Anda di halaman 1dari 17

PENGAMBILAN KEPUTUSAN-2

JENIS, TEKNIK DAN MODEL PENGAMBILAN


KEPUTUSAN

MUHAMMAD FARID MA’RUF, SOS.,M.AP


PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KELOMPOK
1. Dalam menetapkan sasaran, mengidentifikasikan
alternatif dan dalam mengevaluasi alternatif
Kelompok mungkin lebih unggul daripada individu
krn jumlah pengetahuan kelompok lebih banyak.
2. Dalam memilih alternatif (lebih berani mengambil
resiko)
3. Pelaksanaan keputusan
Dibebankan pd manajer individual krn kelompok
tdk dpt diminta untuk bertanggungjawab.
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

a. Keputusan strategis
b. Keputusan Administratif / Taktik
c. Keputusan Operasional
a.Keputusan Strategis
Keputusan strategis adalah keputusan untuk menjawab tantangan dan
perubahan lingkungan dan biasanya bersifat jangka panjang.
Keputusan ini diambil oleh manajemen atas
karakteristik khusus yang terkandung dalam Keputusan Strategis :
1) Rare, keputusan-keputusan strategis yang tidak biasa dan khusus,
yang tidak dapat ditiru oleh organisasi, perusahaan, atau instansi
lainnya.
2) Consequential, keputusan-keputusan strategis yang memasukan
sumber daya penting dan menuntut banyak komitmen dari instansi
terkait.
3) Directive, keputusan-keputusan strategis yang menetapkan
keputusan yang dapat ditiru untuk keputusan-keputusan lain dan
tindakan-tindakan di masa yang akan datang untuk organisasi secara
keseluruhan.
B. Keputusan Administratif / Taktik
• Keputusan Administratif / Taktik adalah
keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan
sumber daya (keuangan, teknik). Keputusan ini
diambil oleh manajemen menengah.
• Pengambilan keputusan taktis (tactical decision
making) terdiri dari pemilihan di antara berbagai
alternatif dengan hasil yang langsung atau
terbatas yang dapat dilihat
• Yang perlu dicermati adalah bahwa beberapa
keputusan taktis cenderung bersifat jangka
pendek seringkali mengandung konsekuensi
jangka panjang
c. Keputusan Operasional

• Keputusan Operasional adalah keputusan yang


berkaitan dengan kegiatan operasional sehari-hari.
Keputusan ini diambil oleh manajemen bawah.
Keputusan operasional sangat menentukan efektivitas
keputusan strategis yang dimabil oleh para manajer
puncak (Drummond, 1995).
• Keputusan operasional ini dilakukan untuk menjalankan
kegiatan organisasi sehari-hari atau dilakukan dalam
rutinitas organisasi demi berjalannya organisasi tersebut.
Keputusan ini biasanya diputuskan tanpa meminta
pendapat dari pimpinan terlebih dahulu, jadi langsung
diputusankan saat itu juga.
• Contoh: customer service yang harus melayani setiap
keluhan pelanggan dan memberikan solusi saat itu juga.
TEKNIK PENGAMBILAN
KEPUTUSAN KELOMPOK

Brainstorming Teknik Delphi The Nominal Group


(sumbang saran) • Pengumpulan & Technique (NGT)
pembandingan beberapa
• Tdk ada gagasan yg pertimbangan tanpa • Pengumpulan beberapa
dianggap aneh nama ttg pokok bahasan orang tetapi mereka
dilarang untuk saling
• Setiap gagasan yg yg menarik melalui
berkomunikasi secara
dinyatakan adalah serangkaian
questionnaires lisan. Tetapi saat ini
milik kelompok bentuk NGT telah
ygberturut-turut.
• Tdk ada satu gagasan Diselingi dg rangkuman digabungkan dlm tahap
pun yg boleh dikecam informasi & umpan balik lisan dan non lisan.
dr pendapat dr
tanggapan terdahulu.
PERBEDAAN

TEKNIK
NGT
DELPHI
• Peserta tdk saling • Peserta saling mengenal
mengenal • Peserta bertatap muka dg
• Peserta secara fisik mengelilingi sebuah meja
berjauhan & tdk pernah • Komunikasi terjadi secara
bertatap muka langsung diantara para
sebelumnya peserta.
• Komunikasi antar peserta
dilakukan melalui daftar
pertanyaan & umpan balik
dr staf yg memonitor.
HUBUNGAN KEMUNGKINAN KUALITAS
KEPUTUSAN KELOMPOK DENGAN METODE YG
DIGUNAKAN (HALL DAN O’LEARY, 1967)

Kualitas yg Mungkin dr Keputusan

Lebih
Tinggi

Lebih
Rendah
Individual Rata-rata Pengendalian Pengendalian Konsensus
Individual Minoritas Mayoritas
Pengambilan Keputusan
Individual & Kelompok

Keputusan Keputusan
individual kelompok

Efektif mana???
Jenis Keputusan (Herbert Simon, 1980)

Jenis persoalan: Prosedur:


Contoh: prosedur
berkali2, tergantung dr
Programmed penerimaan
berulang2, rutin, kebijakan,
Decision pasien,, sistem
banyak kepastian peraturan &
promosi jabatan.
antara hub. sebab prosedur yg
& akibat pasti

Prosedur: Contoh:
Jenis persoalan: keharusan Diversifikasi
baru, tdk produk baru,
adanya
tersusun, banyak pembangunan
kreativitas,
Unprogrammed ketidakpastian fasilitas ruang
intuisi, kelas, pembelian
Decision hub. antara toleransi thd alat percobaan,
sebab & akibat. ketidakjelasan reorganisasi
, pemecahan struktur
persoalan yg departemen.
kreatif.
Model Pengambilan Keputusan
Rational Decision-making Model
Sebagai aturan umum, ketika seorang pegawai
semakin meningkat jabatan atau posisinya di
organisasi, akan semakin besar pula persentase
keputusan-keputusan mereka yang tidak terprogram.

Dalam konteks semacam itu (situasi bersifat baru,


kompleks, dan tidak dikenal), proses pengambilan
keputusan bisa dilakukan dengan Model pengambilan
keputusan yang rasional (rational decision-making
model) menawarkan pendekatan tahap-demi-tahap
untuk membuat keputusan.
Tahapan Rational Decision-making Model
(Colquitt, LePine, Wesson, 2011)
Mengidentifikasi kriteria yang
penting, memperhitungkan semua
pihak yang terlibat

Membuat daftar semua alternatif


yang tersedia

Mengevaluasi semua alternatif

Menyeleksi alternatif yang


memberikan hasil terbaik

Mengimplementasikan alternatif
yang sudah dipilih
Rational Decision-making Model
vs Reality
Model ini mengasumsikan, manusia sepenuhnya rasional.
Namun, persoalan mulai muncul ketika kita mulai mengkaji
beberapa asumsi yang dibuat model ini, tentang sang pengambil
keputusan yang manusiawi.

• Diasumsikan, ada problem yang jelas dan pasti untuk


dipecahkan, dan orang memiliki kemampuan mengidentifikasi
problem itu.

• Diasumsikan juga, si pengambil keputusan memiliki informasi


yang sempurna -- bahwa mereka tahu dan mampu
mengidentifikasi alternatif-alternatif yang ada, serta hasil-hasil
yang diasosiasikan dengan alternatif-alternatif tersebut.
Rational Decision-making Model
vs Reality
• Model ini mengasumsikan, waktu dan uang tidak menjadi
masalah ketika membuat keputusan, sehingga si pengambil
keputusan selalu bisa memilih solusi yang memaksimalkan
nilai, dan bahwa mereka akan berbuat untuk kepentingan
terbaik organisasi.

Kenyataannya, dunia tidaklah sesempurna yang diasumsikan.

Walaupun sebagian besar pegawai memandang dirinya sendiri


sebagai pengambil keputusan yang rasional, kenyataannya
mereka semua terjebak dalam rasionalitas terbatas (bounded
rationality).
Bounded Rationality Model
Rasionalitas terbatas (bounded rationality) adalah keadaan di
mana pengambil keputusan tidak memiliki kemampuan atau
sumber daya untuk memproses semua informasi dan alternatif
yang tersedia, untuk membuat sebuah keputusan yang optimal.

Keterbatasan ini memunculkan dua persoalan utama bagi


pembuatan keputusan:

Pertama, orang harus menyaring dan menyederhanakan


informasi, untuk memudahkan memahami lingkungan problem
yang rumit dan sebegitu banyaknya pilihan potensial yang
mereka hadapi.
Penyederhanaan ini mendorong mereka untuk tidak melihat
semua informasi, ketika memandang problem, memunculkan
dan mengevaluasi alternatif-alternatif, atau menilai hasil-
hasilnya.
Bounded Rationality Model

Keterbatasan ini memunculkan dua persoalan utama bagi


pembuatan keputusan:

Kedua, karena orang tidak mungkin mempertimbangkan setiap


alternatif satu-per-satu ketika membuat keputusan, mereka cepat
berpuas diri.

Pemuasan terhadap hasil terjadi ketika pengambil keputusan


memilih alternatif pertama yang bisa diterima, dari sekian
alternatif yang dipertimbangkan.

Selain itu, pengambil keputusan cenderung memilih alternatif


yang bersifat langsung dan tidak terlalu berbeda dengan apa
yang sudah mereka lakukan.

Anda mungkin juga menyukai