Anda di halaman 1dari 11

PERHITUNGAN DOSIS

 
Kelompok 8 Farmakologi

1. Arli Gozali (NIM: P07220221010)


2. Shofia Maulidya (NIM: P07220221042)

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


PENGERTIAN DOSIS
Menurut Farmakope Indonesia edisi III (1979) pengertian dosis
kecuali dinyatakan lain adalah dosis maksimum dewasa untuk pemakaian
lewat mulut, injeksi, sub kutis dan rektal sedangkan secara umum dosis
atau takaran obat adalah banyaknya suatu obat yang dapat dipergunakan
atau diberikan kepada seorang penderita, baik untuk obat dalam maupun
obat luar.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


KETENTUAN UMUM TENTANG DOSIS
Menurut Farmakope Indonesia edisi III antara lain :

1. Dosis Maksimum (DM)

Dosis ini berlaku untuk pemakaian satu kali dan satu hari. Penyerahan obat yang dosisnya
melebihi dosis maksimum dapat dilakukan dengan cara membubuhkan tanda seru dan paraf
dokter penulis resep; memberi garis bawah nama obat tersebut; dan menuliskan banyak obat
dengan huruf secara lengkap.

2. Dosis Lazim

Dosis ini merupakan petunjuk yang tidak mengikat, tetapi digunakan sebagai pedoman
umum. Adapun jenis jenis dosis lainnya antara lain :

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


a. Dosis terapi, takaran obat yang diberikan dalam keadaan biasa dan dapat menyembuhkan
penderita.

b. Dosis minimum, takaran obat terkecil yang diberikan yang masih dapat menyembuhkan dan
tidak menimbulkan resistensi pada penderita

c. Dosis maksimum, takaran obat terbesar yang diberikan yang masih dapat menyembuhkan
dan tidak menimbulkan keracunan pada penderita.

d. Dosis toksik, takaran obat dalam keadaan biasa yang dapat menyebabkan keracunan pada
penderita.

e. Dosis letal, takaran obat dalam keadaan biasa yang dapat menyebabkan kematian pada penderita.
Dosis letal terdiri dari L.D 50 dan L.D 100.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


MACAM-MACAM DOSIS
a. Dosis lazim adalah dosis yang diberikan berdasarkan petunjuk umum pengobatan yang biasa digunakan,
referensinya bisa berbeda-beda, dan sifatnya tidak mengikat, selagi ukuran dosisnya diantara dosis maksimum
dan dosis minimum obat.

b. Dosis terapi adalah dosis yang diberikan dalam keadaan biasa dan dapat menyembuhkan pasien.

c. Dosis minimum adalah takaran dosis terendah yang masih dapat memberikan efek farmakologis (khasiat) kepada
pasien apabila dikonsumsi.

d. Dosis maksimum adalah takaran dosis tertinggi yang masih boleh diberikan kepada pasien dan tidak
menimbulkan keracunan.

e. Dosis toksik adalah takaran dosis yang apabila diberikan dalam keadaan biasa dapat menimbulkan keracunan
pada pasien. (takaran melebihi dosis maksimum)

f. Dosis letalis adalah takaran obat yang apabila diberikan dalam keadaan biasa dapat menimbulkan kematian
pada pasien, dosis ini dibagi 2 yaitu letalis 50 dan letalis 100

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


PERTIMBANGAN PENGATURAN DOSIS

Ada 2 pertimbangan pengaturan dosis secara umum yaitu Khusus untuk

pasien Geriatrik yaitu berhubungan dengan penurunan fungsi fisiologis terkait

usia dan Pediatrik yaitu memiliki bobot lebih kecil dari pasien dewasa dan sistem

tubuh tertentu belum berkembang sepenuhnya.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


PERHITUNGAN DOSIS
Adapun 3 Pemilihan dan penetapan dosis memang tidak mudah karena harus

memperhatikan antara lain :

a. Faktor penderita; meliputi umur, berat badan, jenis kelamin, luas permukaan

tubuh, toleransi, habituasi, adiksi dan sensitivitas, serta kondisi penderita.

b. Faktor obat meliputi; sifat fisika kimia obat, sifat farmakokinetik (ADME), dan

jenis obat.

c. Faktor penyakit; meliputi sifat dan jenis penyakit, serta kasus penyakit.

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


PERHITUNGAN DOSIS PADA
KONDISI KHUSUS
Dosis untuk wanita hamil yang peka terhadap obat-obatan sebaiknya
diberi dalam jumlah yang lebih kecil, Untuk anak dibawah 20 tahun
mempunyai perhitungan khusus. Sedangkan Dosis untuk anak dan bayi
aturan pokok untuk memperhitungkan dosis untuk anak tidak ada, karena itu
beberapa tokoh mencoba untuk membuat perhitungan berdasarkan umur,
bobot badan dan luas permukaan(body surface ). Adapun rumus yang di
gunakan dalam perhitungan dosis berdasarkan umur antara lain

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


a. Rumus Young (anak dibawah 8 tahun) Dosis =

b. Rumus Dilling (anak diatas 8 tahun) Dosis =


c. Rumus Cowling Dosis =
d. Rumus Fried (khusus untuk bayi) Dosis =

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


Perhitungan rumus dosis berdasarkan berat badan antara lain :

a. Rumus Clark (AS) Dosis =

b. Rumus Thremick-Fier (Jerman) Dosis =

c. Rumus Black (Belanda ) Dosis =

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global


PERHITUNGAN DOSIS BERDASARKAN
LUAS PERMUKAAN TUBUH

Rumus: BSA(cm2) = W0,425 x H0,725 x 71,84

keterangan: W = bobot (kg), H = Tinggi (cm)

Bentuk konversi (dalam m2): BSA (m2) = √{[tinggi(cm) x


bobot(kg)]+/3600}

Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global

Anda mungkin juga menyukai