Anda di halaman 1dari 8

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

• Prinsip-prinsip K3
• Ruang Lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja memiliki
ruang lingkup, Basir Barthos (2001: 138), mengemukakan bahwa:
1) Ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja berlaku di setiap tempat kerja
yang mencakup 3 (tiga) unsur pokok (tenaga kerja, bahaya kerja, dan usaha baik bersifat ekonomis maupun sosial)
2) Ketentuan K3 berkaitan dengan perlindungan :
a) Tenaga kerja
b) Alat, bahan, dan mesin
c) Lingkungan
d) produksi
e) Sifat pekerjaan
f) Cara kerja
3) Persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja ditetapkan sejak perencanaan, pembuatan, pemakaian barang
maupun produk teknis dan seterusnya.
4) Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tanggung jawab semua pihak, khususnya pihak yang terkait
dengan proses penyelenggaan suatu usaha.
Ruang lingkup
• Ruang lingkup
• keselamatan dan kesehatan kerja mencakup perlindungan atas tenaga kerja, alat, bahan, dan mesin kerja, lingkungan,
proses produksi, sifat pekerjaan dan cara kerja.
• Maksud dan Tujuan Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
• Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja memiliki tujuan yang jelas dan kompleks. Oleh karena itu, pelaksanaan
program K3 hendaknya diterapkan di semua tempat kerja.
Menurut Suma‟mur (2001: 1),
Tujuan keselamatan kerja
1. Melindungi tenaga kerja atas keselamatannya dalam melaksanakan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup
dan meningkatkan produksi serta produk nasional.
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.
3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien. Dari pendapat di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa maksud dan tujuan dari pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk
meningkatkan produktivitas kerja, efektivitas, dan efisiensi bagi perusahaan dan untuk memberikan
jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis bagi pegawai/pekerja.
Maksud dan Tujuan Pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
• Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja memiliki tujuan yang jelas dan
kompleks. Oleh karena itu, pelaksanaan program K3 hendaknya diterapkan di
semua tempat kerja.
• Menurut Suma‟mur (2001: 1), Tujuan keselamatan kerja
1. Melindungi tenaga kerja atas keselamatannya dalam melaksanakan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produk nasional.
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.
3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien. Dari pendapat
di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa maksud dan tujuan dari pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja,
efektivitas, dan efisiensi bagi perusahaan dan untuk memberikan jaminan keselamatan
dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis bagi pegawai/pekerja.
kesimpulan
• Bahwa maksud dan tujuan dari pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja,
efektivitas, dan efisiensi bagi perusahaan dan untuk memberikan
jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan
psikologis bagi pegawai/pekerja
Menerapkan prinsip K3 pada bidang
pekerjaan Desain Komunikasi Visual
• Prinsip dasar yang digunakan dalam penyusunan layout pada ruang kerja Desain
Komunikasi Visual khususnya pada ruang praktik adalah:
1. Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi. Sehingga dalam tata letak fasilitas
pabrik diperlukan secara terintegrasi dari semua faktor yang mempengaruhi proses
produksi rnenjadi satu organisasi yang besar.
2. Jarak pemindahan bahan paling minimum. Waktu pemindahan bahan dari satu proses ke
proses yang lain dalam industri dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan.
3. Memperlancar aliran kerja, diupayakan untuk menghindari gerakan balik (back tracking),
gerakan memotong (cross movement), dan gerak macet (congestion), dengan kata lain
material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi oleh gangguan jadwal kerja.
4. Kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga memberikan suasana kerja yang
menyenangkan.
5. Fleksibilitas, yaitu dapat mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi,dan kebutuhan
konsumen.
Manfaat layout ruang praktik Desain Komunikasi
Visual diantaranya adalah sebagai berikut: (1)
a) Meningkatkan jumlah produksi
sehingga proses produksi berjalan lancar, yang berimpas pada output yang besar, biaya dan jam
tenaga kerja serta mesin minimum.
b) Mengurangi waktu tunggu
artinya terjadi keseimbangan beban dan waktu antara mesin yang satu dengan mesin lainnya, selain
itu juga dapat mengurangi penumpukan bahan dalam proses, dan waktu tunggu.
c) Mengurangi proses pemindahan bahan dan meminimalkan jarak antara proses yang
satu dengan yang berikutnya.
d) Hemat ruang
karena tidak terjadi penumpukan material dalam proses,dan jarak antara masing-masing mesin
berlebihan sehingga akan menambah luas bangunan yang tidak dibutuhkan.
e) Mempersingkat waktu proses
jarak antar mesin pendek atau antara operasi yang satu dengan yang lain.
Manfaat layout ruang praktik Desain Komunikasi
Visual diantaranya adalah sebagai berikut: (2)
a) Efisiensi penggunaan fasilitas, pendayagunaan elemen produksi, yaitu
tenaga kerja, mesin, dan peralatan.
b) Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga menciptakan
suasana lingkungan kerja yang aman, nyaman, tertib, dan rapi,
sehingga dapat mempermudah supervisi, mempermudah perbaikan
dan penggantian fasilitas produksi, meningkatkan kinerja menjadi lebih
baik,dan pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas.
c) Mengurangi kesimpangsiuran yang disebabkan oleh material
menunggu, adanya gerak yang tidak perlu, dan banyaknya perpotongan
aliran dalam proses produksi (intersection).

Anda mungkin juga menyukai