Anda di halaman 1dari 7

BAB IX

MENGENAL LOGIKA

DISUSUN OLEH :
Uswatun Hasanah (0307212103)
MPI 3 / 2
FILSAFAT ILMU
A. PENGERTIAN LOGIKA
Secara etimologi logika berasal dari bahasa Yunani, yaitu
logike atau logos, dalam bahasa latin dikenal dengan istilah logica
dan dalam bahasa Inggris disebut logic yang memiliki arti sesuatu
yang termask ucapan yang apat dimengerti.
secara terminologi, logika adalah suatu cabang filsafat yang
membahas tentang aturan, asa, hukum dan metode dalam
mencapai pengetahuan secara rasional dan benar. Menurut para
ahli tentang logika:
• George F. Kneller “logika disebut sebagai penyelidikan tentang
dasar dan metode berfikir benar
• W. Poespoprodjo “logika menunjukkan, meletakkan,
menguraikan dan membuktikan hukum dan aturan yang akan
menjaga kita agar tidak terjerumus dalam kekeliruan.
B. SEJARAH KEMUNCULAN ISTILAH
LOGIKA
Istilah logika pertama kali digunakan oleh Zeno dari Citium pendiri aliran
Stoisisme. Menurut Lorens Bagus yang menyebutkan bahwa logika bermula
dari pembuktian geometri kaum Phytagorean, dialektika Zeno dan dialektika
Plato. W. Poesporodjo menyebutkan, walaupun menurut sejarah, Zeno adalah
orang yang pertama kali menggunakan istilah logika. Pada masa sebelumnya
Gorgias (438-375 SM) dan Lionti (Sicilia) mempersoalkan masalah pikiran dan
bahasa.
k. Bertens menyebutkan bahwa logika pertama muncul pada masa Cicero
(abad ke 1 SM) yang dimaknai sebagai seni berdebat. Pada tahap selanjutnya
orang memperkenalkan ajaran Aristoteles dengan melakukan gerakan
penerjemahan besar-besaran karya para filsuf Yunani kedalam bahasa Arab. W.
Poepoprodjo mengemukakan bahwa terjadi perbedaan pendapat dikalangan
para sejarawan mengenai permulaan gerakan penerjemahan. Sebagian
sejarahwan berpendapat bahwa masa tersebut berlangsung selama periode
Umayyah (40-133H/661-750M). Sebagian lainnya percaya bahwa
penerjemahan berlangsung pada abad pertama periode kekhalifahan
Abbasiyyah (133-235H/750-850M).
C. JENIS-JENIS LOGIKA
Menurut Lorens Bagus jenis-jenis logika antara lain:
• Logika Deduktif * Logika Modal
• Logika Induktif * Logika Probabilitas
• Logika Dialektis * Logika Simbolik
• Logika Deontik * Logika Informal
• Logika Formal * Logika Kategoris Tradisional
• Logika kombinatorial * Logika Konstruktif

Sebagai contoh, aliran materialisme dengan tokohnya Karl Marx,


mencetuskan logika dialektis sebagai pembuktian atau mengukuhnya
pandangan bahwa hal-hal yang bersifat materi yang dapat diterima.
D. ARISTOTELES: PENCETUS LOGIKA DAN
PERANANNYA
Aristoteles lahir di chalcidic Peninsula di Macedonia, Yunani Utara
tahun 384 SM. Beliau meninggal pada tahun 322 SM di Chalcis Pulau
Euboea. Ayahnya bernama Nicomachus seorang dokter pribadi Raja
Macedonia, Amyntas III (Berkuasa pada 393-370 SM) dan kakek
Aristoteles adalah Alexander the Great (berkuasa 336-323 SM). Setelah
kematian ayahnya tahun 367 SM), Aristoteles pindah ke Athena dan
bergabung dengan Akademi Plato.
Setelah 20 tahun menjadi murid Plato beliau diundang Raja
Philippos untuk menanggung pendidikan anaknya yaitu Alexander. Lalu
pada tahun 340 SM, Alexander diangkat menjadi pejabat raja
Makedonia pada usia 19 tahun. Aristoteles kemudian menuliskan
karyanya tentang logika diantaranya: Categoriae, PeriHermeneias,
Topica.
Aristoteles mengenalkan logika sebagai ilmu yang kemudian disebut
logica scientica. Dalam logika Thales, air adalah arkhealam semesta
yang menurut Aristoteles adalah jiwa tumbuh-tumbuhan (karena tanpa
air tumbuhan mati); Air adalah jiwa hewan dan jiwa manusia; Air
E. MENGENAL SILOGISME
ARISTOTELES
Silogisme berasal dari bahasa Yunani yaitu syllogismos
(penggabungan atau penalaran), syn (dengan bersama), logiszethai
(menggabungkan dengan penalaran). Dalam bahasa Inggris dikenal
dengan Syllogism. Secara Terminologi silogisme berarti cara
berargumentasi deduktif absah manapun yang mempunyai dua premis
dan satu kesimpulan.
• Silogisme Kategoris (dijelaskan bahwa bila 2 pernyataan
pendahuluan itu benar maka pernyataan ke 3 dengan sendirinya benar)
• Silogisme Hipotesis (menjelaskan penalaran yang absah dengan
menggunakan kombinasi pernyataan “Jika-Maka-Bila”).
• Silogisme Disjungtif (menggunakan pernyataan “Entah-Atau” sering
dikatakan dengan silogisme alternatif)
• Silogisme Alternatif (terdapat 2 alternatif, namun hanya 1saja yang
dapat dipilih sehingga kesimpulan mengarah kepada hal yang dipilih)
F. HUBUNGAN LOGIKA DENGAN FILSAFAT
ILMU
Kelebihan filsafat dapat dikatakan mampu melengkapi manusia dalam
banyak bidang non akademis, perubahan kemandirian intelektual dan
dogmatis. Logika adalah cabang filsafat yang lahir bersamaan tatkala
lahirnya filsafat Yunani yang digunakan para filsuf Yunani untuk melakukan
sebuah pembuktian sebagai wahana untuk memperkuat keyakinannya.
Keterkaitan antara filsafat dengan logika adalah:
• Logika sebagai Instrumentalisme
• Logika sebagai Formalisme
• Logika sebagai Formalisme
• Logika sebagai Universalisme
• Logika sebagai Saintisme

Inilah yang dibutuhkan dalam filsafat ilmu, bahwasanya seorang ilmuwan


harus memiliki kekuatan logika dimana logika dengan filsafat muncul secara
bersamaan yang menyatakan bahwa pemikiran yang logis yang diterima
kebenarannya akan melahirkan sebuah aliran yang bernama Rasionalisme.

Anda mungkin juga menyukai