Anda di halaman 1dari 39

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT

DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

Semarang, 27 Oktober 2022

Dr. Ir. IHWAN SUDRAJAT, MM


KEPALA BIRO ORGANISASI
SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

1
SASARAN REFORMASI
BIROKRASI 2020-2024 :

Akuntabilitas
Pengawasan
Kelembagaan

Tata Laksana

SDM Aparatur
Manajemen
1. Birokrasi yang bersih dan

Perubahan

Pelayanan
Per-UU an
Peraturan

Publik
akuntabel.
2. Birokrasi yang kapabel.
3. Pelayanan publik yg prima.
DASAR PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
(Psl 208, Psl 217 dan Psl 219 UU 23/2014 JO PP 18/2016)

KEPALA DAERAH DAN DPRD DALAM MENYELENGGARAKAN URUSAN


PEMERINTAHAN DIBANTU OLEH PERANGKAT DAERAH (PASAL 208)

Pasal 217 UU 23/2014:


URUSAN Dinas di bentukuntuk
PEMERINTAHAN melaksanakan Urusan
URUSAN URUSAN Pemerintahan yang menjadi
WAJIB & TIDAK SETIAP kewenangan Daerah.
PENUNJANG
PILIHAN URUSAN
DIBENTUK DALAM
ORGANISASI
TERSENDIRI Pasal 219 UU 23/2014:
Diwadahi dalam Diwadahi dalam
DINAS BADAN
Badan dibentuk untuk
melaksana-kan fungsi
Cab Dinas & UPT penunjang Urusan
UPT DINAS BADAN Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah.
ILUSTRASI PRAKTIS

VISI Rakyat yang sejahtera


KEPALA DAERAH

MISI Harga pangan Perintah


KEPALA DAERAH terjangkau Gubernur

STRATEGI Swasembada pangan


PENCAPAIAN

PROGRAM Peningkatan produksi


PEMBANGUNAN beras

- Penyediaan benih DILAKSANAKAN


OLEH OPD
KEGIATAN bermutu
- Penyediaan pupuk
PEMBANGUNAN dengan harga terjangkau
 STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA
KERJA
 BIROKRASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN
 HUBUNGAN KERJA DAN TATA
 BIROKRASI YG JUJUR DAN AKUNTABEL
LAKSANA
 BIROKRASI YANG BERORIENTASI PADA
 KINERJA ORGANISASI
 PERLAKU ASN YANBIK
PELAKSANA FUNGSI DINAS/BADAN
( PP 18/2016 )

DINAS/BADAN

UPT DINAS/BADAN
CABANG DINAS

 melaksanakan kegiatan
teknis operasional dan/
 melaksanakan Urusan
Pemerintahan bidang pendidikan atau kegiatan teknis
dan Urusan Pemerintahan yang penunjang tertentu.
hanya diotonomikan kepada  bersifat mandiri dan
Daerah provinsi mendukung tugas teknis
 tidak mempunyai unit organisasi
terendah, kecuali sekretariat.
tertentu dari satu atau
lebih fungsi Dinas/Badan.
6
TUJUAN PENYEDERHANAAN BIROKRASI
Birokrasi
yang
Percepatan
dinamis
sistem kerja
dan agile

Mewujudkan
profesionalitas
ASN Fokus pada
pekerjaan
fungsional
Mendorong
efektivitas dan
efisiensi kinerja
7
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYEDERHANAAN
BIROKRASI
GOVERNANCE 4.0
UNTUK PELAYANAN PUBLIK YANG PRIMA
MEWUJUDKAN BIROKRASI BERKELAS DUNIA

Transformasi Transformasi Transformasi


Organisasi Sistem Kerja Jabatan
6
PERANCAGNAN JAB
PERENC & PENGADAAN

5 1
Delayering Digitalisasi 5PERCEPATAN
TRANSFORMA P E N G U AT AN

Pelayanan Publik SI DIGITAL BUDAYA


KE RJA & E M P
L O Y ER
B RA N D I NG

6P
PE NG E MB A NGN

Mekanisme Kerja Digitalisasi TA LEN T A


& KARIR
PPER RC E P A T A N
PENINGKATA
N K A P A SI T A S

yang Fleksibel & Proses Bisnis Internal SDM

4 2
Kolaboratif PE N ING KA T A N
Tata Kelola Pemerintahan Berbasis KINERJA & SISTEM

Digital (Super Apps - Aplikasi Umum PENGHARGAAN

SPBE) 3
8
LATAR BELAKANG KONSEP TRANSFORMASI ORGANISASI
PEMERINTAH
ORGANISASI HIERARKIKAL ORGANISASI AGILE

Perubahan cepat, Fokus pada


Hierarki Aksi, Bukan
dinamis, sumber daya
“top “kotak dan
yang fleksibel
down” garis”

Birokrasi
Bertingkat

Kepemimpinan yang Kerja Tim yang


mampu mengarahkan dan bertanggung
Instruksi yang jawab pada
Silos menggerakkan
detail hasil

Lingkungan SPBE dan Proses Bisnis yang


Terintegrasi
9
KONSEP MEKANISME KERJA ORGANISASI BERBASIS FUNGSIONAL
• Terdapat Pemisahan Administrasi dengan Fungsi
Teknis
• Fungsi Administrasi memberikan pelayanan dukungan
administrative terhadap tugas Tim Teknis ( Fungsi ini
dijabat oleh Administrasi ( Administrator dan atu
Pengawas
• Fungsi Teknis Melaksanakan Tugas dan Fungsi Yang
Menjadi Core Bisnis Organisasi
Tim
JF • Fungsi Teknis terdiri dari kelompok Ahli (Jabfung) yg
bekerja secara Tim dan Lintas Keahlian. JF Madya
sebagai Leader Project, sedangkan JF Muda dan
Pertama sebagai Anggota
JPT JA
• Project Leader bertanggungjawab secara langsung
kepada JPT
Tim
JF Cross • Tik teknis diberikan Delegasi Pengambilan Keputusan
Fungsional Terkait Fungsi Teknis
Agile Team
• JPT berperan sebagai pengarah fungsi teknis dan
Tim pengendali fungsi administratif
JF

23
HASIL PENYEDERHANAAN
STRUKTUR ORGANISASI OPD YANG DISETARAKAN :
36  Setda
 Set. DPRD
OPD  Badan ( 7 Badan )
 Dinas ( 22 Dinas )
 RSD ( 5 RSD ) 71
JENIS
JF

UPT YANG DISETARAKAN :


82  UPT pada Dinas = 81
 UPT pada Badan = 1
UPT

PENYEDERHANAAN
BIROKRASI :
OPD YANG TIDAK DISETARAKAN :
- PENYEDERHANAAN - Badan Penghubung ( Ess III)
STRUKTUR - Inspektorat (tidak ada Ess IV)
ORGANISASI 5 - Dinas ESDM (tidak ada Ess IV)
- PENYETARAAN - Cabang Dinas ( dikecualikan /
JABATAN OPD atributif)
- RSUD Kelet (Kelas C)
- RSJD Dr. RM. Soedjarwadi (kelas B)
HASIL PENYETARAAN JABATAN

AHLI
ESELON III AHLI MADYA (% ) ESELON IV (%)
MUDA

414 28 6,7 1756 556 31,6


SUBSTANSI
MATERI A Reviu Pengelolaan Kinerja (SAKIP)

B Perencanaan Kinerja
WUJUDKAN BIROKRASI JUJUR
DAN AKUNTABEL
Mengapa Perlu Akuntabilitas
Kinerja?
Dasar Regulasi

TAP MPR No. XI/MPR/1998

 Akuntabilitas adalah salah satu tonggak penting era reformasi.


UU No. 28 Tahun 1999 UU No. 28 Th. 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
menyatakan Akuntabilitas sebagai salah satu asas umum dalam
penyelenggaraan negara.
Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999
 UU No. 17 Th. 2003 menegaskan bahwa salah satu asas best
practices dalam pengelolaan keuangan negara adalah
Akuntabilitas berorientasi pada hasil atau dengan kata lain
UU No. 17 Th. 2003, UU No. 1 Th. 2004 dan manajemen pemerintahan kita telah memasuki era performance-
UU No. 15 Th. 2004 based management.
 UU No. 5 Th. 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menegaskan
bahwa kinerja instansi pemerintah tidak dapat dipisahkan dari
PP No. 8 Th. 2006 kinerja individu.

UU No. 5 Th.2014 & Per.Men. PAN-RB No.


53 Th. 2014
1
5
Apa itu
Akuntabilitas INTI AKUNTABILITAS
Kinerja?? KINERJA YANG
KINERJA
DIRENCANAKAN
Perwujudan kewajiban suatu
instansi pemerintah untuk KINERJA YANG
mempertanggungjawabkan DIPERJANJIKAN

keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan kinerja organisasi KINERJA YANG
dlm mencapai tujuan & DILAKSANAKAN

sasaran yg telah ditetapkan


melalui alat KINERJA YANG
pertanggungjawaban secara DILAPORKAN

periodik.
KINERJA YANG
DIEVALUASI
1
6
Bagaimana mewujudkan Akuntabilitas Kinerja ??
Instrumen mewujudkan
SAKI Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Organisasi
Akuntabilitas
SISTEM yg
Akuntabilitas AKUNTABILITAS KINERJA berorientasi
berorientasi INSTANSI PEMERINTAH (SISTEM AKIP)
pd kinerja
pada input
(sistem manajemen kinerja berorientasi hasil) (outcome &
output)

Aparatur

1
7
Pengertian Mengapa Meliputi apa saja?
Rangkaian sistematik dari berbagai diselenggarakan?
aktivitas, alat, dan prosedur yang 1. Rencana Strategis (Renstra)
dirancang untuk tujuan penetapan • Untuk penyusunan laporan 2. Perjanjian Kinerja (PK)
dan pengukuran, pengumpulan kinerja, selaras dan sesuai dg 3. Pengukuran kinerja
data, pengklasifikasian, Sistem Akuntansi Pemerintahan
pengikhtisaran dan pelaporan dan tata cara pengendalian, serta 4. Pengelolaan data kinerja
kinerja pada instansi pemerintah, evaluasi pelaksanaan rencana 5. Pelaporan kinerja
dalam rangka pertanggungjawaban pembangunan. 6. Reviu dan evaluasi kinerja
dan peningkatan kinerja instansi
pemerintah. • Di daerah diselenggarakan di
tingkat Pemda dan di Perangkat
Daerah.

18
Penjabaran Penyelenggaraan SAKIP
• Dokumen perencanaan 5 tahunan yg disusun Perangkat Daerah sesuai
Rencana Strategis ketentuan peraturan per-UU-an.
• Menjadi landasan penyelenggaraan SAKIP.

• Perangkat Daerah menyusun rencana kerja dan anggaran yg ditetapkan dalam


Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
• DPA menjadi dasar penyusunan PK.
• Disusun dg mencantumkan indikator kinerja dan target kinerja.
Perjanjian Kinerja • Menggunakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perangkat Daerah dan/atau
program dan/atau kegiatan secara berjenjang.
(PK) • Disepakati oleh pimpinan secara berjenjang.
• Pemda mengikhtisarkan PK Perangkat Daerah ke dalam PK Pemda, dan
disampaikan kepada Presiden melalui Menteri PAN-RB.
• Pimpinan secara berjenjang bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pencapaian
kinerja PK dan anggaran yang dialokasikan masing-masing.

19
Lanjut
an ... • Pemda dan Perangkat Daerah melakukan pengukuran kinerja.
• Dilakukan dg menggunakan indikator kinerja dalam PK.
• Kinerja tahunan : Dilakukan dg membandingkan realisasi kinerja
Pengukuran Kinerja dg target kinerja dlm PK pada APBN/APBD tahun berjalan.
• Kinerja 5 tahunan : Dilakukan dg membandingkan realisasi kinerja tahun
berjalan dg target kinerja 5 tahunan dlm Renstra Perangda.

• Pemda dan Perangda melakukan pengelolaan data kinerja dg


cara mencatat, mengolah, dan melaporkan data kinerja.
• Pengelolaan data kinerja mempertimbangkan kebutuhan informasi
pada setiap tingkatan organisasi, kebutuhan manajerial, data/laporan
Pengelolaan Data keuangan yg dihasilkan dr sistem akuntansi dan statistik pemerintah.
Kinerja • Pengelolaan data kinerja mencakup penetapan dasar (base ine data),
penyediaan instrumen perolehan data (pencatatan dan registrasi),
penatausahaan dan penyimpanan data, pengkompilasian dan perangkuman.

20
KOMPONEN SISTEM AKIP

RPJM

RENCANA STRATEGIS

RENCANA KINERJA
RENCANA KERJA
ANGGARAN (RKA)
IK &
IKU PERJANJIAN KINERJA
(PERFORMANCE
CONTRACT/AGREEMENT)
DIPA &POK

MONEV BERKALA
PELAKSANAAN & CAPAIAN
LAPORAN PERTANGGUNG
LKjIP JAWABAN KEUANGAN
• Tujuan • Kondisi positif yang
• Sasaran ingin diwujudkan
KINERJA • Outcome • Kondisi Negatif yang
• Hasil ingin dihilangkan

• Strategi/cara • Program, Kegiatan,


Your Picture Here and Send to Back
KERJA untuk mencapai Sub-kegiatan,
kinerja komponen, dan
anggaran

KINERJA VS KERJA
REFORMASI BIROKRASI
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
PROVINSI JAWA TENGAH
PMPRB PROV JATENG TAHUN
2020
DASAR HUKUM
Peraturan Presiden RI No. 81 Tahun 2010 ttg Grand
1 Design Reformasi Birokrasi 2010-2025.

PERMENPAN-RB No. 25 Tahun 2020 ttg Road Map


2 Reformasi Birokrasi 2020-2024

PERMENPAN-RB No. 26 Tahun 2020 ttg Pedoman


3 Evaluasi Pelaksanaan RB.

Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 28 Tahun


4
4 20219 ttg Road Map Reformasi Birokrasi Prov
Jateng 2019-2024.
25
MAKNA REFORMASI BIROKRASI
Sebuah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan
Indonesia.
Sebuah pertaruhan besar bangsa Indonesia dlm menyongsong tantangan
abad ke-21.
Berkaitan dg ribuan proses tumpang tindih (overlapping) antar fungsi-fungsi
pemerintahan, melibatkan jutaan pegawai, dan menghabiskan anggaran yg
tidak sedikit.

Upaya menata ulang proses birokrasi dari tingkat tertinggi hingga terendah
dan melakukan terobosan baru dg langkah-langkah bertahap, konkret,
realistis, sungguh-sungguh, berfikir di luar kebiasaan/rutinitas yg ada,
perubahan paradigma, dan dg upaya luar biasa.

Upaya merevisi dan membangun berbagai regulasi, memodernkan berbagai


kebijakan dan praktek manajemen pemerintah Pusat dan Daerah, dan
menyesuaikan tugas fungsi instansi pemerintah dg paradigma dan peran baru.
MAKNA REFORMASI BIROKRASI
JIKA BERHASIL
• Mengurangi dan akhirnya menghilangkan setiap REFORMASI
BIROKRASI
penyalahgunaan kewenangan publik. HARUS
• Meningkatkan mutu pelayanan kepada DIRENCANAKAN
masyarakat. DENGAN BAIK
• Meningkatkan mutu perumusan dan pelaksanaan
kebijakan/program instansi.
• Meningkatkan efisiensi (biaya dan waktu).
• Menjadikan birokrasi Indonesia antisipatif,
GRAND DESIGN
proaktif, dan efektif. REFORMASI
BIROKRASI
JIKA GAGAL 2010-2025

Reformasi birokrasi hanya akan menimbulkan


ketidakmampuan birokrasi dlm menghadapi
kompleksitas yg bergerak scr eksponensial di abad
ROAD MAP
ke-21, antipati, trauma, berkurangnya kepercayaan REFORMASI
masyarakat thdp pemerintah, dan ancaman BIROKRASI
kegagalan pencapaian pemerintahan yg baik (good 5 TAHUNAN

governance), bahkan menghambat keberhasilan


pembangunan nasional.
KEBIJAKAN REFORMASI BIROKRASI
TRANSFORMASI BIROKRASI SAMPAI 2025

Visi
• Efektif, efisien dan ekonomis. 2024
• Difokuskan pd upaya utk mewujudkan outcomes Menjadi
(hasil). DYNAMIC
GOVERNANCE Pemerintahan
• Menerapkan manajemen kinerja yg didukung dg
penerapan sistem berbasis elektronik.
Kelas Dunia0
• Setiap individu pegawai memiliki kontribusi yg jelas
terhadap kinerja organisasi.
PERFORMANCE 2019
BASED BUREAUCRACY
Pd th 2025, pencapaian tujuan & sasaran
RULE BASED pembangunan semakin baik yg ditandai dg:
BUREAUCRAC a.Tidak ada korupsi; b. Tidak ada pelanggaran; c.
Y 2014 APBN & APBD baik; d. Semua program selesai dg
baik; e. Semua perizinan selesai dg cepat & tepat;
Perpres No. 81 f. komunikasi dg publik baik; g. penggunaan waktu
Th. 2010 (jam kerja) efektif & produktif;
h. penerapan reward & punishment konsisten &
2010 berkelanjutan; i. hasil pembangunan nyata
(propertumbuhan, prolapangan kerja, dan
propengurangan kemiskinan)
Road Map 2010-2014 Roadmap 2015-2019 Roadmap 2020-2025
Periode I Periode II Periode III

OLD PUBLIC NEW PUBLIC GOVERNANCE


ADMINISTRATION MANAGEMENT
Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional 2010 - 2025 29
30
31
PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN
BERSIH
INDIKATOR IMPACT :
INDIKATOR INDIKATOR OUTCOME:
1. EASE OF DOING BUSINESS
RB INDEKS REFORMASI
BIROKRASI
2.
3.
CORRUPRION PERCEPTION INDEX
GOVERNMENT EFFECTIVENESS INDEX
4. TRUST BAROMETER

01 02 03
BIROKRASI YG BERSIH BIROKRASI YG KAPA- PELAYANAN PUBLIK YG
DAN AKUNTABEL BEL PRIMA
INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR
1. INDEKS PERILAKU ANTI 1. INDEKS KELEMBAGAAN
KORUPSI PUBLIC SERVICE INDEX
(kualitas, akses, kepatuhan
terhadap peraturan
perundang-undangan,
2. NILAI SAKIP 2. INDEKS SPBE Integritas)

3. OPINI BPK 3. INDEKS PROFESIONALITAS


32
QUICK WINS RB
FOKUS PD HASIL REFORM
Quick Wins dlm kerangka strategi
pelaksanaan Reformasi Birokrasi
merupakan Program percepatan
dlm bentuk inisiatif kegiatan yg
menggambarkan percepatan
pelaksanaan Reformasi Birokrasi
di K/L/Pemda.

Quick Win Mandatory Quick Win Mandiri

•Tahun 2020 dan maksimal 2021 •Dipilih sesuai dengan kebutuhan


penyederhanaan birokrasi wajib menjadi organisasi, dinamika lingkungan strategis,
Quick Win Instansi pemerintah;
•Quick Win lain akan ditetapkan setiap isu strategis, dan ketersediaan sumber
tahunnya oleh TRBN dan UPRBN daya masing-masing instansi pemerintah 33
VISI
MENUJU JATENG SEJAHTERA & BERDIKARI
“Tetep Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi ”

MISI

01 02 03 04
Membangun masy. Mempercepat Memperkuat kapasitas ekonomi Menjadikan rakyat Jateng
Jateng yang religius, reformasi birokrasi rakyat dan membuka lapangan lebih sehat, lebih pintar,
toleran dan guyup untuk yg dinamis serta kerja untuk mengurangi lebih berbudaya dan
menjaga NKRI memperluas sasaran ke kemiskinan dan pengangguran mencintai lingkungan
pem Kab/Kota

34
CASCADING ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2018-2023

TUJUAN RB MENYELENGGARAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH YG BERSIH &


AKUN-TABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN MENUJU PELAYANAN PUBLIK YANG
BERKUALITAS
Indikator :
Indeks Reformasi Birokrasi

SASARAN RB MENINGKATNYA MENINGKATNYA MENINGKATNYA BIROKRASI


BIROKRASI YG BERSIH BIROKRASI YG YG MEMILIKI PELAYANAN
DAN AKUNTABEL EFEKTIF DAN EFISIEN PUBLIK YG BERKUALITAS
Indikator : Indikator : Indikator :
1. Opini WTP. 1. Indeks Profesi- 1. Indeks Integritas.
2. Maturitas SPIP.
onalitas ASN. 2. Indeks Persepsi Korupsi.
3. Kapabilitas APIP.
4. Nilai SAKIP. 2. Indeks e- 3. IKM.
5. Penggunaan e- Government. 4. % Kepatuhan
procurement dlm pelaksanaan UU Yanblik
pengad. barang & (Zona Hijau).
jasa.
35
TARGET REFORMASI BIROKRASI
PEMPROV. JATENG DAN KAB/KOTA TAHUN 2018-2023

TARGET INDEKS RB PROV.


JATENG

80
79
78
77
Indeks RB
75,5

2019 2020 2021 2022 2023

36
CAPAIAN INDEKS REFORMASI BIROKRASI PROVINSI JAWA TENGAH

202
NO KOMPONEN PENILAIAN BOBOT 0 TC

A Komponen Pengungkit
I. Pemenuhan 20 15,1 75.6%
2
II. Hasil Antara Area 10 6,65 66.6%
Perubahan
III. Reform 30 19,3 65.7%
7
Total Komponen Pengungkit 60 41,1 68.6%
4
B Komponen HAsil
1. Akuntabilitas Kinerja & 10 8,64 86.4%
Keuangan
2. Kualitas Pelayanan Publik 10 8,93 89.3%
3. Pemerintahan yg Bersih & 10 9,30 93%
Bebas KKN

4. Kinerja Organisasi 10 9,05 90.5%


Berdasarkan surat Menteri PAN-RB No. B/99/M.RB.06/2021 tanggal 31Komponen
Total Maret 2021 perihal Hasil Evaluasi
Hasil 40 Pelaksanaan
35,9 89.8
Reformasi Birokrasi Tahun 2020 bhw Indeks Reformasi Birokrasi Prov. Jateng 77,05 (BB) naik 0,06 dibanding capaian12019.

Indeks Reformasi Birokrasi 100 77,0 37


PERMENPAN-RB No.26 Th. 2020
ttg Pedoman Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

PENGUNGKIT
40
60 % HASIL
%
Manaj. Perubahan
(5%)  AKUNTABILITAS
KINERJA DAN
Deregulasi Kebijakan KEUANGAN (10%)
(5%) Kapasitas dan
 SURVEI INTERNAL
Akuntabilitas
Penataan & (10%) Organisasi (20%)
Penguatan HASIL  SURVEI
Organisasi (6%)
Penataan ANTARA EKSTERNAL (10%)
Tatalaksana (5%) Pemerintah yg Bersih
 KINERJA dan Bebas KKN
Penataan Sistem ORGANISASI (10%) (10%)
Manaj. SDM (15%)
Peningkatan
Pelayanan Publik
Penguatan
(10%)
Akuntabili-tas
Kinerja (6%)
Penguatan
Pengawsan
(12%)

Peningkatan
Kualitas Pelayanan
Publik (6%) 38
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai