wahyumi.ekawanti@budiluhur.ac.id
HAL : 1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UBL
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 4
MENDETEKSI DAN
MENCEGAH FRAUD
PENDAHULUAN
• Mencegah lebih baik baik dibandingkan mengobati.
• Pengendalian preventif lebih baik dan lebih murah dibandingkan
dengan pengendalian detektif dan kuratif.
• Penyebab fraud adalah adanya kebutuhan (need), kesempatan
(opportunity) dan keserakahan (greedy). Mencegahnya
dilakukan dengan mengendalikan tiga hal tersebut.
• Pencegahan fraud dimulai dari pengendalian intern, khususnya
pengendalian yang terkait fraud.
HAL : 7
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UBL
GEJALA GUNUNG ES
• Fraud yang terungkap lebih kecil dibandingkan dengan fraud
yang terjadi.
• Dalam tinjauan ini fraud terbagi menjadi fraud yang sudah ada
tuntutannya (20%), fraud yang sudah ditemukan tetapi belum
dituntut (40%) dan fraud yang belum ditemukan (40%).
HAL : 8
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UBL
PENGENDALIAN INTERN
• Pengendalian intern mengalami perkembangan, baik dalam
konsepnya maupun praktiknya.
• Pengendalian intern adalah kondisi yang dinginkan, atau
merupakan hasil dari berbagai proses yang dilaksanakan suatu
entitas untuk mencegah dan menimbulkan efek jera bagi pelaku
fraud.
HAL : 9
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UBL
PENGENDALIAN INTERN
• Pengendalian intern adalah suatu proses yang dirancang dan
dilaksanakan oleh dewan komisaris, dewan direksi, manajemen
dan pegawai, untuk memberikan kepastian yang memadai guna
mencapai operasi yang efektif dan efisien, tersusunnya laporan
keuangan yang handal dan dipatuhinya peraturan perundangan
yang berlaku.
HAL : 10
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UBL
PENGENDALIAN INTERN
• Struktur pengendalian intern suatu entitas terdiri dari lingkungan
pengendalian, sistem akuntansi dan prosedur pengendalian.
• Pengendalian intern adalah suatu sistem dengan proses dan
prosedur yang bertujuan khusus, dirancang dan dilaksanakan
untuk tujuan utama guna mencegah dan menghalangi terjadinya
fraud.
HAL : 11
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UBL
PENGENDALIAN INTERN
• Pengendalian intern untuk mencegah fraud terbagi menjadi dua,
pengendalian intern aktif dan pengendalian intern pasif.
• Pengendalian intern aktif dilakukan dengan membuat berbagai
pencegahan dan pengamanan yang menghalangi pelaku
kecurangan melakukan aksinya.
• Pengendalian intern pasif lebih bersifat sistemik dan bersifat
tersembunyi.
HAL : 12
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UBL
HAL : 13
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UBL
HAL : 14
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UBL
HAL : 15
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UBL
DAPATKAN MEMPERCAYAI
PENGENDALIAN INTERN?
• Tidak ada pencegahan fraud yang bersifat sempurna.
• Pengendalian intern tidak dapat menghadapi ‘pembiaran’ dan
‘persekongkolan’.
HAL : 16
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UBL
Kesenjangan antara
kenyataan dan harapan
• Sejak permulaan, auditor menolak mengambil tanggung jawab
menemukan fraud.
• Dalam hal ini terjadi kesenjangan antara pemakai laporan
keuangan dengan auditor.
• Audit dimaksudkan untuk menerbitkan opini atas laporan
keuangan, tidak dirancang dan tidak dapat diandalkan untuk
mengungkapkan kecurangan dan penyimpangan.
HAL : 17
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UBL
Kesenjangan antara
kenyataan dan harapan
• Permasalahannya adalah para pemakai laporan keuangan
mengira atau berharap bahwa auditor akan menemukan semua
fraud, baik yang melekat pada laporan keuangan maupun
berupa penggelapan aset.
• Fraudulent financial reporting adalah kesengajaan atau
kecerobohan dalam melakukan sesuatu atau tidak melakukan
sesuatu yang seharusnya dilakukan, yang menyebabkan laporan
keuangan menjadi menyesatkan secara material.
HAL : 18
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UBL
Kesenjangan antara
kenyataan dan harapan
• Penyebab fraud laporan keuangan adalah keserakahan dan
tekanan untuk berprestasi baik.
• Laporan keuangan yang curang dapat menyebabkan investasi
yang salah dan pengucuran kredit perbankan yang tidak keliru,
sehingga pada akhirnya masyarakat luas yang dirugikan.
• Sehingga dalam beberapa hal, fraudulent financial reporting
lebih berbahaya dibanding penggelapan aset (yang hanya
merugikan perusahaan saja, bukan masyarakat banyak).
HAL : 19
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UBL
Kesenjangan antara
kenyataan dan harapan
HAL : 20
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UBL
Kesenjangan antara
kenyataan dan harapan
HAL : 21
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UBL
HAL : 22
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UBL
HAL : 23