Riwayat Sosio-ekonomi
Tanda-tanda Vital
Pemeriksaan Abdomen
TANDA VITAL NILAI NORMAL Inspeksi
Palpasi
• Pemeriksaan regio costo-
Perkusi vertebralis
Tekanan Darah 120-130/80-
(TD) 85mmHg
Auskultasi • Pemeriksaan Supra Pubik
Pemeriksaan Genitalia Eksterna
Denyut Nadi 60-100x/menit
(DN) Pemeriksaan Colok Dubur
Respirasi 14-20x/menit
Suhu badan 36. 1º- 37. 2ºC
Bickley, Lynn S. 2009. Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Bates. Edisi 8. Jakarta : EGC. P81-84 ,p93,p95.
Pemeriksaan abdomen
Pemeriksaan regio costo-vertebralis
• Inspeksi > benjolan di RCV
• Perkusi > RCV terdapat nyeri
Bickley, Lynn S. 2009. Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Bates. Edisi 8. Jakarta : EGC. P81-84 ,p93,p95.
Pemeriksaan Pemeriksaan
penunjang Batu penunjang BPH
saluran kemih
Urinalisis
Pemeriksaan darah Lengkap
Pemeriksaan PSA : PSA pasien 3
Urinalisis
Foto polos abdomen : Pada pasien ng/ml
Uroflowmetry
tidak didapatkan bayangan radiopaque
USG : Besar prostat pasien 50 cc
BNO IVP : Batu ginjal pada pada Pyelum dan
Hydronephrosis sudah terjadi pada ginjal kanan.
USG
CT scan non kontras
Nur , Rasyid . 2018 . Buku panduan penataksanaan klinis batu saluran kemih. Edisi 1. Jakarta . Ikatan ahli urologi Indonesia.
Tjahjodjati , 2017 . Buku panduan penatalaksanaan klinis pembesaran prostat jinak. Edisi 3 . Jakarta . Ikatan ahli urologi Indonesia .
Sudoyo , Aru , dkk . Buku ajar ilmu penyakit dalam . Edisi V. Jakarta : Interna pulishing pusat penerbitan ilmu penyakit dalam
Diagnosis Banding
Apendiksitis akut Kehamilan ektopik Kista ovarium Ileus obstruksi
Aneurisma aorta
Pankreatitis akut Ulcus pepticum Gastroenteritis
abdominalis
Best Practice BMJ. Nephrolithiasis: Differential Diagnosis. Last reviewed: 11 Apr 2022. Last updated: 20 Jan 2021. Available from:
http://bestpractice.bmj.com/best-practice/monograph/225/diagnosis/differential.html
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Penegakan diagnosis Batu Saluran Kemih (BSK) ialah dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Keluhan pasien BSK
bervariasi, mulai dari tanpa keluhan, sakit pinggang ringan hingga berat (kolik), dysuria, hematuria, retensi urine, dan anuria. Keluhan tersebut
dapat disertai demam dan tanda gagal ginjal.
Pada pemeriksaan fisik yang sering ditemukan:
1. Pemeriksaan fisik umum : hipertensi, demam, anemia, syok
2. Pemeriksaan fisik urologi :
- Sudut kostovertebrata : nyeri tekan, nyeri ketok & pembesaran ginjal.
- Supra simfisis : nyeri tekan, teraba batu, buli kesan penuh
- Genitalia eksterna : teraba batu di uretra
- Colok Dubur : teraba batu di buli-buli (palpasi bimanual)
Pemeriksaan penunjang antara lain :
3. Pemeriksaan Laboratorium : pemeriksaan darah dan urinalisa
4. Pencitraan : indikasi pencitraan pada pasien yang demam atau ginjal tunggal dan diagnosis masih diragukan.
Skor Keluhan
Ringan : 0 - 7
Sedang : 8 - 19 Kualitas
Berat : 20 - 35 Hidup
DIAGNOSIS
Keunggulan :
• lebih mudah digunakan oleh lansia yang
mengalami gangguan penglihatan & pasien yang
sulit membaca tulisan pada IPSS.
• Populasi dengan diversitas bahasa yang luas.
• Keterbatasan pendidikan.
DIAGNOSIS
Terdapat nodul
Colok dubur Lembut,Hangat Kenyal
nodul
Demam + - -
Smith, Donald R., Emil A. Tanagho, and Jack W. McAninch. 2020. Smith's general urology.19 th ed, New York, Conn: Appleton & Lange
DIAGNOSIS KERJA
Etiologi:
Hiperurikosuria
Hipositraturia
Hiperoksaluria
Keturunan, dll
Marco Manza Adi Putra dan Ahmad Fauzi | Nefrolitiasis Majority | Volume 5 | Nomor 2 | April 2016 |69 Nefrolitiasis Ahmad Fauzi1 , Marco Manza Adi Putra2 1 Bagian Ortopedi, Fakultas Kedokteran, Universitas
Lampung 2Mahasiswa,Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
Epidemiologi
Prevalensi ±7% perempuan dewasa,13% laki-laki dewasa.
DI Yogyakarta (1,2%)
Aceh (0,9%)
Jawa Barat, Jawa Tengah , dan Sulawesi Tengah
masing-masing (0,8%).
Batu Ginjal
Nur Rasyid, Gede Wirya Kusuma D, Widi Atmoko. (2018). Panduan Penatalaksanaan Klinis Batu Saluran Kemih Edisi
Pertama. Jakarta: Ikatan Ahli Urologi Indonesia.
PATOFISIOLOGI
A. UROLITIASIS
Gejala klinis Batu Ginjal Komplikasi
Obstruksi
Nyeri pinggang mulai perlahan-lahan Infeksi saluran kemih
Kolik ginjal sampai ke paha
Hematuri
Mual-muntah
Demam tanpa infeksi
Stranguri
Prof.DR.Dr. A. Halim-Mubid, SpPD, MSc,KPTI. (2016). Ilmu Penyakit Dalam, Diagnosis dan Terapi. Buku Kedokteran Indonesia.
Konservatif (observasi) Farmakologis
Hanya untuk batu asam
Pengangkatan batu Tatalaksana Batu urat
ginjal ginjal
Nefrolitotomi perkutan
Batu pelvis
ginjal atau
kaliks Batu kaliks inferior
superior/media Operasi terbuka untuk
ginjal
Indikasi Pengangkatan Batu Ginjal secara aktif Ureterorenoskopi
• Pertambahan ukuran batu;
• Pasien resiko tinggi terjadinya pembentukan batu;
• Obstruksi yang disebabkan oleh batu;
• Infeksi saluran kemih;
• Batu yang menimbulkan gejala nyeri atau hematuria;
• Ukuran batu > 15 mm;
• Ukuran batu < 15mm jika observasi bukan merupakan pilihan
terapi;
• Preferensi pasien;
• Komorbiditas;
• Keadaan social pasien
rasyid, N., D, G. W., & Atmoko, W. (2018). Panduan penatalaksanaan klinis batu saluran kemih. Jakarta: Ikatan Ahli Urologi
Indonesia (IAUI).
PROGNOSIS BATU GINJAL
Batu ginjal yang tidak berlalu bisa menjadi obstruktif dan selanjutnya bisa menyebabkan
gagal ginjal akut, atau bisa juga menjadi nidus infeksi yang akhirnya bisa mematikan. Jika
pasien menjalani pemasangan tabung nefrostomi, maka ada kemungkinan perdarahan,
cedera sistem pengumpulan ginjal, cedera organ visceral, komplikasi paru, komplikasi
tromboemboli, dan migrasi batu ekstrarenal.
Nojaba L, Guzman N. Nephrolithiasis. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan- .
EDUKASI PASIEN BATU GINJAL
Nojaba L, Guzman N. Nephrolithiasis. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan- .
Benign Prostatic Hyperplasia
Kumar Abbas Aster. (2013). Robbins Basic Pathology 9th Kumar Abbas Aster. (2013). Robbins Basic Pathology 9th Edition. Elsevier.
Prayoga triyanti kurnia putra 2017 Analisis perbedaan derajat kerarahan dan kualitas hidup pasien Benigh prostate hyperplasia diabetes dengan
beningh prostal hyperplasia.fakultas kedokteran universitas jember.
Faktor Resiko
Kadar hormon
Usia
Riwayat keluarga
Sindrom metabolik
Obesitas
Pola hidup
Inflamasi
Nishant D. Patel and J. Kellogg Parsons. (2014). Epidemiology and etiology of benign prostatic hyperplasia and bladder
outlet obstruction. Indian Journal of Urology.
Epidemiologi BPH
Di RS. Ibnu Sina Makassar (RSIS) sub Urologi, setiap tahun ditemukan
±100 penderita baru dan terus meningkat.
Pada tahun 2012 sampai bulan oktober ini sebanyak 172 pasien.
B. BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA
BPH terjadi pada zona transisi prostat, dimana sel stroma dan sel epitel berinteraksi.
Sel sel ini pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormon seks dan respon sitokin.
Di dalam prostat, testosteron diubah menjadi dihidrotestosteron (DHT)
DHT merupakan androgen dianggap sebagai mediator utama munculnya BPH ini.
DHT↑↑
INFLAMASI
SITOKIN↑
PEMBESARAN
BPH
PROSTAT
HIPERAKTIF
PENYEMPITAN
KANDUNG
URETRA
KEMIH
HYPERPLASIA
OBSTRUKSI INFLAMASI
PANCARAN MIKSI
LEMAH
o DHT merupakan suatu androgen yang berasal dari
testosteron melaui kerja enzim 5α-reductase dan
metabolitnya.
o Pengubahan testosteron menjadi DHT diperantai oleh
enzim 5α-reductase.
Folikel
rambut
Kulit kepala
Tipe
pertama
Liver Pada jaringan-
jaringan target DHT
menyebaabkan
kulit pertumbuhan dan
5α-
pembesaran kelenjar
reductase prostat
Prostat
Jaringan
Tipe kedua
genital
Obstruksi :
Penurunan kekuatan dan besarnya aliran urin
Perasaan pengosongan urin dari kandung kemih yang tantas
Double voiding
Strining urinate
Post-vote dribling
Iritasi:
Peningkatan frekuensi berkemih dan nokturia
Prof.DR.Dr. A. Halim-Mubid, SpPD, MSc,KPTI. (2016). Ilmu Penyakit Dalam, Diagnosis dan Terapi. Buku Kedokteran Indonesia.
Komplikasi
Retensi urin
batu kandung kemih, Infeksi saluran kemih,
kerusakan kandung kemih dan ginjal
Inkontinesia
Ejakulasi retrograde
Infeksi
Pneumonia
Terjadi bekuan darah
Pendarahan berlebihan
Impotensi
Prof.DR.Dr. A. Halim-Mubid, SpPD, MSc,KPTI. (2016). Ilmu Penyakit Dalam, Diagnosis dan Terapi. Buku Kedokteran Indonesia.
Pilihan terapi pada LUTS-BPH
Pembedahan
Konservatif Medikamentosa Kondisi khusus
Invasif Terbuka
Tjahjodjati, Soebadi, D. M., Umbas, R., Mochter, C. M., Besut Daryanto, Noegroho, B. S.,Syahrir, S. (2021). Panduan penatalaksanaan klinis
pembesaran prostat jinak (benign prostatic hyperplasia/BPH). Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI).
Nama obat Mekanisme kerja Efektivitas Efek samping Contoh obat
α-blocker menghambat kontraksi otot polos mengurangi keluhan storage tolerabilitas dan efek terazosin, doksazosin,
prostat => mengurangi resistensi symptom dan terhadap system alfuzosin,
tonus leher kandung kemih dan voiding symptom dan kardiovaskuler yang tamsulosin, dan naftopidil)
uretra. mampu memperbaiki skor berbeda, ejakulasi mundur yang cukup diberikan 1x1
gejala berkemih hingga 30- (retrograde), intraoperative serta silodosin dengan dosis
40% atau penurunan 4-6 floppy iris syndrome (IFIS) 2x4 mg/hari
skor IPSS dan pada operasi katarak.
meningkatkan Qmax hingga
20-25%.
5α-reductase Efek androgen pada prostat mempunyai efek disfungsi ereksi, penurunan 5α reduktase inhibitor yang
inhibitor dimediasi oleh dihidrotestosteron mengecilkan volume libido, ejakulasi retrograde, dipakai untuk mengobati
yang prostat. gagal ejakulasi, penurunan BPO, yaitu finasterida dan
dibentuk dari testosteron dengan volume semen, dan dutasterida.
adanya aktivitas 5α-reduktase ginekomastia, atau
khususnya tipe 2. Ada dua jenis timbulnya bercak-bercak
reseptor 5a-reduktase, yaitu tipe 1 kemerahan pada kulit.
yang dominan pada kulit dan liver
dan tipe 2 yang dominan
pada prostat.
Nama obat Mekanisme kerja Efektivitas Efek samping Contoh obat
PDE-5 meningkatkan Tadalafil 5 mg per hari dapat kontraindikasi bagi pasien sildenafil, vardenafil, dan
Inhibitor konsentrasi dan menurunkan nilai IPSS sebesar yang menggunakan obat nitrat, tadalafil.
memperpanjang aktivitas 22-37%. nikorandil, atau α1-blocker
dari cyclic guanosine Penurunan yang bermakna ini (doksazosin dan terazosin), tidak
monophosphate (cGMP) dirasakan pasca pemakaian direkomendasikan pada pasien
intraseluler => mengurangi obat selama satu minggu. dengan angina pektoris tidak stabil
tonus otot polos detrusor, dan yang memiliki riwayat infark
prostat, dan uretra. jantung dalam <3 bulan, atau stroke
<6 bulan, pada pria dengan LUTS,
yakni refluks gastroesofageal, sakit
kepala, dispepsia, nyeri punggung
dan hidung tersumbat.
Antimuskari Untuk menghambat atau Untuk memperbaiki gejala Mulut kering, konstipasi, kesulitan Fesoterodin fumarate,
nik mengurangi stimulasi storage LUTS. berkemih, nasofaringitis, dan propiverin, HCL,
reseptor muskarinik pusing. solofenasin suksinat,
sehingga, mengurangi tospium klorida dan
kontraksi sel otot polos tolterodine I-tartat.
kandung kemih.
Beta 3 Memberikan efek relaksasi Dapat memperbaiki gejala Hipertensi, nyeri kepala, infeksi
agonis detrusor. frekuensi, urgensi, nocturia saluran kemih, dan keluhan saluran
dan gelaja inkontinensia urine, pernafasan.
serta memperbaiki volume
berkemih.
Terapi Kombinasi Mekanisme kerja Efektivitas Efek samping Contoh obat
α1-blocker + 5α- memberikan hasil yang lebih pengobatan kombinasi secara Frekuensi efek alfuzosin, doksazosin,
reduktase inhibitor baik dibandingkan dengan signifikan lebih unggul daripada samping secara tamsulosin, dutasteride dan
monoterapi dalam risiko monoterapi dalam hal signifikan lebih tinggi finasteride.
terjadinya retensi urine akut dan memperbaiki gejala dan Qmax, untuk terapi kombinasi
menurunkan kebutuhan terapi dan lebih unggul dibandingkan dibandingkan
pembedahan. Akan tetapi, terapi dengan α1-blocker saja dalam monoterapi.
kombinasi juga dapat mengurangi risiko retensi urine
meningkatkan risiko terjadinya akut atau kebutuhan untuk
efek samping. terapi pembedahan.
Tjahjodjati, Soebadi, D. M., Umbas, R., Mochter, C. M., Besut Daryanto, Noegroho, B. S.,Syahrir, S. (2021). Panduan penatalaksanaan klinis
pembesaran prostat jinak (benign prostatic hyperplasia/BPH). Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI).
PROGNOSIS Benign Prostatic Hyperplasia/BPH
Ng M, Baradhi KM. Benign Prostatic Hyperplasia. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.
EDUKASI PASIEN Benign Prostatic Hyperplasia/BPH
Faktor gaya hidup (penurunan berat badan atau peningkatan kontrol diabetes)
Jangan banyak minum atau mengkonsumsi kopi atau alcohol setelah makan malam
Kurangi konsumsi makanan atau minuman yang menyebabkan iritasi pada kandung kemih (kopi atau cokelat)
Batasi penggunaan obat-obat influenza yang mengandung fenilpropanolamin
Jangan menahan kencing terlalu lama
Penanganan konstipasi
Diajarkan pentingnya kebersihan dan perawatan kateter untuk mencegah ISK (Kateter jangka panjang/Kateterisasi mandiri Intermiten).
Memahami risiko perkembangan penyakit sebelum melakukan pilihan pengobatan dan harus diberi konseling tentang pilihan manajemen alternatif.
Panduan Penatalaksaan Klinis Pembesaran Prostat Jinak (Benign Prostatic Hyperplasia/BPH). 2015. Ikatan Ahli Urologi Indonesia.
Ng M, Baradhi KM. Benign Prostatic Hyperplasia. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing;
2022 Jan-.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang. Pasien ini mengalami Benign
Prostatic Hyperplasia/BPH & Batu Saluran Kemih/BSK (yg terletak pada pyelum). Jika terjadi BPH maka akan
menyebabkan obstruksi kandung kemih, sisa urin mengalami pengendapan sehingga terbentuknya BSK. Hal ini
dapat terjadi karena factor intrinsik meliputi factor herediter, umur, jenis kelamin. Dan factor ekstrinsik
meliputi jumlah air yang diminum, diet/pola makan, obesitas, kebiasaan menahan buang air kecil dll. Untuk
tatalaksana BPH dengan melihat gejala, kondisi kesehatan, usia pengidap, ukuran prostat, dan pemeriksaan
fisik pengidap. Penanganan pembesaran prostat jinak dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu penanganan BPH
dengan gejala ringan, sedang, hingga parah. Berdasarkan di scenario IPSS Score atas keluhan LUTS yang
dirasakan pasien, didapatkan nilai 18 dimana pasien gejala sedang sehingga ditangani dengan obat-obatan
berupa (alpha blocker dan PDE5 inhibitor), perubahan gaya hidup, dan terapi untuk menahan berkemih.