Anda di halaman 1dari 16

HIPERBILIRUBIN

ASTRI YULIANTI
EMA AGUSTIKA
RIZAL RIZKIANUARY
Pengertian . . .
• Hiperbilirubin adalah suatu keadaan dimana
konsentrasi bilirubin dalam darah berlebihan
sehingga menimbulkan joundice pada neonatus
(Dorothy R. Marlon, 1998)
• Hiperbilirubin adalah kondisi dimana terjadi
akumulasi bilirubin dalam darah yang mencapai
kadar tertentu dan dapat menimbulkan efek
patologis pada neonatus ditandai joudince pada
sclera mata, kulit, membrane mukosa dan cairan
tubuh (Adi Smith, G, 1988).
Etiologi . . .
• Pembentukan bilirubin yang berlebihan.
• Gangguan pengambilan (uptake) dan
transportasi bilirubin dalam hati.
• Gangguan konjugasi bilirubin.
• Penyakit Hemolitik.
• Gangguan transportasi akibat
penurunan kapasitas pengangkutan.
• Gangguan fungsi hati
Tanda dan Gejala
 1) tampak ikterus, pada sclera mata,
kuku, kulit dan membrane mukosa.
2) terjadinya haemolisis dan sepsis.
3) gangguan neorologis: kejang, tidak
mau minum, muntah, anoreksia, warna
urine gelap dan warna tinja pucat.
4) perut membuncit.
5) pembesaran pada hati.
Patofisiologi . . .

 Hemoglobin
 ↓--------------------↓
 Globin heme
 ↓------------------↓
 Bliverdin fe co
 ↓
 Peningkatan destruksi eritrosit ( gangguan konjugasi biliribin, gangguan
transport billirbin, peningkatan siklus enteropatik ) hb dan eritrosit abnormal
 ↓
 Pemecahan bilirubin berlebihan bilirubin yang tidak berikat dengan albumin
meningkat
 ↓
 Suplay bilirubin melebihi kemampuan hepar
 ↓
 Hepar tidak mampu melakukan konjugasi → kerusakan hati
 ↓
 Sebagian masuk kembali ke siklus enteropatik
 ↓
 Peningkatan billirubin dalam darah → pengeluaran mekonium terlambat
→ obstruksi usus → tinja berwarna pucat
 ↓
 Ikters pada sclera, leher dan dada.
 Peningkatan bilirbin indirek lebih besar 12 mg/dl →
gangguan integritas kulit
 ↓
 Indikasi foto terapi
  
 ↓
 Sinar dengan intensitas tinggi
 ↓--------------------------------------↓-----------------------------↓

Resti injury kurangnya volume cairan tubuh kurangnya pengetahuan

  
Klasifikasi
Ikterus prehepatik
Ikterus hepatic
Ikterus kolestatik
Ikterus neonatus fisiologi
Ikterus neonatus
patologis

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan bilirubin serum
Pemeriksaan radiology
Ultrasonografi
Biopsy hati
Peritoneoskopi
Laparatomi
Pencegahan
• Menghindari obat yang dapat
meningkatkan ikterus pada bayi dan
masa kehamilan dan kelahiran,
contoh :sulfaforazol, novobiosin,
oksitosin.
• Penggunaan fenobarbital pada ibu 1-2
hari sebelum partus.
• Imunisasi yang baik pada bayi baru lahir
• Pemberian makanan yang dini
Penatalaksanaan
Tindakan Umum :
Memberikan ASI eksklusif, karena di dalam ASI
terdapat zat – zat yang dapat meningkatkan daya
tahan tubuh yang baik bagi bayi.
Pemberian makanan dini dengan jumlah cairan
dan kalori yang sesuai dengan kebutuhan bayi
baru lahir berupa ASI maupun PASI
Imunisasi yang cukup baik di tempat bayi
dirawat. Seperti Hepatitis
Lanjutan . . .

Tindakan khusus :

* Fototerapi
* Pemberian fenobarbital
* Terapi transfuse
* Terapi obat-obatan
TINJAUAN KASUS
Identitas klien
Nama : by. A
Umur : 9 Hari
Tanggal masuk RS : 10 februari 2011
Tanggal pengkajian : 10 februari 2011
Diagnosa medis : hiperbilirubin neonatorum

Identitas penanggung jawab


Nama : Tn. H
Umur : 34 Tahun
Hubungan dengan klien : ayah kandung
Riwayat kesehatan klien
keluhan utama
Orang tua klien mengatakan badan anaknya berwarna kuning.

Riwayat Kesehatan Sekarang


Pasien datang dengan kuning pada seluruh tubuh( kaki, badan, tangan,
mata). Kuning pada seluruh tubuh diketahui saat hari ke 3 lahir. Lalu
setelah itu bertambah sampai hari ke 8( saat ini). Pasien masih mau
menyusui dan dijemur bila ada matahari. Pasien juga terdapat bintik-
bintik merah pada bagian kaki, tangan dan badan. Pasien tampak jarang
menangis.

Riwayat Penyakit Keluarga


Menurut penuturan ibunya di dalam keluarga klien , tidak ada anggota
keluarga klien yang mengalami penyakit seperti klien sekarang ini.
Pemeriksaan fisik
 Mata
Bentuk simetris, alis berbatas jelas, tidak bersatu ditengah, sclera mata
tampak kuning, reflek kornea mengedip saat dikenai cahaya, papillary
berkonstriksi ketika diberi cahaya, mata tertutup.

 Integument
Kulit tampak berwarna kuning di daerah badan, tangan, kaki, mata. Kulit
kering, teraba hangat, turgor lambat, tidak terdapat lesi.

 Abdomen
Bentuk simetris, lingkar perut 33 cm, tali pusat sudah lepas, bising usus
12x/menit , tidak teraba masa dan pada saat di palpasi dan nyeri tekan
kulit klien tampak kuning,turgor kulit lambat, saat dilakukan palpasi
pada abdomen bagian costa bagian kanan terasa hepar membesar.
Diagnosa keperawatan
1) Gangguan integritas kulit berhubungan
dengan hiperbillirubin dan pemasangan
foto terapi.

2) Gangguan rasa aman cemas berhubungan


dengan kurangnya pengetahuan keluarga
tentang perawatan bayi hiperbilirubin.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai