Anda di halaman 1dari 9

TAJHIZUL JENAZAH

SAKARATUL
MAUT
1. Annisa Apriana Fikri

2. Elsa Jupita

3. Muftirur Roudhoh

4. Pati Muthia Putri


Kematian merupakan hal yang pasti terjadi pada
setiap makhluk, termasuk manusia. Tidak hanya
orang yang lanjut usia, sakit yang dapat mengalami
kematian, orang yang sehat masih muda pun bisa
mengalami kematian dengan berbagai sebab seperti
kecelakaan dan sebagainya. Menurut Shihab,
kematian adalah keniscayaan tidak satu jiwa pun
mampu menghindarinya.
Pengertian Sakaratul Maut
Istilah sakaratul maut berasal dari kata bahasa arab, yaitu “sakarat” dan “maut”. Kata
‫ت‬-
( ‫كرا‬--‫ )س‬sakarat adalah bentuk jamak dari kata (‫كرة‬--‫ )س‬sakrat. Kata ini di ambil dari
kata (‫كر‬--‫ )س‬sakara yang dari segi bahasa pada mulanya berarti menutup. sedangkan
“maut” berarti kematian. Dengan demikian, sakaratul maut berarti orang yang
sedang dimabuk dengan masa-masa kematiannya. Sakaratul maut merupakan
kondisi seseorang yang sedang menghadapi kematian, yang memiliki berbagai hal
dan harapan tertentu untuk meninggal. Kematian merupakan kondisi terhentinya
pernapasan, nadi, dan tekanan darah serta hilangnya respons terhadap stimulus
eksternal, ditandai dengan terhentinya aktivitas otak atau terhentinya fungsi jantung
dan paru secara menetap. Sakaratul maut dan kematian merupakan dua istilah yang
sulit untuk dipisahkan, serta merupakan suatu fenomena tersendiri. Kematian lebih
kearah suatu proses, sedangkan sakaratul maut merupakan akhir dari hidup.
Sakaratul Maut bagi Orang-
Menghadapi sakaratul mautorang
bisa memakanZhalim
waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan
tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita
menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang.Imam al-Ghazali mengutip sebuah
riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as. untuk melihat wajah Malaikatul
Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim. Allah swt pun memperlihatkan gambaran
perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri,
berbau busuk, memiliki dua mata, satu di depan satu di belakang, mengenakan pakaian
serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya
Ibrahim as. pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa
dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku
kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat
jauh lebih dahsyat dari itu.
Sakaratul Maut Orang-orang
yang Bertaqwa
Imam al-Ghazali mengatakan bahwa orang yang beriman akan melihat rupa Malaikat
Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat
harum. Dari berbagai sumber nash Al-Qur’an dan hadis diketahui bahwa semua amanusia
akan mengalami sakaratul maut. Bagi orang yang beriman, akan mengalami proses
sakaratul maut dimana malaikat izrail mencabut nyawanya secara perlahan-lahan dan rasa
sakitnya itu seperti yang dirasakan Nabiyullah Ibrahim dan Nabi Musa as. Tapi bagi
mereka yang yang tidak beriman, maka sakaratul maut adalah panjar dari siksaan yang
akan dialami selanjutnya.
Tindakan terhadap orang yang
1. Hadapkan kesedang
arah kilat sakaratul maut
2. Talkinkan (ajarkan) kepadanya jika ia masih mendengar kalimat tauhid “Laa
Ilaaha illallaaah”.
3. Hadirkan di dekatnya saudara yang dicintainya yang dapat menghiburnya
dan paling bertaqwa kepada Allah
4. Bagi yang datang melihatnya, dianjurkan memperbanyak doa dan
membacakan Al-Qur’an, terutama surat Yasin.
5. Tindakan terhadap orang yang telah diyakini kematiannya.
tanda-tanda yang menunjukkan seseorang
itu telah meninggal
1. Terbelalaknya mata
2. Condongnya hidung kearah kanan atau kiri
3. Kendur (terbuka)nya rahang bawah
4. Diam dan berhentinya detak jantung.
5. Mendinginnya seluruh tubuh secara umum.
6. Merapatnya betis kanan dengan betis kiri
hal yang dilakukan terhadap orang yang
telah diyakini kematiannya
1. Pejamkan matanya.
2. Diikat dagunya ke kepala jika mulutnya terbuka agar tidak menganga
3. Letakkan di atas perutnya penindih yang sewajarnya agar tidak menggembung
4. Tinggikan sedikit tempat jenazah dan arahkan ke kiblat.
5. Tanggalkan pakaiannya dan tutupi dengan kain ke seluruh tubuhnya
6. Letakkan kedua tangannya di antara pusar dan dada, seperti orang shalat (jika
memungkinkan)
7. Segeralah membayar utangnya jika dia berutang.
8. Memberitahukan orang-orang atas kematiannya, terutama familinya supaya mereka
menyaksikan jenazahnya.
9. Dilarang (haram) menjerit-jerit, meratap, memukul- mukul pipi, mengoyak-ngoyak
baju, dan lain sebagainya.
selesai

Anda mungkin juga menyukai