Anda di halaman 1dari 9

NIKAH YANG DILARANG MENURUT ISLAM

Pernikahan Syighar

 Pernikahan syighar adalah pernikahan yang dilakukan dengan syarat


imbalan. Lebih singkatnya seperti "Nikahkan aku dengan putrimu,
maka aku akan menikahkan putriku dengan dirimu".
 Jenis pernikahan ini jelas dilarang dalam agama. Pasalnya mau
penikahan tersebut ada mahar ataupun tidak, tetap saja Rasulullah
melarang.
 Dampak negatif dari pernikahan syigar ini akan ada rasa menyesal
terhadap dirinya. Rasulullah pernah bersabda dalam sebuah hadis yang
berkata bahwa “Tidak ada nikah syighar dalam Islam”
Pernikahan Mut’ah

 Pernikahan mut’ah adalah pernikahan yang dibatasi oleh waktu


tertentu, bisa lama maupun sebentar.
 Istilah modern yang digunakan saat ini adalah kawin kontrak. Perlu
dipahami bahwa jenis pernikahan ini jelas dilarang oleh Islam dan tidak
sah.
 Ungkapan laki-laki kepada calon istri yang akan dinikahinya pun
berbunyi “Aku menikahimu selama satu bulan”.
Pernikahan Orang Ihram

 Berdasarkan sabda Rasululah, orang yang ihram tidak boleh menikah


dan tidak boleh dinikahkan. Namun, orang yang sedang ihram boleh
melakukan rujuk atau menjadi saksi pernikahan.
 Hal tersebut karena rujuk ialah melanjutkan pernikahan, bukan
mengawali pernikahan yang akan dijalani.
 Sebagaimana disabdakan Rasulullah, "Seseorang yang sedang berihram
tidak boleh menikah dan tidak boleh dinikahkan dan tidak boleh
meminang." - (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, At Tirmidzi)
Pernikahan Dengan Beberapa Akad

 Pernikahan yang dimaksud dengan beberapa akad, yakni sebagai


contoh di mana ada dua orang wali menikahkan satu orang perempuan
dengan dua orang laki-laki.
 Jika salah seorang laki-laki itu menggaulinya, maka wajib bagi
perempuan mendapatkan mahar mitsli.
 Jika keduanya menggaulinya, maka perempuan berhak mahak mitsli
dari keduanya. Mahar mitsli yakni mahar yang disesuaikan dengan
mahar yang dibayar pada sebayanya si perempuan tersebut.
 Bisa dengan cara melihat kepada mahar yang diterima saudarinya
maupun bibinya.
Pernikahan Dengan Seorang Penyembah Selain Allah SWT

 Maksud dari penyembah di sini ialah seperti penyembah berhala,


penyembah api atau yang kita kenal sebagai majusi, penyembah
matahari atau perempuan murtad.
 Hal ini berdasarkan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat
221 yang berbunyi “Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita
musyrik, sebelum mereka beriman.”
Pernikahan Dengan Yang Ragu Akan Kehamilannya

 Pernikahan dengan perempuan yang ragu akan kehamilannya sebelum


habis iddahnya, maka diharamkan. 
 Hal tersebut haram dilakukan pernikahan, kecuali keraguannya hilang.
Meskipun masa iddah dengan tiga kali masa sucinya telah habis.
 Keharamannya karena keraguannya tadi, demikian pula siapapun yang
menikahi perempuan yang diduga masih masa iddah atau
sedang istibra dari kehamilan.
Pernikahan Dengan Yang Pindah Agama
 Mungkin hal ini semua orang tahu bahwa tidak diperbolehkan menikah
dengan yang berbeda agama atau pindah kepada agama lain.
 Jelas ini tidak boleh terjadi pernikahan, selain kedua mempelai sama-
sama beragama Islam. Jadi, pilihlah pasangan yang seiman, yakni
agama Islam.
Pernikahan Dengan Perempuan Yang Sedang Masa Iddah
 Pernikahan dengan perempuan yang sedang masa iddah pun tidak sah,
bahkan dilarang oleh agama Islam.
 Iddah ialah masa tunggu di mana seorang perempuan telah diceraikan atau
ditinggal meninggal, lalu perempuan ini berniat akan menikah dengan lelaki
lain.
 Jika laki-laki yang menikahi perempuan yang sedang masa iddah itu
menggaulinya, maka ia harus dijatuhi hukuman, kecuali jika ia tidak
mengetahui status keharaman menikahi dengan perempuan yang beriddah.
 Hal tersebut diatur dalam QS Al-Baqarah ayat 228, "Wanita-wanita yang
ditalak hendaklah menahan diri menunggu tiga kali quru." 

Anda mungkin juga menyukai