Anda di halaman 1dari 43

PEMERIKSAAN FISIK

VASKULAR
RNA
“ Patient don’t care how much you
know, until they know how much
you care “

- William James Mayo


“ Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik
kita akan dapat menentukan proses
perjalanan penyakit, apakah itu berasal
dari arteri, vena atau limfe “

- Robert B Rutherford
OVERVIEW
Penyakit Vaskular
• Kelompok sindrom yang melibatkan arteri, vena
& limfe (Prof Djang Jusi)

Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan penunjang
• Korelasi dengan anamnesis & pem fisik
• Menilai proses lebih lanjut
OVERVIEW ANAMNESIS

Keluhan Utama
• Alasan utama pasien berobat
• Nyeri, luka, kelemahan, neurosensori, diskolorasi

Neurosensori
• Dingin, hangat, kesemutan

Luka
• Ulkus
• Pembengkakan
Rutherford’s Vascular Surgery, 7th ed. 2010. Saunders Elsevier. London. Chapter 13. Vol 1
OVERVIEW ANAMNESIS
Karakteristik Pasien
• Usia, jenis kelamin
• Kebiasaan

Proses Perjalanan Penyakit


• Akut/Kronis, progresifitas
• Lokasi, Hal yang memperberat/ringan gejala

Riwayat Penyakit Lain


• Komorbid
• Komplikasi
Rutherford’s Vascular Surgery, 7th ed. 2010. Saunders Elsevier. London. Chapter 13. Vol 1
OVERVIEW PEMERIKSAAN FISIK

Primer - Sekunder Survei


• Status Generalis : A, B, C
• Status lokalis

Inspeksi
• Perubahan kulit, atropi, sianosis
• Edema, ulkus, tanda inflamasi

Palpasi
• Suhu, sensasi, pulsasi
• Dibandingkan ekstremitas lain

Rutherford’s Vascular Surgery, 7th ed. 2010. Saunders Elsevier. London. Chapter 13. Vol 1
Rutherford’s Vascular Surgery, 7th ed. 2010. Saunders Elsevier. London. Chapter 13. Vol 1
ARMS

• Ukuran, simetris/tidak, pembengkakan


• Bentuk vena: varicose?
• Warna kulit dan kuku, tekstur kulit
• Distribusi rambut
Perhatikan adanya:
Lymphedema
Obstruksi vena
Raynaud’s disease
PEMERIKSAAN PADA PENYAKIT ARTERI
Acute Arterial Occlusion

6P :
Pain
Pallor
Pulselessness
Paresthesias
Paralysis
Poikilothermia

Rutherford’s Vascular Surgery, 7th ed. 2010. Saunders Elsevier. London. Chapter 13. Vol 1
PEMERIKSAAN PADA PENYAKIT ARTERI
Chronic Obstructive Arterial Disease

Ekst Bawah >> Berjalan

Ekst Atas : tanda oklusi/stenosis A. Subklavia/Axilla

Claudicatio

Rest Pain
Rutherford’s Vascular Surgery, 7th ed. 2010. Saunders Elsevier. London. Chapter 13. Vol 1
PEMERIKSAAN PADA PENYAKIT ARTERI
Inspeksi
• PAOD : atrofi otot, bulu tidak tumbuh, penebalan kuku
• Perubahan warna kulit, kulit rapuh, edema, ulkus, luka

Palpasi
•Deskripsi : normal, berkurang, absen

Auskultasi
• Bruit : aliran turbulen
Rutherford’s Vascular Surgery, 7th ed. 2010. Saunders Elsevier. London. Chapter 13. Vol 1
PULSE

• A. RADIALIS: DI PERMUKAAN FLEKSOR LATERAL


PERGELANGAN TANGAN
• A. BRACHIALIS: DI MEDIAL TENDON BICEPS PADA LIPAT
ANTECUBITI ATAU DI CEKUNGAN ANTARA M. BICEPS
DAN TRICEPS
EPITROCHLEAR NODES

• Posisikan lengan pasien 90 derajat, tahan


dengan tangan pemeriksa
• Raba lengan atas, tepat di celah antara M.
biceps dan triceps; sekitar 3 cm diatas
epicondylus medialis
• Nodus (+): lymphoma, HIV?
ABDOMEN
Palpasi aorta abdominal menggunakan
dua tangan (ukur/perkirakan jarak
diantara dua jari)
• Massa pulsatile ≥ 4 cm  AAA

Auskultasi apakah ada bruit renal,


femoral atau abdominal

Palpasi KGB inguinal


LEGS

• INSPEKSI:
• Ukuran, simetris/tidak,
pembengkakan
• Bentuk dan pembesaran vena
• Bekas luka, ulkus, pigmentasi
• Warna kulit, kuku, distribusi rambut
Bila terdapat perubahan warna  cek
suhu
• Bila ditemukan edema/pembengkakan unilateral  ukurlah
lingkar betis 10 cm dibawah tuberositas tibia.
• Pada kondisi normal, perbedaan lingkar betis adalah <3cm
(>3cm  meningkatkan risiko DVT)
PULSE

• A. femoralis: pada pertengahan garis antara SIAS


dan simfisis pubis atau dibawah lig. Inguinale

• A. popliteal: posisikan tungkai fleksi tetapi rileks,


posisikan kedua tangan sehingga bertemu pada
midline dibelakang lutut. Tekan agak dalam pada
fossa popliteal
• A. popliteal paling sulit diraba dibanding arteri lainnya,
karena lebih dalam dan difus. Bila sulit, dapat digunakan
posisi prone.
PULSE

• A. dorsalis pedis:
• Palpasi pada dorsum pedis, lateral dari tendon
ekstensor ibu jari. Apabila sulit ditemukan, dapat
Dicoba lebih tinggi mendekati ankle atau ke lateral

• A. tibialis posterior:
• Palpasi dibawah, agak kebelakang malleolus
medialis. Denyut akan sulit diraba pada pasien yang
gemuk atau tungkai yang edema.
EDEMA

• Bila ada edema, tentukan


pitting/tidak. Tekan dengan jari
minimal 2 detik pada:
• Dorsum masing-masing pedis
• Dibelakang masing-masing
malleolus medialis
• Di atas tulang tibia
PEMERIKSAAN PADA PENYAKIT ARTERI
ALLEN TEST

• Bertujuan membandingkan
patensi A. radialis dan A. ulnaris
PEMERIKSAAN PADA PENYAKIT VENA
Trombosis Vena

Upper Extremity Venous Lower Extremity Venous


Thrombosis Thrombosis

• Dapat mengenai V Subclavia/Axilla • Bengkak, tidak nyaman sisi sakit


• Onset akut • Onset akut
• Bengkak pada lengan • Gejala << elevasi tungkai
• Gejala >> aktifitas • Gejala >> aktifitas / posisi statis
• Berkaitan erat dengan kateterisasi V • Riwayat pembedahan, trauma,
Subclavia bepergian, imobilisasi lama
Rutherford’s Vascular Surgery, 7th ed. 2010. Saunders Elsevier. London. Chapter 13. Vol 1
PEMERIKSAAN PADA PENYAKIT VENA
Bengkak
Onset : akut/kronis Ekstremitas : uni / bilateral
Progresifitas : tetap / makin bertambah
Etiologi : vena , limfe, sistemik
Vena
Limfe
• Riwayat DVT
• Unilateral • Obstruksi limfe -> akumulasi
• Rekanalisasi vena : obstruksi berkurang protein + cairan di jar
• Dapat sebabkan inkompetensi katup intersisial
• Berkaitan erat dengan fraktur, • Limfedema primer
pembedahan daerah pelvis, imobilisasi
• Limfedema sekunder
lama
Rutherford’s Vascular Surgery, 7th ed. 2010. Saunders Elsevier. London. Chapter 13. Vol 1
PEMERIKSAAN PADA PENYAKIT VENA

Limfedema Primer

• A, hipo, hiperplasia sistem vena


• Congenital Limfedema : sejak lahir
• Limfedema Praecox : timbul saat pubertas
• Limfedema Tarda : timbul > 35 thn
• Gejala :
 Bengkak tanpa nyeri
 Unlateral
 Elevasi tidak membantu banyak
 Pitting dema

Rutherford’s Vascular Surgery, 7th ed. 2010. Saunders Elsevier. London. Chapter 13. Vol 1
PEMERIKSAAN PADA PENYAKIT VENA

Limfedema Sekunder

• Tiap proses yang merusak sistem limfe


• Terbanyak : infeksi
• Cancer, radiasi, trauma
• Gejala :
Bengkak dan rasa berat

Rutherford’s Vascular Surgery, 7th ed. 2010. Saunders Elsevier. London. Chapter 13. Vol 1
PEMERIKSAAN PADA PENYAKIT VENA

Deep Vein Thrombosis

• Pembengkakan unilateral
• Kongesti vena -> sianosis
• Eritema & teraba hangat
• Phlegmasia alba dolens & cerulea
dolens
• Homan’s sign
• Bancroft’s sign
• Lowenberg’s sign

Rutherford’s Vascular Surgery, 7th ed. 2010. Saunders Elsevier. London. Chapter 13. Vol 1
PEMERIKSAAN PADA PENYAKIT VENA

Varises

• Tidak ada keluhan nyeri berat


• Rasa tidak nyaman pada daerah varises
• Gejala >> aktifitas
• Klasifikasi CEAP

Rutherford’s Vascular Surgery, 7th ed. 2010. Saunders Elsevier. London. Chapter 13. Vol 1
PEMERIKSAAN PADA PENYAKIT VENA

Ulkus

• Ulkus kronis -> iskemia


arteri, stasis vena & neuropati

Rutherford’s Vascular Surgery, 7th ed. 2010. Saunders Elsevier. London. Chapter 13. Vol 1
POSTURAL COLOR CHANGE TEST/BUERGER
TEST
• Menilai adanya insuff. Vena kronis:
• Angkat kedua kaki setinggi 60 derajat selama 1
menit
(hingga kedua kaki pucat)
• Arahkan pasien untuk duduk tegak dengan kaki
terjuntai
• Bandingkan kedua kaki, pada keadaan normal:
• Tungkai kembali berwarna pink dalam 10 detik,
dan
• Vena pada tungkai kembali terisi dalam 15 detik.
MAPPING VARICOSE VEINS

• Pasien dalam posisi berdiri


• Satu tangan pemeriksa diletakkan pada
bagian distal vena, sedangkan tangan
lainnya diletakkan pada bagian
proksimal vena.
• Lakukan kompresi pada vena distal.
• Apabila tekanan dirasakan pada tangan
lainnya, berarti kedua vena terhubung
Ankle Brachial Index
Ankle Brachial Index  ?dihitung tekanan sistol ankle lebih dahulu dibanding
dgn brachial, dgn catatan pulsasinya dapat teraba. Intinya bila ABI < 0,9  ?
artinya ada pembendungan dibawah

Ankle-brachial index didefinisikan sebagai rasio TD sistolik pada pergelangan kaki


dibagi sistolik pada lengan.
ABI diukur saat pasien dalam posisi supinasi selama 5 menit. Tekanan darah
diukur di kedua lengan dan value yg tertinggi digunakan.

Tekanan darah sistolik kemudian diukur pada dorsalis pedis dan arteri tibialis
arteri dgn menempatkan cuff tekanan darah diatas pergelangan kaki. Nilai ABI
sebagai berikut :
ANKLE-BRACHIAL INDEX

• Pasien berbaring supine min. 10 menit


sebelum dilakukan pemeriksaan
• Lakukan dua kali pengukuran pada lengan
dan tungkai
JENIS EDEMA PERIFER

• Pitting edema: lunak, bilateral, pitting


Disebabkan oleh peningkatan vol. intersisial,
retensi air dan garam
• Insufisiensi vena kronis: lunak, pitting, dapat bilateral, sering
disertai ulserasi dan kulit berwarna coklat kehitaman

• Lymphedema: awalnya lunak dan pitting, lalu menjadi keras,


indurasi dan non-pitting.
COMMON ULCERS OF ANKLE & FEET

• Insufisiensi vena kronis


• Biasa muncul di malleolus medial atau lateral. Ulkus
berisi jaringan granulasi dan fibrin, nyeri +. Jarang
ditemukan nekrosis atau tendon yang terekspos. Jarang
terjadi gangrene.
• Insufisiensi arteri
• Biasa di ujung jari, tibia anterior atau area yang rentan
trauma. Di sekitar tidak ada callus, dapat tampak atrofi.
Dapat disertai gangrene, kaki pucat bila dielevasi. Nyeri
berat, kecuali bila ada neuropati.
• Ulkus neuropatik
• Terbentuk di area yang
mengalami tekanan tinggi,
disertai sensasi yang berkurang.

• Pada neuropati diabetikum,


gangguan neurologis, MH.
Pada kulit sekitar ditemukan
callus. Nyeri -.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai