Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

MACAM MACAM PERNIKAHAN YANG DILARANG


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran PAI

Disusun oleh :
Amini Sabila
Malsa Ainnia Sabrina Ramadhani

SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TERPADU


SMAIT ADZKIA SUKABUMI
NPSN : 69972822 | TERAKREDITASI “ A “
Jl. Cikiray Ds. Sukamanah Kec. Cisaat Kab. Sukabumi
Telp. (0266) 6225328
http://www.smaitadzkia.com
smaitadzkia@gmail.com
1.1 Pengertian pernikahan

Pernikahan merupakan ajaran Islam yang hendaknya dilaksanakan oleh umat Islam yang
telah mampu, pernikahan merupakan langkah awal untuk membangun sebuah rumah tangga.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pernikahan berarti ikatan (akad) perkawinan
yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama. Pernikahan juga dapat
diartikan sebagai himpunan (ad-damm), kumpulan (al-jum’u), dan hubungan suami istri (al-
wat’u).

Menurut ulama mazhab Hanafi, pernikahan adalah akad yang menghalalkan hubungan
suami istri antara seorang laki-laki dan perempuan selama tidak ada halangan syarak. Menurut
Ibnu Qudamah, nikah menurut syariat adalah akad pernikahan. Ketika kata nikah diucapkan
secara mutlak, ia bermakna demikian selama tidak ada dalil yang memalingkan darinya.

1.2 Pernikahan yang dilarang

Pernikahan adalah sebuah sunnah yang sangat baik untuk dilaksanakan, tetapi ada
beberapa pernikahan yang dilarang dan tidak diperbolehkan umtuk dilaksanakan. Berikut adalah
pernikahan-pernikahan yang dilarang dalam agama :

1. Pernikahan syighar

Imam Nafi’ berkata: Syighar ialah seorang laki-laki menikahi puteri seseorang, dan dia pun
menikahkannya dengan puterinya tanpa mahar. Atau seorang laki-laki menikahi saudara
perempuan laki-laki lainnya lalu dia menikahkannya pula dengan saudara perempuannya tanpa
mahar.
Secara praktek ini adalah pernikahan yang dilakukan dengan cara tukar menukar anak
perempuannya atau saudarinya untuk dijadikan istrinya masing-masing tanpa mas kawin.
Seperti seorang laki-laki berkata kepada laki-laki lain : "Nikahkanlah aku dengan anakmu dan
nanti aku nikahkan kamu dengan anakku". Oleh karena itu, nikah syighar sudah nampak seperti
barter komoditas yang bersyarat dalam jual beli.
Hal ini karena seorang lelaki membebaskan pembayaran mahar untuk anak perempuannya
dengan syarat dirinya bisa menikahi anak perempuan atau saudara perempuan dari lelaki yang
hendak menikahi puterinya tersebut. Nikah syighar ini dipandang sebagai jenis nikah jahiliyyah
karena prakteknya dikenal jauh sejak sebelum syariat Islam disebarkan oleh baginda Rasulullah
SAW.

2. Pernikahan Mut’ah

Yang dimaksud nikah mut’ah adalah, seseorang menikah dengan seorang wanita dalam batas
waktu tertentu, dengan sesuatu pemberian kepadanya, berupa harta, makanan, pakaian atau yang
lainnya. Jika masanya telah selesai, maka dengan sendirinya mereka berpisah tanpa kata thalak
dan tanpa warisan.

3. Pernikahan yang dilaksanakan ketika perempuan sedang dalam masa iddah

Seorang istri yang baru saja ditinggal suaminya entah itu karena cerai atau meninggal, harus
melewati masa iddah. Masa iddah menyesuaikan alasan perpisahan dan kondisi si istri. Yaitu:

Suami meninggal: 4 bulan 10 hari

Suami meninggal saat istri hamil: Masa Iddahnya sampai ia melahirkan

Bercerai saat belum haid atau menopause: 3 bulan

Ditalak suami saat istri hamil: Iddahnya sampai dia melahirkan

Istri ditalak suami dalam kondisi tidak hamil: 3 kali masa suci setelah haid pertama pasca
bercerai

Dicerai saat belum bercampur dengan suami: Tidak menjalani masa iddah.

Penulis Syekh Kamil menegaskan, jika si perempuan menikah sebelum masa iddah selesai, maka
pernikahan dianggap tidak sah.

4. Nikah muhalil

Dalam hukum Islam, Kawin Cina Buta disebut Nikah Muhallil. Muhallil secara literal berarti
"orang yang menghalalkan". Nikah Muhallil  adalah pernikahan yang dilangsungkan antara
seorang laki-laki dan perempuan janda cerai/talak tiga sebagai cara atau mekanisme untuk
menghalalkan kembali hubungan seks antara perempuan tersebut dengan bekas suaminya.
5. Pernikahan yang dilakukan atas pinangan oranglain

Dalam kasus ini, para ulama membaginya ke dalam tiga aspek hukum. Pertama, pernikahan
tersebut batal. Kedua, pernikahannya tidak batal. Ketiga, dibedakan apakah pinangan yang kedua
dilakukan sesudah adanya kecenderungan dan mendekati pemufakatan atau tidak. Aspek ketiga
ini merupakan penjabaran dari pandangan Imam Malik. Seseorang yang meminang pinangan
saudaranya dapat memasukkan (menyebabkan) permusuhan dalam hati. Karena itu, Islam
melarangnya.

6. Pernikahan saat sedang ihram

Orang ihram adalah orang yang sedang menunaikan ibadah haji atau umrah atau keduanya. Jika
ada orang yang sedang ihram melaksanakan pernikahan (tahallul), maka pernikahan tersebut
dianggap batal. Jika orang tersebut ingin menikah, hendaklah dilakukan usai menyelesaikan
ibadah haji atau umrah. Hal ini dijelaskan dalam hadist yang artinya berbunyi : “Seorang yang
sedang berihram tidak boleh menikah dan tidak boleh dinikahkan dan tidak boleh meminang.”
(HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi)

7. Pernikahan poliandri

Islam membolehkan poligami, tapi poliandri (lebih dari satu suami) tidak. Poliandri haram
hukumnya, sesuai dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah. Seperti dalam kitab As-Sunnah bersabda:
“Siapa saja wanita yang dinikahkan oleh dua orang wali, maka [pernikahan yang sah] wanita itu
adalah bagi [wali] yang pertama dari keduanya.” (HR Ahmad, dan dinilai hasan oleh Tirmidzi)

8. Nikah tahlil

Nikah tahlil, yaitu seseorang menikah dengan seorang wanita yang telah dithalak tiga oleh
suaminya, dengan tujuan agar suami pertama dapat rujuk dengannya.

9. Pernikahan yang Ketika perempuannya sudah menerima pinangan oranglain

Pernikahan yang dilarang oleh Islam selanjutnya ada menikah dengan perempuan yang sudah
dipinang oleh orang lain. Praktik pernikahan ini menjadi haram apabila si perempuan sudah
menerima pinangan yang pertama.
1.3 Sumber

https://medan.tribunnews.com/2021/01/30/apa-itu-nikah-syighar-ternyata-ikatan-cinta-terlarang-
dalam-islam-jangan-mau-nikah-syighar

https://almanhaj.or.id/2952-nikah-mutah-kawin-kontrak.html

https://hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt511b55ea6d69b/legalitas-nikah-cina-buta-nikah-
muhallil

https://almanhaj.or.id/3555-seseorang-dilarang-meminang-pinangan-saudaranya-orang-tua-
menawarkan-puterinya.html

Anda mungkin juga menyukai