Anda di halaman 1dari 14

Diagram Fish

Bone
“Waktu Tunggu Apotik Rawat
Jalan RS Intan Husada Garut”

Iman Nurjaman
Anggi Saputra
Rian Sutopo B
Pengertian
Fishbone Diagrams (Diagram Tulang Ikan) merupakan konsep
analisis sebab akibat yang dikembangkan oleh Dr. Kaoru
Ishikawa untuk mendeskripsikan suatu permasalahan dan
penyebabnya dalam sebuah kerangka tulang ikan. Fishbone
Diagrams juga dikenal dengan istilah diagram Ishikawa, yang
diadopsi dari nama seorang ahli pengendali statistik dari
Jepang, yang menemukan dan mengembangkan diagram ini
pada tahun 1960-an. Diagram ini pertama kali digunakan oleh
Dr. Kaoru Ishikawa untuk manajemen kualitas di perusahaan
Kawasaki, yang selanjutnya diakui sebagai salah satu pioner
pembangunan dari proses manajemen modern.
Diagram Fish
Representasi dari gambar dibawah ini adalah sebuah garis
horizontal yang melewati berbagai garis sub penyebab dari suatu
permasalahan yang ditimbulkan. Adanya diagram ini dapat
mempertimbangkan risiko dan juga berbagai penyebab dan sub
penyebab termasuk risiko dari dampak yang ditimbulkan secara
global.
Bone

ALLPPT Layout
Clean Text Slide
for your
Presentation
Manfaat Fish Bone

Mengenali akar penyebab masalah yang Memilah dan menguraikan pengaruh


mendasar dari akibat, masalah atau timbal balik antara berbagai faktor yang
kondisi tertentu mempengaruhi akibat atau proses tertentu

Membantu membangkitkan ide-ide


untuk solusi suatu masalah dan Membuat issue secara lengkap
menghasilkan pemikiran yang baru dan rapi

Menganalisa masalah yang ada sehingga


Membantu dalam penyelidikan atau
tindakan yang tepat dapat diambil dan
pencarian fakta lebih lanjut
menciptakan hasil yang diinginkan.
Langkah-Langkah Pembuatan Fishbone
1. Menyepakati permasalahan utama yang
terjadi dan diungkapkan bahwa masalah
tersebut merupakan suatu pernyataan masalah

6. Mencapai kesepakatan 2. Mengidentifikasi


penyebab masalah yang
mungkin
Main

3. Identifikasi kategori
5. Mengkaji Kembali penyebab

4. Menemukan sebab
potensial
Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan Kekurangan
dapat menjabarkan setiap opinion based on tool dan
masalah yang terjadi dan didesain membatasi
setiap orang yang terlibat kemampuan tim/pengguna
di dalamnya dapat secara visual dalam
menyumbangkan saran menjabarkan masalah yang
yang mungkin menjadi mengunakan metode “level
penyebab masalah tersebut why” yang dalam, kecuali bila
kertas yang digunakan benar-
benar besar untuk
menyesuaikan dengan
kebutuhan tersebut. Serta
biasanya voting digunakan
untuk memilih penyebab yang
paling mungkin yang terdaftar
Deskripsi
Farmasi RSIH Garut merupakan revenue center bagi Rumah
Sakit. Waktu tunggu pelayanan Apotek Rawat Jalan RSIH
Garut belum sesuai Standar Pelayanan Minimal Permenkes RI
nomor 129 Tahun 2008 waktu tunggu pelayanan obat jadi
adalah ≤30 menit, sedangkan untuk obat racikan adalah ≤60
menit. Pembahasan ini bertujuan mengidentifikasi,
menentukan akar permasalahan dan menentukan alternatif
solusi atas permasalahan waktu tunggu pelayanan Farmasi.
Metode untuk mengidentifikasi akar masalah digunakan
analisis tulang ikan (fish bone ishikawa) dan dilakukan Focus
Group Discussion. Untuk memprioritaskan akar masalah ini
digunakan metode USG (Urgency, Serious, and Growth).
Hasil observasi menunjukan 3 akar masalah yaitu proses
skrining lama dan satu loket, jauhnya poli penyakit dalam
sebagai resep terbanyak, tempat penerimaan resep asuransi
dan umum jadi satu loket. Solusi nilai total tertinggi adalah
menambah tenaga skrining dan loket antrian. Sebelum
menambah tenaga skrining dan loket antrian, waktu tunggu
rata-rata obat jadi 50,81 menit, racikan 100,20 menit. Setelah
solusi waktu tunggu rata-rata obat jadi 42,88 menit, racikan 70
menit. Hasil solusi waktu tunggu mengalami penurunan, obat
jadi 7 menit, racikan 30 menit.
Penyelesaian Masalah

Tempat penerimaan resep


1 Tenaga asisten apoteker
kurang
asuransi dan umum jadi satu
loket
4
2 5
Tenaga asisten apoteker
masih ada yang orientasi Ketersediaan obat tidak
lancar

3 Tidak semua petugas apotek


paham administrasi
Komputer ada dua (input
transaksi masuk dan keluar) 6
Next…

Ruang tunggu pasien


Prasarana tempat Koneksi lemot dan kurang nyaman dan
penerimaan obat program belum lengkap kurang luas
kurang
7 9 11

8 10 12

Proses skrining Peresepan Tempat duduk tunggu


lama dan satu loket elektronik belum asuransi dan umum sama
berjalan
Next…
Jasa expedisi pengiriman

13 obat pasien rawat jalan


belum berjalan masih
simulasi

14 Belum ada mesin antrian


farmasi rawat jalan

15 Resep poli datang


bersamaan
Penyelesaian Metode Fish Bone

Insert the Subtitle of Your Presentation


Solusi

Membedakan loket Menambah tenaga Menambah komputer Memfokuskan tenaga


umum dan asuransi skrining dan loket untuk transaksi khusus farmasi rawat
antrian keluar jalan

Sistem peresepan Pengadaan mesin Mulai pengiriman obat pasien


elektronik antrian di farmasi rawat jalan dengan jasa expedisi
rawat jalan untuk mengantisipasi
keterbatasan ruang tunggu
Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahsaan di atas bahwa
waktu tunggu apotek rawat jalan di RS Intan
Husada Garut dapat dilakukan perbaikan atau
percepatan sesuai dengan standar pelayanan
minimal dengan indikator waktu tunggu
pelayanan obat jadi adalah ≤30 menit,
sedangkan untuk obat racikan adalah ≤60 menit
dengan memperbaiki sarana dan prasarana,
menambah tenaga skrining, dan perbaikan alur
pelayanan baik secara elektronik dan inovasi
yang lain seperti bekerjasama dengan jasa
expedisi pengiriman obat pasien rawat jalan
untuk mengantisipasi keterbatasan area ruang
tunggu di apotek rawat jalan.
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai