Dosen Pengampu:
Anny Sartika Daulay, S.Si., M.Si
AMINA
Army Indah Perwita Siregar
222114059
Kartitha Nasution
222114097
Indah Lestari Br. Perangin Angin
222114099
AMINA: SENYAWA YANG MENGANDUNG ATOM NITROGEN
TRIVALEN YANG BERIKATAN DENGAN SATU/ DUA / TIGA
ATOM KARBON
STRUKTUR AMINA
Senyawa yang mengandung gugus -NH2
Amina 1 dan 2 bersifat polar karena mampu membentuk
ikatan hidrogen intermolekuler.
AMINA
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEBASAAN AMINA
Bertambahnya kebasaan
2. Hibridisasi atom nitrogen:
SP2N SP3
NH
Kegunaan reaksi ini adalah amina dapat digunakan untuk mensintesis amina lain
dengan pengubahan menjadi amida, yang disusul dengan reduksi.
Reaksi antara amina dan benzenasulfonil klorida digunakan untuk
menguji apakah suatu amina itu primer, sekunder ataukah tersier. Uji
itu disebut uji Hinsberg.
Primer
Sekunder
Tersier
Pengolahan alkilamina primer dengan NaNO, dan HCI juga akan menghasilkan garam diazonium, tetapi garam
alkildiazonium tidak stabil dan terurai menjadi campuran alkohol dan alkena bersama-sama N₂. Penguraian itu
berlangsung lewat suatu karbokation.
Bila direaksikan dengan NaNO, dan HC1, amina sekunder (alkil ataupun aril) mengha silkan N-nitrosoamina,
senyawa yang mengandung gugus N-N=O. Banyak N-nitrosoamina bersifat karsinogen.
Amina tersier sukar diramalkan bagaimana reaksinya secara
keseluruhan dengan asam nitrit. Suatu arilamina tersier biasanya
mengalami substitusi cincin dengan -NO karena cin cin itu diaktifkan
oleh gugus -NR,. Alkilamina tersier (dan kadang-kadang arilamina tersier
juga) dapat kehilangan sebuah gugus R dan membentuk suatu derivat N-
nitroso dari suatu amina sekunder.
Eliminasi Hofmann
Eliminasi ini biasanya menghasilkan produk Hofmann, alkena dengan gugus alkil yang
lebih sedikit pada karbon berikatan-pi. Terbentuknya alkena yang kurang stabil,
kurang ter substitusi dapat dianggap akibat halangan sterik dalam keadaan transisi
yang disebabkan oleh meluahnya gugus R3N+.
Terima Kasih