Pembimbing
Melly Andriani, M.Pd
LATAR BELAKANG
3
INDENTIFIKASI MASALAH
Metode Snow Balling adalah pembelajaran yang berfokus pada aktivitas siswa
yang digunakan untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari diskusi secara
bertingkat.
7
Langkah-Langkah
Guru
menyampaikan
topik
setiap kelompok
Langkah ini dapat kelompok untuk membandingkan
Kelompok digabungkan
dilanjutkan sesuai menyampaikan jawaban dari
berempat dengan satu
dengan jumlah hasilnya kedepan masing-masing
mengerjakan tugas kelompok yang
siswa atau waktu kelas kelompok
yang sama lain, mejadi
yang tersedia
delapan anggota
8
Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan Kekurangan
Mendorong aktivitas siswa yang terlibat secara Memerlukan persiapan yang matang
fisik, intelektual dan emosional sehingga dapat
meningkatkan kemampuan siswa Tidak sesuai dengan jumlah siswa yang banyak
9
Writen text
Indikator
Kemampuan Drawing
Komunikasi
Matematis
Mathematical expressions
10
Hubungan Metode Pembelajaran Snow Balling Dengan
Komunikasi Matematis
✘ Melalui komunitas belajar yang berbentuk diskusi kelas, siswa dapat berpastisipasi secara
aktif, bergulat dengan ide-ide, sehingga dapat mengkontruksikan sendiri pengetahuannya.
✘ Pendapat diatas sejalan dengan tahapan-tahapan yang terdapat pada penggunaan metode
pembelajaran Snow Balling, dalam bentuk diskusi bertingkat dimulai dari 2 siswa
berpasangan, mereka mempunyai ide terhadap suatu konsep matematika, dilanjutkan dengan
4 siswa mengerjakan tugas yang sama untuk mendiskusikan pendapat yang dihasilkan dari
diskusi sebelumnya hingga menghasilkan sebuah kesepakatan baru yang disepakati bersama
di dalam kelompok.
11
PENELITIAN RELEVAN
Penelitian dengan model pembelajaran ini pernah dilakukan oleh Rosita Sari dengan judul “Penerapan
Strategi Belajar Aktif (Active Learning Strategy) Model Snow Balling Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Siswa MTs. Hubbul Wathan Rimba melintang”. Berdasarkan hasil penelitian dari analisi tindakan, diperoleh kesimpulan
bahwa penerapan strategi belajar aktif model Snow Balling dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII
MTs. Hubbul Wathan Rimba Melintang. Hal ini dapat dilihat dari analisis ketuntasan belajar siswa kelas VIII, setelah
tindakan. Berdasarkan hasil analisis ketuntasan secara individual dari 30 siswa, diperoleh 23 siswa tuntas dan 7 siswa
yang belum tuntas, dengar rata-rata ketuntasan secara klasikal adalah 76,67%.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Rosita Sari dengan peneliti adalah sama-sama menggunakan
metode pembelajaran Snow Balling dan penelitian yang dilakukan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sedangkan
perbedaannya terletak pada jenjang sekolah dan hasil belajar. Adapun penelitian peneliti meningkatkan kemampuan
komunikasi matematis siswa pada tingkat SD/MI. Sedangkan penelitian yang dilakukan Rosita Sari adalah mengetahui
Penelitian yang pernah dilakukan Hellen Paulin, dengan judul “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran
Aktif Tipe Snow Balling Terhadap Kemampuan Pemecah Masalah Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Tambang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar.menyimpulkan bahwa hasil uji coba menunjukan bahwa nilai rata-rata
kelas eksperimen adalah 74,32 lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 61,55. Berarti nilai-rata-rata kelas
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Hellen Paulin dengan peneliti adalah sama-sama menggunakan
metode pembelajaran Snow Balling. Sedangkan perbedaannya antara penelitian yang dilakukan oleh Hellen Paulin
dengan penelitian yang penulis lakukan adalah terletak pada metode penelitian dan jenjang sekolah. Hellen Paulin
melakukan penelitian dengan metode penelitian eksperimen untuk meningkatkan kemampuan pemecah masalah
matematis siswa SMP, sedangkan penelitian yang penulis lakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk
13
PENELITIAN RELEVAN
Penelitian yang pernah dilakukan Melly Andriani, dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika
Berbasis Strategi Think-Talk-Write Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Madrasah Ibtidaiyah. menyimpulkan bahwa hasil uji coba menunjukan bahwa peningkatan
kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematika. Kemampuan komunikasi siswa meningkat 4,14 Point pada
uji coba terbatas dan 4,27 Point pada uji coba diperluas, dengan skor maksimum ideal 18 Point. Sedangkan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa meningkat sebesar 10, 15 Point pada uji coba terbatas dan 11,19 Point pada uji
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Melly Andriani dengan peneliti adalah sama-sama menggunakan
komunikasi matematis dalam meningkatkan pembelajaran siswa. Sedangkan perbedaannya antara penelitian yang
dilakukan oleh Melly Andriani dengan penelitian yang penulis lakukan adalah terletak pada metode penelitian. Melly
Andriani melakukan penelitian pengembangan dengan strategi pembelajarn Think-Talk-Write untuk meningkatkan
kemampuan komunikasi dan pemecah masalah matematis siswa, sedangkan penelitian yang penulis lakukan adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan metode Snow Balling untuk mengetahui peningkatan komunikasi
14
Subjek dan Objek Penelitian
15
Tempat dan Waktu Penelitian
PERENCANAAN PENGAMATAN
1
3
4
2
PELAKSANAAN REFLEKSI
17
Teknik Pengumpulan Data
DOKUMENTAS
I
TES
OBSERVASI
18