BAHAN PANGAN
By: Agnes Imelda Manurung, S.Tp.M.Si.
Pendahuluan
• Ada 2 cara penyimpanan suhu rendah yaitu pendinginan dan pembekuan.
• Pendinginan atau refrigerasi : proses pengambilan panas dari suatu
benda/bahan shg suhunya akan menjadi lebih rendah dari sekelilingnya
sampai suhunya mencapai konstan.
• Suhu pendinginan: suhu dingin diatas suhu beku bahan (-2 sd 10oC)
• Pembekuan: penyimpanan bahan dalam keadaan beku yang biasanya
dilakukan pada suhu -12 s/d -24oC atau di bawah
• Ada 2 pengaruh pendinginan thdp makanan,yi:
1. Penurunun suhu akan menyebabkan penurunan proses kimia, mo dan
biokimia yg berhubungan dgn kelayuan (senescence), kerusakan (decay),
pembusukan dll
2. Pada suhu di bawah 0 oC air (pembekuan) akan membeku dan terpisah
dari larutan membentuk es penurunan a w
Pemanfaatan Suhu Rendah
• Pembekuan sebagai cara pengawetan
– Suhu dingin menurunkan kecepatan reaksi kimia dalam
bahan yang diawetkan
– Pembekuan mengurangi jumlah air berbentuk cairan
yang dibutuhkan mikroba perusak bahan yang
diawetkan
– Suhu dingin/pembekuan menurunkan aktivitas
perusakan bahan yang diawetkan
• Suhu dingin hanya menghambat pertumbuhan
mikroba perusak bahan yang diawetkan, tidak
membunuhnya, sehingga bahan harus dibersihkan
terlebih dahulu.
• Pendinginan mencegah pertumbuhan mikroba
mesofilik (suhu 10-40oC) dan termofilik (suhu
35-55oC)
PEMBEKUAN…
Telah digunakan China sejak 1000 SM
• TUJUAN
>>> Mengawetkan bahan pangan
• pengaruh positip
- menurunkan/menghambat pertumbuhan mo.
- menurunkan laju reaksi kimia/biokimia
- meningkatkan daya simpan produk (3-40 kali
utk setiap penurunan suhu 10 C)
• Pengaruh negatip
-kerusakan kimia
-kerusakan fisik/textural (freezing injury)
Pengaruh pembekuan pada jaringan
• Makanan akan membeku pada kisaran suhu
tergantung pada kadar air dan komposisi sel
• Pembekuan lambat dan fluktuasi suhu yg terlalu
besar akan menyebabkan kerusakan sel dan
struktur yg ireversible.
• Pembekuan cepat dan fluktuasi suhu yg tidak terlalu
besar, akan membentuk kristal-kristal es kecil di
dalam sel dan akan mempertahankan jaringan
dengan kerusakan minimum pada membran sel
Chilling Injury
• Adalah kerusakan fisiologis pada saat penyimpanan dingin
karena tiap komoditi memiliki kepekaan suhu rendah yang
berbeda-beda.
• Penyebab utamanya: kerusakan membran sel, mis: terjadi
respirasi meningkat, produksi hormon etilen terhambat,
fotosintesis berkurang, penimbunan metabolisme beracun
yaitu berupa etanol dan asetaldehid dalam jumlkah besar
yng merusak sel.
• gejalanya: pada melon (permukaan warna buah berubah
terbentuk warna lebih gelap, lubang kecil pada
buah/pitting)
• Komoditas yang rentan (buah dan sayuran)
• Belimbing, alpukat, pisang, srikaya, jeruk ,
jambu, mangga, zaitun, pepaya, nanas,
ketimun, ubi, anggur, tomat, pare, kentang,
labu kuning, asparagus, peach, dll.
AKIBAT FREEZING INJURY…
Cell
Air di antara Sel
KRISTAL ES TUMBUH, SEL MENGALAMI
DEHIDRASI DAN MENGKERUT
ES
Air di antara Sel
SEL RUSAK TERHIMPIT DI ANTARA
KRISTAL-KRISTAL ES
ES DI LUAR SEL
PENCEGAHAN FREEZING INJURY (1)
METODE PEMBEKUAN YANG TEPAT
• Pembekuan dengan tekanan tinggi
Pembekuan dengan tekanan tinggi dapat membentuk es secara cepat dan
homogen. Tekanan tinggi tersebut memicu pembentukan inti es seragam,
cepat, dan menghasilkan kristal berukuran kecil. Dengan kristal berukuran
kecil dapat meminimalkan kerusakan makanan (Li dan Sun, 2002).
• Pembekuan terkontrol
Pada biji kapri pembekuan pada suhu 0oC terkontrol dapat mempertahankan
kualitas bahan makanan lebih baik daripada penyimpanan pada suhu 8oC
dan 12oC. Kondisi tersebut dapat menurunkan kecepatan respirasi,
menurunkan kehilangan berat, dan mempertahankan warna (Guo et al.,
2008).
PENCEGAHAN FREEZING INJURY (2)
METODE THAWING YANG TEPAT
• Thawing Ohmic
Dilakukan dengan melewatkan arus listrik dengan resistensi tinggi
ke dalam makanan, sehingga panas akan terbentuk secara cepat
dalam bahan. Dengan demikian, pemanasan terhadap makanan
tersebut lebih efektif karena ada batasan penetrasi kedalaman
bahan.
PENCEGAHAN FREEZING INJURY (3)
PULSE ELECTRIC FIELD (PEF)
Blast freezer
Belt freezer
Metode yang dipilih utk tiap produk tergantung pada:
1. Mutu produk dan tingkat pembekuan yang diinginkan
2. Tipe dan bentuk produk, pengemasan dll
3. Fleksibilitas yg dibutuhkan dalam operasi pembekuan
4. Biaya pembekuan utk teknik alternatif
Cth.1. Pembekuan celup biasanya digunakan untuk
membekukan tuna, salem, udang, dan kepiting.
2. Ruanganpembeku kontak dgn plat untuk
membekukan produk-produk yang telah dimasak
sebelumnya yang dikemas di dalam paket-paket yang
berukuran sama, produk-produk makanan hasil laut jenis
khusus, atau untuk membekukan filet menjadi balok.
• Pendinginan dapat dikombinasikan dengan
pengontrolan komposisi atmosfer selama
penyimpanan (sistem CAS)
Pembekuan buah-buahan dan sayuran
Perlakuan sebelum pembekuan:
1. Blansir utk menginaktifkan enzim-enzim peroksidase, katalase,
dan enzim pembuat warna coklat, mengurangi kadar oksigen
dlm sel, mengurangi jlh mikroba dan memperbaiki warna
2. Penambahan atau pencelupan ke larutan asam askorbat atau
lar sulfurdioksida utk mempertahankan warna dan
mengurangi pencoklatan
3. Pengemasan buah-buahan dalam gula kering atau sirup utk
meningkatkan kecepatan pembekuan dan mengurangi reaksi
pencoklatan dgn mengurangi jlh oksigen yg masuk ke dlm
buah
4. Perubahan pH bbrp buah utk menurunkan kecepatan reaksi
pencoklatan
Mempertahankan mutu makanan beku
• Faktor-faktor dasar yg mempengaruhi mutu akhir dari makanan
beku adalah:
1. Mutu bahan baku yg digunakan termasuk varietas,
kemasakan,kecocokan utk dibekukan dan disimpan dalam
keadaan beku
2. Perlakuan sebelum pembekuan spt blansir, penggunaan SO2
atau asam askorbat
3. Metode dan kecepatan pembekuan yg dipakai
4. Suhu penyimpanan dan fluktuasi suhu
5. Waktu penyimpanan
6. Kelembaban lingkungan tempat penyimpananm terutama jika
makanan tidak dikemas
7. Sifat-sifat dari setiap bahan pengemas
Perubahan selama pendinginan:
a. Perubahan karakterisitik sensorik: warna, kadar air,
pemisahan fisik, aroma, cita rasa
b. Perubahan kimiawi: pematangan yang tidak sempurna,
penurunan integritas struktural (pelunakan jaringan
ikan, berkurangnya kerenyahan dan kekerasan pada
buah dan sayuran), pembentukan aroma dan citarasa
yang tidak diinginkan akibat perubahan fisikokimia
c. Perubahan m.o: selama pedinginan mo dihambat akan
tetapi tetap bertahan dalam pangan sehingga
menyebabkan kebusukan. Pembusukan dapat dilihat
dari perubahan warna, pembentukan pigmen,
pembentukan gas, serta kekeruhan
• Perubahan selama pembekuan:
a. Perubahan tekstur, meningkatnya kekerasan
daging
b. Destabilisasi emulsi: Pecahnya emulsi lemak
c. Perubahan fisik dan kimia dari bahan
SEKIAN
TERIMA KASIH