prostatic Hyperplasia

Definisi: Hiperplasia prostat jinak (HPJ) dimana terdapat


proliferasi unsur stroma dan epitel yang mengakibatkan
pembesaran kelenjar dan kadang-kadang obstruksi saluran
kemih.

Belum diketahui secara pasti namun,diyakini berhubungan


dengan proses penuaan yang mengakibatkan penurunan kadar
hormon pria,terutama testosteron.

Kumar Abbas Aster. (2013). Robbins Basic Pathology 9th Kumar Abbas Aster. (2013). Robbins Basic Pathology 9th Edition. Elsevier.
Prayoga triyanti kurnia putra 2017 Analisis perbedaan derajat kerarahan dan kualitas hidup pasien Benigh prostate hyperplasia diabetes dengan
beningh prostal hyperplasia.fakultas kedokteran universitas jember.
Faktor Resiko

Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)

 Kadar hormon
 Usia
 Riwayat keluarga
 Sindrom metabolik
 Obesitas
 Pola hidup
 Inflamasi

Nishant D. Patel and J. Kellogg Parsons. (2014). Epidemiology and etiology of benign prostatic hyperplasia and bladder
outlet obstruction. Indian Journal of Urology.
Epidemiologi BPH

 Pada tahun 2010 di USA hampir 14 juta pria menderita gejala


Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS) yang disebabkan oleh
BPH.
 (MSAM) di Eropa dan Amerika, ±14.000 pria usia 50an tahun
mengalami masalah seksual akibat BPH.

 Di RS. Ibnu Sina Makassar (RSIS) sub Urologi, setiap tahun ditemukan
±100 penderita baru dan terus meningkat.
 Pada tahun 2012 sampai bulan oktober ini sebanyak 172 pasien.
B. BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA
 BPH terjadi pada zona transisi prostat, dimana sel stroma dan sel epitel berinteraksi.
 Sel sel ini pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormon seks dan respon sitokin.
 Di dalam prostat, testosteron diubah menjadi dihidrotestosteron (DHT)
 DHT merupakan androgen dianggap sebagai mediator utama munculnya BPH ini.

DHT↑↑

INFLAMASI

SITOKIN↑

PEMBESARAN
BPH
PROSTAT

HIPERAKTIF
PENYEMPITAN
KANDUNG
URETRA
KEMIH
HYPERPLASIA

OBSTRUKSI INFLAMASI

PANCARAN MIKSI
LEMAH
o DHT merupakan suatu androgen yang berasal dari
testosteron melaui kerja enzim 5α-reductase dan
metabolitnya.
o Pengubahan testosteron menjadi DHT diperantai oleh
enzim 5α-reductase.

Folikel
rambut

Kulit kepala
Tipe
pertama
Liver Pada jaringan-
jaringan target DHT
menyebaabkan
kulit pertumbuhan dan
5α-
pembesaran kelenjar
reductase prostat
Prostat

Jaringan
Tipe kedua
genital

Gambar Perubahan Testosteron Menjadi Dihidrotestosteron Oleh Kulit kepala


Enzim 5α-reductase (Roehrborn C et al, 2002)
Gejala klinis Beign Prostatic Hyperplasia (BPH)

Obstruksi :
 Penurunan kekuatan dan besarnya aliran urin
 Perasaan pengosongan urin dari kandung kemih yang tantas
 Double voiding
 Strining urinate
 Post-vote dribling

Iritasi:
 Peningkatan frekuensi berkemih dan nokturia

Prof.DR.Dr. A. Halim-Mubid, SpPD, MSc,KPTI. (2016). Ilmu Penyakit Dalam, Diagnosis dan Terapi. Buku Kedokteran Indonesia.
Komplikasi

 Retensi urin
 batu kandung kemih, Infeksi saluran kemih,
kerusakan kandung kemih dan ginjal
 Inkontinesia
 Ejakulasi retrograde
 Infeksi
 Pneumonia
 Terjadi bekuan darah
 Pendarahan berlebihan
 Impotensi

Prof.DR.Dr. A. Halim-Mubid, SpPD, MSc,KPTI. (2016). Ilmu Penyakit Dalam, Diagnosis dan Terapi. Buku Kedokteran Indonesia.
Pilihan terapi pada LUTS-BPH
Pembedahan
Konservatif Medikamentosa Kondisi khusus
Invasif Terbuka

• Watchful waiting • α-blocker • TURP • Transvesikal • TWOC


• Life style advice • 5α-reductase • TUIP • Retropubik • CIC
education Inhibitor • TUEP • Sistostomi
• PDE5 Inhibitor • TUEvP • Kateter menetap
• Antimuskarinitik • Laser • PU lift
• Beta 3 agonis • TUMT • Embolisasi arteri
• Terapi kombinasi • TUNA prostat
• fitoterapi • Stent • Robotic water jet
• Etanol • Treatment
• Botulinum Toxin • Photosensitive
Injection • Vaporization of the
• Laparoskopi/Robotik prostate
• Water vapor thermal
• Therapy

Tjahjodjati, Soebadi, D. M., Umbas, R., Mochter, C. M., Besut Daryanto, Noegroho, B. S.,Syahrir, S. (2021). Panduan penatalaksanaan klinis
pembesaran prostat jinak (benign prostatic hyperplasia/BPH). Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI).
Nama obat Mekanisme kerja Efektivitas Efek samping Contoh obat

α-blocker menghambat kontraksi otot polos mengurangi keluhan storage tolerabilitas dan efek terazosin, doksazosin,
prostat => mengurangi resistensi symptom dan terhadap system alfuzosin,
tonus leher kandung kemih dan voiding symptom dan kardiovaskuler yang tamsulosin, dan naftopidil)
uretra. mampu memperbaiki skor berbeda, ejakulasi mundur yang cukup diberikan 1x1
gejala berkemih hingga 30- (retrograde), intraoperative serta silodosin dengan dosis
40% atau penurunan 4-6 floppy iris syndrome (IFIS) 2x4 mg/hari
skor IPSS dan pada operasi katarak.
meningkatkan Qmax hingga
20-25%.

5α-reductase Efek androgen pada prostat mempunyai efek disfungsi ereksi, penurunan 5α reduktase inhibitor yang
inhibitor dimediasi oleh dihidrotestosteron mengecilkan volume libido, ejakulasi retrograde, dipakai untuk mengobati
yang prostat. gagal ejakulasi, penurunan BPO, yaitu finasterida dan
dibentuk dari testosteron dengan volume semen, dan dutasterida.
adanya aktivitas 5α-reduktase ginekomastia, atau
khususnya tipe 2. Ada dua jenis timbulnya bercak-bercak
reseptor 5a-reduktase, yaitu tipe 1 kemerahan pada kulit.
yang dominan pada kulit dan liver
dan tipe 2 yang dominan
pada prostat.
Nama obat Mekanisme kerja Efektivitas Efek samping Contoh obat
PDE-5 meningkatkan Tadalafil 5 mg per hari dapat kontraindikasi bagi pasien sildenafil, vardenafil, dan
Inhibitor konsentrasi dan menurunkan nilai IPSS sebesar yang menggunakan obat nitrat, tadalafil.
memperpanjang aktivitas 22-37%. nikorandil, atau α1-blocker
dari cyclic guanosine Penurunan yang bermakna ini (doksazosin dan terazosin), tidak
monophosphate (cGMP) dirasakan pasca pemakaian direkomendasikan pada pasien
intraseluler => mengurangi obat selama satu minggu. dengan angina pektoris tidak stabil
tonus otot polos detrusor, dan yang memiliki riwayat infark
prostat, dan uretra. jantung dalam <3 bulan, atau stroke
<6 bulan, pada pria dengan LUTS,
yakni refluks gastroesofageal, sakit
kepala, dispepsia, nyeri punggung
dan hidung tersumbat.

Antimuskari Untuk menghambat atau Untuk memperbaiki gejala Mulut kering, konstipasi, kesulitan Fesoterodin fumarate,
nik mengurangi stimulasi storage LUTS. berkemih, nasofaringitis, dan propiverin, HCL,
reseptor muskarinik pusing. solofenasin suksinat,
sehingga, mengurangi tospium klorida dan
kontraksi sel otot polos tolterodine I-tartat.
kandung kemih.

Beta 3 Memberikan efek relaksasi Dapat memperbaiki gejala Hipertensi, nyeri kepala, infeksi
agonis detrusor. frekuensi, urgensi, nocturia saluran kemih, dan keluhan saluran
dan gelaja inkontinensia urine, pernafasan.
serta memperbaiki volume
berkemih.
Terapi Kombinasi Mekanisme kerja Efektivitas Efek samping Contoh obat

α1-blocker + 5α- memberikan hasil yang lebih pengobatan kombinasi secara Frekuensi efek alfuzosin, doksazosin,
reduktase inhibitor baik dibandingkan dengan signifikan lebih unggul daripada samping secara tamsulosin, dutasteride dan
monoterapi dalam risiko monoterapi dalam hal signifikan lebih tinggi finasteride.
terjadinya retensi urine akut dan memperbaiki gejala dan Qmax, untuk terapi kombinasi
menurunkan kebutuhan terapi dan lebih unggul dibandingkan dibandingkan
pembedahan. Akan tetapi, terapi dengan α1-blocker saja dalam monoterapi.
kombinasi juga dapat mengurangi risiko retensi urine
meningkatkan risiko terjadinya akut atau kebutuhan untuk
efek samping. terapi pembedahan.

α1-blocker + untuk menghalangi kerja dapat mengurangi frekuensi Frekuensi efek


antimuskarinik reseptor α1-adrenoseptor dan berkemih, nokturia, urgensi, samping secara
reseptor muskarinik (M2 dan episode inkontinensia, skor signifikan lebih tinggi
M3) pada saluran kemih bawah. IPSS dan memperbaiki kualitas untuk terapi kombinasi
hidup dibandingkan dengan α1- dibandingkan
blocker atau plasebo saja. monoterapi.

Tjahjodjati, Soebadi, D. M., Umbas, R., Mochter, C. M., Besut Daryanto, Noegroho, B. S.,Syahrir, S. (2021). Panduan penatalaksanaan klinis
pembesaran prostat jinak (benign prostatic hyperplasia/BPH). Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI).
PROGNOSIS Benign Prostatic Hyperplasia/BPH

• Penurunan LUTS/gejala berkemih


• Kompilikasi(retensi akut, infeksi, atau hematuria) Studi observasional telah menunjukkan
• BPH meningkat (48 bulan,- 31% dari kohort) dan 5% mengembangkan retensi akut
• Bertambahnya usia -> Pria ^ (Olmsted County)
• BPH memiliki risiko perkembangan dan presentasi yang signifikan. Memang, hingga 42% pria yang mengalami retensi
dalam 1 penelitian, menjalani operasi
• Pria dengan pembesaran prostat yang signifikan (>30ml) juga telah terbukti memiliki peningkatan risiko perkembangan
penyakit.

Ng M, Baradhi KM. Benign Prostatic Hyperplasia. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.
EDUKASI PASIEN Benign Prostatic Hyperplasia/BPH

 Faktor gaya hidup (penurunan berat badan atau peningkatan kontrol diabetes)
 Jangan banyak minum atau mengkonsumsi kopi atau alcohol setelah makan malam
 Kurangi konsumsi makanan atau minuman yang menyebabkan iritasi pada kandung kemih (kopi atau cokelat)
 Batasi penggunaan obat-obat influenza yang mengandung fenilpropanolamin
 Jangan menahan kencing terlalu lama
 Penanganan konstipasi
 Diajarkan pentingnya kebersihan dan perawatan kateter untuk mencegah ISK (Kateter jangka panjang/Kateterisasi mandiri Intermiten).
 Memahami risiko perkembangan penyakit sebelum melakukan pilihan pengobatan dan harus diberi konseling tentang pilihan manajemen alternatif.

Panduan Penatalaksaan Klinis Pembesaran Prostat Jinak (Benign Prostatic Hyperplasia/BPH). 2015. Ikatan Ahli Urologi Indonesia.
Ng M, Baradhi KM. Benign Prostatic Hyperplasia. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing;
2022 Jan-.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang. Pasien ini mengalami Benign
Prostatic Hyperplasia/BPH & Batu Saluran Kemih/BSK (yg terletak pada pyelum). Jika terjadi BPH maka akan
menyebabkan obstruksi kandung kemih, sisa urin mengalami pengendapan sehingga terbentuknya BSK. Hal ini
dapat terjadi karena factor intrinsik meliputi factor herediter, umur, jenis kelamin. Dan factor ekstrinsik
meliputi jumlah air yang diminum, diet/pola makan, obesitas, kebiasaan menahan buang air kecil dll. Untuk
tatalaksana BPH dengan melihat gejala, kondisi kesehatan, usia pengidap, ukuran prostat, dan pemeriksaan
fisik pengidap. Penanganan pembesaran prostat jinak dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu penanganan BPH
dengan gejala ringan, sedang, hingga parah. Berdasarkan di scenario IPSS Score atas keluhan LUTS yang
dirasakan pasien, didapatkan nilai 18 dimana pasien gejala sedang sehingga ditangani dengan obat-obatan
berupa (alpha blocker dan PDE5 inhibitor), perubahan gaya hidup, dan terapi untuk menahan berkemih.

Anda mungkin juga menyukai