Anda di halaman 1dari 12

Diare dan miliaria

Disusun oleh:

1. Shakila mujiasmi

2. Elsa shevira

3. Fayza tiaradina
A. Diare
Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada

bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat

berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir darah/lendir saja.

Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal

atau tidak seperti biasanya. Perubahan yang terjadi berupa

peningkatan volume, keenceran dan frekuensi dengan atau tanpa

lendir darah, seperti lebih dari 3 kali/hari dan pada neonatus lebih dari

4 kali/hari
Macam-macam Diare

1. Diare Osmotik

2. Diare Sekretorik

3. Diare Eksudatif

4. Diare Hiperperistaltik
Faktor-faktor yang
mempengaruhi diare pada bayi

1. Faktor infeksi

2. Faktor malabsorbsi

3. Faktor makanan

4. Faktor psikologi, rasa takut dan cemas


Pencegahan diare

1. Pemberian air susu ibu (ASI) secara


eksklusif sampai umur 6 bulan

2. Hindarkan penggunaan susu botol

3. Penyimpangan dan penyiapan makanan


pendamping ASI dengan baik
Pengobatan Diare

Memberikan ASI dan cairan elektrolit
Karena ASI mengandung nutrisi yang diperlukan untuk menggantikan
cairan dan nutrisi yang hilang selama BAB. Selain itu, ASI juga
mengandung antibodi yang dapat membantu bayi melawan bakteri atau
virus penyebab diare.

Memberikan suplemen zinc
Suplemen zinc dapat diberikan untuk mengatasi diare pada balita.
Menurut WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi yang
mengalami diare akut dapat diberikan suplemen zinc selama 10–14 hari.

Pemberian probiotik bisa mendukung proses penyembuhan dan
mempercepat pemulihan bayi yang mengalami diare. Oleh karena itu,
dapat memberikan Si Kecil suplemen atau makanan yang mengandung
probiotik saat ia terkena diare.
Miliaria
Adalah penyakit kulit yang timbul akibat obstruksi duktus kelenjar

keringat ekrin (acrosyringoma) sehingga timbul aliran balik keringat

ke epidermis dan dermis. Miliaria sering disebut juga biang keringat

oleh masyarakat awam. Miliaria dapat terjadi di segala usia, pada

laki-laki atau wanita. Neonatus memiliki risiko lebih tinggi

mengalami miliaria karena duktus kelenjar keringat ekrin yang

belum berkembang sempurna. Miliaria banyak ditemukan di daerah

beriklim tropis, dengan udara yang panas dan lembap.


Macam-macam Miliaria

Miliaria kristalina jenis biang keringat yang paling ringan dan hanya
memengaruhi lapisan kulit teratas. Cirinya adalah muncul bintil-bintil merah
berisi cairan jernih. Miliaria rubra

Miliaria rubra terjadi di lapisan kulit yang lebih dalam. Gejala miliaria rubra
antara lain bintil merah disertai dengan rasa gatal dan menyengat. Biang
keringat ini memiliki ciri bintil kecil, berukuran 1-2 mm, dan berwarna merah.

Miliaria pustulosa Ini terjadi ketika miliaria rubra mengalami peradangan.
Tanda-tandanya yaitu bintil merah yang terisi nanah sehingga berubah warna
menjadi putih atau kuning. Bila ini terjadi pada bayi, itu artinya sudah terjadi
infeksi pada kulitnya.

Miliaria profundal Jenis ini paling jarang terjadi. Biang keringat ini terjadi di
lapisan lebih dalam. Tertahannya keringat di lapisan kulit ini akan menyebabkan
munculnya bintil merah yang lebih besar dan lebih keras. Meski jarang, biang
keringat jenis ini bersifat kronis dan sering kambuh
Penyebab miliaria
Dapat disebabkan oleh hal apapun yang mencegah pori-pori kulit untuk
bernapas. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), proses
penyerapan dan pengeluaran keringat pada bayi belum berjalan dengan
semestinya. Akibatnya sering ditemukan bayi berkeringat berlebihan.
Keringat pada bayi ini bisa tersumbat oleh kulit ari yang belum berganti.
Kumpulan keringat tersebut kemudian mendesak kulit sehingga
membentuk lepuh-lepuh halus yang di antaranya berwarna bintil merah
berukuran kecil di tubuh bayi yang menimbulkan rasa gatal atau disebut
biang keringat.
Biang keringat bisa kambuh berulang-ulang, terutama jika suhu udara
sedang panas. Jika mengalami kontak dengan kuman dan mengalami
iritasi, miliria bisa terinfeksi dan berubah menjadi bisul yang berisi
nanah yang harus diobati.
Pencegahan Miliaria

1. Memberikan pakaian yang tipis, lembut, dan nyaman


digunakan

2. Memakai baju bayi yang dapat menyerap keringat

3. Menyediakan pendingin ruangan seperti AC atau


kipas angin pada kamar bayi dengan sirkulasi udara
yang cukup baik

4. Gunakan Lotion Khusus untuk Biang Keringat


Gambar miliaria
TERIMA KASIH😊

Anda mungkin juga menyukai