0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tajhizul jenazah dan sakaratul maut. Ia menjelaskan tentang proses kematian, pengertian sakaratul maut, sakaratul maut bagi orang zhalim dan bertaqwa, tindakan terhadap orang yang sedang mengalami sakaratul maut, tanda-tanda kematian, serta hal yang harus dilakukan terhadap jenazah.
Dokumen tersebut membahas tentang tajhizul jenazah dan sakaratul maut. Ia menjelaskan tentang proses kematian, pengertian sakaratul maut, sakaratul maut bagi orang zhalim dan bertaqwa, tindakan terhadap orang yang sedang mengalami sakaratul maut, tanda-tanda kematian, serta hal yang harus dilakukan terhadap jenazah.
Dokumen tersebut membahas tentang tajhizul jenazah dan sakaratul maut. Ia menjelaskan tentang proses kematian, pengertian sakaratul maut, sakaratul maut bagi orang zhalim dan bertaqwa, tindakan terhadap orang yang sedang mengalami sakaratul maut, tanda-tanda kematian, serta hal yang harus dilakukan terhadap jenazah.
Kematian merupakan hal yang pasti terjadi pada setiap makhluk, termasuk manusia. Tidak hanya orang yang lanjut usia, sakit yang dapat mengalami kematian, orang yang sehat masih muda pun bisa mengalami kematian dengan berbagai sebab seperti kecelakaan dan sebagainya. Menurut Shihab, kematian adalah keniscayaan tidak satu jiwa pun mampu menghindarinya. Pengertian Sakaratul Maut Istilah sakaratul maut berasal dari kata bahasa arab, yaitu “sakarat” dan “maut”. Kata ت- ( كرا-- )سsakarat adalah bentuk jamak dari kata (كرة-- )سsakrat. Kata ini di ambil dari kata (كر-- )سsakara yang dari segi bahasa pada mulanya berarti menutup. sedangkan “maut” berarti kematian. Dengan demikian, sakaratul maut berarti orang yang sedang dimabuk dengan masa-masa kematiannya. Sakaratul maut merupakan kondisi seseorang yang sedang menghadapi kematian, yang memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal. Kematian merupakan kondisi terhentinya pernapasan, nadi, dan tekanan darah serta hilangnya respons terhadap stimulus eksternal, ditandai dengan terhentinya aktivitas otak atau terhentinya fungsi jantung dan paru secara menetap. Sakaratul maut dan kematian merupakan dua istilah yang sulit untuk dipisahkan, serta merupakan suatu fenomena tersendiri. Kematian lebih kearah suatu proses, sedangkan sakaratul maut merupakan akhir dari hidup. Sakaratul Maut bagi Orang- Menghadapi sakaratul mautorang bisa memakanZhalim waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang.Imam al-Ghazali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as. untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim. Allah swt pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu di depan satu di belakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as. pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat jauh lebih dahsyat dari itu. Sakaratul Maut Orang-orang yang Bertaqwa Imam al-Ghazali mengatakan bahwa orang yang beriman akan melihat rupa Malaikat Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum. Dari berbagai sumber nash Al-Qur’an dan hadis diketahui bahwa semua amanusia akan mengalami sakaratul maut. Bagi orang yang beriman, akan mengalami proses sakaratul maut dimana malaikat izrail mencabut nyawanya secara perlahan-lahan dan rasa sakitnya itu seperti yang dirasakan Nabiyullah Ibrahim dan Nabi Musa as. Tapi bagi mereka yang yang tidak beriman, maka sakaratul maut adalah panjar dari siksaan yang akan dialami selanjutnya. Tindakan terhadap orang yang 1. Hadapkan kesedang arah kilat sakaratul maut 2. Talkinkan (ajarkan) kepadanya jika ia masih mendengar kalimat tauhid “Laa Ilaaha illallaaah”. 3. Hadirkan di dekatnya saudara yang dicintainya yang dapat menghiburnya dan paling bertaqwa kepada Allah 4. Bagi yang datang melihatnya, dianjurkan memperbanyak doa dan membacakan Al-Qur’an, terutama surat Yasin. 5. Tindakan terhadap orang yang telah diyakini kematiannya. tanda-tanda yang menunjukkan seseorang itu telah meninggal 1. Terbelalaknya mata 2. Condongnya hidung kearah kanan atau kiri 3. Kendur (terbuka)nya rahang bawah 4. Diam dan berhentinya detak jantung. 5. Mendinginnya seluruh tubuh secara umum. 6. Merapatnya betis kanan dengan betis kiri hal yang dilakukan terhadap orang yang telah diyakini kematiannya 1. Pejamkan matanya. 2. Diikat dagunya ke kepala jika mulutnya terbuka agar tidak menganga 3. Letakkan di atas perutnya penindih yang sewajarnya agar tidak menggembung 4. Tinggikan sedikit tempat jenazah dan arahkan ke kiblat. 5. Tanggalkan pakaiannya dan tutupi dengan kain ke seluruh tubuhnya 6. Letakkan kedua tangannya di antara pusar dan dada, seperti orang shalat (jika memungkinkan) 7. Segeralah membayar utangnya jika dia berutang. 8. Memberitahukan orang-orang atas kematiannya, terutama familinya supaya mereka menyaksikan jenazahnya. 9. Dilarang (haram) menjerit-jerit, meratap, memukul- mukul pipi, mengoyak-ngoyak baju, dan lain sebagainya. selesai