Anda di halaman 1dari 31

GANGGUAN JANTUNG

Gagal Jantung (Heart Failure)


◻ Jantung gagal memompa darah

yang dibutuhkan tubuh


◻ Simptom yang dirasakan pada

pasien dengan gagal Jantung


adalah dyspnea, kelelahan dan
penumpukan cairan
◻ Gagal jantung terjadi karena

adanya gangguan jantung untuk


mengisi atau memompakan darah.
@AzizahVonna,MPharmSci.,
Gagal Jantung (Heart
4
Failure)
▪ Jantung gagal memompakan darah secara efisien, dikarenakan
hipertensi, stenosis aorta, gagal ginjal, fibrilasi atrial, myocardial
ischemia, acute coronary syndrom = terlalu tinggi
preload/afterload, atau ↓ kontraktilitas

↓Cardiac Output
▪ Jantung seperti “karet gelang”
✓ elastisitas sangat penting
✓ Seperti karet, jika terlalu direnggangkan,
maka elastisitas akan hilang
@AzizahVonna,MPharmSci.,
Gagal Jantung (Heart
5
Failure)
◻ TD antara vena dan arteri perlu diatur
sedemikian rupa sehingga terjadi
keseimbangan

◻ Gagal jantung (ventrikel) kiri = terjadi


penumpukan cairan di paru

◻ Gagal jantung (ventrikel) kanan = terjadi


penumpukan cairan di ekstrimitas

@AzizahVonna,MPharmSci.,
Bagaimana jantung bisa berdetak?
14

◻ Impuls dihantarkan oleh Nodus SA akan menghantarkan impuls ke


seluruh atrium (kanan dan kiri) → kontraksi atrium → darah
menuju ventrikel → sinyal dikirim ke nodus AV → terjadi
depolarisasi → mengirim sinyal ke serabut purkinje →
depolarisasi dari ventrikel

@AzizahVonna,MPharmSci.,
Relaksasi sel
16
jantung
◻ Setelah otot jantung berkontraksi, maka Ca ++ intrasel akan dibawa
keluar sel supaya sel dapat relaksasi
◻ Ca ++ dibawa keluar sel melalui beberapa kanal, dan ada juga yg
disimpan di RS
◻ Kanal pengeluaran Ca ++
Kanal Ca++
Kanal Na+/K+
Kanal Na+/Ca++

@AzizahVonna,MPharmSci.,
19 Terapi Farmakologi CHF
A ACEIs/ARB
B β blocker
C Cardiac
Glikosida D
Diuretik
V Vasodilator
@AzizahVonna,MPharmSci.,
ACE
20
Inhibitor

Note Harvey, Richard A., et al. Lippincott’s illustrated reviews: Pharmacology. Vol. 526. Philadelphia, 2012.
: Bradikinin membantu pelepasan Prostasiklin, NO yg merupakan agen

vasodilator
◻ Berkurangnya Angiotensin II, maka terjadi pengurangan Aldosteron @AzizahVonna,MPharmSci.,
ACE Inhibitor
21

Kerja thd Jantung:


◻ Mengurangi tahanan vascular

(afterload) dan tonus vena (preload),


shg CO meningkat
◻ Pada pasien gagal jantung juga

terjadi peningkatan aktivasi epinefrin


dan aldoseteron yang diperantarai
oleh Angiotensin II, pemberian
ACE-I dapat menghalangi hal ini

@AzizahVonna,MPharmSci.,
ACE Inhibitor
22

Keuntungan: Farmakokinetika:
◻ Menyebabkan vasodilatasi ◻ Captopril, berkurang absorbsinya

dg adanya makanan
◻ Memperbaiki
keseimbangan elektrolit Efek Samping:
dan air ◻ Hipotensi postural, gangguang

◻ Mengurangi aktivitas ginjal, hiperkalemia, batuk


Sistem saraf simpatetik kering, angioedema (jarang)
Kontra Indikasi:
◻ Mencegah “remodeling” ◻ Ibu hamil (teratogen)
jantung
@AzizahVonna,MPharmSci.,
Angiotensin Receptor Blockers
23
(ARB)
◻ Kelebihan dibandingkan ACE-I Kerja thd Jantung:
adalah penghambatan yang lebih ◻ Sama seperti ACE-I
sempurna thd kerja Angiotensin II Farmakokinetika:
◻ ARB tidak mempengaruhi ◻ Sebagian besar diberikan 1 kali

kadar bradykinin dalam darah sehari, hanya Valsartan yg diberikan


◻ Meskipun tidak sepenuhnya 2 kali sehari
sama, tapi ARB digunakan untuk Efek Samping:
◻ Hipotensi postural,
pasien- pasien yang tidak dapat
menggunakan ACE-I gangguang ginjal,
hiperkalemia
Kontra Indikasi:
◻ Ibu hamil (teratogen)
@AzizahVonna,MPharmSci.,
Aldosterone
24
Antagonis
◻ Pada pasien gagal Jantung juga kadang terjadi peningkatan kadar
Aldosteron (akibat peningkatan aktivasi RAAS) dan berkurangnya
klirens hepatic dari hormone ini
◻ Obat Aldosteron antagonis: Spironolakton
o Menghalangi retensi garam

o Mencegah hipokalemia

@AzizahVonna,MPharmSci.,
β-
25
blocker
◻ Pada awalnya pengobatan CHF menggunakan agen simpatomimetik;
dobutamin, dopamin (meningkatkan kontraksi jantung)

◻ Dipercaya bahwa pemberian beta-blocker kontra pada pasien gagal


jantung

@AzizahVonna,MPharmSci.,
β-
28
blocker
Keuntungan jangka panjang:
◻ Meningkatkan angka pasien yang dapat bertahan & mengurangi angka morbiditas

◻ Mencegah aktivitas akibat kompensasi oleh sist.saraf simpatetik, sehingga


mencegah refleks takiaritmia
◻ Dapat memperbaiki ejeksi ventrikel kiri (LVEF)
◻ Melalui penghambatan SSS, beta blocker menghambat atau menunda disfungsi
kontraktil miokardium, menghambat kardiomiosit toksisitas in the miokardium

Resiko pemakaian jangka pendek:


◻ Bradiaritmia
◻ Hipotensi
◻ Memperburuk fungsi ginjal

@AzizahVonna,MPharmSci.,
β-
29
blocker
◻ Melalui penghambatan SSS, beta blocker menghambat atau menunda
disfungsi kontraktil miokardium, menghambat kardiomiosit toksisitas
di miokardium
◻ Beta blocker yang menunjukkan efektivitasnya pada Gagal jantung :
Bisoprolol, beta-1 selective
Carvedilol, non selektif beta-adrenoseptor antagonis, yang jg dapat
menghambat reseptor alfa
Metoprolol, beta-1 selective

@AzizahVonna,MPharmSci.,
Cardiac Glycoside
30

◻ Berkhasiat memperkuat kontraktilitas otot jantung (efek


inotropik positif)

◻ Digunakan terutama pada keadaan jantung tidak mampu


memperbaiki fungsi pompanya

◻ Kardiotonika terdiri dari kelompok:


Glikosida jantung, Contoh: digoksin
Dopaminergika, Contoh : dopamin dan
dobutamin
@AzizahVonna,MPharmSci.,
Cardiac Glycoside
31

◻ Glikosida Jantung; digoksin


◻ Efek utama nya adalah efek inotropik positif
(memperkuat kontraktilitas jantung) dan juga efek
kronotopik negatif (memperlambat denyut jantung)

@AzizahVonna,MPharmSci.,
Cardiac Glycoside
32

◻ Berkhasiat memperkuat kontraktilitas otot jantung (efek


inotropik positif)

◻ Digunakan terutama pada keadaan jantung tidak mampu


memperbaiki fungsi pompanya

◻ Terdiri dari kelompok:


Glikosida jantung, Contoh: digoksin
Dopaminergika, Contoh : dopamin dan
dobutamin
@AzizahVonna,MPharmSci.,
Cardiac Glycoside
33

Harvey, Richard A., et al. Lippincott’s illustrated reviews: Pharmacology. Vol. 526. Philadelphia, 2012.

@AzizahVonna,MPharmSci.,
Relaksasi sel
34
jantung
◻ Setelah otot jantung berkontraksi, maka Ca ++ intrasel akan dibawa
keluar sel supaya sel dapat relaksasi
◻ Ca ++ dibawa keluar sel melalui beberapa kanal, dan ada juga yg
disimpan di RS
◻ Kanal pengeluaran Ca ++
Kanal Ca++
Kanal Na+/K+
Kanal Na+/Ca++

@AzizahVonna,MPharmSci.,
Mekanisme Kerja
35
Digoksin
■ Menghambat kanal Na+/K+
ATPase
■ Bersaing dengan K+
ekstraselular
retikulum
■ Na + intrasel ↑  sarkoplasma

pertukaran
Na+/Ca++ mjd lambat  ↑ [Ca++]i

■ Ca++ yang disimpan didlm RS juga akan meningkat  akibatnya bila


ada impuls ke sel otot jantung maka akan semakin banyak Ca++ yang
dilepaskan dari RS
@AzizahVonna,MPharmSci.,
Mekanisme Kerja
36
Digoksin

retikulum
sarkoplasma

@AzizahVonna,MPharmSci.,
Cardiac Glycoside
37

Kerja sebagai Obat Gagal Jantung


◻ Regulasi konsentrasi Ca intraselular

o Digoksin dapat meningkatkan potensial membrane istirahat (dari


- 70mV mjd -90mV), sehingga membrane menjadi lebih mudah
tereksitasi. Hal ini meningkatkan resiko aritmia.
◻ Meningkatkan kontraktilitas otot jantung, sehingga CO menyerupai

CO jantung normal
◻ Inhibisi neurohormonal

@AzizahVonna,MPharmSci.,
38

◻ Kerja Digoksin dipengaruhi oleh konsentrasi


K ekstraselular
↑[K+]e  ikatan digoksin pd tapak kerjanya menurun

↓[K+]e  ikatan digoksin pd tapak kerjanya meningkat

Obat-obat yg mengakibatkan [K+]e menurun


 meningkatkan resiko toksisitas
Digoksin
@AzizahVonna,MPharmSci.,
Farmakokinetika
39
Digoksin
◻ t1/2 = ∼ 40 jam, artinya  setelah diberikan butuh waktu hampir
hari untuk digoksin memulai kerjanya
2

◻ Indeks terapi nya sempit; artinya harus dilakukan pemantauan kadar


darah digoksin untuk mencegah toksisitas
◻ Dimetabolisme oleh bakteri normal usus, pemberian digoksin
bersama dg antibiotikresiko toksisitas
◻ Dieliminasi dominan melalui ginjal, resiko toksisitas lebih tinggi
pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal
@AzizahVonna,MPharmSci.,
Toksisitas
40
Digoksin
◻ Dapat terjadi setelah pemakaian digoksin dalam jangka
waktu lama (lebih sering terjadi), atau akibat overdosis
digoksin
◻ Toksisitas dapat muncul walaupun kadar digoksin

dalam darah masih berada dalam range terapetik


◻ Simptom toksisitas:

◻ Mual, muntah, anoreksia, hiperkalemia, simptom


neurologis (disorientasi, lethargy), aritmia, xanthopsia
@AzizahVonna,MPharmSci.,
Toksisitas
41
Digoksin
Beberapa keadaan yang meningkatkan
resiko toksisitas:
Gangguan fungsi ginjal
Hipokalemia
Hipomagnesia
Hiperkalsemia
Iskemik Miokardium
Hipoksemia
Gangguan asam-basa
@AzizahVonna,MPharmSci.,
Penanganan
42
Toksisitas
◻ Digoxin immune fab
◻ merupakan antibodi spesifik yang digunakan

untuk intoksisitas digitalis; digoksin.


◻ berikatan dengan molekul digoksin
membentuk kompleks, sehingga membantu
eksresi digoksin melalui renal.

@AzizahVonna,MPharmSci.,
Diureti
43
k
◻ Berkerja mengurangi penumpukan cairan di paru dan edema perifer
◻ Diuretik juga berguna untuk mengurangi gejala
o orthophnea (gejala kesulitan bernapas yang terjadi ketika seseorang
berbaring telentang)
o Paroxysmal nocturnal dyspnea (nafas yang tiba-tiba pendek pada
saat tidur)
◻ Diuretik dapat
o Mengurangi volume plasma, sehingga dapat mengurangi preload

o Hal ini dapat mengurangi beban kerja jantung dan kebutuhan oksigen
jantung
@AzizahVonna,MPharmSci.,
Diureti
44
k
◻ Diuretik juga dapat
o Mengurangi afterload dengan mengurangi volume plasma sehingga
menurunkan tekanan darah

◻ Diuretik yang paling umum ◻ Efek samping Furosemid


digunakan untuk Gagal o Hipokalemia,
jantung: hiperurisemia,
o Furosemid hiperglikemik

@AzizahVonna,MPharmSci.,
Vasodilator
45

◻ Tujuan pemakaian vasodilator adalah untuk mengurangi preload jantung


◻ Nitrat adalah obat yang paling umum digunakan untuk tujuan ini

@AzizahVonna,MPharmSci.,
…end of lecture

Anda mungkin juga menyukai