Muhammad Fajar
Nurjannah afdatul ahyar
Hesti Febriana
Theresia Paulina
01
Three main points
Sterilitasi
02
Desinfeksi
03
Peran Perawat dan Pencegahan Infeksi
Sterilitasi
Sterilisasi adalah suatu cara untuk
membebaskan suatu benda dari
semua, baik bentuk vegetatif maupun
bentuk spora.
Proses sterilisasi dipergunakan pada bidang
mikrobiologi untuk mencegah pencernaan
organisme luar, pada bidang bedah untuk
mempertahankan keadaan aseptis, pada
pembuatan makanan dan obat-obatan untuk
menjamin keamanan terhadap pencemaran oleh
mikroorganisme dan di dalam bidang-bidang lain
pun sterilisasi ini juga penting.
JENIS STERILISASI DAN
FUNGSINYA
1). Pemanasan
A. Pemanasan kering
i. Pemijaran
Metode ini dengan
memanaskan alat
biasanya berupa ose di
atas api bunsen sampai
ujung ose memijar.
ii. Pembakaran
Pembakaran dilakukan untuk alat-alat dari bahan
logam atau kaca dengan cara dilewatkan di atas api
bunsen namun tidak sampai memijar.
iii. Hot air oven
Sterilisasi dengan metode ini digunakan untuk benda-
benda dari kaca/gelas, petri, tabung Erlenmeyer, tidak
boleh bahan yang terbuat dari karet atau plastic.
iv. Insinerator
Bahan-bahan infeksius seperti jarum bekas suntikan
yang ditampung dalam safety box biohazard, darah,
dilakukan sterilisasi dengan menggunakan insinerator.
Pemanasan basah
Apa yang dimaksud dengan Apa saja jenis-jenis dari antiseptik dan Apa perbedaan dan persamaan
antiseptik dan desinfektan? desinfektan? antiseptik dan desinfektan?
Apa yang dimaksud
dengan antiseptik
dan desinfektan?
01
Germisida mampu menghancurkan
mikroba (bakteriosidal)
02
Sementara yang lain bersifat
bakteriostatik dan hanya mencegah
atau menghambat pertumbuhannya
bakteri.
Apa perbedaan dan
persamaan antiseptik
dan desinfektan?
1
5
Peran bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi sosial tertentu
yaitu :
1. Keandalan (reliability). Yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan, jujur, aman, tepat waktu,
ketersediaan. Keseluruhan ini berhubungan dengan kepercayaan terhadap pelayanan dalam kaitannya dengan waktu.
2. Ketanggapan (responsiveness). Yaitu keinginan para pegawai atau karyawan membantu konsumen dan memberikan pelayanan itu dengan tanggap terhadap
kebutuhan konsumen, cepat memperhatikan dan mengatasi kebutuhan-kebutuhan.
3. Jaminan (assurance). Mencangkup kemampuan, pengetahuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki pada karyawan, bebas dari bahaya, resiko,
keragu-raguan, memiliki kompetensi, percaya diri dan menimbulkan keyakinan kebenaran (obyektif).
4. Empati atau kepedulian (emphaty), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan konsumen yang
terwujud dalam penuh perhatian terhadap setiap konsumen, melayani konsumen dengan ramah dan menarik, memahami aspirasi konsumen,
berkomunikasi yang baik dan benar serta bersikap dengan penuh simpati.
5. Bukti langsung atau berujud (tangibles). Meliputi fasilitas fisik, peralatan pegawai, kebersihan (kesehatan), ruangan baik teratur rapi, berpakaian rapi dan
harmonis, penampilan karyawan atau peralatannya dan alat komunikasi.
6. Pemberi Asuahan Keperawatan Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu pasien mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses
penyembuhan. Perawat memfokuskan asuahan pada kebutuhan kesehatan pasien secara holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan kesehatan emosi,
spiritual dan sosial. Pemberi asuhan memberikan bantuan kepada pasien dan keluarga dengan menggunakan energi dan waktu yang minimal.
7. Pembuatan Keputusan Klinis Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan. Untuk memberikan perawatan yang efektif, perawat
menggunakan keahliannya befikir kritis melalui proses keperawatan. Sebelum mengambil tindakan keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi klien,
pemberian perawatan, dan mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana tindakan dengan menetapkan pendekatan terbaik bagi klien. Perawat membuat
keputusan sendiri atau berkolaborasi dengan klien dan keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini, perawat bekerja sama, dan berkonsultasi dengan pemberi
perawatan kesehatan professional lainnya.
8. Perlindung dan Advokat Pasien Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan serta melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostic atau pengobatan.
PENCEGAHAN
INFEKSI
1
7
DIAGNOSIS
1) Celemek = Digunaakan untuk melindungi pakaian petugas dari percikan darah 1. Perlakuan Terhadap Alat
dan cairan tubuh lainnya, biasanya berbahan plastik dan berbentuk seperti a) Dengan dekontaminasi semua peralatan/ instrumen medis, sarung
rompi terbalik. tangan yang sudah digunakan menggunakan larutan klorin 0,5% selama 10
2) Sepatu Boot = Sepatu yang digunakan umumnya berbahan karet atau plastik menit.
yang kedap air dan mudah dibersihkan. Digunakan dari ujung sampai setinggi 2. Perlakuan Terhadap Tempat
betis. Digunakan untuk melindungi kaki dari darah atau cairan tubuh yang a) Membersihkan ruangan persalinan, tempat periksa dan tempat
tercecer di lantai, atau benda tajam yang terjatuh. Tidak disarankan tindakan setiap hari
menggunakan sandal karena tidak menutup seluruh kaki. b) Mensteril ruangan minimal 1 jam setelah dipakai untuk tindakan.
3) Sarung Tangan = Petugas diharuskan menggunakan sarung tangan yaitu sebelum
kontak dengan cairan tubuh pasien, sebelum melakukan pemeriksaan dalam, 3. Perlakuan Terhadap Penolong
membersihkan sampah yang terkontaminasi. c) Mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan steril atau DTT,
4) Kacamata = Digunakan untuk melindungi mata dari percikan darah atau cairan setelah melepas sarung tangan, setelah menyentuh benda yang
tubuh. Umumnya terbuat dari bahan plastik yang jernih. Ada bentuk kacamata terkontaminasi, sebelum dan sesudah kontak fisik dengan ibu atau
yang menyatu dengan pelindung muka. 5) Masker = Digunakan untuk bayi baru lahir dengan menggunakan 7 langkah cuci tangan.
menghindari penularan mikroorganisme melalui udara saat berbicara dengan d) Menggunakan APD lengkap saat melakukan pertolongan
pasien, batuk maupun bersin. Selain itu dapat mencegah percikan darah atau persalinan.
cairan tubuh masuk ke mulut dan hidung. Saat menggunakan masker harus e) Perwadahan Sampah dan Limbah.
menutupi hidung, mulut dan dagu.
5) Penutup Kepala = Digunakan untuk mencegah jatuhnya mikroorganisme dari
rambut atau kepala petugas ke area yang steril. Selain itu mencegah percikan
darah ataupun cairan tubuh ke wilayah kepala. Kap atau penutup kepala
1
9