Pemilihan Strategi merupakan keputusan untuk memilih strategi yang baik guna
memenuhi tujuan perusahaan. Keputusan yang akan diambil melibatkan pemusatan
pada beberapa alternatif, pertimbangan faktor- faktor seleksi. Penilaian berbagai
alternatif terhadap kriteria ini dan melakukan pemillihan yang sesungguhnya
(Lawrence and William, 1988).
Strategi alterntif tidak muncul dari kekosongan melainkan dari visi, misi, tujuan,
audit eksternal, dan audit internal perusahaan. Strategi ini sejalan dengan atau
berdasarkan strategi masalalu yang terbukti berhasil.
3BKEU-01-ADHELIA-133-134A
Boston
Menunjukkan betapa sulit Matriks
Consulting
atau mudahnya suatu Daya tarik Group/ BCG Matrik dalam membantu
perusahaan bersaing di pasar Industri Matrix dalam pengambilan
dan memperoleh laba. keputusan dan investasi.
ANALISIS
KESENJANGAN
3BKEU-02-ALLAM-135-136 POIN B
Cara untuk mengatsi kelemahan yang ada dengan mengguakan ancangan eksternal (akuisisi), maka
perusahaan dalam hal ini harus mengorbankan investasi waktu yang besar dan sumber daya keuangan
yang besar pula.
Cara untuk mengatasi kelemahan juga dapat ditemukan dalam kuadran II. Dengan pengaturan
kembali sumber daya eksternal, kelemahan perusahaan dapat di atasi melalui tindakan pembenahan diri
(turnaround) atau membebaskan diri dari keterlibatan dalam bisnis tertentu, atau bahkan mengarah pada
likuidisi satuan usaha yang diperkirakan akan terus menjadi beban bagi perusahaan karena tidak mampu
berperan sebagai penghasil dana dan daya melinkan hanya menjadi pemakai sumber daya yang dihasilakn
oleh satuan satuan bisnis yang lain. Strategi yang ada pada kuadran II seringkali dianggap strategis karena
dring berakibat pada pengaturan kembali dana dan daya yang tersedia dengan mengalihkannya ke satuan
satuan bisnis yang lain dalam perusahann.
Strategi yang paling tidak megganggu dalam kuadran II adalah strategi penghematan (retrnchemnt)
memotong kegiatan bisnis yangs edang berjalan. Keuntungan dari strategi ini adalah bahwa jika ternyata
kelemahan terletak pada inifisiensi, pengurangan keterlibatan dapat menjurus pada strategi pembenahan
diri (turnround) yang artinya bahwa suatu bisnis berusaha memperkuat diri dengan menyederhanakan
kegiatan operasional, strategi ini juga berarti bahwa apabila kelemahan yang melekat dalam tubuh satuan
bisnis menjadi penghalang utama bagi keberhasilan satuan bisnis yang bersangkutan atau membutuhkan
biaya untuk mengatasi kelemahan itu, maka likuidasi salah satu upaya yang harus dipertimbangkan.
3BKEU-05-AYUAL-138
Pengembangan produk dipilih jika para manajer berpendapat bahwa pengguna produk itu
berminat pada produk baru yang berkaitan dnengan produk yang sudah dipasarkan sekarang.
Pengembangan produk dapat didasarkan pada keunggulan teknologi atau keunggulan bersaing
lainnya. Misalnya, Shampo Dimension, jika sebelumnya hanyalah sampo biasa lalu berkembang
menjadi 2+1 dan yang terakhir adalah 3+1.
Strategi inovasi diambil apabila kekuatan perusahaan terletak pada desain produk yang kreatif
atau teknologi produksi yang unik, atau penjualan dapat dirangsang dengan mempercepat
keusangan produk.
Kuadran IV menunjukkan pilihan strategi untuk memaksimalkan kekuatan perusahaan secara
agresif memperluas basis operasinya dengan menekankan pada factor eksternal. Pilihan strategi
perusahaan yang dimungkinkan pada kuadran IV antara lain, 1) integrasi horizontal, 2)
diversifikasi konsentrik, dan 3) usaha patungan. Integrasi horizontal sering menjadi pilihan yang
menarik bagi manajer karena pilihan tersebut memungkinkan perusahaan untuk menigkatkan
kemampuannya berproduksi.
Dalam strategi diversifikasi konsentrik, perumus strategi menambah satuan-satuan bisnis baru
kepada yang lama dengan kegiatan bisnis yang masih saling berkaitan. Karena bisnis semula dan
bisnis yang diakuisisi berkaitan. Kompetensi khas dari perusahaan yang berdiversifikasi sangat
mungkin memudahkan ekspansi yang mulus, sinergik, dan menguntungkan.
3BKEU-06-AYUR-139
4 posisi bersaing tersebut dikelompokkan dalam 4 kuadran, yang masing masing kuandran menyarankan
pemilihan startegi umum yang berbeda.
1. Perusahaan yang berada pada kuadran 1 adalah perusahaan yang berada pada posisi bersaing kuat dan
bergerak di pasar yang tumbuh cepat. Maka dapat dikatakan bahwa kondisi strategi perusahaan saat
sangat menguntungkan dan didambakan oleh pesaing.
• Strategi umum yang tepat bagi perusahaan yang berada pada kuadran 1 adalah terus berkonsentrasi pada
bidang usaha saat ini. Karena, konsumen menunjukan kepuasan terhada stratgei yang saat ini diterapakan,
mengubah strategi hanya akan membahayakan keunggulan bersaing yang sudah tepat.
• Namun jika perusahaan memiliki sumber daya yang besar dari pada yang dibutuhkan strategi
pertumbuhan terkonsentrasi, perusahaan dapat mempertimbangkan integrasi vertical. Apakah dalam
vertical ke bawah atau ke atas. Dengan startegi ini, maka kemampuan meraih keuntungan yang ebih besar
dan pangsa pasar yang lebih luas dapat ditingkatkan, selain memastikan akses yang lebih baik ke
konsumen/ bahan baku.
Untuk mengurangi resiko akibat terpusatnya perhatian pada produk, jasa, lini produk andalan. Maka
perusahaan pada kuandran 1 dapat mempertimbangkan diversifikasi konsentrik, dengan perusahaan harus
terus melkaukan investadi besar di bidang utama /amdalan.
Mgt Strategi 16
3BKEU-07-CHOIRUN-140
Model Kelompok Strategi Umum
Konsentrasi Reformulasi
Integrasi Vertikal Konsentrasi
Disversifikasi Integrasi Horizontal
Konsentrik Divestasi
Likuidasi
Posisi Bersaing Kuat I II Posisi Bersaing Lemah
IV III
Diversifikasi Pembenahan diri atau
Konsentrik Penghematan
Diversifikasi Konsentrasi Integrasi
Konglomerat Horizontal
Usaha Patungan Divestasi
Likuiditasi
Perusahaan yang berada pada kuadran II adalah perusahaan yang berada pada
posisi pasar yang bertumbuh dengan pesat, akan tetapi memiliki daya saing yang
lemah. Dalam kondisi yang demikian, manajemen perusahaan perlu melakukan
penilaian tentang apakah pendekatan yang digunakan sekarang untuk menguasai pasar
akan terus dipertahankan atau tidak.
Hasil dari penilaian tersebut akan menjawab dua pertanyaan utama, yaitu:
1. Mengapa strategi tersebut tidak efektif?
2. Apakah perusahaan mampu bersaing secara efektif pada pasar yang tumbuh cepat?
Jawaban dari dua pertanyaan tersebut mengharuskan perusahaan untuk memilih salah
satu dari empat strategi umum, yaitu:
3. Formulasi atau reformulasi strategi pertumbuhan terkonsentrasi
4. Integrasi horizontal
5. Divestasi
6. Likuidasi
3BKEU-07-CHOIRUN-140
Formulasi atau reformulasi strategi pertumbuhan terkonsentrasi
biasanya merupakan pilihan pertama yang perlu dipertimbangkan, karena
dengan daya saing yang rendah pun, biasanya dapat ditemukan satu
bentuk kegiatan bisnis tertentu yang masih menguntungkan. Akan tetapi
jika perusahaan tidak memiliki unsur persaingan yang penting atau tidak
berskala besar untuk mencapai efisiensi biaya yang bersaing, maka
strategi umum yang mengarahkan upaya perusahaan ke integrasi
horizontal seringkali dijadikan alternatif yang tepat. Karena, strategi
tersebut dapat meningkatkan efisiensi kerja perusahaan dan menurunkan
biaya yang harus ditanggung.
Pilihan terakhir dalam kuadran II adalah memutuskan untuk berhenti
bersaing di pasar atau produk tertentu. Perusahaan mungkin dapat
menyimpulkan bahwa ia paling mungkin mencapai misinya jika bisnis
yang ada dihapus melalui divestasi.
3BKEU-08-DWI-141
Kuadran IV, adalah bisnis yang berada pada posisi bersaing kuat dalam pasar
yang tumbuh lambat. Salah satu ciri dari bisnis ini adalah memiliki dana dan
kas yang tinggi dan kebutuhan akan pertumbuhan internal yang terbatas.
Keputusan tepat yang diambil dalam kondisi seperti itu adalah melakukan
diversifikasi konsentrik pada bisnis bisnis yang menuntut keahlian yang telah
terbukti. Pilihan lain adalah melakukan diversifikasi konglomerat, yaitu tidak
meninggalkan bisnis lama dan sekaligus membuat risiko yang harus dihadapi
menjadi beban bersama antara semua satuan bisnis dalam perusahaan. Pilihan
terakhir kuadran IV adalah melakukan usaha patungan, khususnya yang
menarik bagi perusahaan multinasional. Dengan usaha ini, suatu usaha
domestik dapat memperoleh keunggulan bersaing baru yang menjanjikan
tanpa risiko yang terlalu besar
3BKEU-09-ELSA-142
Boston Consulting Group (BCG) membuat matriks portofolio yang ditunjukkan dalam Gambar 8.4, dan merupakan salah
satu contoh pedoman pemulihan strategi yang paling terkenal. Matriks ini banyak dipergunakan karena terbukti ampuh
sebagai instrument analisis strategis pada tingkat korporasi untuk menunjukkan satuan bisnis yang paling indikasi tentang
satuan bisnis mana yang dapat menggunakan dana dan daya tersebut secara optimum. Gambar matriks pertumbuhan pasar
tersebut terlihat bahwa terdapat 4 situasi khusus dengan implikasi yang berbeda-beda dalam hal peran mereka dalam
strategi tingkat korporasi. Empat situasi itu digambarkan dalam Gambar 8.5.
Prinsip dasar matriks BCG adalah membagi sebuah daerah dengan dua garis yaitu garis vertical dan horizontal menjadi
empat daerah (kuadran). Empat daerah tersebut diberi nama yaitu Tanda tanya (question mark), Bintang (star), Sapi perah
(cash cow), dan Anjing (dog). Garis horizontal menggambarkan posisi relative dari pangsa pasar sedangkan garis vertical
melukiskan tingkat pertumbuhan pangsa pasar. Yang dimaksud dengan tingkat pertumbuhan pangsa pasar adalah proyeksi
tentang peningkatan pertumbuhan penjualan. Tingkat pertumbuhan pasar sering kali dipisahkan kedalam bagian pasar tinggi
dan rendah.
3BKEU-09-ELSA-142
Gambar 8.5
Matriks Pertumbuhan dan Pangsa Pasar
Posisi ini menunjukkan SBU atau produk dengan tingkat pertumbuhan pasar yang rendah (atau
tidak ada pertumbuhan) dan menguasai pangsa pasar yang relatif tinggi. Posisi ini menguntungkan
dan menghasilkan cash flow yang dapat digunakan untuk membiayai unit bisnis lain yang sedang
tumbuh. Tanpa sapi perah (cash cows) ini, unit bisnis lain akan selalu membutuhkan bantuan
(subsidi). Dalam posisi ini, SBU berada pada dua posisi, yaitu di satu pihak tidak memerlukan
investasi yang besar karena pertumbuhannya yang lambat dan di lain pihak memperoleh
penghasilan yang melebihi kebutuhan operasional SBU tersebut karena penguasaan pasar tertentu.
Karena menjadi penghasil dana dan daya bagi perusahaan di satu sisi dan pengguna kecil dari dana
dan daya yang dihasilkan di sisi lain maka SBU ini perlu dipertahankan.
Sebagai satuan usaha yang pantas dipertahankan, satuan-satuan inilah yang menyediakan dana
untuk membiayai berbagai pengeluaran perusahaan, termasuk untuk pembiayaan dividen kepada
para pemiliki saham dan untuk mengansur utang perusahaan. Bisnis yang tergolong dalam "sapi
perah" adalah bisnis yang menjadi bintang masa lalu dan menjadi fondasi masa kini dalam
portofolio perusahaan.
3BKEU-12-HAQI-143
• Dalam melakukan evaluasi yang sifatnya stratejik,serangkain kegiatan bisnis perlu diteliti
tidak hanya dalam konteks pangsa pasar dan pertumbuhannya. Daya tarik suatu industri
bisa saja ditimbulkan dari pertimbangan lain seperti teknologi,musiman,persaingan,dan
lain-lain.Harus diperhatikan pula bahwa nilai suatu kegiatan bisnis dalam portofolio
korporasi sering berkaitan pula dengan pertimbangan-pertimbangan lain disamping
pangsa pasar.
• Matriks BCG tidak menggambarkan seluruh opsi yang terbuka bagi manajemen untuk
melakukan analisis lebih mendalam berbagai alternaltif yang mungkin cocok untuk
dipertimbangkan dalam rangka menciptakan portofolio korporasi yang efektif.
Dengan demikian,kelemahan yang mendasar dari konsep BCG adalah penekanannya
pada bagian pasar sebagai faktor penentu utama posisi relatif setiap segmen bisnis.Konsep
itu didukung oleh suatu asumsi,yaitu bagian pasar yang lebih tinggi akan menghasilkan
volume penjualan tinggi pula,dan itu akan menyebabkan biaya unit lebih rendah dan
profitabilitas yang lebih tinggi.Dari kelemahan-kelemahan inilah,maka Boston Consulting
Group mencoba mengusulkan matriks dengan dua dimensi.
3BKEU-15-KIKI-145-146
Kedua sumbu yang dimiliki oleh MDTI masing - masing tidak hanya diukur dengan satu variabel
saja. Sumbu daya tarik industri diukur dengan menggunakan banyak variabel dalam lingkungan
bisnis makro dan industri termasuk pertumbuhan pasar. Peluang bisnis tidak semata - mata
ditentukan oleh tinggi rendahnya pertumbuhan pasar. Sumbu keunggulan bersaing perusahaan
diukur dengan banyaknya variabel kekuatan perusahaan, termasuk penguasaan pangsa pasar yang
dimiliki. Kinerja perusahaan, khususnya tingkat kemampulabaan dan besarnya aliran kas masuk
tidak semata - mata ditentukan oleh besar kecilnya penguasaan pangsa pasar. Sel yang terbentuk
dalam MDTI juga ditambah menjadi sembilan sel tidak hanya 4 dengan menambahkan dimensi
medium yang terletak di antara dimensi rendah dan tinggi. MDTI memberikan tekanan pada
penentuan skala prioritas investasi. Disamping matriks utama, MDTI juga mengenal matriks
pembantu dalam dekomposisi matriks.
3BKEU-16-KLAUDIA-146
Gambar 8-6
Matriks Daya Tarik Industri dan Pilihan Strategi
Seperti terlihat pada gambar di atas, MDTI memiliki 9 sel yang terbentuk setelah
masing-masing sumbu dibagi ke dalam 3 bagian dengan titik pembagi (cut off
point')yang telah ditentukan masing-masing bagian tersebut meliputi bagian
rendah,sedang,dan bagian tinggi.masing-masing sel yang terbentuk sebagai akibat
perpotongan kedua sumbunya setelah masing-masing sumbu terbagi dalam 3 bagian
menunjuk pada posisi pasar masing-masing unit bisnis.Unit bisnis yang terletak pada
sel yang terbentuk sebagai akibat perpotongan sumbu vertikal bagian tinggi dan
sumbu horizontal bagian tinggi adalah unit bisnis yang paling prospektif dan
menjanjikan.
Dua sel yang berada pada bagian perpotongan Bagian sedang dari sumbu vertikal dan
horizontal juga memiliki prospek untuk berkembang meskipun tidak sebesar unit
bisnis sebelumnya.Tiga sel terakhir yang terletak pada sisi kanan Bawah MDTI adalah
posisi unit bisnis yang sama sekali tidak memiliki peluang dan keunggulan bisnis
untuk berkembang lebih jauh.
3BKEU-17-MASFIFAH-146-147
Dalam strategi generic, tiga Tindakan di atas masuk kedalam kelompok strategi diferensiasi baik ke depan
atau kebelakang. Perusahaan perlu mencari alternatif penawaran produk yang sedikit atau secara
keseluruhan berbeda dengan produk yang ada. Kepemimpinan biaya menyeluruh juga perlu agar nantinya
produk yang ditawarkan harga jualnya dapat dijangkau dan tersedia secara merata.
3BKEU-21-NURUL-148-149
disebabkan oleh berbagai hal, baik itu kemajuan teknologi, perubahan selera konsumen maupun
meningkatnya persaingan. Dampak yang paling buruk dari kondisi ini adalah berkurangnya pesaing-
pesaing yang memang tidak memiliki daya saing yang kuat. Sehingga, perusahaan yang bertahan
hanyalah perusahaan yang memiliki daya saing yang kuat dan bekerja dalam keunggulan dalam
biaya. Berbagai pengurangan juga dilakukan oleh perusahaan yang memasuki tahap kemunduran,
Tiga strategi utama yang perlu dipertimbangkan oleh manajamen menghadapi kondisi kemunduran
adalah mempertahankan, memanen hasil jerih payah, atau menarik setiap produk yang sedang
mengalami penurunan itu.
a. Strategi yang pertama mengharuskan manajemen untuk memikirkan pertahanan terhadap merk yang
sudah tertanam dalam benak konsumen.
b. Strategi yang kedua yaitu dengan mengurangi berbagai macam biaya (pabrik dan peralatan,
pemeliharaan, litbang, iklan dan penjualan).
c. Menjualnya kepada perusahaan lain atau sekedar melikuidasi untuk menyelamatkan nilai
perusahaan.
3BKEU-22-R.ACHMAD-149
Ketika manajemen akan menetapkan plihan strategi melalui analisis yang mendalam,maka tindakan yang akan
dilakukan olch manajemen itu tidak lain adalah suatu kegiatanpengambilan keputusan. Keputusan yang dambi
oleh manajemen tentunya akan menentukanmasa depan dari perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu,
pengambilan keputusanstrategi harus betul-betul dilakukan secara tepat. Apabila strategi yang dipilih itu
adalahstrategi yang tepat dan memenuhi sasaran perusahaan berdasarkan analisis yang mendalam.maka
keputusan yang akan dibuat sifatnya relatif mudah. Akan tetapi, kondisi semacam itusangat sulit sekali kita
jumpai, artinya keputusan itu seringkali bersifat jugmental dan sukar.Oleh karena kondisi atau situasi yang sukar
tadi, maka manajemen perlumempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi.
Berbagai faktor yang dimaksud itu antara lain:
• kesadaran manajemen tentang strategi perusahaan di masalalu
• persepsi manajerial tentang ketergantungan eksternal
• sikap manajemen terhadaprisiko
• pengaruh kekuassan internal
• waktu pemilihan (timing)
• reaksi pesaing.
3BKEU-23-ROFILAH-149-150
Pemilihan strategi masa sekarang sangat dipengaruhi oleh strategi perusahaan masa lalu. Strategi masa lalu didasari
atas pandangan bahwa strategi masa lalu tetap berpengaruh dalam pada analisis berbagai alternatif dalam rangka
menetapkan pilihan strategi yang akan diterapkan pada masa yang akan datang. Menurut Mintzberg (1978)
menyatakan bahwa strategi masa lampau sangat mempengaruhi pemilihan strategi-strategi selanjutnya. Pernyataan
yang dikemukakan oleh Mintzberg tersebut adalah:
a) Strategi pada masa ni berkembang dari strategi masa lampau yang dikembangkan oleh pemimpin yang kuat.
c) Strategi memperlihatkan kegagalan karena perubahan lingkungan, maka perusahaan mencakokkan strategi baru
dengan strategi lama dan baru, kemudian mencari strategi baru.
d) Apabila terjadi perubahan lingkungan, maka perusahaan secara sungguh-sungguh mulai memperhitungkan
strategi sebelumnya (akuisisi, diferensiasi, akuisisi, dll) yang pernah disarankan dan tidak dihiraukan.
3BKEU-24-SAFAHANI-150-151
KETERGANTUNGAN EKSTERNAL
Dampak lain dari ketergantungan perusahaan pada faktor eksternal adalah sebagai
berikut:
a) Makin tergantung perusahaan pada para pelanggan untuk kelangsungan hidup
dankesuksesannya, maka akan semakin tanggap perusahaan yang efektif terhadap
keinginan keinginan pelanggannya.
b) Makin tergantung perusahaan pada para pesaingnya, akan semakin kurang
mampuuntuk memilih strategi yang agresif.
c) Makin tergantung perusahaan pada pemerintah dan masyarakat, akan semakin
kurang tanggap terhadap keinginan-keinginan pemilik dan kondisi-kondisi pasar.
d) Makin tergantung perusahaan pada para pemilik saham, maka pilihan strateginya
akansemakin kurang fleksibel. Dengan demikian, semakin besar ketergantungan
perusahaan kepada faktor-faktor eksternal, maka akan semakin terbatas pula
jumlah alternatif yang layak dipertimbangkan
3BKEU-25-SISKA-151
Pemilihan strategi juga dipengaruhi oleh sejauh mana risiko dapat ditolerir oleh manajemen, pemegang saham dan
perusahaan. Sikap para manajer terhadap risiko dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu yang enggan menghadapi
risiko sampai kepada yang berani menghadapi risiko. Manajer yang berani menghadapi risiko biasanya lebih menyukai
pilihan strategi yang bersifat ofensif dan bahkan opportunistik. Bagi mereka, strategi yang mengandung risiko tinggi
merupakan hal yang bukan hanya dapat diterima, melainkan justru diminati. Manajer yang tergolong pada kategori ini
cenderung mengabaikan strategi masa lalu, walaupun dianggap berhasil. Alasannya, perubahan lingkungan eksternal dan
internal menuntut adanya perubahan strategi.
sebaliknya, manajer yang enggan menerima risiko biasanya melihat perusahaan berada dalam kondisi yang kurang
menguntungkan (lemah), sehingga mereka lebih senang menggunakan strategi defensif dengan risiko kecil. Pengaruh dari
strategi masa llau sangat besar pada manajer yang tergolong dalam kategori ini. Mereka berpikir, bahwa keberhasilan masa
lalu akan dapat terulang kembali apabila menggunakan strategi yang sama. Berikut adalah Tabel 8.1 memperlihatkan
bagaimana sikap manajemen terhadap risiko mempengaruhi pilihan strategi.
3BKEU-25-SISKA-151
Tabel 8.1
Sikap Terhadap Risiko yang Mempengaruhi Pilihan Strategi.
Pengaruh strategi masa lalu kuat Pengaruh strategi masa lalu lemah
Stabilitas Pertumbuhan
Pemilihan strategi juga dipengaruhi oleh deadline yang ditetapkan. Adanya deadline menjadikan pemilihan strategi biasanya ditetapkan oleh
orang lain dan bukan oleh manajer. Manajer yang mengalami desakan waktu akan lebih menekankan bukti yang negatif daripada bukti positif
dan mempertimbangkan lebih sedikit faktor dalam mengambil keputusan. Atau dapat dikatakan disini bahwa semakin banyak waktu yang
tersedia maka akan semakin cukup informasi atau pertimbangan untuk membuat keputusan strategi. Dalam pemilihan waktu yang tepat dalam
pertimbangan pemilihan strategi Salah satu pertimbangan internal penentu strategi yang terpenting adalah banyaknya sumber yang kuat dalam
penyusunanya dan biasanya faktor pemilihan waktu inilah yang akan memperbesar penguasaan pasar, mendukung daya kompetitif perusahaan
dalam arena pasar, dan menjadi dasar strategi perusahaan.
Hasil dari keputusan yang diambil akan berbeda – beda tergantung dari alternatif yang di pertimbangkan. Penelitian menunjukan bahwa :
a) Dalam mengambil keputusan yang sulit , manajer akan lebih lama memilih antara dua alternatif yang baik dan dua alternatif yang jelek
daripada kalau keempat alternatif ini baik semuanya.
b) Dalam mengambil keputusan yang ringan , manajer akan lebih lama memilih antara empat alternatif yang baik daripada antara dua alternatif
yang baik dan dua yang buruk.
Semua Kembali pada system yang telah ditetapkan oleh berbagai perusahaan , semakin baik perusahaan mengatur waktu dan memilih waktu
yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan dan memilih pertimbangan yang ada maka akan semakin baik pula reputasi perusahaan tersebut.
3BKEU-28-YANNUARISMA-152
6. Reaksi Pesaing
Pertimbangan terakhir dalam pemilihan strategi adalah pengaruh reaksi pesaing.
Artinya mempertimbangkan pilihan, manajemen puncak harus memperhitungkan
dampak yang mungkin dari reaksi tersebut atas keberhasilan strategi yang di pilih
pesaing tidak akan tinggal diam ketika perusahaan akan menetapkan strategi baru.
Misalnya perusahaan memilihi suatu strategi agresif yang langsung menantang
kompetitor utama maka pesaing dapat di duga akan menerapkan strategi yang
argresif juga untuk mengimbanginya
3BKEU-29YKPRIMUS-152