Anda di halaman 1dari 18

DERMATITIS

Kelompok 8
AMALIA RIZKI R

ANISATUL ADZIMA

FIRMAN MAULANA

WAWAN IBRAHIM
DERMATITIS ITU APA SIH?

Adalah peradangan yang membuat kulit kering,


bengkak, atau kemerahan. Gejala yang muncul pada
penderitanya pun berbeda-beda. Tergantung dari jenis
penyakit dan bagian tubuh mana yang terserang.
KLASIFIKASI DERMATITIS

1. Dermatitis atopik 5. Neurodermatis


2. Dermatitis kontak 6. Dermatitis statis
3. Dermatitis dishidrotik 7. Dermatitis siboroik
4. Dermatitis numularis 8. Dermatitis neglecta
Contoh gambar

1 2 3 4

5 6 7 8
Penyebab Dermatitis
Menurut Danisa Diandra Safarina (2014):
1. Polutan = asap rokok, peningkatan polusi udara, penggunaan ac.
2. Alergi = bulu binatang, debu rumah, dan serbuk sari buah
3. Makanan = susu, telur, kacang, ikan laut, dan gandum
4. Mikroorganisme = Staphylococcus aureus, Candida albicans, Trycophyton
sp.
Staphylococcus aureus

Menurut (Radji 2011) karakteristiknya sebagai


berikut:
-> merupakan bakteri gram positif
-> berbentuk bola atau kokus berkelompok tidak
teratur
-> diameter 0,8 – 1,0 μm
-> tidak membentuk spora dan tidak bergerak
-> koloni berwarna emas
-> bakteri tumbuh baik pada suhu 37 derajat C.
Staphylococcus mudah tumbuh pada kebanyakan pembenihan bakteri
dalam keadaan aerobik atau mikroaerofilik. Bakteri ini tumbuh paling
cepat pada suhu 37 C, tetapi membentuk pigmen paling baik pada suhu
kamar (20-35 C).Koloni pada media padat berbentuk bulat, halus,
menonjol, dan mengkilat. Stahylococcus aureus membentuk koloni
berwarna abu-abu sampai kuning emas (Jawetz, 2005).
Perkembangbiakan Staphylococcus aureus

Berkembang biak dengan cara


pembelahan biner, dimana 2 anakan
sel tidak terpisah secara sempurna
seingga terlihat seperti membentuk
koloni kluster seperti anggur.
Candida Albicans
Karakteristik nya yaitu:
 berbentuk bulat, lonjong atau bulat lonjong
 koloninya pada medium padat, sedikit
menimbul dari permukaan medium , dengan
permukaan halus, kicin arau berlipat lipat
 berwarna putih kekuningan
 berbau ragi
 berukuran 2-3 x 4-6 µm yang memanjang
menyerupai hifa (pseudohifa)
Daur hidup Candida albicans, (C.P. Robin) Berkhout mempunyai dua fase, secara
aseksual ketika uniseluler dan secara paraseksual ketika memiliki pseudohifa atau
hifa sejati (Brooks et al., 2010; Ene dan Bennett, 2014). Pada fase kapang
Candida albicans, (C.P. Robin) Berkhoutbereproduksi dengan cara paraseksual
menggunakan hifa sejati, sedangkan pada fase khamir menggunakan pseudohifa
(Bennett dan Johnson, 2005).
Perkembangbiakan candida albicans

Candida albicans berkembang


biak dengan cara memperbanyak
diri dengan spora yang tumbuh dari
tunas yang disebut dengan
blastospora (Siregar, 2004).
Trycophyton Sp.

Karakteristik nya yaitu:


-> ukuran 3x30 µm
-> makrokonidia berbentuk seperti pensil
-> berdinding tipis
-> berbentuk lonjong
-> dan terletak disepanjang hifa
Pada bagian atas koloni Trichophyton sp.
berwarna putih krem dengan sisinya
berwarna kuning-cokelat sampai merah
anggur dibagian bawah, berbentuk bulu
halus seperti kapas, teksturnya lunak.
(gambar 1.a)

Gambar 1.a
Sifat dan daur hidup
Trichophyton rubrum memproduksi mannan (polisakarida
yang dihasilkan oleh jamur) yang bersifat lebih immunosupresan
(menurunkan sistem kekebalan tubuh) dibandingkan dengan dermatofita lain

Menurut Roosheroe (2014), sifat umum jamur Trichophyton


rubrum adalah sebagai berikut:
a. Dermatofita antropofilik (berkembang pada host manusia dan
transmisi secara kontak langsung)
b. Mengfeksi rambut, kulit dan kuku
Perkembangbiakan Trycophyton Sp.
Trichophyton sp. dapat hidup dan berkembang pada bagian epidermis
dengan enzim keratinase, protease dan katalase yang dimilikinya. Selain
itu, jamur pathogen ini juga memproduksi enzim hidrolitik, yaitu
fosfatase, superoksid dismutase, asam lemak jenuh dan lipase. Pada
umumnya jamur ini menyebar melalui kontak langsung dengan kulit
penderita dan kontak tidak langsung melalui peralatan rumah tangga
atupun pakaian yang terkontaminasi oleh spora jamur.
Respon Tubuh
Ciri khas respon nya adalah ia memiliki kapasitas untuk menginfeksi
baik secara langsung disebut Immediate (IH) atau respon tidak langsung
disebut Delayed Type Hypersensitivity (DTH). Ini tergantung pada
tubuh, dan paparan sebelumnya dari antigen. Umumnya, respon DTH
dikaitkan dengan infeksi akut, dengan peningkatan jumlah inflamatori.
Respon IH dikaitkan dengan infeksi dermatofitosis kronis. Gejalanya,
tanpa durasi adalah ciri khas dari respon DTH.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai