Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 9

Muhammad Fajar
Nurjannah afdatul ahyar
Hesti Febriana
Theresia Paulina
01
Three main points

Sterilitasi

02
Desinfeksi

03
Peran Perawat dan Pencegahan Infeksi
Sterilitasi
Sterilisasi adalah suatu cara untuk
membebaskan suatu benda dari
semua, baik bentuk vegetatif maupun
bentuk spora.
Proses sterilisasi dipergunakan pada bidang
mikrobiologi untuk mencegah pencernaan
organisme luar, pada bidang bedah untuk
mempertahankan keadaan aseptis, pada
pembuatan makanan dan obat-obatan untuk
menjamin keamanan terhadap pencemaran oleh
mikroorganisme dan di dalam bidang-bidang lain
pun sterilisasi ini juga penting.
JENIS STERILISASI DAN
FUNGSINYA

a. Sterilisasi dengan metode fisika dapat dilakukan


dengan cara:

1). Pemanasan

A. Pemanasan kering
i. Pemijaran
Metode ini dengan
memanaskan alat
biasanya berupa ose di
atas api bunsen sampai
ujung ose memijar.
ii. Pembakaran
Pembakaran dilakukan untuk alat-alat dari bahan
logam atau kaca dengan cara dilewatkan di atas api
bunsen namun tidak sampai memijar.
iii. Hot air oven
Sterilisasi dengan metode ini digunakan untuk benda-
benda dari kaca/gelas, petri, tabung Erlenmeyer, tidak
boleh bahan yang terbuat dari karet atau plastic.
iv. Insinerator
Bahan-bahan infeksius seperti jarum bekas suntikan
yang ditampung dalam safety box biohazard, darah,
dilakukan sterilisasi dengan menggunakan insinerator.
Pemanasan basah

Merupakan pemanasan dengan tekanan


tinggi, contohnya adalah dengan
menggunakan autoklav. Sterilisasi dengan
metode ini dapat digunakan untuk
sterilisasi biohazard (bakteri limbah hasil
praktikum) dan alat-alat yang tahan
terhadap panas (bluetip, mikropipet),
pembuatan media, dan sterilisasi cairan.
Pemanasan yang digunakan pada suhu
1210C selama 15 menit (Tille, 2017).
i. Autoklaf manual
Metode ini menggunakan ketinggiian air harus tetap
tersedia di dalam autoklaf. Sterilisasi menggunakan
autoklaf manual tidak dapat ditinggal dalam waktu
lama. Autoklaf manual setelah suhu mencapai 1210C
setelah 15 menit, jika tidak dimatikan maka suhu akan
terus naik, air dapat habis, dan dapat meledak.
ii. Autoklaf digital/otomatis
Alat ini dapat diatur dengan suhu mencapai 1210C
selama 15 menit. Setelah suhu tercapai, maka suhu
akan otomastis turun sampai mencapai 500C dan tetap
stabil pada suhu tersebut. Jika digunakan untuk
sterilisasi media, suhu ini sesuai karena untuk
emmbuat media diperlukan suhu 50-700 C.
Filtrasi (penyaringan)
Metode ini digunakan untuk sterilisasi bahan-bahan yang sensitive
terhadap panas seperti radioisotope, kimia toksik.

i. Filtarsi berupa cairan dengan menggunakan prinsip


melewatkan larutan pada membran selulosa asetat
atau selulosa nitrat.
ii. Filtarsi berupa udara dengan
menggunakan high-efficiency particulate
air (HEPA) untuk menyaring organisme dengan
ukuran lebih besar dari 0.3 µm dari ruang biology
savety cabinet (BSCs)
Desinfeksi

Apa yang dimaksud dengan Apa saja jenis-jenis dari antiseptik dan Apa perbedaan dan persamaan
antiseptik dan desinfektan? desinfektan? antiseptik dan desinfektan?
Apa yang dimaksud
dengan antiseptik
dan desinfektan?

Antiseptik dan DesinfektanAntiseptik


adalah zat antimikroba yang mengurangi
atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme pada jaringan hidup.
Apa saja jenis-jenis dari antiseptik dan
desinfektan?

01
Germisida mampu menghancurkan
mikroba (bakteriosidal)

02
Sementara yang lain bersifat
bakteriostatik dan hanya mencegah
atau menghambat pertumbuhannya
bakteri.
Apa perbedaan dan
persamaan antiseptik
dan desinfektan?

1. Antiseptik digunakan untuk


menyingkirkan kuman dikulit yang hidup, 1. Jenis bahan kimia yang digunakan
sedangkan desinfektan menyingkirkan sebagai antiseptik dan desinfektan. kedua
kuman dibenda yang mati. zat ini bisa membunuh bakteri yang dapat
menyebabkan penyakit dan infeksi.

2. Desinfektan kadang digunakan sebagai


2. Cara kerja dari antiseptik dan
antiseptik untuk manusia asalkan dosisnya
desinfektan memang sama, yaitu senyawa
tepat karena kalau dosisnya terlalu tinggi
yang terkandung di dalamnya akan
bisa membuat keracunan hingga
menembus di dinding sel organisme
kematian.
seperti bakteri.
3. Tetapi tidak semua bahan desinfektan
adalah bahan antiseptik karena adanya 3. Pada umumnya senyawa I ini akan
batasan dalam penggunaan antiseptik. mengganggu metabolisme sel atau
Antiseptik harus memiliki sifat tidak mengubah permeabilitas dari dinding sel
merusak jaringan tubuh atau bersifat mikroorganisme.
keras.
1
4
Peran Perawat dan Saat ini perawat memiliki
peran yang lebih luas dengan
Pencegahan Infeksi penekanan pada peningkatan
kesehatan dan pencegahan
penyakit, juga memandang
pasien secara komprehensif.
Perawat adalah tulang punggung
pelayanan kesehatan di rumah
sakit mereka harus siaga 24 jam
untuk melakukan tugas-tugas
rutin dan menghadapi berbagai
situasi darurat seperti kondisi
kesehatan pasien yang kritis,
menghadapi kesulitan keluarga
pasien dan sebagainya.

Sampai sekarang masih terdapat


beberapa keluhan dari pasien yang
diterima oleh pihak rumah sakit cara
pelayanan kesehatan bukan hanya
sekedar pelayanan medis yang
berarti bukan sekedar
menyembuhkan pasien, melainkan
juga meningkatkan derajat
kesehatan, mencegah penyakit serta
rehabilitasi pasien.

1
5
Peran bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi sosial tertentu
yaitu :
1. Keandalan (reliability). Yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan, jujur, aman, tepat waktu,
ketersediaan. Keseluruhan ini berhubungan dengan kepercayaan terhadap pelayanan dalam kaitannya dengan waktu.
2. Ketanggapan (responsiveness). Yaitu keinginan para pegawai atau karyawan membantu konsumen dan memberikan pelayanan itu dengan tanggap terhadap
kebutuhan konsumen, cepat memperhatikan dan mengatasi kebutuhan-kebutuhan.
3. Jaminan (assurance). Mencangkup kemampuan, pengetahuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki pada karyawan, bebas dari bahaya, resiko,
keragu-raguan, memiliki kompetensi, percaya diri dan menimbulkan keyakinan kebenaran (obyektif).
4. Empati atau kepedulian (emphaty), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan konsumen yang
terwujud dalam penuh perhatian terhadap setiap konsumen, melayani konsumen dengan ramah dan menarik, memahami aspirasi konsumen,
berkomunikasi yang baik dan benar serta bersikap dengan penuh simpati.
5. Bukti langsung atau berujud (tangibles). Meliputi fasilitas fisik, peralatan pegawai, kebersihan (kesehatan), ruangan baik teratur rapi, berpakaian rapi dan
harmonis, penampilan karyawan atau peralatannya dan alat komunikasi.
6. Pemberi Asuahan Keperawatan Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu pasien mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses
penyembuhan. Perawat memfokuskan asuahan pada kebutuhan kesehatan pasien secara holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan kesehatan emosi,
spiritual dan sosial. Pemberi asuhan memberikan bantuan kepada pasien dan keluarga dengan menggunakan energi dan waktu yang minimal.
7. Pembuatan Keputusan Klinis Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan. Untuk memberikan perawatan yang efektif, perawat
menggunakan keahliannya befikir kritis melalui proses keperawatan. Sebelum mengambil tindakan keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi klien,
pemberian perawatan, dan mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana tindakan dengan menetapkan pendekatan terbaik bagi klien. Perawat membuat
keputusan sendiri atau berkolaborasi dengan klien dan keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini, perawat bekerja sama, dan berkonsultasi dengan pemberi
perawatan kesehatan professional lainnya.
8. Perlindung dan Advokat Pasien Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan serta melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostic atau pengobatan.
PENCEGAHAN
INFEKSI

Infeksi adalah invasi dari


mikroorganisme patogen yang
masuk dan berkembang biak di
dalam tubuh dan menyebabkan
sakit, dapat menimbulkan gejala
klinis maupun tidak
(asymptomatis).

1
7
DIAGNOSIS

a. Penggunaan APD b. Tindakan Aseptik


Alat Perlindungan Diri
(APD)

1) Celemek = Digunaakan untuk melindungi pakaian petugas dari percikan darah 1. Perlakuan Terhadap Alat
dan cairan tubuh lainnya, biasanya berbahan plastik dan berbentuk seperti a) Dengan dekontaminasi semua peralatan/ instrumen medis, sarung
rompi terbalik. tangan yang sudah digunakan menggunakan larutan klorin 0,5% selama 10
2) Sepatu Boot = Sepatu yang digunakan umumnya berbahan karet atau plastik menit.  
yang kedap air dan mudah dibersihkan. Digunakan dari ujung sampai setinggi 2. Perlakuan Terhadap Tempat
betis. Digunakan untuk melindungi kaki dari darah atau cairan tubuh yang a) Membersihkan ruangan persalinan, tempat periksa dan tempat
tercecer di lantai, atau benda tajam yang terjatuh. Tidak disarankan tindakan setiap hari
menggunakan sandal karena tidak menutup seluruh kaki. b) Mensteril ruangan minimal 1 jam setelah dipakai untuk tindakan.
3) Sarung Tangan = Petugas diharuskan menggunakan sarung tangan yaitu sebelum  
kontak dengan cairan tubuh pasien, sebelum melakukan pemeriksaan dalam, 3. Perlakuan Terhadap Penolong
membersihkan sampah yang terkontaminasi. c) Mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan steril atau DTT,
4) Kacamata = Digunakan untuk melindungi mata dari percikan darah atau cairan setelah melepas sarung tangan, setelah menyentuh benda yang
tubuh. Umumnya terbuat dari bahan plastik yang jernih. Ada bentuk kacamata terkontaminasi, sebelum dan sesudah kontak fisik dengan ibu atau
yang menyatu dengan pelindung muka. 5) Masker = Digunakan untuk bayi baru lahir dengan menggunakan 7 langkah cuci tangan.
menghindari penularan mikroorganisme melalui udara saat berbicara dengan d) Menggunakan APD lengkap saat melakukan pertolongan
pasien, batuk maupun bersin. Selain itu dapat mencegah percikan darah atau persalinan.
cairan tubuh masuk ke mulut dan hidung. Saat menggunakan masker harus e) Perwadahan Sampah dan Limbah.
menutupi hidung, mulut dan dagu.
5) Penutup Kepala = Digunakan untuk mencegah jatuhnya mikroorganisme dari
rambut atau kepala petugas ke area yang steril. Selain itu mencegah percikan
darah ataupun cairan tubuh ke wilayah kepala. Kap atau penutup kepala

digunakan menutup seluruh kepala .


THANKS

1
9

Anda mungkin juga menyukai