Anda di halaman 1dari 28

Pengambilan Keputusan

Inisiasi 8
Pengambilan Keputusan (decision making)

 Secara umum pengambilan keputusan adalah upaya untuk


menyelesaikan masalah dengan memilih alternatif solusi
yang ada
 Decision making dapat dikatakan sebagai seni ataupun
ilmu.
 Sebagai seni, pengambilan keputusan adalah proses
mengambil keputusan pada situasi dan kondisi yang
berbeda (karena adanya keragaman yang bersifat unik).
 Sebagai ilmu, pengambilan keputusan adalah suatu
aktivitas yang memiliki metode, cara, dan pendekatan
tertentu secara sistematis, teratur dan terarah.

2
Tipe Keputusan

1. Programmed Decision
Prosedur khusus yang dikembangkan menangani untuk
masalah yang rutin dan berulang-ulang.
2. Nonprogrammed Decision
Keputusan yang bersifat baru dan tdk terstruktur,
diperlukan pada situasi permasalahan yang unik dan
komplek.
Perbandingan Tipe keputusan
Programmed Decision Nonprogrammed Decision
Masalah Banyak, berulang, rutin. Baru, tak terstruktur.
Kepastian adanya hubungan Ketidakpastian adanya
sebab – akibat hubungan sebab - akibat
Prosedur Tergantung pada kebijakan, Butuh kreativitas, intuisi,
aturan dan prosedur yang toleransi, pemecahan masalah
jelas. secara kreatif
Contoh

Perusahaan Pemesanan persediaan Diversifikasi produk & pasar


periodik baru
Universitas Kenaikan angka kredit Pembangunan fasilitas kelas
jabatan baru
Pemerintah Prosedur pendaftaran pasien. Pembelian alat laboartorium.
Rumah Sistem gaji untuk promosi Reorganisasi pada pemerintahan
Sakit karyawan daerah.
4
Perbedaan lainnya

TERSTRUKTUR : TIDAK TERSTRUKTUR:


 Karakteristik rutinitas, berulang
 Baru, tidak berulang, jarang terjadi
ulang
 Korelasi antar variabel terlihat jelas  Sulit dicari hubungannya
 Teknik pengambilan keputusan
berdasarkan kebiasaan , tradisi,  Kreativitas, inovasi, intuisi
rutinitas
 Tingkat resiko rendah  Resiko tinggi,besar
 Sifat peristiwa mudah diramalkan  Sulit diramalkan
 Nilai keputusan mendekati akurat
 Sulit dinilai dengan pasti
 Pandangan yang dianut rational
 Cenderung bounded rationality
 Ada SOP
 Tidak ada SOP

5
4 Tipe Model Umum Pengambilan Keputusan

 Iconic (Scale) Models.  Mathematical (Quantitative)


penyederhanaan dari model Models.
abstrak; replika fisik dari sebuah hubungan yang kompleks dari
sistem, biasanya berdasarkan banyak sistem umumnya tidak
perbedaan skala dibandingkan dapat sepenuhnya terwakili. Untuk
aslinya dapat mengabstraksikannya
diperlukan pemanfaatan model-
model matematis. (Probability, B/C
ratio, others)

 Analog Models.  Mental models


berlawanan dengan model iconic, memberikan gambaran subyektif
tidak mirip dengan sistem yang riel bagaimana seseorang memikirkan
tetapi mempunyai perilaku yang
mirip. tentang suatu situasi.

6
Model Pengambilan Keputusan Manajerial

• Model Ekonomi-Rasional
– Kerangka perspektif bagaimana suatu keputusan diambil dengan asumsi
bahwa pengambil keputusan memiliki informasi akurat yang lengkap

• Model Keputusan-Perilaku (Behavioral Decision)


– Tidak seperti Model Ekonomi-Rasional, model Keputusan-Perilaku ini
memahami adanya keterbatasan manusia yang membuat keputusan
rasional sulit untuk dicapai.
Satu konsep yang penting untuk dipahami dalam proses
pengambilan keputusan:

Bounded
Rationality Intuition
Analisis yang tidak disadari
Mengenal keterbatasan manusia berdasarkan pengalaman (yang
oleh adanya pembatasan lalu)
organisasional, seperti waktu,
informasi, sumberdaya, dan juga
kapabilitas mentalnya

Satisficing Escalation of
Suatu pencarian sampai dengan Commitment
tingkat memuaskan dan tidak Kecenderungan untuk menambah komitmen
perlu sampai sempurna atau dari aksi (hasil keputusan) sebelumnya seperti
optimal yang diharapkan jika seorang pimpinan jika
mengikuti proses pengambilan keputusan yang
efektif
8
Pengaruh Perilaku Terhadap Pengambilan
Keputusan Individu

• Perilaku yang mempengaruhi pengambilan keputusan adalah:


Ethics, values, Personality, Propensity for Risk, Potensial for
Dissonance, serta Escalation of Comitment.
• Etika adalah sistem atau kode yang memberikan arahan
pekerjaan bagi individu.
• Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan etis:
gender, filosofi, edukasi, pengalaman, umur, kesadaran, kultur
organisasi, kode etik, reward dan sanksi.
Tipologi pembuat keputusan (Eduard Spranger)

 Tipe ekonomis, mengutamakan hal-hal yang berguna dan


praktis.
 Tipe aestesis, mengutamakan keserasian dan individualistis,
kemegahan dan kekuasan.
 Tipe teoritis, mengutamakan pencarian kebenaran dalam
keragaman dan rasionalitas.
 Tipe sosial, mencintai orang lain, baik hati, simpatik dan tidak
mementingkan diri sendiri.
 Tipe politis, mengutamakan kekuasaan, pengaruh dan
ketenaran.
 Tipe religius, mengutamakan hal rokhani.

10
Grup Decision Making

• Banyak keputusan diambil melalui grup, tim,


panitia, dll
• Cocok untuk:
– Nonprogram Decision
– Permasalahan kompleks butuh multidisiplin /
pengetahuan
• Peran manajer dalam keputusan kelompok
dengan partisipasi kolaborasi/kerjasama bagian
organisasi
• Kolaborasi melibatkan proses gabungan
pengambilan keputusan antra stakeholder atas
maslah masa datang
Individual Vs Grup Decision Making

• Konsensus keputusan :
– Waktu lama
– Lebih baik, terlebih pada latarbelakang masalah yang
bervariasi
– Pengaruh buruk dari faktor perilaku, yaitu Dominasi
personalitas, Superior atas status, Superior atas
keahlian
Tabel kemungkinan hubungan kualitas
keputusan dengan metoda

More

Less

Individual Average individual Minority control Majority control Concensus


Techniques for Stimulating Creativity in
Grup decision making

• Brainstorming: adalah teknik yang memacu


kreativitas dengan memunculkan ide melalui
diskusi nonkritikal.
• Delphi Process: Teknik yang memacu kreatifitas
dengan menggunakan berbagai pertimbangan ide
untuk mencapai konsensus keputusan.
• Nominal Grup Technique: Teknik yang memacu
kreativitas dengan mengarahkan orang pada
pertemuan terstruktur memalui sedikit
komunikasi verbal.
Gaya pemikiran dan persepsi
• Merupakan jantung dari proses pengambilan keputusan
• Gaya pemikiran merupakan cara manusia untuk memperoleh
pengetahuan
– Bagaimana kita dapat mengetahui sesuatu
– Bagaimana kita daat memperoleh informasi menjadi data,
dan
– Data menjadi pengetahuan
Klasifikasi gaya pemikiran
rasionalisme

postulational

Self-evidence truth
Scientific method

Method of authority

idealisme empirisme

literary

Untested opinion

ekssistensialisme
Scientific method

induksi

Fenomena, gejala,
fakta, problem Teori dan konsep
Dugaan
awal

Prinsip
silogisme aritoteles

Problem solving tools:


Matematika Statistik
Pendekatan
kuantitatif dan kualitatif Hipotesis:
deduksi jawaban sementara
Making Decision is a Fundamental Life Skill
Irasional > Rasional

Spiritual

Filosofi/ Nilai/ Budaya

Konsep/ Tujuan

Strategi/ taktik

Operasional/ praktek/ aksi


(course of action)

Rasional > Irasional

18
Proses Pengambilan keputusan
Penetapan Goal khusus dan
Objective dan Pengukuran Hasil

Revise

Pengidentifikasian M asalah

Revise

Pengembangan Alternatif

Revise

Pengevaluasian Alternatif

Revise

Pemilihan Alternatif

Revise

Penerapan keputusan

Revise

Pengendalian dan Pengevaluasian


19
Penetapan Goal khusus dan Objective serta
Pengukuran Hasil
 Penetapan goal dan objective akan
mengarahkan pada hasil mana yang sudah
dicapai dan pengukuran mana yang
menunjukkan hasil yang sesuai dengan yang
diinginkan.

 Penetapan goal dan objective membutuhkan


komunikasi antara manajer dengan bawahan.

20
Pengidentifikasian Masalah
Adanya masalah menunjukkan adanya gap antara goal dan
objective organisasi dengan kinerja aktual.

Faktor yang menggangu identifikasi masalah:


• Persepsi terhadap masalah
• Penetapan masalah dalam lingkup solusi
• Identifikasi gejala sebagai masalah

21
Pengembangan Alternatif
• Alternatif (Potensi Solusi) harus dikembangkan
(lingkungan internal & eksternal) dan konsekuensi/akibat
yang mungkin timbul dari setiap alternatif.
• Perlu mempertimbangkan kendala waktu & biaya;
banyaknya alternatif dengan kecepatan keputusan yang
diambil.
• Cara untuk kembangkan alternatif adalah dengan analisis
skenario.
Pengevaluasian Alternatif
• Alternatif yang sudah dipilih dievaluasi dan
dibandingkan dengan objective.
• Objective dari pengambilan keputusan setiap alternatif
harus berupa hasil/keluaran positif paling banyak dan
akibat buruk paling kecil.
• Hubungan Alternatif – Hasil:
– Kepastian : Pengetahuan lengkap ttg probabilitas output
– Ketidakpastian : Tidak punya pengetahuan ttg probabilitas
output
– Resiko : Punya beberapa probabilitas output
Pemilihan Alternatif
• Pemilihan alternatif yang dipilih berdasarkan
hasil/keluaran yang sesuai objective.
• Perlu mempertimbangkan dampak alternatif +
dan - terhadap objective yang lain (tujuan yang
satu optimal sedangkan tujuan yang lain tidak
optimal).
• Tidak mungkin solusi keputusan akan memuaskan
semuanya, tetapi yang optimal adalah yang sesuai
standar.
Penerapan Keputusan

• Keputusan yang baik adalah yang efektif untuk


implementasi
• Perlu pengujian terhadap perilaku orang terhadap
keputusan tersebut.
Pengendalian dan Pengevaluasian

• Efektivitas manajemen terkait dengan


pengukuran hasil periodik
• Perlu pengendalian dan evaluasi keputusan
terhadap objective

26
Faktor penentu keputusan
No Landasan waktu Deskripsi

1.  Pengalaman dan peristiwa masa lalu


Masa lalu  Keinginan masa lalu yang belum terwujud
 Masalah dan tantangan yg timbul pada masa lalu dan belum terselesaikan
 Ketersediaan informasi masa lalu

2.  Perubahan faktor lingkungan: politik, ekonomi, sosial budaya.


 Dorongan visi, misi dan keinginan yang hendak dicapai.
 Masalah dan tantangan yang timbul sebagai hasil dari perubahan
lingkungan.
 Adanya konsep kelangkaan dan keterbatasan
Masa kini  Adanya konsep tentang tindakan atas dasar kesadaran untuk memilih salah
satu alternatif atas masalah yang dihadapi
 Keputusan-keputusan yang diambil oleh organisasi lain
 Ketersediaan real time information, informasi yang relevan dan berkualitas
 Adanya sejumlah pengetahuan hasil akumulasi masa lalu yang bernilai
tinggi

3.  Visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai


 Perubahan faktor lingkungan yang akan terjadi
Masa depan  Ketidakpastian dan peluang timbulnya risiko dan kelangkaan
 Ketersediaan expected information yang diharapkan membantu proses
pengambilan keputusan
27
Terima Kasih

28

Anda mungkin juga menyukai