Anda di halaman 1dari 18

Tantangan Ketahanan Pangan

MK Ketahanan Pangan
- Kelompok 3 -
Kelompok 3
1. Abyan Alimansyah
2. Arul Ananda Auyus Saat
3. Devina Hasna Luthfiyah
4. Nurhayati
5. Muhammad Fauzan Febriansyah
Armi
Pokok Bahasan
 Latar Belakang
Mengetahui latar belakang pada tantangan ketahanan pangan.

 Tantangan Pada Sisi Penyediaan Pasokan


Mengetahui permasalahan atau tantangan pada sisi penyediaan
pasokan pangan.

 Tantangan Pada Sisi Penyediaan Kebutuhan


Mengetahui permasalahan atau tantangan pada sisi penyediaan
kebutuhan pangan.
Latar Belakang Tantangan
Ketahanan Pangan
Latar Belakang
Laju pertumbuhan produksi pangan nasional rata-rata negatif, sedangkan laju
pertumbuhan penduduk selalu positif yang berarti kebutuhan terus meningkat.
Keragaan total produksi dan kebutuhan nasional dari tahun ke tahun pada tiga
komoditas pangan utama (padi, jagung, dan kedelai) menunjukkan kesenjangan
yang terus melebar, terlebih pada komoditas kedelai. Konsekuensi dari lebarnya
kesenjangan ini adalah peningkatan jumlah impor dan ketergantungan pangan
kepada negara lain.

.
Latar Belakang
Jika dilihat sekilas, ketahanan pangan akan mudah diwujudkan di negara Indonesia.
Sebab Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki lahan pertanian luas serta
sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah sebagai petani. Meskipun
negara agraris yang memiliki lahan pertanian luas serta sebagian mata pencaharian
penduduknya adalah sebagai petani, tetap saja mewujudkan kondisi ketahanan
pangan di Indonesia bukanlah sesuatu yang mudah. Masih ada banyak tantangan
yang harus dilewati Indonesia demi mewujudkan kondisi ketahanan pangan.
Tantangan Ketahanan Pangan
Tantangan
Ketahanan Pangan

Tantangan pada sisi Tantangan pada sisi


penyediaan pasokan penyediaan kebutuhan
Tantangan Pada Sisi
Penyediaan Pasokan
Tantangan pada sisi penyediaan
pasokan
Ada empat masalah yang harus diatasi pada tantangan ini, yaitu:

Ketidakseimbangan Pertanian Indonesia


produksi pangan masih didominasi usaha
antarwilayah tani skala kecil
Dampak perubahan Kendala sumber daya
iklim global alam

.
Ketidakseimbangan produksi
pangan antarwilayah

Hampir 50 persen lebih produksi pangan nasional ada di


pulau Jawa. Hal ini menunjukkan bahwa ada
ketidakseimbangan produksi pangan antarwilayah.
Jika hal ini tidak segera diatasi, maka akan berdampak
pada peningkatan permasalahan upaya pemerataan pangan
dan ongkos distribusi pangan, sehingga mempersulit
penyediaan pangan secara merata ke seluruh daerah di
Indonesia.
Agar masalah tersebut tidak berlarut-larut, maka
pemerintah harus melakukan pembangunan infrastruktur
dan sistem logistik pangan antarwilayah secara merata.
Dampak perubahan iklim
global
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, perubahan iklim
global secara ekstern cukup terasa di Indonesia.
Misalnya, pola dan intensitas curah hujan yang berbeda
dari sebelumnya, kenaikan temperature udara, banjir dan
kekeringan yang sering terjadi, intensitas serangan hama,
hingga penyakit yang semakin tinggi.
Contoh masalah iklim tersebut bisa berdampak pada
penurunan produktivitas tanaman pangan.
Agar tanaman pangan tidak terganggu, maka diperlukan
penyesuaian waktu tanam, pola tanam, serta penggunaan
varietas yang lebih tahan terhadap perubahan iklim.
Pertanian Indonesia masih
didominasi usaha tani skala kecil
Sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian
sebagai petani. Akan tetapi, bukan usaha tani skala besar
yang mendominasi, melainkan usaha tani skala kecil.
Petani skala kecil seringkali dihadapkan pada masalah
klasik seperti keterbatasan akses terhadap pasar,
permodalan, serta informasi dan teknologi.
Apabila masalah tersebut tidak segera diatasi, akan terasa
berat bagi Indonesia untuk mewujudkan kondisi ketahanan
pangan.
Kendala sumber daya alam

Kendala sumber daya alam disini mengacu pada


ketersediaan lahan untuk pertanian. Dahulu, Indonesia
memang memiliki lahan pertanian yang luas, tetapi
sekarang lahan tersebut perlahan hilang akibat konversi
lahan pertanian untuk kegiatan industri.
Hal tersebut tentu menjadi masalah karena menurunnya
jumlah ketersediaan lahan akan berdampak pada
menurunnya kapasitas produksi pangan nasional. Hal
tersebut semakin buruk karena produksi pangan Indonesia
masih berbasis lahan (land base).
Tantangan Pada Sisi
Penyediaan Kebutuhan
Tantangan pada sisi penyediaan
kebutuhan
Ada dua masalah yang harus diatasi pada tantangan ini, yaitu:

Perubahan selera Konsumsi pangan


masyarakat

.
Perubahan selera masyarakat

Perkembangan teknologi yang begitu massif berdampak


pada perubahan selera konsumsi pangan masyarakat.
Masyarakat saat ini cenderunng lebih menyukai makanan
cepat saji daripada makanan lokal atau nasional.
Makanan lokal atau nasional dianggap tradisional sehingga
masyarakat perlahan mulai meninggalkannya.
Perkembangan teknologi memang membawa dampak
terhadap berkembangnya budaya konsumerisme dan gaya
hidup konsumtif.
Untuk melawan atau mengantisipasi perubahan selera
pangan masyarakat, pemerintah harus segera mengambil
kebijakan. Salah satunya dengan menyelenggarakan
kampanye ‘Gerakan Cinta Pangan Lokal Nusantara’.
Kampanye tersebut diharapkan dapat mengimbangi
perubahan selera pangan masyarakat akibat perkembangan
teknologi.
Konsumsi pangan

Dalam artikel jurnal Ketahanan Pangan: Situasi,


Permasalahan, Kebijakan dan Pemberdayaan Masyarakat
(2008) karya Yunastiti Purwaningsih, dijelaskan bahwa
salah satu masalah dalam merujudkan ketahanan pangan di
Indonesia adalah belum tercukupiya konsumsi energi
masyarakat.
Konsumsi energi masyarakat masih lebih rendah dari yang
direkomendasikan Widyakarya Nasional Pangsan dan Gizi
(WNPG) VII. Masalah lainnya adalah upaya diversifikasi
pangan di Indonesia belum berjalan lancar.
Sebab ketergantungan terhadap beras sebagai sumber
energi utama masih tinggi. Padahal Indonesia memiliki
potensi bahan pangan lain yang sangat besar.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka pemerintah harus
lebih keras lagi dalam mengupayakan diversifikasi pangan
di Indonesia. Agar ketergantungan terhadap beras dapat
dikurangi sehingga pemanfaatan bahan pangan lain dapat
maksimal.
Sekian dari Kelompok 3

Any questions?

Thanks!

Anda mungkin juga menyukai