CA HEPAR
RSUD CENGKARENG
Jumat,30 September 2022
DEFINISI CA HEPAR
Kanker hati adalah penyakit kronis
pada hepar dengan inflamasi dan
fibrosis hepar yang mengakibatkan
distorsi struktur hepar dan
hilangnya sebagian besar fungsi Kanker hati berasal dari satu sel yang
hepar mengalami perubahan mekanisme kontrol
dalam sel yang mengakibatkan
pembelahan sel yang tidak terkontrol. Sel
abnormal tersebut akan membentuk
jutaan kopi, yang disebut klon. Mereka
tidak dapat melakukan fungsi normal sel
hati dan sel terus menerus memperbanyak
diri. Sel-sel tidak normal ini akan
membentuk tumor
DEFINISI CA HEPAR
OBESITAS
VIRUS HEPATITIS
SIROSIS HEPATIS
ALKOHOL
DIABETES
MELITUS
MANIFESTASI
KLINIS
1. Gangguan Nutrisi
2. Nyeri abdomen
3. Pembesaran hati yang cepat
4. Pada pemeriksaan fisik,palpasi
teraba permukaan hati yang ireguler
5. Gejala icterus
6. Acites
7. Urine berwarna gelap
PATOFISIOLOGI
Mengalami kerusakan
Hepar
jaringan hepar
Produksi energi
menurun Intake nutrisi menurun Hipertermi
Intoleransi aktivitas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIU
M
1
AST / SGOT meningkat
ALT / SGPT meningkat
LDH meningkat
2 RADIOLOGI
Alkali Fostatase • Rongten Abdomen
meningkat
Albumin menurun
• Arteriografi
• Laparoskopi
• Biobsi Hati
PENATALAKSANAAN
01 Penatalaksanaan
Non Bedah 02 Penatalaksanaan
Bedah
a) Terapi Radiasi a) Lobektomi hati
b) Kemoterapi b) Transplantasi hati.
c) Pendidikan Pasien dan
Pertimbangan
Perawatan di rumah
d) Drainase Bilier
Perkutan
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
• Mulut : Mukosa kering, bibir pucat. klien dengan kasus kanker hati, meliputi :
• Gangguan metabolism
• Abdomen : Terdapat nyeri tekan pada
• Perdarahan
kuadran kanan atas, pembesaran hati,
• Asites
asites, permukaan teraba ireguler.
• EdemaHipoproteinemia
• Kulit : Gatal – gatal ( pruritus ) • Jaundice/icterus
• Ekstremitas : Mengalami kelemahan, • Komplikasi endokrin
peningkatan edema. • Aktivitas terganggu akibat pengobatan.
Diagnosis keperawatan yang dapat muncul
pada pasien dengan Ca Hepar yaitu :
Tujuan : 6) Bantu pasien dalam mengenali jenis – jenis makanan rendah natrium.
1) Mendemontrasikan BB stabil, penambahan BB progresif 7) Tinggikan bagian kepala tempat tidur selama pasien makan.
kearah tujuan dengan normalisasi nilai laboratorium dan 8) Pelihara higine oral sebelum makan dan memberikan suasana yang menyenangkan pada waktu makan.
batas tanda-tanda malnutrisi. 1) Keefektifan penilaian diet individual dalam penghilangan mual pascaterapi, Pasien harus mencoba untuk menemukan solusi/kombinasi
masukan adekuat . 2) Kebutuhan jaringan metabolek ditingkatkan begitu juga cairan (untuk menghilangkan produksi sisa). Suplemen dapat memainkan peranan
3) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam penting dalam mempertahankan masukan kalori dan protein adekuat.
diharapkan nutrisi pasien dapat kembali terpenuhi dengan 3) Mual/muntah paling menurunkan kemampuan dan efek samping psikologis kemoterapi yang menimbulkan stess.
Kriteria hasil : 4) Mengidentifikasi defist dalam asupan nutrisi dan kecukupan status nutrisi.
• Nafsu makan pasien kembali normal, 5) Memberikan kalori untuk energi, mempertahankan protein untuk kesembuhan.
• Mual muntah pasien dapat berkurang, 6) Mengurangi edema dan pembentukan asites.
• Satu porsi makan klien habis. 7) Mengurangi rasa tidak enak akibat distensi abdomen dan mengurangi perasaan penuh karena tekanan isi perut
serta asites pada hepar
8) Meningkatkan suasana lingkungan yang positif dan meningkatkan selera makan.
Nyeri berhubungan dengan tegangnya
dinding perut (asites)
Tujuan :
Intervensi :
1) Mendemontrasikan penggunaan
1) Tentukan riwayat nyeri misalnya lokasi , frekwensi, Rasional :
keterampilan relaksasi dan aktivitas durasi dan intensitas (0-10) dan tindakan penghilang 1) Memberikan data dasar untuk mengevaluasi
hiburan sesuai indikasi nyeri. rasa nyeri misalkan berikan posisi yang duduk kebutuhan / keefektifan intervensi
tengkurap dengan dialas bantal pada daerah antara perut 2) Meningkatkan relaksasi dan membantu
2) Melaporkan penghilangan nyeri
dan dada. memfokuskan kembali perhatian
maksimal / kontrol dengan pengaruh 2) Berikan tindakan kenyamanan dasar misalnya reposisi, 3) Kontrol nyeri maksimum dengan pengaruh
minimal pada AKS gosok punggung atau memberi kompres hangat minimum padaAKS.
3) Kaji tingkat nyeri / kontrol nilai. 4) Mengurangi nyeri yang dirasakan
3) Setelah dilakukan tindakan
4) Berikan posisi yang nyaman menurut klien, membuat pasien lebih nyaman
keparawatan selama 3x24 jam,
pasien (posisi semi fowler) 5) Mengurangi nyeri yang dirasakan
diharapkan nyeri yang dirasakan 5) Beri tekhnik relaksasi kepada klien klien
pasien dapat berkurang / hilang 6) Beri pengetahuan kepada keluarga tentang 6) Agar keluarga mengetahui asal nyeri
nyeri yang saat ini diderita oleh klien dan keluarga dapat mengurangi cemas
dengan kriteria hasil :
7) Kolaborasi dengan tim medis untuk yang dirasakan klien
a. Pasien tidak mengeluh nyeri pemberian analgesik 7) Mengurangi nyeri dengan terapi obat
Tujuan : Intervensi :
1. Dorong pasein untuk melakukan apa saja bila mungkin,
1. Dapat melakukan aktivitas
misalnya mandi, bangun dari kursi/tempat tidur, berjalan.
sesuai kemampuan tubuh.
Tingkatkan aktivitas sesuai kemampuan.
2. Setelah dilakukan 2. Pantau respon fisiologi terhadap aktivitas misalnya; Rasional :
1. Meningkatkan kekuatan/stamina dan memampukan pasein
tindakan keperawatan perubahan pada TD/frekuensi jantung/pernapasan.
menjadi lebih aktif tanpa kelelahan yang berarti.
selama 3x24 jam 3. Beri oksigen sesuai indikasi.
2. Teloransi sangat tergantung pada tahap proses penyakit,
4. Bantu dalam pelaksanaan aktivitas dan
diharapkan pasien dapat status nutrisi, keseimbangan cairan dan reaksi terhadap
kebersihan diri bila pasien masih merasa lelah aturan terapeutik.
beraktivitas sesuai dengan
5. Anjurkan pasien istirahat bila pasien merasa 3. Adanya hifoksia menurunkan kesediaan O2 untuk ambilan
kebutuhannya, dengan lelah atau bila terdapat keluhan nyeri atau rasa seluler dan memperberat keletihan.
kriteria hasil : Pasien bisa tidak enak pada perut. 4. Meningkatkan sebagian latihan dan kebersihan
diri dalam tingkat toleransi pasien.
melakukan akttifitasnya 6. Bantu memilih latihan dan aktivitas yang
5. Menyimpan tenaga dan melindungi hati.
diinginkan.
dengan mandiri 6. Merangsang minat pasien dalam menyeleksi
aktivitas
Resiko terjadinya gangguan
integritas kulit berhubungan dengan
pruritus, edema dan asites
Tujuan :
Intervensi : Rasional :
1. Mengidentifikasi 1. Efek kemerahan atau reaksi radiasi dapat terjadi
1. Kaji kulit terhadap efek samping terapi
fisik intervensi kanker. Perhatikan kerusakan atau dalam area radiasi dapat terjadi dalam area
menggaruk dan menepuk kulit yang 3. Membantu mencegah friksi atau trauma fisik.
dalam tehnik untuk
kering daripada menggaruk. 4. Untuk meningkatkan sirkulasi dan mencegah
mencegah tekanan pada kulit/jaringan yang tidak perlu.
4. Balikkan/ubah posisi dengan sering
komplikasi/mening 5. Anjurkan pasein untuk menghindari 5. Dapat meningkatkan iritasi atau reaksi secara
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam keperawatan untuk menilai pencapaian tujuan. Berdasarkan analisis, jika
tujuan belum tercapai maka dilakukan perencanaan selanjutnya (P) sebagai berikut :
a. Rencana dilanjutkan yang artinya diagnosa tetap berlaku, tujuan atau intervensi masih memadai.
b. Direvisi yang artinya diagnosa tetap berlaku, tujuan atau intervensi perlu direvisi.
c. Diagnosa keperawatan atau kemungkinan menjadi aktual atau bahkan disingkirkan (untuk diagnosa kemungkinan). Jika
diagnosa menjadi aktual maka dibutuhkan perencanaan baru sehingga dalam planning (P) diuraikan perencanaan yang
dimaksud.
d. Tujuan tercapai maka perencanaan selanjutnya tidak perlu dilanjutkan, tidak perlu direvisi dan tidak perlu perencanaan baru
e. Rencana semula dipakai lagi, jika dalam analisis ditentukan bahwa masalah atau diagnosa yang telah teratasi terjadi kembali
01
ASUHAN
KEPERAWATAN
CA HEPAR
IDENTITAS PASIEN
Nama Klien : Tn. A
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Diagnosa Medis : CA Hepar
Tanggal Masuk : 26 September 2022
Tanggal Pengkajian : 26 September 2022
PENGKAJIAN HEAD TO
TOE
o Keluhan Utama
Keluarga pasien mengatakan pasien sering mengeluh nyeri di perut kanan
bawah, tidak nafsu makan.
o Riwayat Sosial
1. Hubungan dengan anggota keluarga : Keluarga pasien mengatakan pasien
dapat berhubungan baik dengan keluarganya
2. Pembawaan secara umum :
3. Lingkungan rumah
4. Keluarga pasien mengatakan pasien tinggal di lingkungan rumah yang bersih
o Kebutuhan Dasar
1. Nutrisi :
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan tidak ada masalah nutrisi
pada pasien
Setelah sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien tidak nafsu makan
2 bulan terakhir, BB pasien menurun. Sebelum sakit 65 kg
setelah sakit 45 kg.
2. Tidur :
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan tidak ada masalah tidur,
tidur 6-7 jam pada malam hari.
Setelah sakit : Keluarga pasien mengatakan pola tidur pasien tidak teratur
sejak 2 bulan terakhir
3. Eliminasi :
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan tidak ada masalah eliminasi
BAB 1x/hari, BAK 4-6 x/hari.
Setelah sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien tidak BAB selama
2 minggu, warna urin gelap terpasang DC (kateter)
4. Istirahat tidur :
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien istirahat 6-7 jam pada malam hari.
Sesudah sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien kurang istirahat karena bekerja
5. Aktivitas :
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien bekerja sebagai security
di Sekolah SD
Sesudah sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien sering kelelahan saat beraktifitas
o Tinjauan Sistem
1. Keadaan umum dan tanda-tanda vitaL
2. Pengkajian Kardiovaskuler
5. Kulit
- Warna : Kuning
-Elastisitas : Tidak elastis
6. Edema
8. Pengkajian Neurologik
a. Tingkat kesadaran : E:3 M:5 V:2 = GCS 10 (Somnolen)
b. Pemeriksaan kepala
- Bentuk kepala : bentuk kepala simetris
- Keadaaan Kulit kepala ( adakah ketombe, jejas dll) : keadaan kulit kepala bersih
9. Reaksi pupil
- Ukuran : 2/2 normal
- Reaksi terhadap cahaya : kanan (+) kiri (+)
10. Fungsi sensoris
Reaksi terhadap nyeri:
- P : saat bergerak
- Q : seperti tertusuk benda tajam
- R : perut kanan bawah
-S:4
- T : ± 12 menit
15. Genitalia
• Iritasi : tidak ada iritasi
• Secret : tidak ada secret
4 4
3 3
• Gerakan abnormal : tidak ada gerakan abnormal
17. Persendian
• Rentang gerak : .rentang gerak terbatas
• Kontraktur : tidak ada kontraktur
• Adanya edema dan nyeri : ada edama di bagian kaki kanan dan nyeri pada perut kanan bawah
• Tonjolan abnormal : tidak ada tonjolan abnormal
3. DS : Ketidakseimban Intoleransi
• Pasien mengatakan gan antara Aktivitas
mudah lelah suplai dan
DO : kebutuhan
• Tekanan darah : 118/80 oksigen
mmHg
• Saturasi : 93%
DIAGNOSIS KEPERAWATAN