Anda di halaman 1dari 42

Teori pengambilan keputusan

Oleh: Dr. ARIFIN, MM


Materi kuliah
Magister manajemen
MM UNSAP - 2022
Kata-kata bijak
Boleh jadi kita membenci sesuatu, padahal
apa yang kita benci itu justru
mendatangkan manfaat

Boleh jadi kita menyukai sesuatu, padahal


apa yang kita sukai justru mendatangkan
kerugian
Pokok bahasan
1. Pengertian PK sebagai ilmu dan seni
2. Tipe PK
3. Keputusan yang baik
4. Faktor penentu PK
5. Informasi sebagai bahan baku PK
6. Gaya pemikiran dan persepsi
7. Masalah dan PK
8. Rationality dan bounded rationality
9. Model-model PK
Pengertian PK sebagai ilmu dan
seni
• Secara umum pengambilan keputusan adalah
upaya untuk menyelesaikan masalah dengan
memilih alternatif solusi yang ada
• Sebagai seni, PK adalah proses mengambil
keputusan pada situasi dan kondisi yang
berbeda (karena adanya keragaman yang
bersifat unik)
• Sebagai ilmu, PK adalah suatu aktivitas yang
memiliki metode, cara, dan pendekatan tertentu
secara sistematis, teratur dan terarah.
TIPE KEPUTUSAN
1. Programmed Decision
Prosedur khusus yang dikembangkan
menangani untuk masalah yang rutin dan
berulang-ulang.
2. Nonprogrammed Decision
Keputusan yang bersifat baru dan tdk
terstruktur, diperlukan pada situasi
permasalahan yang unik dan komplek.
Perbandingan Tipe keputusan
 
Programmed Decision Nonprogrammed Decision
Masalah Banyak, berulang, rutin. Baru, tak terstruktur.
 
Kepastian adanya hubungan Ketidakpastian adanya
sebab – akibat hubungan sebab - akibat
Prosedur Tergantung pada kebijakan, Butuh kreativitas, intuisi,
 
aturan dan prosedur yang toleransi, pemecahan masalah
jelas. secara kreatif
   
Contoh

Perusahaan Pemesanan persediaan Diversifikasi produk & pasar


 
periodik baru
Universitas Kenaikan angka kredit Pembangunan fasilitas kelas
 
jabatan baru
Pemerintah Prosedur pendaftaran pasien. Pembelian alat laboartorium.
Rumah Sistem gaji untuk promosi Reorganisasi pada pemerintahan
Sakit karyawan daerah.
Perbedaan lainnya

TERSTRUKTUR : TIDAK TERSTRUKTUR:


 Karakteristik rutinitas, berulang
 Baru, tidak berulang, jarang terjadi
ulang
 Korelasi antar variabel terlihat jelas  Sulit dicari hubungannya
 Teknik pengambilan keputusan
berdasarkan kebiasaan , tradisi,  Kreativitas, inovasi, intuisi
rutinitas
 Tingkat resiko rendah  Resiko tinggi,besar
 Sifat peristiwa mudah diramalkan  Sulit diramalkan
 Nilai keputusan mendekati akurat
 Sulit dinilai dengan pasti
 Pandangan yang dianut rational
 Cenderung bounded rationality
 Ada SOP
 Tidak ada SOP
Tipe keputusan lain

ADA DUA TIPE :

1. Atas dorongan pencapaian tujuan


2. Atas tarikan dari tuntutan lingkungan
MODEL:
DORONGAN PENCAPAIAN KEBUTUHAN

PENETAPAN TUJUAN MASALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Yang timbul oleh


MODEL:
TARIKAN TUNTUTAN LINGKUNGAN

MASALAH PENETAPAN TUJUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Untuk menyelesaikan
Keputusan yang berkualitas

• Kontribusi terhadap peningkatan nilai


organisasi dan individual- KONSEKUENSI
• Akurasi antara prediksi dan realisasi -
GAP
Proses Pengambilan keputusan
Penetapan Goal khusus dan
Objective dan Pengukuran Hasil

Revise

Pengidentifikasian Masalah

Revise

Pengembangan Alternatif

Revise

Pengevaluasian Alternatif

Revise

Pemilihan Alternatif

Revise

Penerapan keputusan

Revise

Pengendalian dan Pengevaluasian


Penetapan Goal khusus dan
Objective serta Pengukuran Hasil

 Penetapan goal dan objective akan


mengarahkan pada hasil mana yang sudah
dicapai dan pengukuran mana yang menunjukkan
hasil yang sesuai dengan yang diinginkan.

 Penetapan goal dan objective membutuhkan


komunikasi antara manajer dengan bawahan.
Pengidentifikasian Masalah
Adanya masalah menunjukkan adanya gap
antara goal dan objective organisasi
dengan kinerja aktual.

Faktor yang menggangu identifikasi masalah:


• Persepsi terhadap masalah
• Penetapan masalah dalam lingkup solusi
• Identifikasi gejala sebagai masalah
Pengembangan Alternatif
• Alternatif (Potensi Solusi) harus
dikembangkan (lingkungan internal &
eksternal) dan konsekuensi/akibat yang
mungkin timbul dari setiap alternatif.
• Perlu mempertimbangkan kendala
waktu & biaya; banyaknya alternatif
dengan kecepatan keputusan yang
diambil.
• Cara untuk kembangkan alternatif
adalah dengan analisis skenario.
Pengevaluasian Alternatif
• Alternatif yang sudah dipilih dievaluasi dan
dibandingkan dengan objective.
• Objective dari pengambilan keputusan setiap
alternatif harus berupa hasil/keluaran positif
paling banyak dan akibat buruk paling kecil.
• Hubungan Alternatif – Hasil:
– Kepastian : Pengetahuan lengkap ttg probabilitas
output
– Ketidakpastian : Tidak punya pengetahuan ttg
probabilitas output
– Resiko : Punya beberapa probabilitas output
Pemilihan Alternatif
• Pemilihan alternatif yang dipilih berdasarkan
hasil/keluaran yang sesuai objective.
• Perlu mempertimbangkan dampak alternatif +
dan - terhadap objective yang lain (tujuan
yang satu optimal sedangkan tujuan yang lain
tidak optimal).
• Tidak mungkin solusi keputusan akan
memuaskan semuanya, tetapi yang optimal
adalah yang sesuai standar.
Penerapan Keputusan
• Keputusan yang baik adalah yang efektif
untuk implementasi
• Perlu pengujian terhadap perilaku orang
terhadap keputusan tersebut.

Pengendalian dan Pengevaluasian


• Efektivitas manajemen terkait dengan
pengukuran hasil periodik
• Perlu pengendalian dan evaluasi keputusan
terhadap objective
Faktor penentu keputusan
No Landasan waktu Deskripsi

1.  Pengalaman dan peristiwa masa lalu


Masa lalu  Keinginan masa lalu yang belum terwujud
 Masalah dan tantangan yg timbul pada masa lalu dan belum
terselesaikan
 Ketersediaan informasi masa lalu
2.  Perubahan faktor lingkungan: politik, ekonomi, sosial budaya.
 Dorongan visi, misi dan keinginan yang hendak dicapai.
 Masalah dan tantangan yang timbul sebagai hasil dari perubahan
lingkungan.
 Adanya konsep kelangkaan dan keterbatasan
Masa kini  Adanya konsep tentang tindakan atas dasar kesadaran untuk memilih
salah satu alternatif atas masalah yang dihadapi
 Keputusan-keputusan yang diambil oleh organisasi lain
 Ketersediaan real time information, informasi yang relevan dan
berkualitas
 Adanya sejumlah pengetahuan hasil akumulasi masa lalu yang
bernilai tinggi
3.  Visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai
 Perubahan faktor lingkungan yang akan terjadi
Masa depan  Ketidakpastian dan peluang timbulnya risiko dan kelangkaan
 Ketersediaan expected information yang diharapkan membantu proses
pengambilan keputusan
Informasi Sbg Bahan Baku PK
• Peran informasi dlm PK (lihat slide 11 lesson for the future)
• Tergantung pada level keputusan:
 level strategik
 Level manajemen
 Level pengetahuan
 Level operasional
Level strategik
• Berkaitan dengan penentuan sejumlah
tujuan, sumberdaya, dan kebijakan
organisasi
• Memprediksi masa depan lingkunan
ekstrnal dan internal
• Harmonisasi karakteristik organisasi
dengan leingkungannya
Level manajemen
• Pemanfaatan sumberdaya secara efisien
dan efektif
• Implementasi tujuan yang ditetapkan pada
level strategik
Level pengetahuan
• Penilaian kembali sejumlah ide baru
dalam menghasilkan produk jasa atau
barang
• Penentuan cara untuk sosialisasi ide baru
• Penentuan cara untuk distribusi informasi
Level operasional
• Menentukan cara terbaik untuk
menerapkan tugas khusus yang telah
ditetapkan
• Mengalokasikan sumberdaya sesuai
dengan arahan level manajemen dan
staregik
Perlu diingat
• Seluruh level akan menghadapi tipe
keputusan terprogram/tersruktur maupun
tidak.
• Pada level yang lebih atas keputusan
cenderung tidak terstruktur
• Bagaimana peran informasi? …… lihat
gambar berikut
JENIS INFORMASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Tingkat organisasi

Tipe Keputusan Operasional Pengetahuan Manajemen strategik

Terstruktur TPS - - -
- OAS MIS -
Semi terstruktur DSS

Tidak terstruktur - KWS ESS

Keterangan: TPS (transaction processing systems, OAS (office


automation system), KWS ( knowledge work system), MIS
(management information syatem), DSS (decision support systems),
ESS (executive support systems)
Pengaruh Perilaku Terhadap
Pengambilan Keputusan Individu
• Perilaku yang mempengaruhi pengambilan keputusan
adalah: Ethics, values, Personality, Propensity for Risk,
Potensial for Dissonance, serta Escalation of Comitment.
• Etika adalah sistem atau kode yang memberikan arahan
pekerjaan bagi individu.
• Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan etis:
gender, filosofi, edukasi, pengalaman, umur, kesadaran,
kultur organisasi, kode etik, reward dan sanksi.
Values
• Value adalah arahan/tuntunan dan keyakinan
bahwa pembuat keputusan menggunakannya
ketika pada kondisi ttt.(kondisional) karena
tempat dan waktu
• Value digunakan pada:
– Penetapan objective
– Pengembangan objective
– Pemilihan alternatif
– Penerapan keputusan
– Pengendalian dan Pengevaluasian
Personality
• Salah satu faktor yang paling mempengaruhi
Pembuat keputusan.
• Studi personality pada proses pengambilan
keputusan: personality variables, situational
variables, interactional variables.
• Kesimpulan:
– Semua orang tidak pandai dalam semua hal
– Karakteristik tertentu terkait dengan perbedaan proses
pengambilan keputusan
– Hubungan personality terhadap keputusan bervariasi
– Individu yang menghadapi keputusan penting dan
ambigu dipengaruhi opini rekan
Propensity for Risk
• Kecenderungan terhadap resiko yang diambil
akan mempengaruhi proses pengambilan
keputusan.
• Person yang high aversion to risk akan
memilih keputusan yang tingkat kepastiannya
tinggi .
( High Aversion to risk  High Certainity)
• Besarnya resiko yang diambil tergantung:
– Kejelasan Goal yang ditetapkan
– Informasi alternatif nya diketahui
– Outcome dari alternatif dapat diidentifikasi
Potential for Dissonance 1

• Terkait dengan sebelum keputusan dibuat


dan akibatnya setelah keputusan tersebut
ditetapkan.
• Postdecision anxiety, terkait dengan
kekhawatiran akibat dari keputusannya.
• Cognitive Dissonance (Leon Feon festinger,
Teori penyesalan) adalah Kekhawatiran yang
terjadi ketika ada konflik antara keyakinan
dan realita individu.
• Lack konsistensi/harmonisasi
Potential for Dissonance 2

CIRI KEPUTUSANNYA :
• Keputusan bersifat psikologis dan atau pentingnya
keuangan.
• Ada sekian banyak alternatif yang tidak dihilangkan
• Alternatif yang tidak dipakai tersebut memiliki banyak
kelebihan
SOLUSINYA :
• Mencari informasi yang mendukung kebijakan
pengambilan keputusan
• Selektif atas informasi yang mendukung keputusannya
• Meminimkan aspek negatif dari keputusan dan perbesar
aspek positifnya
Escalation of Commitment

• Pembuat keputusan tetap mempertahakan


keputusannya walaupun terdapat informasi yang
negatif, sering dilakukan dengan menambah
sumberdaya untuk antisipasi kerugian.
• Selt Justification Theory : Pembuat keputusan
akan meningkatkan komitmennya untuk
menjalankan tindakannya karena tidak ingin
mereka/orang lain pada sumberdaya
sebelumnya tidak dialokasikan dengan tepat
Grup Decision Making

• Banyak keputusan diambil melalui grup, tim,


panitia, dll
• Cocok untuk:
– Nonprogram Decision
– Permasalahan kompleks butuh multidisiplin /
pengetahuan
• Peran manajer dalam keputusan kelompok
dengan partisipasi kolaborasi/kerjasama
bagian organisasi
• Kolaborasi melibatkan proses gabungan
pengambilan keputusan antra stakeholder
atas maslah masa datang
Individual Vs Grup Decision
Making

• Konsensus keputusan :
– Waktu lama
– Lebih baik, terlebih pada latarbelakang masalah
yang bervariasi
– Pengaruh buruk dari faktor perilaku, yaitu
Dominasi personalitas, Superior atas status,
Superior atas keahlian
Tabel kemungkinan hubungan
kualitas keputusan dengan metoda

More

Less

Individual Average individual Minority control Majority control Concensus


Techniques for Stimulating Creativity
in Grup decision making

• Brainstorming: adalah teknik yang memacu


kreativitas dengan memunculkan ide melalui
diskusi nonkritikal.
• Delphi Process: Teknik yang memacu
kreatifitas dengan menggunakan berbagai
pertimbangan ide untuk mencapai konsensus
keputusan.
• Nominal Grup Technique: Teknik yang
memacu kreativitas dengan mengarahkan
orang pada pertemuan terstruktur memalui
sedikit komunikasi verbal.
Gaya pemikiran dan persepsi
• Merupakan jantung dari proses
pengambilan keputusan
• Gaya pemikiran merupakan cara manusia
untuk memperoleh pengetahuan
– Bagaimana kita dapat mengetahui sesuatu
– Bagaimana kita daat memperoleh informasi
menjadi data, dan
– Data menjadi pengetahuan
Klasifikasi gaya pemikiran
rasionalisme

postulational
Self-evidence truth
Scientific method
Method of authority
idealisme empirisme

literary

Untested opinion

ekssistensialisme
Scientific method

induksi

Fenomena, gejala,
fakta, problem Teori dan konsep
Dugaan
awal
Prinsip
silogisme aritoteles
Problem solving tools:
Matematika Statistik
Pendekatan Hipotesis:
kuantitatif dan kualitatif deduksi
jawaban sementara
Proses pengolahan informasi

stimulus Proses pengolahan Respon

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

Rangsangan
lingkungan: Interpretasi dan Proses mental Penilaian dan
Manusia kategorisasi & intelektual keputusan
Peristiwa
obyek

Pemilihan
Masalah dan
Proses penyelesaian Alternatif solusi
tujuan
HATUR NUHUN
WASSALAMMUALAIKUM WR WB

Anda mungkin juga menyukai