Pokok Bahasan
Penerimaan vaksin
Penyimpanan Vaksin
Pendistribusian Vaksin
Penghapusan Vaksin
Penerimaan Vaksin (1)
Cek kelengkapan administrasi
Cek jenis dan jumlah vaksin Cocokkan
dengan SP / SBBK
Cek kualitas vaksin
– VVM
– Freeze tag / freeze watch
Penerimaan (2)
Kondisi VVM A atau B : Vaksin baik
– Vaksin disimpan dalam LE
Kondisi VVM C atau D : Vaksin rusak
– Tidak perlu disimpan dalam LE
– Beritahu atasan & ajukan penggantian
– Buat berita acara kerusakan vaksin
Freeze tag
– Tanda √ : Vaksin baik
– Tanda X : Vaksin curiga beku lakukan uji kocok
(Shake test).
Shake test (1)
Dilakukan terhadap vaksin FS yang
dicurigai beku
– Suhu thermometer pada pagi hari : 0oC
– Freeze tag : Tanda X
– Freeze watch : Pecah Berwarna biru
Dibandingkan dengan jenis vaksin yang
sama (no bacth) yg sengaja dibekukan.
Shake test (2)
Identifikasi vaksin curiga beku.
√ X √ X
PENYIMPANAN VAKSIN (1)
PUSAT PROPINSI KAB PKM/ PUSTU BDD/UP
6 BULAN 2 + 1BL 1 + 1 BL 1 BL + 1 MG 1 BL + 1 MG
DPT/HB
DT
TT SUHU
Campak
Hep.B
Polio
Hep.B
PENYIMPANAN VAKSIN (2)
Penyimpanan vaksin di lemari es
Semua vaksin disimpan pada suhu + 2OC s/d
+ 8OC (LE)
Bagian bawah diletakkan cool pack sebagai
penahan dingin & kestabilan suhu
Jarak antara dus vaksin 1- 2 cm atau satu jari
tangan untuk sirkulasi udara
Vaksin HS (BCG, Campak, Polio) diletakkan
dekat evaporator
Vaksin FS (DPT/HB, TT, DT, Hept. B,)
diletakkan jauh dari evaporator
PENYIMPANAN VAKSIN (3)
Alat pemantau suhu
Lemari es dipantau dengan 1 buah termometer
Dial atau Muller
Sebuah freeze watch atau freeze tag
Sebuah buku grafik pencatatan suhu
Suhu dicatat 2 kali sehari.
INGAT : JANGAN MENGUBAH POSISI
THERMOSTAT MESKIPUN LISTRIK MATI
GRAFIK SUHU LEMARI ES
Lemari es RCW 42 EK
Muller
Thermometer
tingkat Puskesmas. Grapik kartu suhu.
Evaporator.
Freeze watch. 10 cm.
TT BCG
HB
Volume untuk
DT Aluminiun
DPT Polio vaksin = 18,2 Lt.
plat.
DPT DT Campak
Atau.
Freeze Tag. Cool pack Cool pack Cold pack