Anda di halaman 1dari 29

Gonore dan

Sifilis
S1 keperawatan tk 2 A

LogoType

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Nama kelompok 3
Azis Samiaji
Bertysih Apriliani
Desti Nursiam
Devika Siti Sakinah
Wiwi Fujiyanti
Gonore
Insert the title of your subtitle Here
pengertian

Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh


Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher
rahim, ectum dan tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva).
Gonore ect menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya,
terutama kulit dan persendian.
Etiologi
gonore atau gonorea, adalah bakteri 
Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini bersifat
aerob, gram negatif, diplokokus
intraseluler, dikenal sebagai gonokokus.
Infeksi
bakteri ini terjadi akibat inokulasi
mukosal saat hubungan vaginal, anal,
maupun oral. Inokulasi mukosal juga dapat
terjadi akibat sentuhan jari atau benda lain
yang terkontaminasi bakteri, serta secara
perinatal melalui jalan lahir.
Tanda dan gejala

Gonore dapat terjadi pada pria maupun wanita, namun gejala yang
muncul pada pria dan wanita berbeda. Gejala utama gonore yang
muncul pada pria berupa keluarnya nanah dari penis dan rasa sakit
saat buang air kecil. Sedangkan pada wanita, gonore sering kali tidak
menimbulkan gejala.
Penularan gonore
Gonore ditularkan
melalui seks
penetrative, termasuk
seks vaginal, anal
dan oral.

Your Text Here


Penggunaan Penempatan jari
ke dalam anus,
mulut dan lidah
vagina atau
untuk menjilat
mulut orang
atau mengisap yang terinfeksi
anus orang lain gonore
Pencegahan
Berhubungan seks secara ectumi pastikan pasangan tidak terinfeksi.
2. Pastikan toilet yang
1. Penggunaan kondom
digunakan higienis, hindari
dapat mengurangi risiko
penggunaan toilet duduk di
penularan penyakit.
tempat umum.

3. Cara yang paling pasti untuk mencegah


penyebaran penyakit menular seksual adalah
dengan tidak melakukan hubungan seksual.
Pengobatan
1. Pengobatan gonore biasanya dengan suntikan tunggal seftriakson
intramuskuler (melalui otot) atau dengan pemberian ectumia per-oral
(melalui mulut) selama 1 minggu (biasanya diberikan doksisiklin).

3. Terapi obat untuk


Jika gonore telah gonorrhea
menyebar melalui A. antibiotika golongan
aliran darah, biasanya Quinolon,
penderita dirawat di B. Spektinomisin,
rumah sakit C. Kanamisin,
D. Tiamfenikol dan
E. Sefalosphorin
Patofisiologi
Kuman penyebab gonorrhea masuk ke dalam tubuh dengan
karakteristik yang berbeda-beda pada protein yang terdapat di
permukaan masing-masing kuman, subtipe tertentu dapat
menghindari respon imun dan bahkan cenderung menyebabkan
infeksi yang meluas (sistemik). Neisseria gonorrhoeae bersifat
patogen, dipengaruhi oleh keberadaan fili pada permukaannya, yakni
berupa rambut halus di permukaan membran. Fili tersebut mencegah
fagositosis oleh neutrofil, dan juga mengandung IgA protease yang
mencerna IgA pada permukaan mukosa, baik pada uretra, tuba falopi
serta endoserviks, sehingga dapat menempel dan menyebabkan
reaksi inflamasi yang mencetuskan timbulnya eksudat purulen.
Sifilis
Pengertian sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh
Treponema palidum; bersifat kronik dan sistemik. pada
perjalanannya, sifilis dapat menyerang hampir semua alat
tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit dan dapat
ditularkan dari ibu ke janin. Sifilis sering disebut sebagai
‘Lues Raja Singa’.
Etiologi sifilis
• Treponema pallidum (Spirochaeta pallida)
• Oleh Schaudinn & Hoffman (1905)
dengan mikroskop lapangan gelap
• Bentuk Spiral: Panjang
• Gerak maju & mundur
• Berotasi undulasi sisi ke sisi
• Mati pada kekeringan, panas, antiseptik
• ringan, hidup beberapa lama di luar tubuh
Sifilis primer
Gejala Sifilis jenis ini ditandai dengan luka
(chancre)
sifilis
Sifilis sekunder
Gejala sipilis Sifilis jenis ini ditandai dengan muncul-
atau sifilis nya ruam pada tubuh.
digolongkan
Sifilis laten
sesuai dengan Sifilis ini tidak menimbulkan gejala,
tahap tapi bakteri ada di dalam tubuh
perkembangan penderita.
penyakitnya.
Sifilis tersier
Sifilis ini dapat menyebabkan kerusakan
organ lainnya otak, saraf, atau
jantung.
Penularan sifilis
Tidak akan tertular
Sifilis dapat ditularkan melalui: melalui

kontak seksual Dudukan toilet

transplasenta dari ibu ke Kolam renang


janinnya
Air Mandi

Pakaian
• Pencegahan sifilis
• Menghentikan hubungan intim dalam jangka waktu yang
• lebih lama
• Setia atau tidak berganti-ganti pasangan dalam
• berhubungan intim
• Menjauhi narkoba dan juga minuman keras
• Terbuka pada pasangan mengenai penyakit kelamin
• yang diderita
• Menggunakan alat kontrasepsi bila berhubungan dengan
orang yang tidak dikenal
Pengobatan sifilis

Insert Your Image

Your Picture Here

Pengobatan siflis atau raja singa ini akan lebih efektif jika
dilakukan ketika tahap awal. Sifilis dapat diatasi dengan 
antibiotik penisilin G.  Selama masa pengobatan,
penderita dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seks,
sampai dokter memastikan infeksi sudah sembuh.
Patofisiologi
Patofisiologi sifilis dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu sifilis yang
didapat maupun sifilis kongenital

Sifilis Didapat
Treponema pallidum mula-mula masuk melalui mikroabrasi dermal atau
membran mukosa yang intak. Hal ini akan menyebabkan munculnya lesi
tunggal tidak nyeri (chancre) pada area inokulasi
Sifilis Kongenital
Treponema pallidum dapat menembus barier plasenta dan menginfeksi fetus.
Transmisi ini dapat terjadi pada seluruh stadium sifilis. Pada kehamilan, penurunan
respon imun menyebabkan klirens Treponema pallidum yang inkomplit sehingga
menyebabkan infeksi kronik
ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian
• Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Kesadaran, status gizi, TB, BB, suhu, TD, nadi, respirasi
• Pemeriksaan sistemik
Kepala (mata, hidung, telinga, gigi & mulut), leher (terdapat
perbesaran tyroid atau tidak), tengkuk, dada (inspeksi,
palpasi, perkusi, auskultasi), genitalia, ekstremitas atas dan
bawah.
• Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium (kimia darah, ureum, kreatinin,
GDS, analisa urin, darah rutin)
Diagnosa Keperawatan
Nyeri kronis b.d adanya lesi pada jaringan

Hipertermi b.d proses infeksi

Cemas b.d proses penyakit


Intervensi

• Kaji tingkat ketakutan dengan cara pendekatan dan bina


hubungan saling percaya
• Pertahankan lingkungan yang tenang dan aman serta
menjauhkan benda-benda berbahaya
• Libatkan klien dan keluarga dalam prosedur pelaksanaan
dan perawatan
• Ajarkan penggunaan relaksasi
• Beritahu tentang penyakit klien dan tindakan yang akan
dilakukan secara sederhana.
Implementasi
A. Meningkatkan Integritas Kulit
• Kulit dan mukosa oral harus dinilai secara rutin dari adanya
• infeksi dan kerusakan kulit.
• Klien dianjurkan mempertahankan keseimbangan antara istirahat
dan mobilitas.
• Bantu mengubah posisi Klien setiap 2 jam bagi yang imobilisasi.
• Klien diminta untuk tidak menggaruk dan menggunakan sabun
• nonabrasif, memakai pelembab tanpa parfum untuk mencegah
• kekeringan kulit.
• Gunakan losion, salep, dan kasa steril pada kulit yang sakit
• sesuai ketentuan dokter.
B. Meningkatkan kebiasaan Defekasi yang Lazim
• Nilai pola defekasi, frekuensi defekasi, dan konsistensi
• feses serta Klien yang melaporkan rasa sakit pada perut
• terkait dengan defekasi.
• Kuantitas dan volume feses cair diukur untuk mencatat
• kehilangan volume cairan.
• Kultur feses untuk menentukan penyebab diare.
• Konseling untuk pengobatan dan asupan makanan yang
• adekuat.
C. Memperbaiki Toleransi terhadap Aktivitas
• Toleransi terhadap aktivitas dinilai dengan memantau kemampuan
Klien untuk bergerak (ambulasi) dan melaksanakan kegiatan sehari-
hari.
• Bantuan dalam menyusun rencana rutinitas harian untuk menjaga
keseimbangan antara aktivitas dan istirahat mungkin diperlukan.
• Barang-barang pribadi yang sering digunakan harus ditaruh pada
tempat yang mudah dijangkau.
• Terapi relaksasi dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan
yang turut menimbulkan kelemahan dan keadaan mudah letih.
• Kolaborasi dengan tim kesehatan lain mungkin diperlukan, seperti
kelemahan akibat adanya anemia, yang memerlukan terapi obat-
obatan
D. Memperbaiki Bersihan Jalan Napas
• Frekuensi, irama, penggunaan otot aksesoris dan suara
pernapasan ; status mental; dan warna kulit diperiksa
minimal  sekali sehari.
• Adanya sputum harus dicatat, batuk, bernapas dalam,
drainase postural,perkusi dan vibrasi dilakukan sedikitnya
setiap dua jam untuk mencegah stasis sekresi dan
meningkatkan bersihan saluran napas.
• Berikan posisi fowler tinggi atau semi fowler yang akan
memudahkan pernapasan dan bersihan saluran napas.
• Evaluasi status volume cairan  untuk mempertahankan
terapi hidrasi yang adekuat.
E. Memperbaiki Proses Pikir
• Status mental harus dinilai sedini mungkin untuk
memberikan data dasar  bagi keperluan
• pemantauan perubahan perilaku.
• Klien dan keluarga harus dibantu untuk
memahami dan mengatasi semua perubahan
yang terjadi dalam proses pikir.
• Klien mungkin memerlukan reorientasi, semua
instruksi harus dengan bahasa yang jelas dan
sederhana. 
F. Meredakan Nyeri dan ketidaknyamanan.
• Nyeri akut adalah keadaan dimana individu mengalami dan
melaporkan adanya ketidaknyamanan, berakhir dari satu detik
sampai
• kurang dari 6 bulan.
• Sedangkan nyeri kronik adalah keadaan dimana individu
• mengalami nyeri menetap atau berulang , dalam waktu lebih dari
6 bulan.
• Nilai kualitas dan kuantitas nyeri yang berkaitan dengan
• terganggunya integritas kulit perineal, lesi sarkoma, dan neuropati
perifer.
• Tindakan membersihkan daerah perianal, gunakan anestesi
lokal / salep dapat diresepkan, bantal yang lunak dapat
digunakan
Thank you

Anda mungkin juga menyukai