Anda di halaman 1dari 28

MONITORING DAN

EVALUASI
PELAYANAN RM

DIV MANAJEMEN INFORMASI


KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KARTINI
BALI

Ns. Deva Eddy Romansyah, S.Kep.,M.M


PEMBAHASAN
TENTANG:
01 02 03
PENGERTIAN TUJUAN MONEV INSTRUMEN MONEV
MONEV PELAYANAN RM PELAYANAN RM
PELAYANAN RM
PENGERTIAN
MONEV
PELAYANAN
RM

01
PENDAHULUAN

• Monitoring dan Evaluasi (MONEV) merupakan dua kegiatan terpadu dalam rangka
pengendalian suatu program.
• Meskipun merupakan satu kesatuan kegiatan, MONEV memiliki fokus yang berbeda
satu sama lain.
• Karena kegiatan ini menggunakan metode pelatihan (workshop) maka bahan ini hanya
sebagai pengayaan yang dilengkapi informasi pokok mencakup aspek-aspek penting dari
MONEV.
• Seperti pengertian, tujuan, fungsi, manfaat hingga proses pembuatannya.
PENGERTIAN MONITORING

• Kegiatan monitoring lebih berpunpun (terfokus) pada kegiatan yang sedang


dilaksanakan.
• Monitoring dilakukan dengan cara menggali untuk mendapatkan informasi secara regular
berdasarkan indikator tertentu, dengan maksud mengetahui apakah kegiatan yang sedang
berlangsung sesuai dengan perencanaan dan prosedur yang telah disepakati.
INDIKATOR MONITORING

• Indikator monitoring mencakup esensi aktivitas dan target yang ditetapkan pada
perencanaan program.
• Apabila monitoring dilakukan dengan baik akan bermanfaat dalam memastikan
pelaksanaan kegiatan tetap pada jalurnya (sesuai pedoman dan perencanaan program).
• Juga memberikan informasi kepada pengelola program apabila terjadi hambatan dan
penyimpangan, serta sebagai masukan dalam melakukan evaluasi.
PRINSIP MONITORING

• Secara prinsip, monitoring dilakukan sementara kegiatan sedang berlangsung guna


memastikan kesesuain proses dan capaian sesuai rencana atau tidak.
• Bila ditemukan penyimpangan atau kelambanan maka segera dibenahi sehingga kegiatan
dapat berjalan sesuai rencana dan targetnya.
• Jadi, hasil monitoring menjadi input bagi kepentingan proses selanjutnya.
PENGERTIAN EVALUASI

• Evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan, untuk mengetahui hasil atau capaian akhir dari
kegiatan atau program.
• Hasil Evaluasi bermanfaat bagi rencana pelaksanaan program yang sama diwaktu dan
tempat lainnya.
MEKANISME EVALUASI

• Metode evaluasi dapat dilakukan melalui berbagai cara antara lain: kunjungan lapangan,
wawancara, serta melakukan pengkajian terhadap laporan hasil pelaksanaan.
• Kajian dan analisis dilakukan terhadap perkembangan realisasi kegiatan, capaian
pemanfaata dana dan fisik kegiatan, manfaar dan dampak, permasalahan serta kendala
yang dihadapi.
PRINSIP EVALUASI

• Kegiatan evaluasi berperan penting antara lain:


• Memberikan informasi dan gambaran keberhasilan/kegagalan dan kinerja program dari
institusi.
• Bahan pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan.
• Bahan rujukan perencanaan (alokasi anggaran dana dan kegiatan) serta penyusunan
kebijakan.
• Sebagai bahan referensi untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan.
• Sebagai referensi pelaksanaan kegiatan sejenis di tempat yang lain (analogi).
FUNGSI MONEV

• Fungsi MONEV merupakan satu diantara tiga komponen penting lainnya dalam sistem
manajemen program, yaitu Perencanaan, Pelaksanaan dan Tindakan korektif (melalui
umpan balik).
• Sebagai siklus, dia berlangsung secara intens keaarah pencapaian target-target antara dan
akhirnya tujuan program.
PENGERTIAN REKAM MEDIS

• Menurut Permenkes No: 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah


berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil
pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien.
• Adapun tujuan dari rekam medis adalah untuk menunjang tercapainya tertib
administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
• Dalam mencapai tujuan rekam medis maka diperlukan dukungan dari sitem pengelolaan
rekam medis yang baik dan benar.
PENGERTIAN MONEV PELAYANAN RM

• MONEV Pelayanan Rekam Medis merupakan kegiatan pemantauan dan penilaian


efektifitas dan efisiensi kinerja rekam medis secara berkelanjutan.
• Kegiatan ini berkaitan dengan audit rekam medis. Berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 496/Menkes/SK/IV/2005 tentang Pedoman Audit
Medis di Rumah Sakit.
• Menjelaskan bahwa tujuan dari audit medis sangat terkait dengan upaya peningkatan
mutu dan standarisasi.
• Tujuan umum audit medis adalah untuk tercapainya pelayanan medis prima di rumah
sakit.
PRINSIP MONEV RM

PRINSIP
AUDIT MEDIS
MONEV RM
PEDOMAN AUDIT MEDIS DI RS

• Kemenkes RI No 496/Meneks/SK/IV/2005 tujuan dari audit medis sangat terkait dengan


upaya peningkatan mutu dan standarisasi.
• Tujuan Umum: Tercapainya pelayanan medis prima di rumah sakit.
• Tujuan Khusus:
1. Melaksanakan evaluasi mutu pelayanan medis.
2. Mengetahui standar pelayanan medis.
3. Melakukan perbaikan-perbaikan pelayanan medis sesuai dengan kebutuhan pasien dan
standar pelayanan medis.
TUJUAN
MONEV
PELAYANAN
RM

02
TUJUAN MONITORING

• Memantau proses dan kemajuan kinerja kegiatan yang dicapai.


• Melaksanakan penilaian dan perbaikan agar pelaksanaan kegiatan berjalan efisien sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan.
• Mengantisipasi secara dini terhadap permasalahan dan kendala yang dihadapi sehingga
dapat segera dicari solusinya.
• Mendapatkan masukan informasi bagi perumusan perencanaan berikutnya.
TUJUAN EVALUASI

• Pencapaian kinerja
• Keberhasilan program dan kegiatan
• Gambaran potensi pengembangan
• Permasalahan yang dihadapi, solusi yang dilakukan dan rekomendasi perbaikan di masa
mendatang.
TUJUAN MONEV PELAYANAN RM

• Compliance (Kesesuaian/kepatuhan) Menentukan apakah implementasi kebijakan


tersebut sesuai dengan standard dan prosedur yang telah ditentukan.
• Auditing (pemeriksaan) Menentukan apakah sumber-sumber/pelayanan kepada
kelompok sasaran (target groups) memang benar-benar sampai kepada mereka.
• Accounting (Akuntansi) Menentukan perubahan apa saja yang terjadi setelah
implementasi sejumlah kebijakan publik dari waktu ke waktu.
• Explanation (Penjelasan) Menjelaskan mengenai hasil-hasil kebijakan yang berbeda
dengan tujuan kebijakan.
INSTRUMEN
MONEV
PELAYANAN
RM

03
KEGIATAN PELAYANAN RM

• Sistem penulisan nama.


• Sistem pencatatan data pelayanan klinis.
• Sistem penomoran rekam medis.
• Sistem penyimpanan Dokumen Rekam medis (DRM).
• Sistem retensi dan pemusnahan.
• Sistem pelepasan informasi rekam medis.
• Sistem pengindeksan.
• Sistem pelaporan.
INDIKATOR ANALISIS DOKUMEN REKAM MEDIS

• Menurut Depkes (2006) penanggung jawab pengisian berkas rekam medis yaitu:
• Dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter spesialis yang melayani
pasien di rumah sakit.
• Dokter tamu yang merawat pasien di rumah sakit.
• Residen yang sedang melaksanakan kepaniteraan klinik.
• Tenaga para medis perawatan dan tenaga para medis non perawatan yang
langsung di dalam antara lain: perawat, perawat gigi, bidan, tenaga laboratorium klinik,
gizi, anestesi, piñata rongten, rehabilitasi medik dan sebagainya.
• Untuk dokter luar negeri yang melakukan alih teknologi kedokteran yang berupa
tindakan atau konsultasi kepada pasien, maka yang membuat rekam medis pasien
adalah dokter yang ditunjuk oleh direktur rumah sakit.
KETENTUAN PELAYANAN REKAM MEDIS

• Setiap tindakan konsultasi yang dilakukan terhadap pasien, selambat-lambatnya


dalam kurum waktu 1 x 24 jam harus ditulis dalam lembaran rekam medis.
• Semua pencatatan harus ditanda tangani oleh dokter atau tenaga kesehatan lainnya
sesuai dengan kewenangannya dan ditulis nama terang serta diberi tanggal.
• Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa kedokteran dan mahasiswa lainnya ditanda
tangani dan menjadi tanggung jawab dokter yang merawat atau dokter pembimbingnya.
• Catatan yang dibuat oleh residen harus oleh dokter pembimbingnya.
• Dokter yang merawat dapat meperbaiki kesalahan penulisan dan melakukannya
pada saat itu juga serta dibubuhi paraf.
• Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak diperbolehkan.
KETENTUAN PELAYANAN REKAM MEDIS

• Setiap tindakan konsultasi yang dilakukan terhadap pasien, selambat-lambatnya


dalam kurum waktu 1 x 24 jam harus ditulis dalam lembaran rekam medis.
• Semua pencatatan harus ditanda tangani oleh dokter atau tenaga kesehatan lainnya
sesuai dengan kewenangannya dan ditulis nama terang serta diberi tanggal.
• Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa kedokteran dan mahasiswa lainnya ditanda
tangani dan menjadi tanggung jawab dokter yang merawat atau dokter pembimbingnya.
• Catatan yang dibuat oleh residen harus oleh dokter pembimbingnya.
• Dokter yang merawat dapat meperbaiki kesalahan penulisan dan melakukannya
pada saat itu juga serta dibubuhi paraf.
• Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak diperbolehkan.
INSTRUMEN MONEV PELAYANAN RM

• Form IGD merupakan form yang berfungsi untuk mengumpulkan data pasien dan
tindakan yang diberikan oleh petugas kesehatan ketika pasien dirawat di Instalasi
Gawat Darurat (IGD).
• Form Informed Consent (IC)-IGD merupakan form yang berfungsi untuk
mengumpulkan data persetujuan pasien dalam mendapatkan perawatan di IGD.
• Form Poli merupakan form yang berfungsi untuk mengumpulkan data pasien dan
tindakan yang diberikan oleh petugas kesehatan ketika pasien dirawat di Poliklinik.
• Form IC-Poli merupakan form yang berfungsi untuk mengumpulkan data
persetujuan pasien dalam mendapatkan perawatan di Poliklinik.
INSTRUMEN MONEV PELAYANAN RM

• Form Informed Refuse (IR) merupakan form yang berfungsi untuk mengumpulkan data
penolakan pasien terhadap tindakan yang hendak diberikan baik di IGD, Poli, maupun Nurse
Station (NS) lainnya.
• Form Nurse Station (NS) merupakan form yang berfungsi untuk mengumpulkan data pasien
dan tindakan yang diberikan oleh petugas kesehatan ketika pasien dirawat di salah satu Nurse
Station diantaranya NS1B, NS2, NS3, Operate Kamer (OK), Health Care Unit(HCU), Verlos Kamer
(VK), dan Ruang Bayi.
• Form IC Ranap merupakan form yang berfungsi untuk mengumpulkan data penolakan pasien
terhadap tindakan yang hendak diberikan di NS tempat pasien dirawat.
• Form Dokter Penanggung Jawab (DPJP) merupakan form yang berfungsi untuk
mengumpulkan data hak dan kewajiban pasien, rencana pelayanan medik, penegakan diagnose,
rencana tindakan medis, hasil pengobatan dan kelengkapan administrasi seperti tanda-tangan
dokter dan keluarga pasien.
Daftar Pustaka
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 496/MENKES/SK/IV/2005
tentang Pedoman Audit Medis di Rumah Sakit. Departemen Kesehatan RI.

Lisa M. Given (Ed.) (2008). The Sage Encyclopedia of Qualitative Research Methods.
Sage: Thousand Oaks, CA, Vol.2, pp.697-­‐698.Sistem informasi..., Fanni Elfiana, FKM
UI, 2014

Wijaya, Lili. (2003). Materi Pelatihan Manajemen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Analisis Rekam Medis. Yogyakarta: RS Bethesda.

Prabawa, A dan Elfiana F (2013). Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Kelengkapan
Dokumen Rekam Medis Rumah Sakit Tipe C: Studi Kasus RS Bogor Medical Center
2013. Depok: Universitas Indonesia.
TERIMA A
PER DA
KASIH ATAS TAN
YAA
PERHATIANN N?
YA

Anda mungkin juga menyukai