Anda di halaman 1dari 12

B A P P E D A K A B U PAT E N

PENDAMPINGANK U TA I K A RTA N E G A R A

PENGISIAN
CAPAIAN Tenggarong, 23 Juni 2022

KINERJA PADA
APLIKASI E-
PANTAU
LATAR BELAKANG

DALAM PROSES PERENCANAAN HASIL PEMANTAUAN DIGUNAKAN E-PANTAU MERUPAKAN PELAKSANAAN


PEMBANGUNAN DAERAH, PEMANTAUAN SEBAGAI BAHAN EVALUASI UNTUK PEMANTAUAN BERBASIS APLIKASI
(MONITORING) MEMEGANG PERANAN MENGUKUR SEJAUHMANA PELAKSANAAN ELEKTRONIK (DALAM RANGKA
YANG STRATEGIS, YAITU DALAM PROGRAM DAN KEGIATAN TELAH SESUAI MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN
MEMASTIKAN BAHWA SELURUH DENGAN TUJUAN DAN SASARAN YANG HASIL PEMANTAUAN SERTA
PROGRAM DAN KEGIATAN YANG TELAH TELAH DIRENCANAKAN. MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN
DIRENCANAKAN DAPAT DILAKSANAKAN HASIL PERENCANAAN SECARA
SECARA EFEKTI KESELURUHAN.
MEKANISME PEMANTAUAN DAN PELAPORAN
BERBASIS E-PANTAU

1 Pemantauan
2 Pelaporan (e-Pantau)
-Pantau
3 Pemanfaatan Data

PD/Bappeda:
Perangkat Daerah melakukan
Entri data realisasi Data digunakan untuk
pemantauan atas pelaksanaan
hasil pemantauan di pengendalian pelaksanaan di tahun
program dan kegiatan (Self
aplikasi e-pantau berjalan dan bahan untuk
Monitoring)
pelaksanaan evaluasi

Bappeda:
Data digunakan untuk
Data realisasi yang dilaporkan di aplikasi ke pengendalian dan evaluasi
Pengendalian internal PD dalam aplikasi e-pantau, dimanfaatkan intervensi pemerintah dalam
untuk mendukung pengendalian dan evaluasi kontribusinya terhadap sasaran
secara berjenjang pembangunan (RKPD)
PENGGUNA (USER) SISTEM
E-PANTAU

Dalam Aplikasi E-Pantau pengendalian


dan Evaluasi dibangun secara berjenjang
sehingga peloporan yang disampaikan
dapat di monitoring dan di evaluasi
berdasarkan tanggung jawab yang lebih
detail
PENDEKATAN ENTRI
Sistem e-Pantau menggunakan pendekatan entri data berupa nilai
DATA absolut dan status pelaksanaan. Pengguna (user) tidak lagi
menghitung capaian atau perkembangan pelaksanaan dengan
menggunakan pendekatan nilai persentase.

Secara keseluruhan,
pendekatan entri data pada
Sistem e Pantau dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Pendekatan hasil: dengan
menggunakan nilai absolut
dan parsial (tidak
kumulatif).
2. Pendekatan perkembangan:
dengan menggunakan
status pelaksanaan dan
permasalahan.
STATUS
PELAKSANAAN
Status pelaksanaan merupakan pendekatan
Tidak semua pekerjaan/aktivitas harus dimulai dari tahapan
perencanaan. Hal ini sangat tergantung dengan karakteristik
kegiatan/aktivitas/pekerjaan.
pelaporan entri data dalam e-Pantau yang
menggantikan pendekatan pengukuran Khusus untuk output generik, missal layanan kantor, gaji dan lainnya,
status pelaksanaannya adalah dimanfaatkan. Output generik ini
perkembangan pelaksanaan berupa diasumsikan langsung termanfaatkan sehingga status pelaksanaannya
persentase. Perkembangan pelaksanaan atau menjadi ‘”dimanfaatkan”’ sejak bulan pertama.
pencapaian output dan indikator dilaporkan
dengan memilih salah satu dari enam Apabila realisasi fisik sudah sama dengan volume maka status
kategori pelaksanaannya adalah “’selesai”.

Apabila realisasi fisik sudah selesai dan waktu pelaksanaan anggaran


belum berakhir maka status pelaksanaannya adalah “’selesai’’ atau
Entri data status pelaksanaan wajib
‘’dimanfaatkan’’ jika output sudah dimanfaatkan.
dilakukan untuk entri realisasi output.
Beberapa kondisi khusus dibawah ini harus
Apabila output belum tercapai hingga bulan Desember maka
diperhatikan pengguna (user) Ketika statusnya akan tetap ‘’pelaksanaan’’.
mengentri data status pelaksanaan, yaitu:
CONTOH PENGISIAN STATUS
PELAKSANAAN
CONTOH PENGISIAN STATUS
PELAKSANAAN
PENDEKATAN ENTRI DATA
WAKTU
PERMASALAHAN ANGGARAN
TEMPAT/LOKASI
▪ Lokasi Perencanaan berbeda degan PENGENDALIAN
▪ Waktu pelaksanaan kurang rencana ▪ Pelaksana Menerjemahkan
▪ Anggaran kurang terhadap
Waktu pengurusan SPD/SP2D ▪ Lokasi Bertambah/Berkurang Juknis berbeda
output (Salah dalam
tidak sesuai waktu pemenuhan ▪ Lokasi Tidak Tersedia ▪ Informasi dari rencana dan
Penyusunan Alokasi
barang/jasa ▪ Lokasi Terkendala Kondisi Alam anggaran dipahami berbeda
Anggaran melebihi
▪ waktu pelaksanaan tidak sesuai kebutuhan ▪ Lokasi Terkendala Fasum
dengan rencana

BARANG • Entri data permasalahan menjadi bagian penting dalam


PENERIMA MANFAAT
▪ Harga Barang Melebihi Pagu
▪ Penerima manfaat
▪ Material Sulit Diteumkan di aplikasi e- Pantau
bertambah/berkurang
▪ Penerima manfaat tidak jelas
pasar • Permasalahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan
dapat menjadi pintu masuk (entry point)
• untuk melakukan pendalaman dalam kerangka
PELAKSANAAN pengendalian dan evaluasi
ASN ▪ Pelaksanaan terkendala
▪ SDM tidak ada/kurang ( dengan juklak/juknis • Entri data permasalahan dilakukan dengan memilih salah
▪ SK Terlambat ▪ pelaksanaan terkendala satu kategori permasalahan ,dan kemudian menuliskan
▪ SDM tidak sesuai kualifikasi regulasi rincian permasalahan tersebut di kolom keterangan
▪ pelaksanaan terkendala batas
kewenangan
▪ progres pelaksanaan sesuai
dengan target rencana PROSES PENGADAAN
▪ Lambat Tayang Lelang
GAGASAN
▪ Tidak ada Peminat
▪ rencana tidak sesuai dengan STAKEHOLDER ▪ Gagal Lelang
kondisi lapangan ▪ Perijinan Lambat/Terkendala ▪ Lelang Ulang
▪ pedoman tidak ada/sedang ▪ Pembebasan Lahan Terkendala
direvisi/telat terbit ▪ Masayarakat /dunia Usaha tidak mendukung
FITUR LOKASI/WILAYAH

Dalam rangka mendukung kebijakan pembangunan kewilayahan dan pengembangan potensi


unggulan di masing-masing daerah, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap pembangunan
kewilayahan sebagai input perencanaan, bahan penyusunan Arah Kebijakan, dan Prioritas
Pembangunan di tahun berikutnya

Salah satu fitur terbaru pada aplikasi e-pantau adalah penambahan isian lokasi. Isian lokasi ini
untuk mendukung evaluasi kewilayahan. Dengan adanya isian lokasi, admin epantau Kab.Kutai
Kartanegara dapat melihat proporsi dan sebaran program dan kegiatan (serta anggaran) yang
dilaksanakan pada tahun anggaran RKPD.

Penambahan isian lokasi dilaksanakan dalam rangka pelaporan yang lebih komprehensif dengan
menampilkan sebaran wilayah. Sehingga didapat hasil evaluasi yang berkualitas danbermanfaat
KESALAHAN UMUM PADA
ISIAN E-PANTAU
Pengisian Tahapan Pelaksanaan Kegiatan, menunggu / merujuk pada realisasi keuangan

Keterangan pada inputan tahapan pelaksanaan kegiatan tidak menggambarkan tahapan


pelaksanaan yang berjalan sesuai di lapangan.

Penyajian permasalahan belum menggambarkan kendala/problem yang jelas, sehingga


pengambilan keputusan untuk tindak lanjut tidak dapat dilakukan.

Inputan capaian Program dan IKU belum sesuai kondisi Riil


DISKUSI-PENDAMPINGAN
PENGISIAN

LOGIN : https://e-pantau.kukarkab.go.id/2022/home

Anda mungkin juga menyukai