Anda di halaman 1dari 13

ASKEP PADA PASIEN DENGAN

KEGAWAT DARURATAN MATA


(TRAUMA TUMPUL DAN KIMIA)
Disusun oleh :
Kelompok 2
Ika Sinta Kartikasari
Irmawati
Maimatul lutfiah
1. Definisi

Trauma mata adalah kondisi mata


yang mengalami trauma (rudapaksa)
baik oleh zat kimia ataupun oleh
benda keras dan tajam. (Tamsuri,
Anas. 2004)
Macam macam trauma
 Trauma Tumpul

 Trauma Kimia
Terdiri dua trauma : trauma asam dan trauma
bassa
2. Etiologi

Trauma oleh benda tumpul, misalnya :


Terkena tonjokan tangan
Terkena lemparan batu
Terkena lemparan bola
Terkena jepretan ketapel, dan lain-lain
Trauma oleh bahan kimia:

Air accu, asam cuka, cairan HCL, air keras


Coustic soda, kaporit, jodium tincture,
baygon,Bahan pengeras bakso, semprotan
bisa ular, getah papaya, miyak putih
3. Patofisiologi

Trauma mata bisa disebabkan oleh


karena :
a. mekanik : rasa sakit akibat trauma,
gangguan penglihatan berupa penglihatan
kabur, perabengkalan, perdarahan atau
luka terbuka dan bentuk mata berubah
b. non mekanik : erosi epitel kornea,
kekeruhan kornea
4. Manifestasi Klinis

a. Lagaltafmas 
b. Katarak          
c. Akut dan kronik  
d. Kebutaan                     
5. Penatalaksanaan

a.   Trauma Mata Benda Tumpul


Pemberian pertolongan pertama berupa:
1.     Obat-obatan analgetik : untuk mengurangi rasa sakit. Untuk pemeriksaan
mata dapat diberikan anesteshi local: Pantokain 0,5% atau tetracain 0,5% - 1,0 %.
2.     Pemberian obat-obat anti perdarahan dan pembengkakan
3.     Memberikan moral support agar pasien tenang
4.     Evaluasi ketajaman penglihatan mata yang sehat dan mata yang terkena
trauma
5.     Dalam hal hitema ringan (adanya darah segar dala bilik mata depan) tanpa
penyulit segera ditangani dengan tindakan perawatan:
     Tutup kedua bola mata

     Tidur dengan posisi kepala agar lebih tinggi


     Evaluasi ketajaman penglihatan


     Evaluasi tekanan bola mata


6.      Setiap penurunan ketajaman penglihatan atau keragu-raguan mengenai mata


penderita sebaiknya segera di rujuk ke dokter ahli mata.
b. Trauma mata bahan kimia
1. Trauma akali
  a. Segera lakukan irigasi selama 30 menit sebanyak 2000 ml; bila dilakukan irigasi
lebih lama akan lebih baik.
b. Untuk mengetahui telah terjadi netralisasi bisa dapat dilakukan pemeriksaan
dengan kertas lokmus; pH normal air mata 7,3
  c. Diberi antibiotic dan lakukan debridement untuk mencegah infeksi oleh kuman
oportunie.
d. Diberi sikoplegik karena terdapatnya iritis dan sineksis posterior
e. Beta bloker dan diamox untuk mengatasi glukoma yang terjadi
f . Steroid diberikan untuk menekan radang akibat denoturasi kimia dan
kerusakan jaringan kornea dan konjungtiva namun diberikan secara hati-hati
karena steroid menghambat penyembuhan.
g. Kolagenase intibitor seperti sistein diberikan untuk menghalangi efek
kolagenase.
h. Vitamin C diberikan karena perlu untuk pembentukan jaringan kolagen.
i. Diberikan bebat (verban) pada mata, lensa kontak lembek.
j.Karataplasti dilakukan bila kekerutan kornea sangat menganggu penglihatan .
2. Trauma Asam
a.   Irigasi segera dengan gara fisiologis atau air.
b.   Control pH air mata untuk melihat apakah sudah normal
c.  Selanjutnya pertimbangan pengobatan sama dengan
pengobatan yang diberikan pada trauma alkali.
an kimia
Tindakan pada trauma kimia dapat juga tergantung dari 4 fase
peristiwa, yaitu:
1.     Fase kejadian (immediate)
2.     Fase Akut (sampai hari ke-7)
3. Fase Pemulihan Dini (early repair : hari ke 7 – 21)
4. Fase pemulihan akhir (late repair : setelah hari ke 21)
5. Trauma Mata Termik (hipertemik)
6. Trauma Mata Radiasi
6.Pengkajian

a. Data biografi (meliputi identitas)


b. Riwayat kesehatan dahulu
c. Riwayat penyakit apa yang terakhir di derita oleh
pasien
d. Pemeriksaan fisik
e.  Tes Diagnostik
7. Diagnosa

1.      Nyeri akut berdasarkan dengan inflamasi


2.      Resiko injuri berdasar dengan
peningkatan Tekanan Infra Okuler (TIO)
3.      Ansietas berdasar dengan proses
pembedahan
4.      Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan
berdasarka dengan mual, muntal (anoveksie)
5.    Defisit perawatan diri berdarkan
kebutuhan
8.

8. Intervensi Keperawatan

a. NYERI AKUT BERDASARKAN DENGAN INFEKSI


1. Kaji skala nyeri (P, Q, R, S, T)
2.  Pantau tanda-tanda vital
3.  Berikan tindakan nyaman seperti kompres pada
daerah edema
4.  Kolaborasi pemberian analgetik
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai