Anda di halaman 1dari 13

AKTUALISASI HUKUM

ACARA
DI INDONESIA
Abdul Fickar Hadjar

Seminar Nasional Bagian Hukum Acara


Fakultas Hukum Universitas Trisakti 20 Juni 2022.
Abdul Fickar Hadjar - Seminar Aktualisasi
Hukum Acara
Pengantar
• Hukum acara (sbg hukum prosedur) adalah serangkaian aturan
yg mengikat dan mengatur tata cara dijalankannya persidangan
(pidana, perdata, maupun tata usaha negara) yg dibuat untuk
menjamin eksistensi sebuah proses hukum sebgmana mestinya.

• Hukum acara adalah rangkaian aturan yang mengatur tata cara


mengajukan suatu perkara ke suatu badan peradilan
(pengadilan), serta cara-cara hakim memberikan putusan (baik
hukum acara pidana, perdata dan Tata Usaha Negara). Setiap
negara memiliki yurisdiksi & kewenangan peradilannya yg
beragam dan memiliki aturan yg berbeda-beda.

Abdul Fickar Hadjar - Seminar Aktualisasi


Hukum Acara
Pengantar 2
- Meskipun memiliki aturan yg berbeda-beda, tp
umumnya hukum acara dimanapun memiliki unsur-
unsur yg serupa. Hukum acara (formil) memastikan
hukum materil ditegakkan secara adil dan
semestinya.
- Hukum acara mengatur tata cara pemberitahuan,
penetapan sbg tersangka / terdakwa (pidana),
pembuktian, menjatuhkan putusan, pelaksanaan
putusan dan pengujian hukum materil demi
terlaksananya penegakan hukum.
Abdul Fickar Hadjar - Seminar Aktualisasi
Hukum Acara
Hukum Acara di Indonesia
- Hukum acara pidana, diatur oleh Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHP) serta
beberapa UU terkait (Korupsi, TPPU dan Pidana khusus lainnya);

Hukum acara perdata, diatur oleh HIR / Reglemen Indonesia Baru serta
beberapa aturan yg tersebar pd UU terkait (UU PT, sengketa persaingan usaha dll)

- Hukum acara Peradilan Agama, yg diatur oleh Undang-Undang Peradilan Agama;


- Hukum acara Peradilan Tata Usaha Negara, yang diatur oleh Undang-Undang Peradilan
Tata Usaha Negara;

Serta beberapa Peraturan/SE Mahkamah Agung yg berkaitan dgn perkara perkara yg menjadi
yuridiksi masing masing peradilan. (Konsekwensi dr MA sebagai peradilan sengketa tertinggi)

- Hukum acara Mahkamah Konstitusi, yang diatur oleh Undang-


Undang Mahkamah Konstitusi & beberapa peraturan MK

Abdul Fickar Hadjar - Seminar Aktualisasi


Hukum Acara
Prinsip-prinsip HAPID
• Pertama, persamaan kedudukan di depan hukum
tanpa adanya diskriminasi (equal treatment for
everyone before the law without discrimination). Prinsip
ini sejalan dengan Pasal 6 dan 7 Universal Declaration of
Human Right (UDHR), & Pasal 16 Kovenan Internasional
Hak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR).
• Kata ‘equal’ dalam prinsip ini dimaksudkan sbg upaya
menghindari diskriminasi berdasarkan ras, warna kulit,
jenis kelamin, bahasa, agama, orientasi politik, asal
muasal, kelahiran dan status lainnya.

Abdul Fickar Hadjar - Seminar Aktualisasi


Hukum Acara
Prinsip HAPID 2
• Prinsip kedua, upaya paksa (tangkapan, tahan, geledah,
penyitaan) hanya dpt dilakukan berdasarkan surat perintah
dari pejabat yang berwenang dan dilakukan menurut hukum.
• Prinsip ini sejalan dgn perlindungan hak untuk hidup,
kebebasan dan keamanan (Pasal 3 UDHR). Upaya paksa dlm
KUHAP pd hakikatnya melanggar hak-hak warga negara.
Pembatasan hak-hak seseorang dpt dilakukan berdasarkan UU.
• Pasal 28 J ayat (2) UUD 1945 menegaskan dlm menjalankan hak
dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk pd pembatasan
yg ditetapkan UU degn maksud semata-mata untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain.

Abdul Fickar Hadjar - Seminar Aktualisasi


Hukum Acara
Prinsip Hapid 3
• Prinsip ketiga asas praduga tidak bersalah. Seorang yag
dicurigai, ditahan, dan diproses hukum hrs dianggap tidak
bersalah sampai dgn adanya putusan pengadilan yg mempunyai
kekuatan hukum tetap.
• Rumusan senada terdapat dlm Pasal 8 ayat (1) UU No. 48 Tahun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Elemen-elemen prinsip
presumption of innocence ini merupakan prinsip utama
perlindungan hak-hak WN melalui proses hukum yg adil (due
process of law), yg minimal perlindungan dr kesewenangan
aparat penegak hukum, hak untuk diputuskan pengadilan ttg
kesalahannya, sidang yg bersifat terbuka, dan perlindungan hak
tersangka/terdakwa untuk membela diri.
Abdul Fickar Hadjar - Seminar Aktualisasi
Hukum Acara
Prinsip Hapid 4
• Prinsip keempat adalah pemberian kompensasi
atau rehabilitasi kpd orang yg telah ditangkap,
ditahan, atau diproses secara salah, atau
kesalahan pada hukumnya; dan sebaliknya
mengharuskan aparat penegak hukum berhati-
hati ketika menjalankan tugasnya.
• Salah satu kritik terhadap KUHAP, adalah tidak
adanya sanksi bagi aparat penegak hukum yg
menyalahgunakan kewenangan/ kekuasaannya.
Abdul Fickar Hadjar - Seminar Aktualisasi
Hukum Acara
Prinsip HAPID 4
• Prinsip kelima, sebagaimana ditentukan Pasal 2 ayat (4) UU
Kekuasaan Kehakiman: “Peradilan dilakukan dgn sederhana,
cepat dan biaya ringan”. Asas ini sebenarnya mengandung dua
prinsip, yakni ttg peradilan yg bebas dari pengaruh manapun,
dan prinsip peradilan yg cepat, sederhana dan tidak mahal.

• Prinsip keenam, hak mendapatkan bantuan hukum, bahkan dlm


kasus tttu (ancaman 5 than keatas) bersifat wajib.
Tersangka/terdakwa bebas memilih kuasa hukumnya, dan
penasihat hukum jg hrs bebas dari rasa takut ketika membela
kliennya. Bagi warga tdk mampu tersedia fasilitas bantuan
hukum melalui UU No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum.

Abdul Fickar Hadjar - Seminar Aktualisasi


Hukum Acara
Prinsip HAPID 5
• Prinsip ketujuh adalah Aparat penegak hukum
wajib menginformasikan peristiwa hukum
dan pasal apa yg disangka/dakwakan kpd
TSK/TDW.
• Hak untuk mendapatkan informasi sangkaan/
dakwaan & pasal tsb. penting agar tersangka
/terdakwa dpt mempersiapkan pembelaan dan
menunjuk penasihat hukum yg sesuai.

Abdul Fickar Hadjar - Seminar Aktualisasi


Hukum Acara
Arah Perkembangan Hukum Acara
• Sejak Amandemen UUD 45 yg kemudian jg melahirkan jenis
peradilan baru yg secara khusus mempunyai kewenangan menilai
dan menguji UU, mk tak terhindarkan terjadinya perubahan2 pd
Hukum Acara termasuk HAPID. Peradilan baru itu Mahkamah
Konstitusi (MK) yg berdasar Pasal 24C ayat (1) UUD 1945 jo Pasal
10 ayat (1) huruf a s/d d UU Nomor 24 tahun 2003 ttg Mahkamah
Konstitusi. Mempunyai kewenangan MK sbb:
- Menguji UU thdp UUD 1945.
- Memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara yg
kewenangannya diberikan oleh UUD 1945.
- Memutus pembubaran partai politik.
- Memutus perselisihan tentang hasil pemilu.

Abdul Fickar Hadjar - Seminar Aktualisasi


Hukum Acara
Beberapa Perubahan berdasarkan Putusan MK
Dlm Hukum Acara Pidana al:
1. Konsepsi ttg “SAKSI”, tdk lg diartikan sbg seorg yg hanya melihat,
mendengar atau merasakan sendiri (Put No.65/PUU/2010-meluaskan
pengertian dlm Psl 1 (26, 27), Psl 65, Psl 116 (3,4) & Psl 184 KUHAP;
2. Mencabut hak “Banding” atas putusan Praperadilan (psl 83 ayat 2)
(Put.65/PUU/2011);
3. Mencabut larangan KASASI atas Putusan Bebas (Psl 244 KUHAP) (Put
114/PUU/2012)
4. Memperluas pengertian PIHAK KETIGA yg berkepentingan (termasuk Saksi
korban,pelapor, LSM dan organisasi kemasyarakatan- Psl 80)
(put.No.98/PUU/2012);
5. Mencabut “larangan PK lebih dr satu kali” (Psl 268 ayat
3)(Put.No.24/PUU/2013).
6. Mempertegas pengertian SEGERA tidak lebih dari tujuh hari (Psl 18 ayat 3)
(put. No.34/PUU/2013)

Abdul Fickar Hadjar - Seminar Aktualisasi


Hukum Acara
Putusan MK (2)
7. Menegaskan BATAL DEMI HUKUM bg putusan yg tdk memuat kt
MENAHAN/Membebaskan (Psl197( 2)KUHAP jo Put. No.69/PUU/
2012);
8. Memberi pengertian “BUKTI PERMULAAN YG CUKUP” minimal dua
alat bukti (Psl 184, Psl 11a, Psl 77a KUHA jo Put. No.21/PUU/ 2014 );
9. Memperluas pengertian PEMBERITAHUAN kpd Jaksa PU, Terlapor,
Pelapor/korban dlm waktu 7 hari stlah dikeluarkan SPRINDIK (Psl
109 ayat 1 jo Put. No.130 /PUU/2015);
10.Menghapus sanksi Pemberi BANTUAN HUKUM yg bukan Advokat
dlm UU Advokat (Psl 31 UUA jo Put.No.006/2004);
11. Menegaskan HAK IMMUNITAS Advokat (Psl 16 UU Advokat jo
Putusan No.026/PUU/2013)

Abdul Fickar Hadjar - Seminar Aktualisasi


Hukum Acara

Anda mungkin juga menyukai