Anda di halaman 1dari 11

HAK ASASI MANUSIA

A. Pengertian Hak Asasi Manusia


HAM : merupakan hak yang dibawa oleh setiap manusia yang sudah diperoleh sejak ia dilahirkan ke
dunia.

Dalam Universal Declaration of human right : HAM dimaknai sebagai hak dasar dari Tuhan yang
tidak dapat dipisahkan dari hakikat manusia yang diperoleh manusia sejak dilahirkan. Oleh sebab itu,
setiap manusia tanpa kecuali mempunyai hak untuk hidup lauyak, bebas tanpa tekanan, mendapat
keselamatan, dan hiudup bahagia.
HAM dalam UU No. 39 Tahun 1999 : merupakan pemberian Tuhan yang harus dihormati, dijunjung
tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan dan
perlindungan harkat dan martabat manusia.
B. Perkembangan HAM di Eropa

1. Sebelum Deklarasi Universal HAM 1948

HAM : berasal dari daratan Eropa

Undang-undang HAM ditetapkan di Inggris pada tahun 1689: lahir istilah equality before the law yang
artinya adalah kedudukan manusia sama di hadapan hukum.

Dalam upaya mewujudkan kebebasan dengan menjunjung tinggi persamaan hak maka laahirlah
sejumlah gagasan dan konsep sosial yang khas dengan kehidupan masyarakat eropa dan amerika.
Beberapa teori tersebut antara lain :

A. teori kontrak sosial (J.J. Rousseau) : ada kontrak sosial untuk mengikat hubungan anatara penguasa
(raja) dan rakyat.
Lanjutan..
B. konsep trias politica (Montesquieu) : dengan membagi kekuasaan menjadi tiga yaitu kekuasaan
eksekutif, leigislatif, dan yudikatif.

C. teori John Locke, tentang hukum kodrat: dalam kehidupan bermasyarakat terdapat hak-hak manusia
yang bersifat dasariah, sehingga tidak boleh diambil atau dilanggar oleh negara.

D. Thomas Jefferson ; gagasan mengenai persamaan hak dan kebebasan : bahwa seluruh manusia yang
dilahirkan di muka bumi sama-sama memiliki kebebasan.
2. Setelah Deklarasi Universal HAM 1948

Ada 4 periode perkembagan HAM:

1. Generasi pertama: HAM dimaknai hanya sebatas masalah hukum politik. Membawa dampak terhadap cara
berfikir masyarakat.

Memiliki totalisme dan keinginan yang kuat untuk membentuk tertib hukum bagi negara yang baru saja merdeka.

2. Generasai kedua : tuntutan HAM tidak hanya sebatas hak yuridis, namun juga tuntutan akan hak-hak sosial,
ekonomi, politk dan budaya.

3. penyatuan HAM dalam segala bidang yang diberi nama hak melaksanakan pembangunan (the right of
development) : meliputi hukum, politik, ekonomi dan sosial.

4. Wacana kritis terhadap HAM muncul, oleh sebab itu lahirlah deklarasi HAM yang dikenal dengan deklarasi
keadilan dasar bagi pemerintah dan masyarakat Asia.
3. Perkembangan HAM di Indonesia
Pemikiran HAM sebelum kemerdekaan dan pasca kemerdekaan.

A. Pemikiran HAM sebelum kemerdekaan


 Tahun 1908-1945 : dimulai ketika organisasi pergerakan nasional muliai muncul. Beberapa organisasi
muncul karena adanya sejarah pelanggaran HAM, pemerasan dan penindasan yang dilakukan oleh
pemerintah colonial kepada bangsa Indonesia. (sidang BPUPKI)

B. Pemikiran pasca kemerdekaan

a) tahun 1945-1950 : tuntutan akan kemerdekaan, kebebasan berserikat dalam politik dan
mengungkapkan ide / gagasan.

b) Tahun 1950-1959 : masa emas bagi HAM yang ditandai dengan : munculnya berbagai partai politik
yang berasal dari beragam ideologi, kedaulatan dunia jurnalisme, pemilu dilaksanakan dengan
bebas, aman, dan demokratis, Adanya sistem pengawasan parlemen kepada para eksekutif, dan
pembebasan HAM dilakukan denganbebas dan demokratis.
Lanjutan…
C). Tahun 1959-1966 : demokrasi terpimpin yaitu kekuasaan terpusat pada presiden Soekarno

d. Tahun 1966-1998: orde baru lahir dengan menjanjikan harapan baru bagi rakyat Indonesia tentenag
penegakan HAM.
 Dalam praktek pemerintahan orde baru banyak meninggalkan catatan hitam, karena janji-janji
kosong akan tegaknya HAM mulai terjadi pada awal 1970-an sampai 1980 an.
 Pemerintah menganggap HAM yang berasal dari Barat tidak sesuai dengan prinsip bangsa Indonesia
yang lebih mementingkan gotong royong dan semangat kekeluargaan.

e. Masa Reformasi : BJ. Habibie

Menyusun peraturan yang lebih ramah terhadap HAM : penetapan UU HAM, pendirian kantor Menteri
negara urusan HAM, bertambahnya pasal-pasal khusus mengenai HAM, penetapan UU tentang
pendirian pengadilan HAM.
Pelanggaran dan pengadilan HAM
Menurut UU No. 26 tahun 2000 mengenai pengadilan HAM disebutkan setiap perbuatan yang dilakukan oleh
seseorang entah dia rakyat sipil ataupun apparat yang telah melakukan kelalaian baik sengaja atau tidak telah
melakukan pengurungan, penghalangan, pembatasan, dan atau pencabutan HAM dari siapapun yang telah
mendapat jaminan dari undang-undang, merupakan kejahatan kemanusiaan yang tidak dapat diterima.
 Bentuk pelanggaran HAM :

1. Pelanggaran HAM berat : kejahatan genosida dan kejahatan kemanusiaan.

 Kejahatan genosida adalah : suatu Tindakan yang bertujuan untuk menghancurkan atau memusnahkan
secara masal terhadap sebagian atau seluruh bangsa, ras, kelompok etnis dan kelompok agama tertentu.
Misalnya : melakukan pembunuhan terhadap kelompok tertentu, Tindakan yang menyebabkan derita fisik
atau mental yang berat kepada sebuah kemopok,pemaksaan terhadap kelompok, pemindahan anak-anak
secara paksa dari kelopok tertentu ke kelompok lainnya.
 Kejahatan Kemanusiaan : Tindakan yang dilakukan secara sistematis untuk melakukan penyerangan secara
luas. Penyerangan tersebut dilakukan pada rakyat biasa :
1. Membunuh

2. Memusnahkan

3. Memperbudak

4. Memaksa penduduk untuk pindah

5. Merampas kedaulatan fisik dengan sewenang-wenang

6. Menyiksa

7. Memperkosa, perbudakan seksual, pemaksaan kehamilan, pelacuran secara paksa.

8. Menganiaya suatu kelompok tertentu yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, suku, tradisi,
agama dsb

9. Menghilangkan orang dengan paksa

10. Menindas dominasi suatu kelompok ras atas kelopok ras lain untuk mempertahankan dominasi atau
kekuasannya.
Prinsip pokok HAM

1. universal : HAM berlaku untuk semua individu

2. tidak dapat dilepaskan : siappun dengan alasan apapun tidak dapat dan tidak boleh mencabut HAM setiap orang.

3. tidak dapat dipisahkan :bahwa hak sipil dan politik, ekonomi, maupun, sosial dan budaya baik dalam penerapan
dan penegakannya.

4. saling tergantung : tergantung sama lain

5. keseimbangan : keseimbangan HAM individu dan kelompok di satu pihak dengan tanggungjawab perorangan
terhadap indudu lainnya.

Kekhususan nasional : agama, budaya menjadi pertimbangan yang penting untuk melindungi HAM.
HAM dalam UUD 1945

Pasal-pasal yang selalu dikaitkan dengan HAM :

1) Pasal 27 (1) : “semua Warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan wajib menjunjung tinggihukum dan
pemerintahan itu denga tidak ada kecualinya “

2) Pasal 27 (2) :” setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan Penghiudpan yang layak bagi kemanusiaan”

3) Pasal 28 :” kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pendapat dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dalam
undang-undang”.

4) Pasal 29 (2) :” negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agama dan kepercayaannya itu”.

5) Pasal 30 (1) :” tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara”.

6) Pasal 31 (1) : “ tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”.

7) Pasal 34 :” fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”.

Anda mungkin juga menyukai