Anda di halaman 1dari 15

Nama : Sri Dewi Melati Sukma

Npm : 1991055
Prodi : Sarjana Kebidanan 3B
WHO memperkirakan ada 4,2 juta aborsi
dilakukan per tahun, 750.000 – 1,5 juta
dilakukan di Indonesia, 2.500 orang
diantaranya berakhir dengan kematian
(Wijono, 2000).
  Survei Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT) tahun 1995 : Aborsi berkontribusi
11,1 % terhadap Angka kematian Ibu (AKI)
, sedangkan menurut Rosenfield dan
Fathalla (1990) sebesar 10 % (Wijono,
2000).
Kehamilan yang tidak diinginkan adalah suatu
kondisi ketika pasangan tidak menghendaki
proses kelahiran dari suatu kehamilan yang
merupakan akibat dari suatu perilaku seksual
atau hubungan seksual yang disengaja maupun
yang tidak disengaja dan perbuatan yang tidak
bertanggungjawab. Kehamilan yang tidak
diinginkan menjadi dilema tidak hanya dari
masalah medis seperti aborsi, perdarahan dan
kematian ibu, tetapi juga dari segi psikologis
berupa kecemasan, depresi sampai bunuh diri,
dan sosial ekonomi.
Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin:
 abortus) adalah berhentinya kehamilan sebelum
usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan
kematian janin, bukan semata untuk
menyelamatkan jiwa ibu hamil dalam keadaan
darurat tapi juga bisa karena sang ibu tidak
menghendaki kehamilan itu.
Saat ini aborsi masih merupakan
masalah kontroversial di
masyarakat.Indonesia, namun terlepas
dari kontorversi tersebut, aborsi
diindikasikan merupakan masalah
kesehatan masyarakat karena
memberikan dampak pada kesakitan
dan kematian ibu. 
 Sebagaimana diketahui penyebab
utama kematian ibu hamil dan
melahirkan adalah perdarahan, infeksi
dan eklampsia.  Namun sebenarnya
aborsi juga merupakan penyebab
kematian ibu, hanya saja muncul dalam
bentuk komplikasi perdarahan dan
Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu :

Aborsi Spontan / Alamiah


 Abortus imminen
 Abortus insipiens
 Abortus inkompletus
 Abortus kompletus

Aborsi Buatan /
Sengaja
Aborsi Terapeutik /
Medis

Penghentian kehamilan pada usia dimana janin sudah


mampu hidup mandiri di luar rahim ibu (lebih dari 21
minggu usia kehamilan), bukan lagi tindakan aborsi tetapi
pembunuhan janin atau infantisida
Aborsi yang tidak aman adalah penghentian
kehamilan yang tidak diinginkan yang
dilakukan oleh tenaga yang tidak terlatih, atau
tidak mengikuti prosedur kesehatan atau
kedua-duanya (Definisi WHO).    Dari 46 juta
aborsi/tahun, 20 juta dilakukan dengan tidak
aman, 800 wanita diantaranya meninggal
karena komplikasi aborsi tidak aman dan
sekurangnya 13 persen kontribusi Angka
Kematian Ibu Global (AGI, 1997; WHO
1998a; AGI, 1999)
Ada 2 macam tindakan aborsi,
yaitu: 

Aborsi dilakukan sendiri 

Aborsi dilakukan orang lain


Frekuensi BKKBN : 2.000.000 kasus aborsi yang
terjadi setiap tahunnya di Indonesia
Aborsi

Amerika : jml aborsi > jml korban perang


10x > jml korban kecelakaan

Menurut Dr. Handrawan Nadesul :


> Akibat siaran televisi yang lebih permisif
membeberkan materi seksualitas
Pemicu > Pergaulan pria-wanita dewasa sekarang
jauh lebih membaur
Aborsi > Nilai-nilai penghalang makin longgar.
> Pengaruh agama semakin kendur
> usia pubertas kawula muda sekarang lebih
dini
> orang-orang modern melihat seks lebih
sebagai rekreasi
> Industri iklan seks yang tambah hari
tambah marak
Risiko
Aborsi Ada 2 macam resiko kesehatan terhadap
wanita yang melakukan aborsi :
 Resiko kesehatan dan keselamatan
secara fisik
 Resiko gangguan psikologis
Dampak Aborsi Bagi Kesehatan
Reproduksi

 Perdarahan vagina berat


 Infeksi Sepsis

Infeksi Kerusakan rahim


peradangan
panggul

 Endometritis
 Kanker Serviks
Undang-Undang RI No. 1 Tahun 1946 tentang Kitab
Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang
menjelaskan dengan alasan apapun, aborsi adalah
tindakan melanggar hukum.  Sampai saat ini masih
diterapkan.
Undang-Undang RI No. 7 Tahun
1984 tentang Pengesahan Konvensi
Beberapa pasal yang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi
terkait adalah:
> Pasal 229  Terhadap Perempuan
> Pasal 341
> Pasal 342 
Undang-undang RI No. 23 Tahun
> Pasal 343 
> Pasal 346  1992 tentang kesehatan yang menuliskan
> Pasal 347 dalam kondisi tertentu, bisa dilakukan
> Pasal 348 
tindakan medis tertentu (aborsi).
> Pasal 349 
Promosi Kesehatan Yang Cocok Untuk Kasus ini

Dengan metode Promosi Individual

 Beri Bimbingan
 Penyuluhan
 Wawancara

Anda mungkin juga menyukai