Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KELOMPOK DUA(2)

Mata Kuliah :
Perkembangan Kepribadian Teori

Dosen Pembimbing :
Dr. SOLHA ELRIFDA, S.Pd, M.Kes

Disusun Oleh:
Zira anelia (PO71201220007)
Nuruliah hikmah (PO71201220005)
Monika Dewi Puspa (PO71201220043)
Suci sendi sendora (PO71201220012)
Hesti febriana (PO712012200310
Firnanda Meryandy (PO71201220025)
Muhammad Fajar (PO71201220042)

POLTEKKES KEMENKES JAMBI


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2023/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikankesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengansebaik-baiknya. Makalah tentang Analisis Data Penelitian Kuantitatif ini
disusun sebagai salahsatu syarat dalam menyelesaikan tugas Mata Kuliah Statistik Pendidikan.

Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih
banyakkekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata bahasa. Namun, kami
tetapberharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Oleh karena itu,
kritik dansaran dari penulisan makalah ini sangat kami harapkan dengan harapan sebagai
masukan dalamperbaikan dan penyempurnaan pada makalah kami berikutnya. Untuk itu kami
ucapkan terimakasih.
BAB I

Pendahuluan

A. Latar belakang

Salah satu profesi yang berperan penting dalam penyelenggaraan menjaga mutu pelayanan
kesehatan adalah keperawatan. Pelayanan keperawatan adalah gabungan dari ilmu kesehatan
dan seni merawat (care), suatu gabungan humanistik dari ilmu pengetahuan, filosofi
keperawatan, kegiatan klinik, komunikasi, dan ilmu sosial. Oleh karena itu penting sekali
dikembangkan berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan diberbagai
aspek. Salah satu aspek yang coba dikaji disini adalah perilaku perawat terhadap pasien.
Perawat sebagai ujung tombak pelayanan di rumah sakit tentunya mempunyai kualitas
kepribadian berbeda-beda yang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun
eksternal. Perbedaan kualitas kepribadian perawat akan mempengaruhi cara perawat dalam
berinteraksi memberikan pelayanan, dimana akan berdampak pada tingkat kepuasan
pasien.Kepribadian perawat sebagai pelanggan internal (pelaku pelayanan) mempunyai
pengaruh terhadap pola perilakunya terutama dalam memberikan pelayanan kepada pasien
agar memuaskan. Karena perawat senantiasa dua puluh empat jam bersama pasien maka sikap
dan perilaku perawat berpengaruh terhadap kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan.

Perkembangan pelayanan kesehatan masyarakat di indonesia telah berhasil meningkatkan


pelayanan kesehatan secara lebih merata. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah
mengakibatkan golongan masyarakat yang berpendidikan dan menguasai informasi semakin
bertambah sehingga mereka dapat memilih dan menuntut untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang berkualitas (Sabarguna,2004).
Oleh karena itu perlu dipelajari perkembangan, masalah, serta peluang yang timbul dalam
upaya pembangunan kesehatan, salah satunya adalah mutu pelayanan kesehatan. Salah satu
industri jasa dibidang pelayanan kesehatan yang berperan terhadap pembangunan nasional
adalah rumah sakit. Kualitas jasa merupakan bagian penting yang perlu mendapat perhatian
dari organisasi penyedia jasa pelayanan kesehatan (Muninjaya, 2004).

Pengemasan kualitas jasa yang akan diproduksi harus menjadi salah satu strategi pemasaran
rumah sakit yang akan menjual jasa pelayanan kepada pengguna jasanya (pasien dan keluarga).
Pihak managemen rumah sakit harus selalu berusaha agar produk jasa yang ditawarkan tetap
dapat bertahan atau berkesinambungan sehingga dapat merebut pangsa pasar. Rumah sakit
adalah sebuah organisasi pelayanan kesehatan yang kompleks. Managemennya hampir sama
dengan managemen sebuah hotel, yang membedakan hanya pengunjungnya. Pengunjung
rumah sakit adalah orang yang sedang sakit dan keluarganya. Mereka pada umumnya
mempunyai beban sosial-psikologis akibat penyakit yang diderita oleh salah seorang anggota
keluarganya (Muninjaya, 2004).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kepribadian?
2. . Apa itu kerpibadian dalam keperawatan ?
3. Apa saja tipe tipe kepribadian seorang dalam pasien dan sebutkan apa ciri ciri dari
tipe tipe tersebut?
4. Bagaimana kepribadian perawat dalam menangani pasien?
5. Bagaimana perilaku perawat terhadap pasien?
C. Tujuan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
1. Menjelaskan bagaimana kepribadian yang seharusnya.
2. Menjelaskan definisi atau pengertian dari kepribadian
3. Menjelaskan kepribadian dalam keperawatan
4. Menjelaskan cara perawat menangani pasien
5. Menjelaskan perilaku perawat kepada pasien
BAB II

Pembahasan

A. Pengertian kepribadian
Istilah kepribadian" (personality) sesungguhnya memiliki banyak arti. Hal ini disebabkan oleh
adanya perbedaan dalam penyusunan teori, penelitian, dan pengukurannya. Kiranya patut
diakui bahwa di antara para ahli psikologi belum ada kesepakatan tentang arti dan definisi
kepribadian itu. Boleh dikatakan, jumlah arti dan definisi adalah sebanyak ahli yang mencoba
menafsirkannya.
B. Kepribadian menurut Psikologi
Pengertian kepribadian menurut disiplin ilmu psikologi bisa diambil dari rumusan masalah
beberapa teoritis kepribadian yang terkemuka, diantaranya sbb :
1) Browner menyatakan bahwa tingkah laku manusia adalah gerak-gerik suatu badan sehingga
kepribadian dapat dikatakan corak gerak-gerik suatu badan manusia. Tingkah laku yang
disebut kepribadian bersifat sadar dan tidak sadar. itu dapat dilihat dari sudut diri manusia
dan dari sudut lingkungannya.
2) George Kelly bahwa kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan
pengalaman-pengalaman hidupnya
C. Tipe-tipe Kepribadian
a. Sanguinis
Seseorang yang termasuk tipe ini memiliki ciri-ciri antara lain: memiliki banyak kekuatan,
bersemangat, mempunyai gairah hidup, dapat membuat lingkungannya gembira dan
senang. Akan tetapi, tipe ini pun memiliki kelemahan, antara lain: cenderung impulsif,
bertindak sesuai emosinya atau keinginannya. Orang bertipe ini sangat mudah dipengaruhi
oleh lingkungannya dan rangsangan dari luar dirinya, kurang bisa menguasai diri atau
penguasaan diri lemah, cenderung mudah jatuh ke dalam percobaan karena godaan dari
luar dapat dengan mudah memikatnya dan dia bisa masuk terperosok ke dalamnya.Jadi,
orang dengan kepribadian Sanguin sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungannya dan
rangsangan dari luar dirinya dan dia kurang bisa menguasaidiri atau penguasaan diri lemah.
Oleh karena itu, kelompok ini perlu ditingkatkan secara terus-menerus perkembangan moral
kognitifnya melalui tingkat pertimbangan moralnya sehingga dalam berinteraksi dan
berkomunikasi dengan orang lain menjadi lebih menggunakan pikirannya daripada
menggunakan perasaan/emosinya. Peningkatan moral kognitif akan menjadikan pikiran
mereka lebih tajam dan lebih kritis dalam menghadapi persoalan yang berkaitan dengan
orang lain.
b. Melancholic
Seseorang yang termasuk tipe ini memiliki ciri-ciri antara lain: terobsesi dengan karyanya
yang paling bagus atau paling sempurna, mengerti estetika keindahan hidup, perasaannya
sangat kuat, dan angat sensitif.
C. Choleric
Seseorang yang memiliki tipe ini memiliki ciri-ciri antara lain: cenderung berorientasi
pada pekerjaan dan tugas, mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi, mampu
melaksanakan tugas dengan setia dan bertanggung jawab atas tugas yang
diembannya.Orang yang bertipe ini memiliki kelemahan antara lain: kurang mampu
merasakan perasaan orang lain, kurang mampu mengembangkan rasa kasihan kepada
orang yang sedang menderita, dan perasaanya kurang bermain. Kelompok ini perlu
ditingkatkan kepekaan sosialnya melalui pengembangan emosional yang seimbang
dengan moral kognitifnya sehingga menjadi lebih peka terhadap penderitaan orang lain.
D. Phlegmatis
Seseorang yang termasuk tipe ini memiliki ciri-ciri antara lain: cenderung tenang, gejolak
emosinya tidak tampak, misalnya dalam kondisi sedih atau senang, sehingga turun naik
emosinya tidak terlihat secara jelas. Orang bertipe ini cenderung dapat menguasai
dirinya dengan cukup baik dan lebih introspektif, memikirkan ke dalam, dan mampu
melihat, menatap, dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Mereka
seorang pengamat yang kuat, penonton yang tajam, dan pengkritik yang berbobot.

D. Kepribadian perawat dalam menangani pasien


Seorang perawat profesional harus memiliki kepribadian yang baik berikut beberapa
kepribadian yang seharusnya dimiliki oleh seorang perawat
1. Keadaan fisik
Sabagai seorang perawat, kita harus bisa menjaga dan merawat kesehatan Tubuh
kita sendiri sebelum merawat orang lain.
2. Penampilan yang menarik.
pasien kita harus berpenampilan yang rapi tidak mungkin kan, kalau kita
berpenampilan di depan pasien berantakan, yang ada pasien malah tidak mau di
rawat oleh kita. Pasien pasti akan berpersepsi, bagaimana perawat itu merawat
kita, sedangkan perawat itu saja tidak bisa merawat diri dia sendiri.
3. Kejujuran.
harus mengatakan apa adanya tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan keadaan pasien, tidak boleh ada yang di tutup-tutupi
4. Keriangan
Perawat harus menunjukkan sikap riang.bahagia jangan tunjukkan sikap jutek di
depan pasien, pasien pasti akan takut melihat muka kita yang seperti itu.
5. Berjiwa sportif.
harus menjalankan tugasnya dengan benar, apabila mengalami kesalahan.
perawat harus mengevaluasinya lagi dan introspeksi diri.
6. Rendah hati dan Murah hati.
perawat bertemu dengan pasien,perawat harus menunjukkan sikap ramah dan
bantu pasien apabila ada yang memerlukan bantuan.
7. Dapat dipercaya.
harus bisa menjaga privasi pasien, jangan suka mengumbar kekurangan pasien
sekalipun dengan teman sejawat
8. Loyalitas.
perawat harus bisa bekerja sama dan saling membantu.
9. Pandai menimbang perasaan.
dalam menyampaikan suatu pernyataannya terhadap pasien harus memiliki
sikap ini supaya tidak menambah beban pikiran pasien.
10. Pandai bergaul.
satu contohnya: perawat menyapa pasien apabila bertemu.
11. Keramahan simpati,dan kerja sama.
harus bisa menunjukkan sikap ramah dan simpatinya terhadap Pasien, hal ini di
harapkan supaya pasien merasa nyaman dengan kita dan akhirnya si pasien
mudah di ajak kerja sama dengan kita.
12. Rasa humor.
itu, kita juga harus memiliki rasa humor, setidaknya dengan memberikan sedikit
humor kepada pasien mampu mengurangi beban pikirannya.
E. Perilaku Perawat Terhadap Pasien
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang mempunyai suatu
paradigma atau model keperawatan yang meliputi empat komponen yaitu: manusia,
kesehatan, lingkungan dan perawat itu sendiri. Perawat adalah suatu profesi yang mulia,
karena memerlukan kesabaran dan ketenangan dalam melayani pasien yang sedang
menderita sakit. Seorang perawat harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati.
Sebagai seorang perawat harus dapat memahami masalah yang dihadapi oleh pasien,
selain itu seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat
memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual,
teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku peduli atau kasih sayang.
peduli sangatlah penting untuk keperawatan. Perilaku peduli adalah fokus pemersatu
untuk praktek keperawatan. Perilaku peduli juga sangat penting untuk tumbuh
kembang, memperbaiki dan meningkatkan kondisi atau cara hidup manusia. Perilaku
Peduli (caring) mengandung 3 hal yang tidak dapat dipisahkan yaitu perhatian, tanggung
jawab, dan dilakukan dengan ikhlas. Perilaku peduli (Caring)juga merupakan sikap
peduli, menghormati dan menghargai orang lain, artinya memberi perhatian dan
mempelajari kesukaan - kesukaan seseorang dan bagaimana seseorang berfikir dan
bertindak.
Memberi asuhan secara sederhana tidak hanya sebuah perasaan emosional atau
tingkah laku sederhana, karena perilaku peduli merupakan kepedulian untuk mencapai
perawatan yang lebih baik, perilaku peduli bertujuan dan berfungsi membangun
struktur sosial, pandangan hidup dan nilai kultur setiap orang yang berbeda .

BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan
ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang
perawat harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati. Sebagai seorang
perawat harus dapat memahami masalah yang dihadapi oleh pasien, selain itu
seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat
memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan
intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku peduli atau
kasih sayang.

B. Saran
Sebagai seorang perawat harus dapat memahami masalah yang dihadapi
oleh pasien, dan mempunyai perilaku yang peduli terhadap pasien.

Daftar pustaka

Wibowo. (2014) . Manajemen Kinerja . Edisi Keempat . Jakarta : Rajawali Pers.


Yu, C. T., Chao, C. M., & Cheng, B. W. (2014). Effects of personality traits on the degree
of exercise participation, physical self-description and social physique anxiety of hospital
employees. Journal of Applied Sciences, 14(24), 3555-3562.
Zulkarnaen, W. (2018). Pengaruh Tipe Kepribadian Terhadap Stress Karyawan Pada CV.
Adi Jaya Nusantara. Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(3)

Anda mungkin juga menyukai