Anda di halaman 1dari 13

Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian
Universitas Jambi

KOMUNIKASI PERTANIAN
ADOPSI DAN INOVASI
Dosen Pengampu:
Dr. Fuad Muchlis, S.P., M.Si.
Siti Kurniasih, S.P., M.Si.
Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian
Universitas Jambi

-KELOMPOK 4-
Fitria Ramadani Cindy Febriani Fil Azhari Alfath
(NIM.D1B019162) (NIM.D1B019166) (NIM.D2B019167)

Regita Vika
Camilla Fani
Agustin
(NIM.D1B019182)
(NIM.D1B019194)
Latar Belakang
o Dalam era perkembangan ilmu dan teknologi yang terjadi sekarang ini, penciptaan dan penemuan
teknologi yang berorientasi pada upaya memudahkan cara hidup manusia terus berlanjut dari waktu ke
waktu, bahkan dari hari ke hari.

o Teknologi sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan. Tugas dari lembaga
penyuluhan baik pusat, propinsi, kabupaten kota dan tingkat kecamatan dan desa adalah pelayanan akan
penyampaian teknologi yang sesuai untuk permasalahan dan kebutuhan yang diharapkan oleh para
pengguna (petani) dalam sistem sosial. Pekerjapenyuluhan atau agen perubahan perlu memahami difusi
dan adopsi teknologi sebagai proses perubahan (Cruz, dalam Valera, 1987).

o Adopsi adalah suatu keputusan individu untuk menggunakan inovasi sebagai sarana tindakan. Keputusan
untuk mengadopsi suatu teknologi terjadi dalam diri individu. Difusi adalah proses dimana inovasi
dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu dari waktu ke waktu diantara anggota sistem sosial (Van
Den Ban dan Hawkins, 2000; Cruz, 1987 dalam Valera, 1987).

o Inovasi ialah sebuah gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbarui suatu produk
atau proses dan jasa.
Pokok Pembahasan
2.
Karakteristik
Adopter
1. 3.
Teori Adopsi Faktor yang
dan Difusi Berhubungan
Inovasi dengan Adopsi
Inovasi
1. Teori Adopsi dan Difusi Inovasi

 Adopsi merupakan proses penerimaan inovasi dan atau perubahan perilaku baik yang berupa:
pengetahuan (cognitive), sikap (affective), maupun keterampilan (psychomotoric) pada diri seseorang
setelah menerima inovasi yang disampaikan penyuluh oleh masyarakat sasarannya (Mardikanto, 2009).

 Proses adopsi merupakan proses yang terjadi sejak pertama kali seseorang mendengar hal yang baru
sampai orang tersebut mengadopsi (menerima, menerapkan, menggunakan) hal yang baru tersebut.
Adopsi terjadi apabila terdapat suatu proses pengambilan keputusan sehingga inovasi dinilai sebagai
pilihan yang paling baik untuk dilaksanakan.

 Agen perubahan dalam konteks proses adopsi inovasi adalah seseorang yang berusaha mempengaruhi
keputusan adopsi seseorang, sesuai dengan tujuan dari instansi atau lembaga asal agen perubahan
tersebut.
Dalam mengadopsi suatu inovasi, terdapat waktu penundaan
yang lama antara saat pertama kali petani mendengar inovasi
dengan periode melakukan adopsi. Rogers dalam Van den Ban
dan Hawkins (1999), menunjukkan bukti adanya tahap-tahap
penyadaran inovasi oleh petani adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan
2. Pengimbauan (pembentukan dan pengubahan sikap)
3. Implementasi (adopsi atau penolakan)
4. Konfirmasi
2. Karakteristik Adopter
1. Inovator 2. Early Adopter
Inovator adalah golongan orang yang berani
(Pelopor)
menanggung risiko dalam menghadapi Golongan ini mempunyai pendidikan
kegagalan dari percobaannya. yang cukup dan lebih aktif mencari
Karakteristik inovator menurut Rogers (1983) informasi melalui penyuluh maupun
adalah: media massa yang tersedia.
1. Berani mengambil risiko. Karakteristik early adopter menurut
2. Mampu mengatur keuangan yang kokoh Rogers (1983) adalah:
agar dapat menahan kemungkinan 1. Bagian yang terintegrasi dalam
kerugian dari inovasi yang tidak sistem lokal sosial.
menguntungkan. 2. Opinion leader yang paling
3. Memahami dan mampu mengaplikasikan berpengaruh.
teknik dan pengetahuan yang kompleks. 3. Role model dari anggota lain dalam
4. Mampu menanggulangi ketidakpastian sebuah sistem sosial.
informasi. 4. Dihargai dan disegani oleh orang-
orang disekitarnya.
3. Early Majority 4. Late Majority
(Penganut Dini) (Penganut Lambat)
Penerapan teknologi inovasi dari golongan ini
terhitung lebih lambat daripada golongan Yang termasuk golongan ini adalah
inovator dan early adopter akan tetapi lebih petani yang kurang mampu, lahan
mudah terpengaruh dalam penerapan pertanian yang dimiliki sangat sempit,
teknologi baru yang dapat meningkatkan rata-rata dibawah 0,5 Ha, oleh karena
usahataninya. itu golongan ini lebih hati-hati karena
Karakteristik early majority menurut Rogers takut mengalami kegagalan.
(1983) adalah: Kategori late majority menurut Rogers
1. Sering berinteraksi dengan orang-orang (1983) adalah:
sekitarnya. 1. Berjumlah sepertiga dari suatu
2. Jarang mendapatkan posisi sebagai sistem sosial.
opinion leader. 2. Mendapatkan tekanan dari orang-
3. Sepertiganya adalah bagian dari sistem orang sekitarnya.
(kategori atau tipe terbesar dalam 3. Terdesak ekonomi.
sistem). 4. Skeptis.
4. Berhati-hati sebelum mengadopsi inovasi 5. Sangat berhati-hati..
baru.
5. Laggard (Kolot)

Petani yang termasuk dalam golongan ini adalah


kebanyakan petani dengan usia lanjut, berumur
sekitar 50 tahun keatas, biasanya fanatik terhadap
tradisi dan sulit untuk diberikan pengertian-
pengertian yang dapat mengubah cara berpikir,
cara kerja dan cara hidupnya. Mereka lebih bersikap
apatis terhadap adanya teknologi baru.
Kategori laggard menurut Rogers (1983) adalah:
1. Tidak terpengaruh opinion leader.
2. Terisolasi.
3. Berorientasi terhadap masa lalu.
4. Curiga terhadap inovasi.
5. Mempunyai masa pengambilan keputusan yang
lama.
3. Faktor yang Berhubungan dengan
Adopsi Inovasi
Jumlah Anggota PENDIDIKA
UMUR N
Keluarga
Tingkat pendidikan
Umur merupakan Jumlah anggota keluarga petani akan
faktor yang yang ikut berpartisipasi juga menunjukkan tingkat
berpengaruh dalam berpengaruh secara pengetahuan serta
kemampuan kerja signifikan terhadap kategori wawasan petani dan
sehingga dapat adopter, hal ini dikarenakan akan mempengaruhi
dijadikan tolak ukur pengambilan keputusan yang penerapan suatu
dalam melihat berkaitan dengan usahatani inovasi untuk
aktivitas seseorang. bergantung pada kepala meningkatkan
keluarga. usahataninya
Lanjutan..
Luas Lahan KOSMOPOLITA
PENDAPATAN
Usahatani N
Masyarakat yang relatif
Penerimaan adalah hasil kosmopolit, adopsi inovasi
perkalian jumlah produk akan berlangsung lebih
Semakin luas lahan total dengan satuan harga cepat, tetapi bagi yang
usahatani biasanya jual, sedangkan lebih lokalit akan
semakin cepat pengeluaran atau biaya berlangsung secara
mengadopsi, karena yang dimaksudkan sebagai lamban dikarenakan tidak
memiliki kemampuan nilai penggunaan sarana ada keinginan-keinginan
ekonomi yang lebih baik produksi dan lain-lain yang baru untuk hidup lebih baik
dikeluarkan pada proses seperti yang telah dinikmati
produksi tersebut oleh orang-orang di luar
sistem sosialnya sendiri
KESIMPULAN
 Adopsi inovasi didefinisikan sebagai suatu proses dimana
inovasi dikomunikasikan melalui saluran-saluran komunikasi
tertentu, pada suatu kurun waktu tertentu, kepada anggota
suatu sistem sosial.
 Adopsi inovasi dapat pula dikatakan sebagai salah satu
bentuk “perubahan sosial”, dimana terjadi suatu perubahan
dari suatu sosial dengan adanya difusi inovasi ini.
 Sebagai akibat dari adanya adopsi inovasi, maka suatu
inovasi dapat diadopsi ataupun ditolak keberadaanya oleh
anggota sistem sosial yang merupakan pengguna potensial
dari inovasi tersebut.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai