Anda di halaman 1dari 18

Tafsir & hadist ekonomi

Etika Konsumsi dan Produksi

Dosen pengampu :
Mohamad Ainun Najib,LC.,MA

next ->
ANGGOTA KELOMPOK

 SITI RODIYAH
(5554210014)

 ALYA BUNGA NURSILO


(5554210047)

 M.FAUZAN FEBRIANYAH ARMI


(5554210069)
Sub pembahasan

Etika konsumsi dan produksi

 Sederhana
 Tidak boros
 Tidak dilarang oleh Allah
 dalil-dalil tentang sederhana, tidak boros dan tidak
dilarang oleh allah
Etika konsumsi dan produksi
sederhana
Al-baqarah: 236
ِ ‫وس ِع قَ َد ُرهۥُ َو َعلَى ٱ ْل ُم ْقتِ ِر قَ َد ُرهۥُ َم ٰتَ ۢ ًعا بِٱ ْل َم ْع ُر‬
‫وف ۖ َحقًّا‬ ِ ‫يضةً ۚ َو َمتِّ ُعوهُنَّ َعلَى ٱ ْل ُم‬ ۟ ‫ض‬
َ ‫وا لَهُنَّ فَ ِر‬ ُ ‫سوهُنَّ َأ ْو تَ ْف ِر‬ َ ِّ‫اح َعلَ ْي ُك ْم ِإن طَلَّ ْقتُ ُم ٱلن‬
ُّ ‫سٓا َء َما لَ ْم تَ َم‬ َ َ‫اَّل ُجن‬
‫ين‬
َ ِ ‫سن‬ ِ ‫َعلَى ٱ ْل ُم ْح‬
Artinya: Tidak ada kewajiban membayar (mahar) atas kamu, jika kamu menceraikan isteri-isteri kamu sebelum kamu
bercampur dengan mereka dan sebelum kamu menentukan maharnya. Dan hendaklah kamu berikan suatu mut'ah
(pemberian) kepada mereka. Orang yang mampu menurut kemampuannya dan orang yang miskin menurut
kemampuannya (pula), yaitu pemberian menurut yang patut. Yang demikian itu merupakan ketentuan bagi orang-orang
yang berbuat kebajikan.
Atholaq: 7
‫س ًرا‬ ْ ‫سيَ ْج َع ُل ٱهَّلل ُ بَ ْع َد ُع‬
ْ ُ‫س ٍر ي‬ َ ۚ ‫سا ِإاَّل َمٓا َءات َٰى َها‬ ْ ِ‫س َعتِ ِۦه ۖ َو َمن قُ ِد َر َعلَ ْي ِه ِر ْزقُ ۥهُ فَ ْليُنف‬
ً ‫ق ِم َّمٓا َءاتَ ٰىهُ ٱهَّلل ُ ۚ اَل يُ َكلِّفُ ٱهَّلل ُ نَ ْف‬ َ ‫ق ُذو‬
َ ‫س َع ٍة ِّمن‬ ْ ِ‫لِيُنف‬
Artinya: Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan
rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada
seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah
kesempitan.
Tafsir surat al-
baqarah : 236
Pada ayat ini (236) Allah Ta’ala mengabarkan hamba-hambaNya yang mukmin bahwasanya tidak ada dosa
bagi mereka apabila mereka menceraikan istri-istri mereka sebelum menggaulinya, dan sebelum
menyebutkan jumlah mahar untuk mereka. Dalam dua keadaan ini wajib bagi laki-laki untuk memberikan
mut’ah kepada istri yang diceraikan sebelum digauli dan kepada istri yang belum diberikan mahar atau
belum disebutkan maharnya. Dalam kondisi ini dapat diketahui jumlah maharnya dan terkadang jarang
terjadi. Wajib bagi suami yang menceraikan untuk mengobati luka hati wanita yang diceraikan dengan
memberikan kepadanya harta sesuai dengan kemampuannya (kaya dan miskinnya) agar wanita bisa
memanfaatkan harta tersebut sebagai ganti hari-hari pernikahan yang terlewat. Allah Ta’ala
berfirman:“Tidak ada kewajiban membayar (mahar) atas kamu, jika kamu menceraikan istri-istrimu
sebelum kamu bercampur dengan mereka dan sebelum kamu menentukan maharnya. Dan hendaklah
kamu berikan suatu mut’ah (pemberian) kepada mereka. Oarna yang mampu menurut kemampuannya
dan orang yang miskin menurut kemampuannya (pula), yaitu pemberian menurut yang patut. Yang
demikian itu merupakan ketentuan bagi orang-orang yang berbuat kebajikan.”
tafsir surat at-thalaq : 7

Imam Ahmad telah meriwayatkan sebuah hadis sehubungan dengan hal ini. Imam
Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Amir, telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar, dari Hisyam, dari Muhammad ibnu Sirin, dari Abu Hurairah
yang mengatakan bahwa seorang lelaki masuk menemui keluarganya; dan ketika ia
melihat kelaparan yang melanda keluarganya, ia keluar menuju hutan. Ketika istri lelaki
itu melihat keadaan demikian, maka ia bangkit menuju tempat penggilingan tepungnya.
Kemudian ia siapkan penggilingan tepung itu, dan ia menuju pula ke tempat perapian
dapurnya, lalu menyalakannya. Kemudian ia berdoa, "Ya Allah, berilah kami rezeki."
Lalu ia melihat ke arah pancinya dan ternyata pancinya telah penuh dengan makanan.
Kemudian pergi ke arah dapurnya, dan ternyata ia menjumpai perapian dapurnya telah
penuh pula dengan roti. Ketika suaminya datang, langsung bertanya, "Apakah kamu
mendapatkan sesuatu makanan sesudah kepergianku?" Istrinya menjawab, "Ya, dari
Tuhan kita," seraya berisyarat ke arah penggilingan tepungnya. Kemudian kisah ini
diceritakan kepada Nabi Saw.
tafsir surat at-thalaq : 7

Imam Ahmad telah meriwayatkan sebuah hadis sehubungan dengan hal ini.
Imam Ah. Maka Nabi Saw. bersabda:
‫ ل َْم تزل تدور إلى يوم القيامة‬،‫َأ َما ِإن َّ ُه ل َْو ل َْم تَ ْرف َْع َها‬
“Ingatlah, sesungguhnya jika wanita itu tidak mengangkat penggilingannya
(yakni membersihkannya), niscaya ia akan tetap berputar sampai hari
kiamat.”
etika konsumsi dan produksi tidak
boros
Al furqan: 67
َ ِ‫ان بَي َْن ٰذل‬
‫ك قَ َوا ًما‬ ِ ‫َوالَّ ِذي َْن اِ َذٓا اَ ْنفَقُ ْوا لَ ْم يُس‬
َ ‫ْرفُ ْوا َولَ ْم يَ ْقتُر ُْوا َو َك‬
Artinya: “Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila
menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar.”
Al’anam : 141
۟ ُ‫ان ُمتَ ٰ َشبهًا َو َغ ْي َر ُمتَ ٰ َشب ٍه ۚ ُكل‬
‫وا ِمن‬ َ ‫م‬ ُّ‫ٱلر‬‫و‬ ‫ون‬
َ ُ ‫ت‬ ْ
‫ي‬ َّ
‫ز‬ ‫ٱل‬‫و‬ ُ ‫ۥ‬
‫ه‬ ُ Y
‫ل‬ ُ
‫ك‬ ‫ُأ‬ ‫ا‬ً ‫ف‬ ‫ل‬َ ‫ت‬ ْ
‫خ‬ ‫م‬ ‫ع‬
َ ْ‫ر‬ َّ
‫ز‬ ‫ٱل‬‫و‬ ‫ل‬ ‫خ‬ْ َّ ‫ن‬ ‫ٱل‬‫و‬ ‫ت‬ َ
‫ش‬ ٰ ‫ت َو َغ ْي َر َم ْعرُو‬ َ
‫ش‬ ٰ ‫ت َّم ْعرُو‬ َّ ٰ ‫وهُو ٱلَّذى َأن َشَأ ج‬
‫ن‬
ِ ِ َّ َ َ ِ ُ َ َ َ ٍ ٍ ٍ َ ٓ ِ َ َ
۟ ۟
‫ين‬
َ ِ‫ْرف‬ ِ ‫ْرفُ ٓوا ۚ ِإنَّهۥُ اَل ي ُِحبُّ ْٱل ُمس‬ ِ ‫صا ِدِۦه ۖ َواَل تُس‬ َ ‫ثَ َم ِر ِٓهۦ ِإ َذٓا َأ ْث َم َر َو َءاتُوا َحقَّهۥُ يَ ْو َم َح‬
artinya: Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon
korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan
warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia
berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin);
dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan
Tafsir surat al-furqan :67
Al- furqan :67
Sifat baik lainnya dari orang-orang mukmin adalah mereka dalam menafkahkan harta tidak boros dan tidak
pula kikir, tetapi tetap memelihara keseimbangan antara kedua sifat yang buruk itu. Sifat boros pasti akan
membawa kemusnahan harta benda dan kerusakan masyarakat.
Seseorang yang boros walaupun kebutuhan pribadi dan keluarganya telah terpenuhi dengan hidup secara
mewah, tetap akan menghambur-hamburkan kekayaannya pada kesenangan lain, seperti main judi, main
perempuan, minum-minuman keras, dan lain sebagainya.
Dengan demikian, dia merusak diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya. Padahal, kekayaan yang dititipkan
Allah kepadanya harus dipelihara sebaik-baiknya sehingga dapat bermanfaat untuk dirinya, keluarga, dan
masyarakat.
Sifat kikir dan bakhil pun akan membawa kepada kerugian dan kerusakan. Orang yang bakhil selalu
berusaha menumpuk kekayaan walaupun dia sendiri hidup sebagai seorang miskin dan dia tidak mau
mengeluarkan uangnya untuk kepentingan masyarakat.
Kalau untuk kepentingan dirinya dan keluarganya saja, dia merasa segan mengeluarkan uang, apalagi untuk
kepentingan orang lain. Dengan demikian, akan tertumpuklah kekayaan itu pada diri seorang atau beberapa
gelintir manusia yang serakah dan tamak. 
Tafsir surat al-
an’am :141

Sebagian ulama mengatakan, bahwasanya ayat ini (Al-An’am 141) berbicara tentang para fakir
miskin yang biasa hadir di waktu panen. Dengan ayat ini, Allah ‫ ﷻ‬memerintahkan para pemilik
kebun untuk memberikan bagian para fakir miskin tersebut, sebagai kewajiban yang
dibebankan kepada mereka. Kemudian hukum yang terkandung dalam ayat ini di-
naskh (dihapus) oleh ayat zakat. Setelah adanya aturan zakat, maka tidak ada lagi kewajiban
untuk memberikan kepada fakir miskin melebihi aturan yang telah ditetapkan dalam syariat
zakat. Adapun pemberian yang melebihi kadar wajib zakat, maka ia bersifat mustahab, bukan
wajib.
‫‪Etika konsumsi dan produksi yang tidak‬‬
‫‪Al-baqarah : 173‬‬ ‫‪dilarang oleh allah‬‬
‫اغ َواَل َعا ٍد فَٓاَل ِإ ْث َم َعلَ ْي ِه ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ َغفُو ٌر ر ِ‬ ‫ُأ‬
‫َّحي ٌم‬ ‫ير َو َمٓا ِه َّل بِِۦه لِ َغي ِْر ٱهَّلل ِ ۖ فَ َم ِن ٱضْ طُ َّر َغي َْر بَ ٍ‬ ‫إِنَّ َما َح َّر َم َعلَ ْي ُك ُم ْٱل َم ْيتَةَ َوٱل َّد َم َولَحْ َم ْٱل ِخ ِ‬
‫نز ِ‬

‫‪Artinya: Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang‬‬
‫‪yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa‬‬
‫‪(memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa‬‬
‫‪baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.‬‬

‫‪Al-maidah : 3‬‬

‫يح ُة َو َمٓا َأ َك َل‪ 2‬ٱل َّس ُب ُع ِإاَّل َما‬‫ير َو َمٓا ُأ ِه َّل ل َِغي ِْر ٱهَّلل ِ ِبهِۦ َو ْٱل ُم ْن َخ ِن َق ُة َو ْٱل َم ْوقُو َذةُ َو ْٱل ُم َت َر ِّد َي ُة َوٱل َّنطِ َ‬ ‫ت َعلَ ْي ُك ُم ْٱل َم ْي َت ُة َوٱل َّد ُم َولَحْ ُم ْٱلخ ِ‬
‫ِنز ِ‬ ‫حُرِّ َم ْ‬
‫ٱخ َش ْو ِن ۚ ْٱل َي ْو َم‬
‫ُوا مِن دِي ِن ُك ْم َفاَل َت ْخ َش ْو ُه ْم َو ْ‬ ‫ِين َك َفر ۟‬‫ِئس ٱلَّذ َ‬ ‫ُوا ِبٱَأْل ْز ٰلَ ِم ۚ ٰ َذلِ ُك ْم ِفسْ ٌق ۗ ْٱل َي ْو َم َي َ‬ ‫ب َوَأن َتسْ َت ْقسِ م ۟‬
‫ص ِ‬‫َذ َّك ْي ُت ْم َو َما ُذ ِب َح َعلَى ٱ‪2‬ل ُّن ُ‬
‫ف ِإِّل ْث ٍم ۙ َفِإنَّ ٱهَّلل َ َغفُو ٌر‬
‫ص ٍة َغي َْر ُم َت َجا ِن ٍ‬ ‫طرَّ فِى َم ْخ َم َ‬ ‫يت لَ ُك ُم ٱ سْ ٰلَ َم دِي ًنا ۚ َف َم ِن ٱضْ ُ‬ ‫ت َعلَ ْي ُك ْم ِنعْ َمتِى َو َرضِ ُ‬ ‫ت لَ ُك ْم دِي َن ُك ْم َوَأ ْت َم ْم ُ‬‫َأ ْك َم ْل ُ‬
‫ِإْل‬
‫رَّ حِي ٌم‬
Lanjutan

Artinya : Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas
nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas,
kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan
(diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah
kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu
janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Al-an’am: 143
‫ُأْل‬ ‫ُأْل‬ ‫َث ٰ َمنِ َي َة َأ ْز ٰ َوج ۖ م َِّن ٱل َّ ْأ‬
‫ِين‬ ِ ‫ت َع َل ْي ِه َأرْ َحا ُم ٱ ن َث َيي‬
َ ٰ ‫ْن ۖ َن ِّبـُٔونِى ِبع ِْل ٍم ِإن ُكن ُت ْم‬
َ ‫ص ِدق‬ ْ ‫ْن َأمَّا ٱ ْش َت َم َل‬
ِ ‫ْن َحرَّ َم َأ ِم ٱ ن َث َيي‬ ِ ‫ْن َوم َِن ْٱل َمعْ ِز ْٱث َني‬
َّ ‫ْن ۗ قُ ْل َء‬
ِ ‫ٓالذ َك َري‬ ِ ‫ض ِن ْٱث َني‬ ٍ
Artinya : (yaitu) delapan binatang yang berpasangan, sepasang domba, sepasang dari kambing.
Katakanlah: "Apakah dua yang jantan yang diharamkan Allah ataukah dua yang betina, ataukah
yang ada dalam kandungan dua betinanya?" Terangkanlah kepadaku dengan berdasar
pengetahuan jika kamu memang orang-orang yang benar.
Tafsir surat al-baqarah :
173
(Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai) maksudnya memakannya karena konteks
pembicaraan mengenai hal itu, maka demikian pula halnya yang sesudahnya. Bangkai ialah hewan yang tidak
disembelih menurut syariat. Termasuk dalam hal ini hewan-hewan hidup yang disebutkan dalam hadis,
kecuali ikan dan belalang (darah) maksudnya yang mengalir sebagaimana kita dapati pada binatang-binatang
ternak, (daging babi) disebutkan daging, karena merupakan maksud utama, sedangkan yang lain
mengikutinya (dan binatang yang ketika menyembelihnya disebut nama selain Allah) artinya binatang yang
disembelih dengan menyebut nama selain asma Allah. 'Uhilla' dari 'ihlaal' ialah mengeraskan suara yang
biasa mereka lakukan ketika menyembelih kurban buat tuhan-tuhan mereka. (Tetapi barang siapa berada
dalam keadaan terpaksa) artinya keadaan memaksanya untuk memakan salah satu yang diharamkan ini lalu
ia memakannya (sedangkan ia tidak menginginkannya) tidak keluar dari golongan kaum muslimin (dan ia
tidak menjadi seorang yang melampaui batas) yaitu melakukan pelanggaran terhadap mereka dengan
menyamun mereka dalam perjalanan (maka tidaklah berdosa) memakannya. (Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun) terhadap wali-wali-Nya (lagi Maha Penyayang) kepada hamba-hamba-Nya yang taat sehingga
mereka diberi-Nya kemudahan dalam hal itu. Menurut Imam Syafii, mereka yang tidak dibolehkan memakan
sedikit pun dari kemurahan yang telah Allah perkenankan itu ialah setiap orang yang melakukan maksiat
dalam perjalanannya, seperti budak yang melarikan diri dari tuannya dan orang yang memungut cukai tidak
legal selama mereka belum bertobat.
Asbabun nuzul al-
baqarah : 173
 Penjelasan tentang makanan yang di haramkan dengan tujuan mencela masyarakat
Jahiliyah, di Mekkah dan Madinah karena kebanyakan dari mereka membolehkan
memakan hewan yang mati tanpa disembelih dengan anggapan halal.
 Kebohongan umat Jahiliyah yang menyembunyikan kebenaran tentang kebenaran
Nabi Muhammad, urusan kiblat, haji dan umroh, dan menyembunyikan tuntunan
Allah berhububungan makanan.
 Orang-orang Yahudi menghalalkan hasil suap,
 Orang-orang Nasrani membenarkan sedikit minuman keras tapi  tidak sedikit dari
mereka yang meminumnya dengan banyak dalam kehidupan sehari-hari.
Tafsir surat al-
maidah : 3
Allah mengharamkan bangkai yaitu hewan yang mati tanpa disembelih; darah yang
mengucur ketika proses penyembelihan yang dahulu orang-orang jahiliyah suka
memasaknya, atau darah yang sengaja dipancarkan dari hewan yang masih hidup untuk
dimasak; daging babi; hewan yang disembelih untuk selain Allah, seperti hewan yang
disembelih untuk berhala, api, jin, atau segala sesembahan selain Allah; hewan yang mati
karena tercekik, baik itu yang tercekik dengan sendirinya maupun yang sengaja dicekik;
hewan yang mati karena pukulan baik itu dengan tongkat, besi, atau kayu; hewan yang
mati karena terjatuh, baik itu terjatuh dari tempat yang tinggi atau terjatuh ke dalam
sumur dan lain sebagainya; hewan yang mati karena tertanduk; hewan yang mati karena
dimangsa hewan buas yang belum sempat disembelih; hewan yang disembelih untuk
dipersembahkan bagi batu-batu sesembahan, yaitu batu-batu yang ditancapkan di sekitar
berhala-berhala; hewan yang disembelih untuk memenuhi konsekuensi dari pengundian
nasib dengan anak panah -yaitu anak panah yang digunakan oleh orang-orang jahiliyah
untuk mengetahui nasib kebaikan atau keburukan mereka- dan ini merupakan salah satu
bentuk dari perdukunan dan menebak hal yang ghaib. Semua hal ini tidak sesuai dengan
syariat dan agama Allah
Tafsir surat al-an’am :
143
Binatang-binatang ternak tersebut yang dikaruniakan Allah kepada para hambaNya
yang berupa unta, sapi dan kambing berjumlah delapan jenis binatang. Empat
diantaranya dari jenis kambing, yaitu domba jantan dan betina, dan dari jenis
kambing yang jantan dan bentina. Katakanlah (wahai rasul) kepada kaum musyrikin,
”apakah Allah yang mengharamkan jenis jantan dari dua jenis kambing tersebut?”
apabila mereka mengatakan , ”betul”, sungguh mereka telah berbohong dalam
ucapan mereka itu, Sebab mereka tidak mengharamkan seluruh jenis jantan dari
domba dan kambing. Dan katakanlah kepada mereka, ”apakah Allah mengharamkan
betina dari dua jenis domba tersebut?” apabila mereka mengatakan “ya” maka
mereka juga telah berdusta. sebab mereka tidak mengharamkan seluruh betina dari
Peranakan domba dan kambing. Dan katakanlah kepada mereka , ”dan apakah Allah
mengharamkan apa yang ada di dalam kandungan dua betina dari jenis domba dan
kambing?” apabila mereka berkata “betul”, maka mereka telah berdusta juga, karena
mereka itu tidak mengharamkan seluruh isi kandungannya. Beritahukanlah
kepadaku dengan satu bukti yang menunjukan kebenaran pendapat kalian tersebut,
jika memang kalian berkata benar dalam perkara yang kalian nisbatkan kepada
tuhan kalian.
terimakasih
kesimpulan

Konsumsi adalah kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus. Pihak yang melakukan konsumsi
tersebut disebut konsumen. Produksi adalah kegiatan menghasilkan barang atau jasa, yang menambah nilai
kegunaan atau manfaat suatu barang dan jasa.

Dan konsumsi sangat berperan bagi kehidupan manusia, yang mana itu bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia untuk kelanngsungan hidupnya. Dan produksi ini juga sangat berperan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen, untuk memperoleh keuntungan, menghasilkan barang yang dibutuhkan oleh konsumen
dari produsen itu.

Anda mungkin juga menyukai