Anda di halaman 1dari 17

ASAL USUL PENEYEBARAN

NENEK MOYANG BANGSA


INDONESIA DAN MANUSIA PURBA
DI INDONESIA
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui pembelajaran berbasis project (project – besed learning ) di harapkan
peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru serta
mampu menyajikan data mengenai asal-usul manusia purba di indonesia
dengan mengamati PPT dan gambar yang dtitampilkan oleh guru dengan teliti.

PENTINGNYA PEMBELAJARAN :
Dengan mempelajari kehidupan manusia purba dan asal usulnya, maka kita
dapat mengetahui perkembangan kehidupan dan peradaban manusia serta dapat
membandingkan zaman tersebut yang masih sangat primitif dengan sekarang
yang serba canggih.
PENYEBARAN NENEK MOYANG BANGSA
INDONESIA
1. Proto Melayu
Bangsa Melayu Tua adalah orang-orang Austronesia dari Asia yang pertama kali datang ke
nusantara pada sekitar tahun 1500 SM. Bangsa Melayu Tua memasuki wilayah nusantara melalui
2 jalur, yaitu jalur barat melalui Malaysia-Sumatera dan jalur timur lewat Filipina-Sulawesi.
2. Deutero Melayu
Bangsa deutero Melayu memasuki wilayah nusantara melalui jalur Barat mereka menempuh rute
dari Yunan (Teluk Tonkin), Vietnam, semenanjung Malaysia, dan akhirnya sampai di Nusantara.
Bangsa Deutero Melayu memiliki kebudayaan yang lebih maju dibandingkan bangsa Proto
Melayu karena mereka sudah bisa membuat barang-barang dari perunggu dan besi, seperti kapak
corong, kapak serpatu, dan nekara.
3. Melanesoid
Selain Proto-Melayu dan Deutro Melayu, di Indonesia juga ada ras lain yaitu ras
Melanesoid. Ras Melanesoid tersebar di Lautan Pasifik di pulau-pulau yang letaknya
sebelah Timur Irian dan Benua Australia. Ras Melanesoid di kepulauan Indonesia
tinggal di Papua. Suku bangsa Melanesoid menurut Daldjoeni sekitar 70% menetap di
Papua dan yang 30% tinggal di beberapa kepulauan di sekitar Papua dan Papua
Nugini. Pada awalnya, kedatangan bangsa Melanesoid di Papua berawal ketika zaman
es berakhir (tahun 70000 SM). Ketika itu kepulauan Indonesia belum berpenghuni.
JENIS MANUSIA PURBA
a. Meganthropus Paleojovanicus (manusia raksasa dari jawa purba)
• Penemu: Von Koenigswald
• Th 1936-1941 di Sangiran, Lembah Bengawan Solo.
• Fosil berasal dari lapisan Pleistosen Bawah.
• Ciri-ciri:
bertubuh kekar, badan tegap, berahang besar
Gerahamnya menunjukkan ciri manusia, namun mendekati ciri kera.
Manusia purba ini berukuran serba besar sehingga diberi nama Meganthropus Palaeojavanicus
artinya manusia besar dari Jawa.
b. Pithecanthropus (Manusia Kera)
Berasal dari kata pithekos yang berarti kera, anthropus yang berarti manusia.
• Penemu: Dr. Eugene Dubois
• Th 1891-1893
• Ciri fisik: berbadan tegap, tulang tengkoraknya besar, bentuk kepala lonjong,
berjalan tegak, tidak mempunyai dagu.
• Volume otak 750 cc-1300 cc
• Berat badan kurang lebih 100 kg
• Tinggi badan kurang lebih 165-180 cm
MACAM MACAM PITHECANTHROPUS DI
INDONESIA
1. Pithecanthropus Mojokertensis
Penemu : Von Koenigswald di Desa Perning lembah Bengawan Solo,
Mojokerto pada tahun 1936.
Ciri-ciri
Berbadan tegak
Tidak memiliki dagu
Bentuk kening menonjol
Tinggi badan sekitar 165-180 cm
Volume otak sekitar 750-1.300 cc
Tulang rahang dan geraham cukup kuat
Tulang tongkorak cukup tebal dan bentuknya lonjong
2. Pithecanthropus Robustus (Manusia Kera Kuat)
Pada tahun 1939, telah ditemukan fosil tengkorak anak manusia purba oleh
Weidenreich didesa Jetis, Mojokerto. Fosil manusia purba tersebut diberi nama
Pithecanthropus Robustus, sedang Von Koeningswald menyebutnya Pithecanthropus
Mojokertensis. Von Koeningswald menganggap fosil ini sejenis dengan
pithecanthropus mojokensis.
3. Pithecanthropus erectus (manusia kera berdiri tegak)
Pada tahun 1890 Eugene Dubois menemukan fosil jenis
Pithecanthropus di desa Trinil(Ngawi)Jawa Timur di dekat
lembah sungai Bengawan Solo, dengan memberi nama
Pithecanthropus Erectus artinya manusia kera yang berjalan
tegak.

Ciri-ciri
Tulang Rahang dan Gigi Besar dan Kuat
Tidak Berdagu
Tingi Badan Sekitar 165-170 cm
Berbadan dan Berjalan Tegak
Kening Menonjol
4. Pithecanthropus Soloensis(Manusia kera dari Solo)
G.H.R. Von Koeningswald, Oppenorth, dan Ter Haar pada sekitar tahun 1931-1934
mengadakan penelitian di Lembah Sungai Bengawan Solo dan penemuan pertama di
Ngandong(Blora) adalah fosil Pithecanthropus Soloensis artinya manusia kera dari
Solo, kemudian ditemukan juga jenis Pithecanthropus di Sangiran yang diperkirakan
hidup pada 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu diperkirakan terdapat di
Sumatera, Kalimantan, dan Cina.
Ciri-ciri
- Tengkoraknya lonjong/tebal dan massif.
- Hidung lebar&rongga mata panjang.
- Tinggi 165-180cm.
c. HOMO
Manusia purba jenis homo hidup di kala pleistosen atas. Diperkirakan hidup sekitar 200.000 tahun lalu.
Jenis manusia purba ini adalah yang paling maju dibandingkan dengan yang lainnya.
Ada beberapa jenis manusia purba seperti homo habilis, homo neanderthalensis dll.

Ciri-ciri Homo:
-Ciri fosilnya sudah mirip dengan manusia sekarang,
-volume otak berkisar 1350-1450cc.
-alat pengunyah, rahang, gigi, dan otot tengkuk sudah mengecil, otak besar dan otak kecil
sudah bekembang,
-berjalan tegak
-muka tidak terlalu menonjol
HOMO WAJAKENSIS
Ditemukan oleh van riestchoten pada tahun 1889 di Tulungagung.
Homo wajakensis memiliki banyak kesamaan dengan tengkorak penduduk Australia,
Aborigin. Homo wajakensis telah memiliki banyak kemajuan. Makhluk jenis ini banyak
tersebar di paparan sunda dan Indonesia Timur.

Ciri-ciri
- Tinggi sekitar 173 cm.
- Berat badan antara 30-150 kg.
- Bervolume otak 1.630 cc.
- Bermuka datar dan lebar
- Hidung lebar dan dahi agak miring.
KAITAN MANUSIA BA DAN MANUSIA MASA
KINI

Manusia purba dan masa kini tetunya memiliki keterkaitan, yaitu keduanya
sama sama bertahan hidup, dimana manusia pada masa purba bertahan hidup
dengan cara berburut, sedangkan manusi sekarang juga mengandalkan usaha
untuk bertahan hidup yaitu dengan cara bekerja untuk memenuhi kebutuhan
primer dan sekunder.
MANUSIA PURBA YANG PERNAH ADA DI
INDONESIA

Masa Jenis

Holosen Homo sapiens

Pleistosen atas (lapisan dan fauna Homo wajakesis


ngandong) Homo soloensis
Pleistosen tengah (lapisan dan fauna Pithecanthropus erectus
trinil)
Pleistosen bawah (lapisan dan fauna jetis) Pithecanthropus robustus
Pithecanthropus mojokertnsis
Pithecanthropus paleojavanicus
PETA PENEMUAN FOSIL
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

• Siswa akan dibagi menjadi 3 Kelompok


• Masing-masing Kelompok akan mendapatkan LKPD serta alat dan bahan
untuk pembuatan projek sebagai hasil dari diskusi
• setiap kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas
• Guru akan membimbing setiap tahap pengerjaan tugas kelompok hingga
presentasi
THANKYOU! GAN SIST!
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai