Anda di halaman 1dari 6

PT

Faktor Resiko PE
• Umur > 40 tahun
Nulipara
Multipara dengan riwayat preeklampsia sebelumnya
• Multipara dengan kehamilan oleh pasangan baru
• Multipara yang jarak kehamilan sebelumnya 10 tahun atau lebih
• Riwayat preeklampsia pada ibu atau saudara perempuan
• Kehamilan multipel
• IDDM (Insulin Dependent Diabetes Melitus)
• Hipertensi kronik
• PenyakitGinjal
• Sindrom antifosfolipid (APS)
• Kehamilan dengan inseminasi donor sperma, oosit atau embrio
• Obesitas sebelum hamil
• Pemeriksaanfisik:
•Indeks masa tubuh >35
•Tekanan darah diastolik > 80 mmHg
■Proteinuria(dipstick>+lpada2kalipemeriksaanberjarak6jamatausecarakuantit atif 300 mg/24 jam)
Perbedaan Preclampsia Without Severe Feature
dan PE With severe feature
Preclampsia Without Severe Feature Without Severe Feature :
• Tekanan darah sistolik sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90
• mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan
• lengan yang sama
• Proteinuria, didefiniskan sebagai ekskresi melebihi 300 mg/24 jam atau
• rasio protein urin/creatinine lebih dari 30 mg/mmol, jika metode ini tidak tersedia, konsentrasi melebihi 30 mg/dL (􏰁 1+ pada pemeriksaan dipstick) atau lebih
pada sedikitnya dua sampel urin acak yang dikumpulkan terpisah pada 4 sampai 6 jam.

• Preeklampsia With Severe Future


Tekanan darah sekurang-kurangnya 160 mmHg sistolik atau 110 mmHg diastolic pada dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang sama
• Trombositopenia : trombosit < 100.000 / mikroliter
• Gangguan ginjal : kreatinin serum >1,1 mg/dL atau didapatkan peningkatan
• kadar kreatinin serum pada kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal lainnya
• Gangguan liver : peningkatan konsentrasi transaminase 2 kali normal dan
• atau adanya nyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen
• Edema Paru
• Didapatkan gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus
• Gangguan pertumbuhan janin menjadi tanda gangguan sirkulasi
• uteroplasenta:Oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR) atau didapatkan absent orreversed end diastolic velocity (ARDV)
Tatalaksana PE di faskes primer
• Penatalaksanaan preeklampsia bertujuan untuk menghindari komplikasi
• terhadap maternal seperti perdarahan serebral, edema paru, dan eklampsia. Penatalaksanaan
definitif pada preeklampsia satu-satunya adalah dengan terminasikehamilan. Pengambilan
keputusan untuk terminasi kehamilan harus memperhatikan usia gestasi, tingkat keparahan
preeklampsia, kondisi maternal,serta kondisi fetus. Penatalaksanaan “preeklampsia tanpa severe
features” sebelum usiakehamilan 37 minggu dapat bersifat ekspektatif maupun definitif.
Kortikosteroiddiberikan pada pasien dengan usia kehamilan <34 minggu untuk pematangan
parujanin. Agen antihipertensi masih kontroversial pada pasien preeklampsia tanpasevere features.
• Pasien preeklampsia dengan severe features sebaiknya dirawat di rumah sakitdengan perawatan
intensif. Terminasi segera perlu dilakukan jika usia kehamilansudah >34 minggu dan sebelum usia
kehamilan 24 minggu. Pada usia
• kehamilan24-34 minggu, kortikosteroid diberikan untuk pematangan paru janin dan
sebaiknyapersalinan ditunda setidaknya 48 jam jika memungkinkan untuk mendapatkanefektivitas
pematangan paru dengan steroid.
Kontraindikasi menunda persalinan pada
pasien PE
kontraindikasi dilakukannya penanganan ekspektatif 48 jam
adalahpertumbuhan janin terhambat (< persentil 5), gawat janin,
oligohidramnion berat,reverse end diastolic flow pada arteri umbilikal
yang diperiksa dengan USGDoppler, adanya disfungsi renal yang baru,
penyakit hepar, gangguan koagulasi,ketuban pecah dini, dan persalinan
preterm. Terminasi kehamilan dilakukan setelahstabilisasi kondisi
maternal.
Pencegahan PE

Anda mungkin juga menyukai