Anda di halaman 1dari 8

BIOSECURITY, KUNCI

KEBERHASILAN BUDIDAYA
UDANG VANNAMEI

OLEH : AGUS W, S.Pi, MT


PENDAHULUAN

Betul kata pepatah bahwa pengalaman adalah guru paling


berharga.
Kita tidak perlu menggulang kesalahan yang sama.
Salah satunya jalan untuk mempertahankan kelangsungan
budidaya udang dan telah teruji keberhasilannya adalah
dengan Bio security.
Biosecurity merupakan langkah utama untuk
mengendalikan penyakit
Biosecurity adalah mencegah masuknya pathogen
kedalam sistem budidaya udang, baik dengan cara-cara
teknis maupun regulasi (aturan)
Biosecurity harus disepakati seluruh
komponen budidaya udang , dilengkapi
dengan prosedur operasional baku (SOP),
disosialisasikan secara rutin, dikawal oleh
pemerintah dan dilakukan secara bersama-
sama.
Perlu pemahaman yang sama oleh seluruh
komponen bahwa penyakit (virusTSV, WSSV, dll)
sangat berbahaya, karena masukknya satu
virion TSV ke dalam unit budidaya akan menjadi
ancaman serius bagi keberhasilan budidaya.
LANGKAH-LANGKAH BIOSECURITY
1. Skrining Induk (induk harus bebas virus)
- Skrening harus dilakukan dengan metode
standar (PCR/histopahologi) secara periodik
sebelum induk dipijahkan oleh hatchery meskipun
impor dari luar negeri.

2. Skrining Benur
- benur harus diskrining PCR sebelum ditebar,
meskipun berasal induk bebas virus (SPF),
- dilakukan secara periodik 2-3 kali sejak nauplius
sampai PL. 2atau 3 harisebelum benur ditebar
- perlu diambil sampel benur untuk diuji PCR setelah
terlebih dahulu sampel di stress test dengan formalin
200 ppm.
Atau air tawar salinitas 0 – 5 ppt selama 30 menit.
(bila + , maka populasi benur tersebut harus
dimusnakan.
3. Persiapan lahan (tambak tanah ,pengeringan dasar
tambak setelah panen harus baik, lumpur dibuang,
redoks harus positif.
4. Sterilisasi tempat budidaya (air) Untuk tambak
yang pernah terserang virus harus dikaporit 30 ppm.
(± 7 hari bibit baru ditebarr)
5. Sistem tertutup (selama budidaya usahakan sedikit
mungkin menggati air dari luar yang berasal dari
tandon yang bebas virus dan dari sumur bor.
6. Pengendalian pembawa virus /Carrier
- Tiap saluran inlet harus dipasang saringan berlapis,
keliling petak dipagar plastik setinggi 30 cm
- Diatas petakan dipasang rumbai2 utk mengusir
burung.
7. Pengelolaan kualitas air dan monitoring kesehatan
udang.
- Parameter air harus terukur, perubahan mendadak
dapat memicu munculnya penyakit
- Parameter yang sangat penting diantaranya DO
- Bakteri yang mengguntungkan dapat diberikan dengan
tujuan membantu memperbaiki kualitas air melalui
penguraian amonia ,H2S, dan menekan populasi vibrio
sp.
8. Pengelolaan pakan
- Pakan harus cukup tersedia, tidak berlebih.
- kontrol dengan anco sangat membantu
estimasi kebutuhan pakan udang.
- Hindari pakan segar, karena mungkin tidak
bebas patogen.
- Penambahan suplemen pakan (vitamin C,
mineral dll), untuk tujuan meningkatkan
daya tahan tubuh udang.
9. Kawasan budidaya bebas penyakit
- Keberhasilan produksi di suatu kawasan
ditentukan oleh kesadaran, disiplin, dan kerja
sama antara petambak.

- Oleh karena wabah virus sudah menginfektif


beberapa daerah, maka sudah saatnya kita mulai
Biosecurity di kawasan tambak kita MULAI
SEKARANG

Anda mungkin juga menyukai