Anda di halaman 1dari 14

Beta bloker, alfa bloker

ca channel bloker
Apt. Musa Fitri Fatkhiya, M. Farm
PEMBAHASAN

Pendahuluan

Reseptor α, β

Kanal kalsium
Pendahuluan

 Reseptor alfa dan beta adalah dua jenis reseptor adrenergik


yang terlibat dalam regulasi mekanisme fight or flight di dalam
tubuh yang merupakan respons terhadap stres.
 Reseptor alfa dan beta terjadi pascasinaps pada sambungan
simpatis dari beberapa organ seperti jantung, pembuluh darah,
paru-paru, uterus, dan jaringan lemak. Perbedaan utama antara
reseptor alfa dan beta adalah bahwa reseptor alfa menstimulasi
sel efektor sedangkan reseptor beta mengendurkan sel efektor.
Pendahuluan

•Adrenergik (merangsang saraf simpatik) → peningkatan TD,


heart rate
•Anti-Adrenergik (menghambat saraf simpatik) → penurunan
TD, heart rate
•Kolinergik (merangsang saraf parasimaptik) → penurunan
TD, heart rate
•Anti-Kolinergik (menghambat saraf parasimpatik) →
peningkatan TD, heart rate
RESEPTOR ALPHA

Alpha 1 Alpha 2

• Menstimulasi •Menurunkan
kontraksi otot tingkat cAMP
polos pembuluh intraseluler,
darah menyebabkan
kontraksi otot
polos
Reseptor Beta

 Menghambat beta
 digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau pengendalian gejala
angina, gagal jantung, gangguan irama jantung, dan perlindungan
terhadap serangan jantung berulang.
Adrenergik antagonis

Alpha bloker Beta bloker

• Alfa → aktivasi resepto ini • Beta →meningkatan


mnyebbakan pningkatan kadar camp → konytraksi
kalsium intrasel → otot jantung, relaksasi
kontraksi otot polos otot polos
• Alfa 2→menurunkan
kadar camp → kontraksi
otot polos
Adrenergik antagonis

Alpha bloker Beta bloker

• Alfa → aktivasi resepto ini • Beta →meningkatan


mnyebbakan pningkatan kadar camp → konytraksi
kalsium intrasel → otot jantung, relaksasi
kontraksi otot polos otot polos
• Alfa 2→menurunkan
kadar camp → kontraksi
otot polos
Alpha bloker

 Menyebabkan dilatasi → penurunan resistensi perifer


 Contoh : prazosin, terazosin
 ESO : pusing, sakit kepala, ngantuk, hipotensi ortostatik
Beta bloker

 Menghambat aktivitas reseptor beta adrenergic ,


menduduki reseptor beta shg mencegah neurotransmitter
dalam mengaktivasi reseptor beta→ denyut jantung
lambat , mengurangi kontraksi otot jantung
 Kardioselektif → memblok reseptor beta di jantung
 Non kardioselektif → menghambar semua reseptor beta
 Kontraindikasi : bradikardi, pasien asma
Central

 Menstimulasi reseptor alfa 2 di SSP → di otak → penurunan


system saraf simpatis→ terjadi penurunan kontraksi dan
denyut jantung (vasodilatasi)
 Memberikan efek pada ginjal → penurunan renin
 Contojh : clonidine, metildopa
Calsium channel bloker

 bekerja dengan memperlambat masuknya kalsium ke dalam sel-sel


jantung dan dinding pembuluh darah
 Hal ini akan membuat otot jantung lebih rileks dan melebarkan
pembuluh darah. Selain itu, antagonis kalsium jenis non-dihydropyridine
juga dapat memperlambat detak jantung.
 Kalsium membantu sinyal listrik dalam jantung berdetak
 Golongan dihidropiridin terutama bekerja pada arteri sehingga dapat
berfungsi sebagai obat anti hipertensi, sedangkan golongan non-
dihidropiridin mempengaruhi sistem konduksi jantung dan cenderung
melambatkan denyut jantung, efek hipertensinya melalui vasodilatasi
perifer dan penurunan resistensi perifer
Reseptor beta

Beta 1 Beta 2 Beta 3

•Terdapat di •Terdapat di •Terdapat di


sel jantung paru2, sel lemak
dan ginjal Rahim, otot

Anda mungkin juga menyukai