Anda di halaman 1dari 12

IMAMAH

&
KHALIFAH

Sherlina Anggraeni (1130018077)

Ainun Nur Fadillah (1130018085)

Nadia dwi saputri (1130018117)


Definisi
&
Konsep

Imamah adalah telah menggunakan kata tersebut sebagai sebuah istilah dengan
makna yang lebih spesifik dari makna bahasannya. Asy-Syaukani menyatakan,
“dan yang dimaksud dengan imamah disini bukanlah makna lughawi (bahasa) yang
mencakup setiap orang yang diikuti dan dicontoh oleh manusia terlepas dari
bagaimana pun sifatnya”. Atau Menurut al-Mawardi, imamah adalah, “yang
diposisikan sebagai pengganti kenabian (khilafatun nubuwwah) dalam hal menjaga
agama dan mengelola urusan dunia dengannya (agama)”.
Next..

Dalam wacana fiqh siyasah, kata imamah biasanya diidentikkan dengan khilafah.
Keduanya menunjukkan pengertian kepemimpinan tertinggi dalam negara Islam.
Istilah imamah lebih banyak digunakan oleh kalangan Syi’ah, sedangkan istilah
khilafah lebih populer penggunaannya dalam masyarakat Sunni.
Fungsi pada Imamah

Yaitu menyampaikan risalah dari Allah dan menegakkan peraturan-


peraturan duniawi. berdasarkan risalah yang dibawanya. Setelah beliau
wafat, fungsi pertama otomatis berakhir dan tidak dapat dilanjutkan lagi
oleh siapapun, sebab beliau adalah penutup para rasul. Maka tinggallah
fungsi kedua yang dilanjutkan oleh pengganti beliau. Karena orang yang
menggantikannya (Abu Bakar) hanya melaksanakan peran yang kedua,
maka ia dinamakan dengan khalifah (Khalifah Rasul Allah = pengganti
Rasulullah).
Next..

Dalam pandangan Islam, antara fungsi religius dan fungsi politik imam atau
khalifah tidak dapat dipisah-pisahkan. Antara keduanya terdapat hubungan timbal
balik yang erat sekali. Karena dalam prakteknya, para khalifah di dunia Islam
mempunyai kapasitas sebagai pemimpin agama dan pemimpin politik sekaligus.
Dan menurut Abdul Qahir al-Baghdadi menulis, “bahwasannya kaum muslimin
harus memiliki seorang imam yang menerapkan hukum-hukum mereka
menegakkan hudud mereka, mengerahkan pasukan mereka, menikahkan mereka
yang tidak punya wali serta mendistribusikan fai’ di antara mereka”.
Definisi
&
Konsep

Khilafah adalah seseorang yang melaksanakan fungsi kekhilafahan, keimaman


dan keamiran dalam sejarah Islam disebut khalifah, imam dan amir. Arti primer
kata khalifah, yang bentuk pluralnya khulapa dan khalaif yang berasal dari kata
khalafa, adalah “pengganti” yaitu “seseorang yang menggantikan tempat orang lain
dalam persoalan.” Kata ini telah mengalami perkembangan arti, baik arti khusus
maupun umum. Dalam kamus dan ensiklopedi berbahasa Inggris khalifah berarti
”wakil” (deputy).
Next..

Menurut istilah sejarah, khalifah adalah pemimpin yang menggantikan Nabi dalam
tanggung jawab umum terhadap pengikut agama ini untuk membuat manusia tetap
mengikuti undang-undang Nya yang mempersamakan orang lemah dan orang kuat,
orang mulia dan orang hina di depan kebenaran sebagai khalifah Rasul dalam
memelihara agama dan mengatur dunia. Khilafah juga memiliki sistem
pemerintahan. Pertama, berdasarkan syura’ pernah dipraktekan pada masa al-
Khulafaur Rasyidin. Ciri yang menonjol dari sistem pemerintahan khilafah
berdasarkan syura’ terletak pada mekanisme musyawarah, bukan dengan sistem
keturunan.
Next..

Kedua, sistem pemerintahan khilafah monarki yang dimulai setelah masa


kekhilafahan khulafaur rasyidin yang dilanjutkan oleh Dinasti Umayah. Sistem
monarki menerapkan sistem wari (putra mahkota) dimana singgasana kerajaan
diwarisi oleh seorang putra mahkota dari orang tuanya. kedudukan sebagai raja
adalah suatu kedudukan yang terhormat dan diperebutkan, karena memberikan
kepada orang yang memegang kedudukan itu memeberikan sebuah kekayaan dan
kekuasaan. sistem monarki merupakan sistem pemerintahan yang menjadikan raja
sebagai sentral kekuasaan. seorang raja berhak menetapkan aturan bagi rakyatnya.
Next..

Kemudian di Indonesia muncul Hizbut at-Tahrir Indonesia yang sering kita kenal
HTI. Tidak sekadar jumlah massa yang fantastis, tapi yang menggetarkan dalam
sebuah momentum adalah Hizbut Tahrir Indonesia kini dengan lantang dan gagah
menyuarakan khilafah di tengah Indonesia yang menganut konsep nation-state.
Padahal konsep khilafah tentu saja berselisih dengan konsep nation-state dan
demokrasi.
HTI ini merupakan sebuah organisasi mempersepsikan Islam yang diyakini sebagai
lembaga serba sempurna diandaikan telah menyediakan cetak biru (blue print) apa
saja, termasuk sistem politik, yang wajib dan tinggal dipraktekkan.
Ayat-ayat Al-Quran yang lazim digunakan sebagai basis konsep khilafah,
diantaranya adalah :
“ Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa (khulifa) dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-
orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka
agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar
(keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa.
Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun
dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka
itulah orang-orang yang fasik”. (QS. An-Nur 55)
Ayat tersebut menyimpulkan dasar-dasar umum yang harus dipegang dalam tradisi
politik Islam. Mayoritas ulama Islam sepakat bahwa menegakkan khilafah, dalam
artian kepemimpinan Islam hukumnya wajib, karena hal tersebut diandalkan dapat
mempersatukan dan mengurusi perkara kaum Muslimin serta menegakkan hukum-
hukum Tuhan di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai