Anda di halaman 1dari 24

KINETIKA DISOLUSI OBAT

Kelompok
5
AMRINA RASYADA    ●
1211012047

INTAN PERMATA SARI    ●


1211012048

RAHMAD FAJAR    ●
1211012049

MAISURA ANTIKA RURIANDA    ●


1211012050

SAUQI AKBAR     ●
1211012051

RON ITA AFRIAN I    ●


1211012052

FITRIA LAVITA AGRESA    ●


1211013001
Pendahuluan
• Obat dalam bentuk sediaan padat mengalami
 berbagai tahap pelepasan. Tahapan tersebut
meliputi disintegrasi, deagregasi dan disolusi
(Martin, 2008).
• Disolusi, secara fisikokimia adalah proses
dimana zat padat memasuki fasa pelarut untuk
menghasilkan suatu larutan (Kurniawan,
2013).
Pengertian Disolusi
• Disolusi merupakan tahapan yang membatasi
atau tahap yang mengontrol laju bioabsorpsi
obat-obat yang mempunyai kelarutan rendah,
karena tahapan ini seringkali merupakan
tahapan yang paling lambat dari berbagai
tahapan yang ada dalam penglepasan obat dari
 bentuk sediaannya dan perjalanannya ke dalam
sirkulasi sistemik (Martin, 2008).
Konsep Disolusi
• Disolusi mengacu pada proses ketika fase padat
(misalnya tablet atau serbuk) masuk ke dalam fase
larutan, seperti air.
• Intinya, ketika obat melarut, partikel-partikel padat
memisah dan molekul demi molekul bercampur
dengan cairan dan tampak menjadi bagian dari
cairan tersebut
• Disolusi obat merupakan proses ketika molekul obat
dibebaskan dari fase padat dan masuk ke dalam fase
larutan.
•   Disolusi, secara fisikokimia adalah proses
dimana zat padat memasuki fasa pelarut untuk
menghasilkan suatu larutan.
• Disolusi senyawa obat adalah proses multi
langkah yang melibatkan reaksi
heterogen/interaksi antara fasa solut-solut (zat
terlarut-zat terlarut) dan fasa pelarut-pelarut
dan pada antarmuka solut-pelarut.
• Reaksi heterogen yang merupakan
proses
 perpindahan massa secara keseluruhan dapat
dikategorikan zat
a. penghilangan sebagai
terlarut dari fasa padat
 b. akomodasi zat terlarut dalam fasa cair, dan
c. difusif dan/atau transpor konvektif zat terlarut
dari antarmuka padat/cair ke dalam fasa
massal.
  Berdasarkan perspektif bentuk sediaan, disolusi

zat aktif bukan merupakan disintegrasi


 bentuk sediaan. (Kramer et al.,2005).
• Kecepatan disolusi obat merupakan tahap
 pembatas kecepatan sebelum obat berada
dalam darah.
• Dari segi kecepatan disolusi yang terlibat dalam
zat murni, ada tiga dasar model fisika yang
umum, yaitu:
1. Pertama kali diusulkan oleh Nerst dan Brunner.
komponen kecepatan negatif dengan arah
yang
 berlawanan dengan permukaan padat. Reaksi pada
 permukaan padat-cair berlangsung cepat. Begitu
model solut melewati antar muka "liquid film – bulk
 film",  pencampuran secara cepat akan terjadi dan
gradien konsentrasi akan hilang. Karena itu
kecepatan disolusi ditentukan oleh difusi gerakan
Brown dari molekul dalam liguid film (Astuti,
2008).
2. Model barrier antar muka (interfacial barrier
model).
 Reaksi yang terjadi pada permukaan padat dan
terjadi difusi sepanjang lapisan tipis cairan.
Transpor yang relatif cepat terjadi secara difusi
melewati lapisan tipis statis (Astuti, 2008).
3. Model Dankwert ( Dankwert model).
Transpor solut menjauhi permukaan padat terjadi
melalui cara paket makroskopik pelarut
mencapai antar muka padat cair karena terjadi
 pusaran difusi secara acak.
Skema proses disolusi sediaan
pada
Fakor-fakor yg m empengaruhi
kecepaan disolusi

1. Sifat-sifat fisika kimia obat


yang mempengaruhi laju disolusi meliputi :
kelarutan, betuk kristal, hidrat solvasi dan
kompleksasi serta ukuran partikel (Shargel
dan Yu, 1999)
2. Faktor formulasi sediaan
Berkaitan dengan bentuk sediaan, bahan
 pembantu dan pengolahan ( processing). Pengaruh
bentuk sediaan pada laju disolusi tergantung
 pada kecepatan pelepasan zat aktif yang
terkandung di dalamnya (Shargel dan Yu, 1993).
3. Faktor alat uji disolusi dan parameter disolusi
meliputi : wadah, suhu, media pelarutan dan alat
disolusi yang digunakan, dan faktor-faktor lain
seperti bentuk sediaan, lama penyimpanan dan
kondisi penyimpanan produk (Shargel dan Yu,
1993).

Anda mungkin juga menyukai