Sifilis
S1 keperawatan tk 2 A
LogoType
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Nama kelompok 3
Azis Samiaji
Bertysih Apriliani
Desti Nursiam
Devika Siti Sakinah
Wiwi Fujiyanti
Gonore
Insert the title of your subtitle Here
pengertian
Gonore dapat terjadi pada pria maupun wanita, namun gejala yang
muncul pada pria dan wanita berbeda. Gejala utama gonore yang
muncul pada pria berupa keluarnya nanah dari penis dan rasa sakit
saat buang air kecil. Sedangkan pada wanita, gonore sering kali tidak
menimbulkan gejala.
Penularan gonore
Gonore ditularkan
melalui seks
penetrative, termasuk
seks vaginal, anal
dan oral.
Pakaian
• Pencegahan sifilis
• Menghentikan hubungan intim dalam jangka waktu yang
• lebih lama
• Setia atau tidak berganti-ganti pasangan dalam
• berhubungan intim
• Menjauhi narkoba dan juga minuman keras
• Terbuka pada pasangan mengenai penyakit kelamin
• yang diderita
• Menggunakan alat kontrasepsi bila berhubungan dengan
orang yang tidak dikenal
Pengobatan sifilis
Pengobatan siflis atau raja singa ini akan lebih efektif jika
dilakukan ketika tahap awal. Sifilis dapat diatasi dengan
antibiotik penisilin G. Selama masa pengobatan,
penderita dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seks,
sampai dokter memastikan infeksi sudah sembuh.
Patofisiologi
Patofisiologi sifilis dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu sifilis yang
didapat maupun sifilis kongenital
Sifilis Didapat
Treponema pallidum mula-mula masuk melalui mikroabrasi dermal atau
membran mukosa yang intak. Hal ini akan menyebabkan munculnya lesi
tunggal tidak nyeri (chancre) pada area inokulasi
Sifilis Kongenital
Treponema pallidum dapat menembus barier plasenta dan menginfeksi fetus.
Transmisi ini dapat terjadi pada seluruh stadium sifilis. Pada kehamilan, penurunan
respon imun menyebabkan klirens Treponema pallidum yang inkomplit sehingga
menyebabkan infeksi kronik
ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian
• Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Kesadaran, status gizi, TB, BB, suhu, TD, nadi, respirasi
• Pemeriksaan sistemik
Kepala (mata, hidung, telinga, gigi & mulut), leher (terdapat
perbesaran tyroid atau tidak), tengkuk, dada (inspeksi,
palpasi, perkusi, auskultasi), genitalia, ekstremitas atas dan
bawah.
• Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium (kimia darah, ureum, kreatinin,
GDS, analisa urin, darah rutin)
Diagnosa Keperawatan
Nyeri kronis b.d adanya lesi pada jaringan