Anda di halaman 1dari 204

ADMINISTRASI

PEMBANGUNAN

Dosen Pengampu
Agus Suryono
TEMA POKOK
MK. ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
(CONTENT, EXPERIENCE, REFLEXION)

1. Pengantar (Introduction) Administrasi


Pembangunan (Bintoro Tjokroamidjojo)
2. Konsep, Dimensi, Strategi (SP. Siagian)
3. Model Administrasi Pembangunan: The
Theory of Prismatic Society Model (Fred
Warren Riggs)
4. Paradigma, Model, Pendekatan
Pembangunan, dan Pemberdayaan
Masyarakat di Era Otonomi Daerah (Agus
Suryono dan Trilaksono Nugroho)
5. Sistem Administrasi dan Birokrasi
Administrasi Pembangunan (Fred. Warren
Riggs)
6. Birokrasi dan Kearifan Lokal (Agus Suryono)
7. New Public Administration (NPA); Ethics and
Public Administration; The Spirit of Public
Administration ( H. George Frederickson)
8. Manajemen Pembangunan (Bintoro
Tjokroamidjojo)
9. Manajemen Stratejik (SP. Siagian)
10.Kebijaksanaan dan Administrasi Pembangunan
(Perkembangan teori dan penerapan)
Administrasi Pembangunan (Bintoro
Tjokroamidjojo dan Mustopadidjaja. AR)
11.Administrasi Pembangunan: Perkembangan
Pemikiran dan Prakteknya di Indonesia
(Ginandjar Kartasasmita)
12.Reinventing Indonesia (Ginandjar Kartasasmita
dan Joseph J. Stern),
13.Perspektif Administrasi Pembangunan: Kualitas
Manusia dan Kualitas Masyarakat (Sofian Effendi)
14. tbk
TUJUAN MATA KULIAH

Mata kuliah ini bertujuan untuk


memberikan pengertian dan pemahaman
tentang:
• Ruang lingkup administrasi pembangunan
• Perkembangan sejarah administrasi
pembangunan
• Konsepsi, Teori, dan model-model
administrasi pembangunan
• Konsepsi pembangunan
• Administrasi untuk pembangunan
(Pembangunan administrasi dan
Administrasi pembangunan)
• Administrasi pembangunan dalam praktek
(di Indonesia dan di negara-negara
berkembang lainnya)
ASAL USUL LAHIRNYA
ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
ASAL USUL LAHIRNYA (TEORI)
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
• Sejak berakhirnya PD II terlihat adanya 2 pola
baru dalam hubungan antar bangsa di dunia
• Pola pertama, bahwa di satu pihak ada negara-
negara yang menang perang (leading sectors)
dan dilain pihak ada negara-negara yang kalah
perang (legging sectors) yang berakibat pada
kacaunya sistem perekonomian suatu negara
(terutama yang kalah perang)
• Dalam keadaan semacam ini, negara yang
menang ada keinginan/hasrat untuk membantu
negara-negara yang kalah perang yang disebut
politik “autarkhi”
• Contoh Amerika Serikat: politik autarkhi
dituangkan dalam bentuk UU “Point Four
Program atau Marshall Plan” untuk membantu
bangsa-bangsa di Eropa Barat, yang
selanjutkan dikembangkan sebagai Monrou
Doctrin dan Containment Policy (Versus
Encerclement Policy)untuk membantu bangsa-
bangsa di Asia Tenggara
• Model Point Four Program: bantuan di bidang
politik, bantuan di bidang ekonomi, bantuan di
bidang meliter, bantuan di bidang teknik (tenaga
ahli administrasi, kesehatan, pendidikan dan
pertanian)
• Pola kedua, terutama di Asia-Afrika terlihat di
satu pihak adanya negara-negara bekas jajahan
(kolonisasi) dan di pihak lain terdapat negara-
negara yang baru memperoleh kemerdekaannya
setelah terjajah dalam jangka waktu yang cukup
lama (Indonesia 350 tahun + 3,5 tahun)
• Negara-negara bekas penjajah nampaknya ada
kecenderungan tetap ingin memelihara
hubungan baik dengan negara-negara bekas
jajahannya, terutama untuk kepentingan
nasional mereka, kepentingan pangsa pasar
hasil-hasil industri, sebagai sumber bahan
mentah dan bahan baku industri
• Pola baru ini mempunyai pengaruh yang sangat
jelas dalam pengembangan administrasi
pembangunan
• Jelas, karena memberikan bantuan luar negeri
adalah merupakan bagian integral dari politik
luar negeri dan sudah menjadi pola yang
bersifat universal; artinya dalam rangka
percaturan politik lnternasional, bagi negara-
negara maju yang memberikan bantuan luar
negeri adalah merupakan strategi perimbangan
kekuasaan (balance of power) untuk
mempengaruhi negara lain
• Ingat: bahwa dalam bentuk apapun bantuan luar
negeri yang diberikan oleh negara maju ke
negara berkembang dan terbelakang, motif
daripada bantuan luar negeri itu adalah untuk
kepentingan nasional dari negara yang memberi
• Jika demikian, maka suatu bangsa, negara dan
pemerintah yang masih menerima bantuan dari
luar negeri harus menyadari bahwa kegiatan-
kegiatan pembangunan akan berhasil dengan
baik apabila bangsa, negara dan pemerintah
yang bersangkutan mampu mengandalkan
pembangunannya kepada kekuatan sendiri dan
bukan kepada bantuan luar negeri
• Disinilah pentingnya konsep administrasi
pembangunan bagi suatu bangsa, negara dan
pemerintahan (melahirkan Lembaga-Lembaga
Administrasi Negara/Publik-- MENPAN&RB)
PEMETAAN NEGARA
BERDASAR GEOPOLITIK Vs
BIOSPHERE

KATEGORI PERTAMA :
• Negara maju (Developed Countries)
• Negara berkembang (Developing
Countries)
• Negara miskin (Un-Developing Countries)
• Negara sangat miskin/terbelakang (Under
Developing Countries)
KATEGORI KEDUA :
• Negara kaya (Wealth Nation)
• Negara miskin (Poor Nation)
• Negara industri maju (Industrially
Developed Nation)
• Negara industri mundur/rendah
(Industrially Backward Nation)
KATEGORI KETIGA :
• Negara Dunia I (sudah mencapai tahap
industrialisasi maju; income perkapita
tinggi; seperti, Eropah Barat, Amerika
Utara, Amerika Serikat, Kanada, dan
Jepang)
• Negara Dunia II (Negara-negara komunis/
sosialis tanpa mempertimbangkan
perkembangan ekonomi dan industri yang
dicapai)
• Negara Dunia III/Dunia Terbelakang
(semua negara yang tidak termasuk Dunia
I dan II), dengan ciri-ciri sebagai berikut:
CIRI-CIRI NEGARA DUNIA KE III

Bidang Politik :
1. Kesadaran politik masyarakat rendah Vs
political/power elite
2. Kesadaran bernegara masih rendah,
lebih mengutamakan hak daripada
kewajiban dalam berbangsa bernegara
3. Ketidakstabilan politik (labilitas politik,
Anomali)
Bidang Ekonomi :
1. Struktur perekonomian yang agraris
sentris
2. Pendapatan nasional dan pendapatan
perkapita yang masih rendah
3. Pertumbuhan ekonomi yang rendah di
banding prosentase pertambahan
penduduk
4. SDM tergolong Highly Un-Skilled
Workers dan tradisional
5. Kurangnya managerial skill,
technological skill dan entrepreneurship
di bidang perekonomian
Bidang Sosial-Budaya :
1. Tingkat pendidikan masyarakat
rendah
2. Sebagian besar masyarakat tergolong
tradisionalist dan romantism atau
escapists
3. Mobilitas masyarakat rendah, baik
vertikal maupun horizontal
ARTI PENTINGNYA (ADMINISTRASI)
PEMBANGUNAN ABAD 21

• Bahwa pembangunan diberbagai negara dunia


abad ke 21 ini sedang berada dalam keadaan
kritis dan krisis (= teori kritis dan krisis teori)
• Krisis yang paling mencolok dan parah, dialami
oleh negara-negara yang menganut sistem
sosialis (Ingat: Kejatuhan Uni Sovyet, 1990)
• Krisis pembangunan juga dialami oleh negara-
negara kapitalis (sejak Bill Clinton, 1993)
• Sejak 2008 (4 tahun yang lalu Pemerintahan
Pres.Barack Obama), AS mengalami krisis
moneter/ fiskal --- kemiskinan dan
pengangguran mencapai angka 46 juta
• Kebijakan bantuan dana sosial (Social Found)
mencapai 60% dari APBN-AS (2012), walaupun
program stars war tetap jalan (Civic Pacem
Parabellum = Ingin damai ciptakan perang)
• Kampanye Pilpres AS Barack Obama Vs Mitt
Romney Jabatan ke 2 (Okt-2012) menjanjikan
membuka lapangan kerja sebanyak 15 juta
BAGAIMANA DENGAN PEMBANGUNAN (ADMINSTRASI)
DI NEGARA DUNIA KETIGA?
(Arief Budiman, 1996)

• Di negara dunia ketiga, krisis bersifat


multidimensional dan derajat intensitasnya
sangat mendalam
• Krisis pembangunannya seolah-olah ingin
mengatakan bahwa berbagai teori
pembangunan yang ada dan telah
dikemukakan selama ini telah gagal
memecahkan masalah-masalah
“Kemiskinan dan Peperangan”
• Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran
(Kesenjangan antara sikaya dan simiskin -
Social gap)
• Rendahnya penegakan hukum dan HAM
• Tingginya pertumbuhan dan kepadatan
penduduk
• Tingginya konflik dan kekerasan (bentrok) antar
kelompok masyarakat (SARA)
• Rendahnya pembelaan dan perlindungan
terhadap kelompok (kaum) minoritas
• Karena itu, perlu dicari model “Baru” tentang
(teori) pembangunan (another development)
2008
MASALAH DAN ISU-ISU PEMBANGUNAN

KEADILAN SOSIAL

PEMERATAAN PEMBANGUNAN
(DISTRIBUSI)
KEMISKINAN
(Poor)

KEBODOHAN KETERBELA-
(Un-Knowledge) KANGAN
(Parochial)
PERGESERAN MASALAH DAN ISU-ISU
PEMBANGUNAN (TAHUN 2015/2016)

TERORISME DAN
SEPARATISME

PEREDARAN NARKOBA
(OBAT PSIKOTROPIKA)
KEMAMPUAN
(SDM)

KETANGGUHAN
KEULETAN
(MINDSET,
(ETOS KERJA)
KARAKTER)
PETA STUDI
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
(ROAD MAP OF DEVELOPMENT
ADMINISTRATION STUDIES)
POSISI ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
DALAM PERKEMBANGAN ILMU
ADMINISTRASI (PUBLIK)
PERKEMBANGAN STUDI ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
(PERISTIWA TEORITIS)
ILMU POLITIK ILMU EKONOMI

Ilmu Administrasi?
Krisis Identitas
Ilmu Administrasi
Ilmu Administrasi Negara?

Mencari Jatidiri Ilmu AN


CPA/SPAN
(Theory Building)

Administrasi Pembangunan
Paradigma
Adm.Negara/Publik
PUBLIC POLICY + PUBLIC AFFAIRS + PUBLIC SERVICE
TEORI PERBANDINGAN ADM. NEGARA
ADMINISTRASI
NEGARA CULTURAL
BOUNDARIES
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

KRISIS IDENTITAS
ILMU KOMUNIKASI PEMBANGUNAN
ADMINISTRASI
(ISU, PUBLIC OPINION, KAPS)

TEORI PEMBANGUNAN

EKONOMI POLITIK PEMBANGUNAN, PERENC EKONOMI PEMB

SEMINAR MASALAH & ISU PEMBANGUNAN


BIDANG STUDI ADMINISTRASI

ADMINISTRASI ADMINISTRASI
NEGARA/PUBLIK BISNIS

ADMINISTRASI PEMBANGUNAN (SOSIAL)


ADMINISTRASI
ILMU PUBLIK
ILMU (ADMINISTRASI
ADMINISTRASI
ADMINISTRASI NEGARA BARU)
NEGARA

PERBANDINGAN
GOVERNMENT ADMINISTRASI
ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
NEGARA

SOUND GOOD AND


GOVERNANCE
GOVERNANCE CLEAN
GOVERNANCE
KRISIS IDENTITAS
ADMINISTRASI NEGARA
• Krisis identitas (paradigma administrasi
negara)
• Krisis historis (sejarah administrasi negara)
• Memiliki banyak teori (case study), tetapi teori
umum (grand theory) masih sedikit
• Sebagai multidisipliner dan bersifat eklektis
yang meminjam ide-ide, metode, teknis, dan
pendekatan dari disiplin lain yang dapat
dipelajari dalam “LOCUS” dan “FOCUS” studi
administrasi negara
PARADIGMA

1. Adalah pandangan yang mendasar dari


para ilmuwan tentang apa yang menjadi
pokok persoalan suatu cabang ilmu
pengetahuan
2. Sebagai kerangka pikir, kerangka
bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok
ukur, parameter, arah dan tujuan sebuah
kegiatan.
 
3. Adalah asumsi dasar dan asumsi teoritis
yang berlaku umum sebagai kerangka
pikir, sumber hukum, metode, serta
penerapan dalam ilmu pengetahuan,
yang menentukan sifat, ciri, dan karakter
dari ilmu pengetahuan itu sendiri (state of
the art)
4. Adalah cara pandang, sistem nilai,
metode, prinsip dasar, dan cara-cara
memecahkan masalah yang dianut oleh
suatu masyarakat (akademis) pada kurun
waktu tertentu.
LOCUS DAN FOCUS
ADMINISTRASI NEGARA
• LOCUS = sebagai tempat, letak, dan
ruang lingkup dimana administrasi negara
dipelajari berada; menunjuk tempat
dimana administrasi negara
menggantungkan diri dan darimana ia
berasal
• FOCUS = sebagai materi yang harus
dipelajari sebagai sasaran pembahasan,
wacana (discours analysis) dan analisis isi
(content analysis) dari administrasi negara
LIMA PARADIGMA ADMINISTRASI
NEGARA (AWAL) – NICHOLAS HENRY
1. Dikhotomi Politik – Administrasi
2. Prinsip-Prinsip Administrasi (POSDCoRB)
3. Administrasi Negara sebagai Ilmu Politik
(WN.Kelas 2)
4. Administrasi Negara sebagai Ilmu
Administrasi (Organisasi dan Manajemen)
5. Administrasi Negara sebagai Administrasi
Negara (Kebijakan, keputusan, dan
Urusan Publik)
PARADIGMA ADMINISTRASI NEGARA
(Nicholas Henry,1980)
PARADIGMA LOKUS FOKUS

I. Dikotomi Politik- Birokrasi, Pemerintahan, -(kosong)


Administrasi (1900- Bebas Nilai, Efesiensi dan
1926) Ekonomis
II. Prinsip-Prinsip -(Kosong) Prinsip Universal
Administrasi
POSDCoRB (1927-
1937)
III. Adm.Publik sebagai - (Kosong)
Kembali ke Birokrasi
Ilmu Politik (1950-
Pemerintahan
Skr)
IV. Adm.Publik sebagai Organisasi dan manajemen,
Ilmu Administrasi - (kosong) efesiensi, perilaku (behavioral)
(1956-1970)
V. Adm.Publik sebagai •Keputusan Publik Murni Ilmu Administrasi (Pure
Ilmu Adm.Publik •Kebijakan Publik Science of Administration)
(1970-Skr) •Urusan Publik
FOKUS SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
MENURUT LEONARD D.WHITE
• Dalam perspektif ekologi (yaitu perpaduan dari
semua yang berlaku pada waktu dan dalam
yuridiksi (time and motion) tertentu untuk
melaksanakan kebijaksanaan negara), antara
lain:
1. Ketentuan perundang-undangan (laws)
2. Peraturan-Peraturan (regulations)
3. Praktek pelaksanaan (practices)
4. Hubungan kerja (relationships)
5. Nilai-nilai dan adat kebiasaan (codes and
customs)

NB: LD White, sebenarnya penganut faham dikotomi politik administrasi (Protagonis)


PERKEMBANGAN PARADIGMA ADMINISTRASI
NEGARA/PUBLIK

PARADIGM 1: POLITICS- PERIOD OF ORTHODOXY


ADMINISTRATION DICHOTOMY,
1900-1926 SCIENTIFIC MANAGEMENT

PARADIGM 2: BUREAUCRACY
THE PRINCIPLES OF
ADMINISTRATION, 1926 – 1937 POSDCoRB

PARADIGM 3: THE MOST SERIOUS CHALLENGE


PUBLIC ADMINISTRATION AS A
POLITICAL SCIENCE, 1950-1970 ADMINISTRATIVE BEHAVIOR

EVOLUSI PARADIGMA PARADIGM 4:


PUBLIC ADMINISTRATION AS PUBLIC MANAGEMENT
ADMINISTRASI PUBLIK MANAGEMENT, 1956-1970

PARADIGM 5: PUBLIC POLICY AND PUBLIC AFFAIRS

Governance PUBLIC ADMINISTRATION AS


PUBLIC ADMINISTRATION: 1970-1990 NEW PUBLIC ADMINISTRATION
Sound Governance
PARADIGM 6:
Civil Society REFORM MOVEMENTS: 1970
REINVENTING GOVERNMENT

Human NEW PUBLIC MANAGEMENT


PARADIGM 7:
Governance FROM GOVERNMENT TO
NEW PUBLIC SERVICE
Empowerment GOVERNANCE: 1990

Demokrasi THE FUTURE 8 :


HAM DIGITAL (e) GOVERNANCE
INFORMATION AND COMMUNICATION
Gender TECHNOLOGY (ICT)/SIBERMATIKA/ Tata
Kelola (Ekonomi)Daerah/ Jejaring Kinerja
Ekonomi Politik
ADMINISTRASI NEGARA/ ADMINISTRASI BISNIS
PUBLIK
1. Bertujuan memberikan pelayanan 1. Bertujuan memperoleh untung
yang sebaik-baiknya kepada sebesar-besarnya (Profit Motive)
masyarakat (public service) 2. Dalam pencapaian tujuan dilakukan
2. Dalam pencapaian tujuan dilakukan dengan kebijaksanaan yang bersifat
berdasarkan ketentuan/peraturan/per menguntungkan dan tidak terikat
UU-an yang berlaku (legalistic, dengan ketentuan yang bersifat kaku
normative, structural approach) (rigid)
3. Kegiatannya mengutamakan 3. Kegiatannya tidak selalu terikat
kebenaran sesuai dengan prosedur dengan prosedur yang berlaku, tetapi
yang telah ditentukan lebih mengutamakan hasil yang
4. Cara kerjanya dianggap kurang dicapai
efesien (in-efesien) 4. Cara kerjanya sangat efesien
5. Bersifat monopolistik, karena sifatnya 5. Bersifat persaingan bebas (free
lebih mengutamakan kepentingan competetion)
umum (Non-Competetion) 6. Bentuk kegiatannya bukan social
6. Bentuk kegiatannya ditujukan bagi welfare, tapi lebih memperhitungkan
kepentingan dan kesejahteraan kepentingan dan kesejahteraan
rakyat (Social Welfare) individu atau kelompoknya
ASPEK ORG.PUBLIK ORG.BISNIS

TUJUAN -Kesejahteraan -Kepentingan pribadi


-Pelayanan publik -Keuntungan/profit

MOTIF -Pelayanan -Memaksimalkan


-Pengabdian keuntungan

WILAYAH GARAPAN -Terbatas -Tak terbatas

PENGUASA -Rakyat -Pemilik modal

CARA KERJA -Legal formal -Competetive


-Lambat/Imitatif -Cepat/Inovatif
SEKTOR PUBLIK Vs SEKTOR BISNIS DARI
PERSPEKTIF STRATEGI
FITUR STRATEGIS SEKTOR BISNIS SEKTOR PUBLIK
TUJUAN STRATEGIS Daya Saing Efektivitas Misi
TUJUAN FINANSIAL Laba, Pertumbuhan, Nilai Efesiensi, Penurunan
Saham Biaya
NILAI (VALUES) Inovasi, Kreativitas, Akuntabilitas Publik,
Pengakuan Integritas, Fairness
OUTCOME DIINGINKAN Kepuasan Pelanggan Kepuasan Pelanggan
STAKEHOLDERS Stakeholders, Market, Taxpayers, Legislators,
Owners Publik
KEY
1. Growth Rate, Earning, 1. Best Management
SUCCESS
Market Share Practices
FACTORS
2. Keunikan 2. Sameness, Economies
of Scale
3. Advanced Technology 3. Standardized
Technology
ADMINISTRASI PUBLIK DAN
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

PUBLIC ADMINISTRATION

1. Development Development Planning


Administration

2. Public policy & Planning formulation


Public Affairs
Planning Implementation
3. Administrative Reform

4. Institutional Building Planning Evaluation


BIDANG KEAHLIAN DAN PROFESI DALAM
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

Development Administration

Administration of development Development of administration

Development Program & Project Adm inistrative Institution


Planning Im plementation Reform Building
SASARAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
DAN PEMBANGUNAN ADMINISTRASI

1. Pengembangan kelembagaan (Prinsip-


prinsip organisasi, Pentingnya
pendekatan kesisteman, Tipologi struktur
organisasi, Kejelasan mekanisme dan
prosedur kerja)
2. Manajemen Sumberdaya Manusia (Kerangka
dasar pemikiran manajemen sumberdaya
manusia; Fungsi-fungsi manajemen
sumberdaya manusia)
3. Pengembangan kemampuan ( Kapasitas
manajemen kewirausahaan, Capacity Building)
4. Pengembangan citra positif (goodwill,
branding strategy)
5. Budaya organisasi (corporate culture) dan
faktor dukungan sumber-sumber potensi
daerah ( Endowmen, Local economic
resources develompment)
LANGKAH-LANGKAH STRATEGI DALAM
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
(Sondang P. Siagian, 2016)

1. Penumbuhan motivasi
2. Perumusan dan pengambilan keputusan
politik
3. Peletakan dasar hukum
4. Perumusan rencana pembangunan
nasional
5. Penentuan dan perumusan program kerja
6. Penentuan berbagai proyek
pembangunan
7. Implementasi rencana dan program kerja
8. Pentingnya sistem penilaian(kinerja)
9. Pentingnya mekanisme umpan balik
(feedback, respons)
PENGERTIAN
ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
Administrasi Pembangunan mencakup
dua pengertian, yaitu ADMINISTRASI
dan PEMBANGUNAN
ASAL KATA ADMINISTRASI

• AD = berarti intensif, upaya yang terus


menerus
• MINISTRARE = berarti melayani, membantu,
memenuhi
ADMINISTRASI < MANAJEMEN

• Diartikan sebagai pekerjaan tata usaha kantor,


tata usaha warkat, tulis menulis, clerical work
• Pengaruh aliran Kontinental (Eropa Barat),
bahasa Belanda “Administratie”
ADMINISTRASI > MANAJEMEN
• Segala kegiatan sekelompok orang yang
bekerjasama secara rasional untuk mencapai
tujuan bersama
• Pengaruh aliran Anglo Saxon (Amerika), dalam
bahasa Inggris “Administration”
ADMINISTRASI = MANAJEMEN
• Administration is the universal process of
efficiently getting activities completed with
and through other people
(administrasi adalah keseluruhan proses
universal dari aktivitas-aktivitas sifatnya
komplek untuk pencapaian tujuan secara
efisien dengan dan melalui orang lain)
MANAGEMENT

• Harold Koontz and Cyril O. Donnell :


Management is Getting thing done, through
other people (Manajemen adalah
penyelesaian pekerjaan melalui orang lain)
• GR. Terry : Management is the
accomplishing of the pre-determined,
objective through the efforts of other people
(Manajemen adalah melakukan pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan melalui dan
atau bersama orang lain)
KESIMPULAN PENGERTIAN ADMINISTRASI

• Suatu proses pengaturan kerjasama


(cooperation)
• Dari sekelompok orang (group, teamwork)
• Untuk mencapai tujuan tertentu (goals,
objective)
• Secara rasional (rationality)
PENGERTIAN ADMINISTRASI DALAM ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
(SP. Siagian, 2016)

• Administrasi Pembangunan mencakup dua


pengertian, yaitu ADMINISTRASI DAN
PEMBANGUNAN
• Administrasi merupakan Keseluruhan
daripada proses kerjasama manusia untuk
mencapai sesuatu tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya berdasarkan suatu
tingkat rasionalitas tertentu
• Administrasi merupakan keseluruhan proses
pelaksanaan daripada keputusan-keputusan yang
telah diambil, dimana pelaksanaannya pada
umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau
lebih untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya
• PEMBANGUNAN didefinisikan sebagai
rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan
perubahan secara terencana dan sadar yang
ditempuh oleh suatu negara bangsa (nation
State) menuju modernitas dalam rangka
pembinaan bangsa (Nation Building)
SPIRIT PEMBANGUNAN

1. Pembangunan merupakan suatu proses


2. Pembangunan merupakan suatu usaha
yang secara sadar dilaksanakan
3. Pembangunan dilakukan secara
berencana dan perencanaannya
berorientasi pada pertumbuhan
(ekonomi) dan perubahan (sosial)
4. Pembangunan mengarah pada modernitas
5. Modernitas yang dicapai melalui
pembangunan bersifat multidemensional
6. Proses dan kegiatan pembangunan
ditujukan kepada usaha membina bangsa
dalam rangka pencapaian tujuan bangsa
dan negara yang telah ditentukan
sebelumnya
7. Rumus Pembangunan=
Perencanaan+Pertumbuhan+Perubahan
RUMUS KONSEP PEMBANGUNAN

PERENCANAAN + PERTUMBUHAN + PERUBAHAN

Bidang Politik/Administrasi Bidang Sosial


Pembangunan (Keadilan Sosial)
Bidang Ekonomi
(Pertumbuhan ekonomi dan
Kesejahteraan Negara/Sosial )
TIPOLOGI PEMBANGUNAN
TIPE PERENCANAAN PERTUMBUHAN PERUBAHAN

I.Tipe Ideal + + +
II.Menghasilkan
dalam jangka
+ + -
pendek
III.Menghasilkan
dlm jangka panjng
+ - +
IV. Kegagalan
+ - -
V. Dorongan
lingkungan
- - +
VI.Pragmatisme - + +
VII. Krisis - + -
VIII.Stagnasi
- - -
IX. CHAOS
? ? ?
WHAT IS CHAOS ??
(ANOMALI)

• C = Confusion (kebingungan)
• H = Hassle (percekcokan)
• A = Angry (marah, gusar)
• O = Obstacle (rintangan, halangan)
• S = Stagnant (mandeg, jalan ditempat)

VACUUM
MAKNA PEMBANGUNAN

1. Pembangunan sebagai proses perubahan


sosial menuju ketataran kehidupan
masyarakat yang lebih baik (hari ini dan hari
esok).
2. Pembangunan sebagai upaya manusia
yang sadar, terencana dan melembaga.
3. Pembangunan sebagai proses sosial yang
bebas nilai (value free).
4. Pembangunan memperoleh sifat dan konsep
transendental (keyakinan, harapan,
kepercayaan), sebagai meta-diciplinary
phenomenon, bahkan memperoleh bentuk
sebagai ideologi, the ideology of
developmentalism
5. Pembangunan sebagai konsep yang sarat/
terikat nilai (value loaded) menyangkut
proses pencapaian nilai yang dianut suatu
bangsa secara makin meningkat
6. Pembangunan menjadi culture specific,
situation specific dan time specific.
SUBSTANSI PEMBANGUNAN

1. Hakikat nilai pembangunan yang harus


dicapai dengan ruang lingkup indikator
ekonomi klasik Vs indikator neo-ekonomi
2. Hakikat proses pembangunan dengan
ruang lingkup teori konflik Vs teori
ekuilibrium
3. Pentahapan dan jalur pembangunan
dengan ruang lingkup unilinear Vs
pembangunan multilinear; model kebutuhan
(necessity model) Vs model kemungkinan
(possibility model)
4. Dimensi hubungan antar bangsa dalam
proses pembangunan dengan ruang lingkup
dependency model Vs Difusionism
5. Keseimbangan antara manusia dengan
lingkungan hidupnya dengan ruang lingkup
model batas pertumbuhan (limits to growth)
Vs model kegagalan (models of dooms)
6. Pemilikan faktor produksi dengan ruang
lingkup capitalism mode of production Vs
socialist mode of production
7. Strategi pembangunan dengan ruang
lingkup strategi pertanian Vs strategi
industri; big push strategy Vs un-balanced
growth strategy
PENDUDUK DAN TEORI PEMBANGUNAN
TAHUN JUML. INTERVAL TEORI PEMBANGUNAN ( GRAND THEORY)
PENDDK

Awal 250 Juta Dark age (Jaman Jahiliyah), Population Decrease


Masehi

1590-1650 500 Juta 1650 Tahun Population Increase dan Kekurangan pangan (Malthus)
(2 x lipat)

1690-1850 1 Milyar 200 Tahun Proteksi Perdagangan (Adam Smith, David Ricardo)
(2 x lipat)

1790-1850 Teori Geopolitik-Frederick Ratzel; Ekspansi wilayah


1890-1900 1,5 Teori Kolonialisme, Imperialisme (Haushoffer, Clausewitz)
Milyar

1925 2 Milyar 75 Tahun Negara Kolonisasi, Buffer Zone


(2 x lipat)

1975 4 Milyar 50 Tahun Ekonomi Dunia Baru (PBB), People Development


(2 x lipat)

1990 5 Milyar Era Iptek, Informasi, dan Komunikasi (Alvin Toffler)

1997-1999 6 Milyar Free Trade, Konsumsi massa tinggi , Pertumbuhan Ekonomi


(WW. Rostow, Michell Todaro)

2000 - 2011 7 Milyar 25 Tahun Krisis Ekonomi Global, People Center Development (David
(2 x lipat) Korten), Civil Society, Empowerment (Friedmann, Chambers)
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
(Sondang P. Siagian, 1983)
• Keseluruhan proses pelaksanaan daripada
rangkaian kegiatan yang bersifat pertumbuhan
dan perubahan yang berencana menuju
modernitas dalam berbagai aspek kehidupan
bangsa dalam rangka pembangunan nasional
(national building)
• Seluruh usaha yang dilakukan oleh suatu
masyarakat untuk memperbaiki tata
kehidupannya sebagai suatu bangsa dalam
berbagai aspek kehidupan bangsa tersebut
dalam rangka usaha pencapaian tujuan yang
telah ditentukan
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
(SP. Siagian, 2016)

• Seluruh usaha yang dilakukan oleh suatu


negara bangsa untuk bertumbuh,
berkembang, dan berubah secara sadar
dan terencana dalam semua segi
kehidupan dan penghidupan negara
bangsa (Nation State) yang bersangkutan
dalam rangka pencapaian tujuannya
GEORGE FRANKLIN GANT
(1846 – 2010)

• Development Administration: Concept, Goals,


Methods (1979)
GEORGE F. GANT (1969)

• Development administration is the term used to


denote the complex of agencies, management
systems, and processes a government
establishes to achieve its development goals
• It is adjustment of the bereaucracy to the vastly
increased number, variety and complexity of
government functions required to respond to
public demands for development
• Development administration is the
administration of policies, programs, and
projects to serve development purposes
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
(George F.Gant, 1979)
• Administrasi Pembangunan sebagai terminologi
yang dipergunakan untuk mengartikan sesuatu
yang bersifat komplek dari aktor, sistem
manajemen, dan proses pemerintahan untuk
mencapai tujuan pembangunan
• Hal tersebut dilaksanakan oleh birokrasi untuk
mencapai perubahan yang sangat luas sesuai
fungsi pemerintah dan apa yang dikehendaki,
direspon, dan di minta oleh masyarakat dalam
pembangunan
• Dengan demikian, administrasi pembangunan
adalah kebijaksanaan, program dan proyek
untuk melayani tujuan pembangunan.
PAUL MEADOWS (1982)

• Development administration can be


regarded as the public management of
economic and social change in term of
deliberate public policy
• The development administrator is
concerned with guiding change (# revolusi
mental)
EDWARD W. WEIDNER (1985)

• Development administration: Public


administration with a special purpose
• Administration with the objective of
political, economic and social development
• Development administration is the process
of guiding an organization toward the
achievement of development objectives
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
(Bintoro Tjokroamidjojo,1978)

• Adalah suatu administrasi bagi usaha


pembangunan sosial ekonomi (perubahan
dan pertumbuhan)
• Secara lebih spesifik administrasi
pembangunan mempunyai fungsi untuk:
perumusan kebijakan dan program-
program pembangunan (kearah
modernisasi pembangunan bangsa atau
pembangunan sosial ekonomi) dan
pelaksanaannya (proyek) secara efektif
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
(Ginanjar Kartasasmita, 1997)

• Bagaimana hubungan antara administrasi


(negara/publik) dan pembangunan ?
• Bagaimana sistem administrasi harus dibangun
agar memiliki kemampuan mengemban tugas-
tugas pemerintahan dan pembangunan?
• Aplikasi administrasi pembangunan (saat ini)
hanya sebatas penerapan dalam peraturan
perundangan (autentik).Sedangkan praktik
sehari-hari dipengaruhi oleh tugas pokok, fungsi,
dan etika jabatan/kekuasaan
REFORMULASI KONSEP PEMBANGUNAN
DI INDONESIA
(Ginanjar Kartasasmita, 2010)
• Bahwa model pembangunan yang pada masa
lalu lebih menekankan pertumbuhan
ekonomi, terbukti telah gagal, karena itu
dibutuhkan pemikiran baru dalam model
pembangunan (Another development theory)
• Reformulasi model liberal telah menghasilkan
konsep neo-liberalisme sementara model
marxisme menghasilkan teori ketergantungan
(dependencya theory)
• Fenomena modernisasi dalam pembangunan
selama ini telah menghasilkan berbagai
kegiatan ekonomi baru yang juga banyak
memunculkan masalah baru diantaranya
terkait lingkungan dan sosial. Diantara
indikator masalah sosial adalah berkurangnya
jumlah kemiskinan tetapi kesenjangan
pendapatan antara si kaya dan si miskin
semakin tinggi sebagaimana gini ratio yang
diperoleh Badan Pusat Statistik (BPS).
• Dengan realita tersebut, perlu ditawarkan
prioritas baru yakni human development,
yakni sebuah konsep pembangunan dimana
manusia menjadi pusatnya. Dalam konsep
human development ini, peran sektor
pendidikan dan kesehatan sangatlah krusial.
Konsep ini menjadi penting karena peringkat
Human Development Index (HDI) Indonesia
selalu berada diatas level 100.
• Pembangunan kedepan harus dapat menjamin
keberlanjutan tiga hal yakni lingkungan
(natural environment/ruang yang memadai),
lingkungan sosial serta kondisi politik yang
kondusif
• Terkait aspek politik, perlu menggaris bawahi
pentingnya demokrasi sebagai bentuk
legitimasi rakyat, karena pembangunan harus
mendapat dukungan rakyat.
• Dalam demokrasi, manusia harus
mendapatkan hak kebebasan ekonomi dan
kebebasan politik sebagai prioritas human
development untuk melahirkan manusia
Indonesia yang cerdas, arif, serta memiliki
prakarsa (inovasi) dan inisiatif
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
(Mustopadidjaja, 1988)

• Sebagai ilmu dan seni tentang bagaimana


pembangunan suatu sistem administrasi
negara dilakukan, sehingga sistem
administrasi tersebut mampu
menyelenggarakan berbagai fungsi
pemerintahan dan pembangunan secara
efektif dan efesien
• Oleh karena itu administrasi pembangunan
mempunyai dua fungsi, yaitu:
1. Penyusunan kebijakan untuk penyempurnaan
administrasi negara, meliputi bidang: organisasi,
kelembagaan, kepegawaian, ketatalaksanaan, dan
sarana administrasi
2. Penyempurnaan administrasi untuk mendukung:
(a)perumusan kebijakan dan program-program
pembangunan (disebut the development of
administration), serta (b) pelaksanaan program
dan proyek secara efektif ( disebut the
administration of development process)
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
(Sofian Effendi, 1990)
• mensinyalir bahwa salah satu hambatan besar
dalam pembangunan di negara berkembang
(termasuk Indonesia), adalah sistem administrasi
negara yang belum/tidak memiliki kemampuan yang
cukup memadai buat melaksanakan berbagai tugas
pembangunan yang semakin kompleks
• Hambatan menjadi semakin nyata pada Tahap
Pembangunan Jangka Panjang Kedua (1993/94 -
2018/2019), karena berbeda dengan Pembangunan
Jangka Panjang Pertama sebelumnya (Orla, Orba)
• Tujuan pembangunan nasional masa kini
akan lebih menitik beratkan pada
peningkatan kualitas manusia dan kualitas
masyarakat sebagai upaya meningkatkan
martabat manusia.
• Orientasi pembangunan yang berubah ini
memerlukan sistem administrasi yang
berbeda dari sistem yang ada sebelumnya
(Government), atau sekarang ini---
(Governance) ---Reformasi administrasi/
Reformasi birokrasi
• Sistem administrasi (pembangunan) yang
baru harus memerlukan struktur yang
lebih organis-adaptif, deregulatif,
mekanistik-prosedural (SOP), dan lebih
memiliki orientasi pelayanan publik, serta
lingkungan politiko-birokratik yang mampu
mengawasi kegiatan birokrasi
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
(Agus Suryono, 2008)

• Merupakan suatu usaha berencana yang


dilakukan secara sadar oleh suatu masyarakat
bersama pemerintah dan swasta, sosial
media, NGo/LSM (Governance) yang bersifat
multidimensional dan mencakup perubahan
penting dalam struktur sosial, sikap dan
perilaku masyarakat, serta lembaga nasional
yang berproses melalui suatu orientasi dan
kegiatan usaha tanpa akhir (sustainable)
dalam suatu perubahan sosial yang bersifat
global
• Upaya tersebut ditempuh dengan cara
modernitas (Iptek - IT), proses pembinaan
bangsa dalam berbagai bidang kehidupan
kearah masyarakat yang lebih maju
disertai akselerasi pertumbuhan di bidang
ekonomi, sosial budaya, politik, dan
administrasi
• Hakekatnya, keberhasilan pembangunan
dapat diukur/dilihat dari kualitas
perencanaan, pelaksanaan, monev
(pengawasan) pembangunan sebagai
indikator manajemen pembangunan
SASARAN (TARGET)
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
ADALAH PEMBANGUNAN
ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN ADMINISTRASI DALAM
RANGKA ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

• Aspek Pembangunan Non-Administratif


(Non-teknis)
• Aspek Pembangunan Administratif
(Teknis)
• Disebut independent phase pembangunan
TUJUH INDEPENDENT PHASE
PEMBANGUNAN

PEMBANGUNAN NON ADMINISTRATIF:


1. Adanya kebutuhan yang dirasakan untuk
membangun (felt needs)
2. Keputusan-keputusan politik (political
decisions) sebagai landasan dari pemuasan
kebutuhan yang dirasakan
3. Dasar hukum (legal bases) untuk tindakan-
tindakan yang akan diambil
PEMBANGUNAN ADMINISTRATIF :
4. Perumusan rencana pembangunan nasional
(formulation of development plan)
5. Rincian program kerja (detailed work
programs) - berbentuk proyek-proyek
6. Implementasi kegiatan (implementation of
activities)
7. Penilaian hasil-hasil yang dicapai (evaluation
of results obtained)
PROSES PEMBANGUNAN NASIONAL

I II III IV C V VI VII VIII

IX
KETERANGAN :
I. Motivasi untuk membangun karena adanya
kebutuhan yang dirasakan oleh pemerintah dan
masyarakat. Pemerintah memegang peranan yang
menentukan sebagai motivator dan fasilitator
II. Perumusan dan pengambilan keputusan-keputusan
politik yang mencerminkan keinginan dan motivasi
rakyat untuk memperbaiki nasibnya. Yang
memegang peranan penting dalam langkah ini
adalah wakil-wakil rakyat dalam lembaga perwakilan
(MPR, DPR)
III. Perletakan dasar hukum bagi kegiatan-kegiatan
pembangunan yang hendak dilaksanakan. Yang
terlibat dalam langkah ini adalah pemerintah
bersama-sama dengan wakil-wakil rakyat
IV. Perumusan “Rencana Pembangunan Nasional” untuk
jangka waktu tertentu (pada umumnya 5 tahun)
sebagai keputusan pemerintah yang dituangkan
dalam suatu rencana yang mencakup bidang-
bidang : pembangunan di bidang politik (A),
pembangunan di bidang ekonomi (B), pembangunan
dibidang sosial budaya (C), pembangunan di bidang
pertahanan dan keamanan (D), pembangunan di
bidang adeministrasi negara/publik (E). Aktor-aktor
kunci yang terlibat dalam langkah ini adalah
kelompok teknokrat dan pejabat-pejabat senior
(profesional) di dalam pemerintahan
V. Perumusan program-program kerja sebagai rincian
daripada rencana yang telah dibuat. Dalam langkah
ini yang terlibat adalah seluruh aparat eksekutif
(administrative elite) untuk memikirkan, merumuskan,
dan merinci program-programnya
VI. Penentuan proyek-proyek pembangunan sesuai
dengan pembidangan pembangunan yang telah
ditentukan. Yang terlibat dalam langkah ini adalah
seluruh aparat pemerintah dari tingkat pusat maupun
daerah
VII. Implementasi proyek-proyek pembangunan sesuai
dengan rencana yang telah ditentukan. Yang terlibat
aktif dalam pelaksanaan ini adalah pemerintah dan
rakyat sebagai satu kesatuan (integral comprehensif
system)
VIII. Evaluasi dari hasil-hasil pelaksanaan untuk melihat
apakah rencana dapat direalisasi sebagaimana
mestinya (baik ditinjau dari segi penyelesaian proyek-
proyek, efesiensi penggunaan anggaran, tenaga
kerja, termasuk dalam hal menemukan faktor-faktor
pendukung dan hambatan dalam pelaksanaan)
IX. Sistem umpan balik (feed back) dimana alur
informasi disampaikan kepada pimpinan proyek dan
badan perencana dengan maksud untuk lebih dapat
meningkatkan kinerja (performance) aparatur
pelaksana dimasa-masa yang akan datang,
disamping untuk meneliti dan mengevaluasi segi
kelebihan dan kelemahan atau baik dan buruknya
proses (desain) perencanaan yang pernah dibuat
dan dilaksanakan --- Sustainable Development
(MDGs --- SDGs) - 2017
MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs -
2015) – SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS

• MDG.1 = Poverty (Kemiskinan)


• MDG.2 = Education (Pendidikan)
• MDG.3 = Gender Equality (Persamaan Gender)
• MDG.4 = Child Mortality ( Kematian Bayi)
• MDG.5 = Maternal Health (Kesehatan Ibu)
• MDG.6 = Combating HIV/AIDS
(Penanggulangan HIV/AIDS)
• MDG.7 = Environmental Sustainability
(pembangunan lingkungan berkelanjutan)
• MDG.8 = Global Partnership (KemitraanGlobal)
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (Agenda SDGs – 2030)

1. End poverty in all its forms everywhere


(Berkurangnya kemiskinan)
2. End hunger, achieve food security and improved
nutrition and promote sustainable agriculture
(Berkurangnya kelaparan)
3. Ensure healthy lives and promote well-being for all at
all ages (Jaminan kesehatan)
4. Ensure inclusive and equitable quality education and
promote lifelong learning opportunities for all
(Pemerataan pendidikan)
5. Achieve gender equality and empower all
women and girls (Kesetaraan gender dan
pemberdayaan wanita dan gadis)
6. Ensure availability and sustainable
management of water and sanitation for all
(Ketersediaan air dan sanitasi)
7. Ensure access to affordable, reliable,
sustainable and modern energy for all
(Ketersediaan energi)
8. Promote sustained, inclusive and sustainable
economic growth, full and productive
employment and decent work for all
(Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
produktivitas pekerja)
9. Build resilient infrastructure, promote
inclusive and sustainable industrialization and
foster innovation (Pembangunan infrastruktur
dan inovasi industrialisasi)
10.Reduce inequality within and among
countries (Mengurangi kesenjangan antar
negara)
11.Make cities and human settlements inclusive,
safe, resilient and sustainable (Pembangunan
kota dan tempat hunian yang aman dan
berkelanjutan)
12.Ensure sustainable consumption and
production patterns (Pola konsumsi dan
produksi yang berkelanjutan)
13.Take urgent action to combat climate change
and its impacts* (Tindakan terhadap
perubahan klimatologi dan dampaknya)
14.Conserve and sustainably use the oceans,
seas and marine resources for sustainable
development (Konservasi dan
pendayagunaan sumber--sumber samudera
dan kelautan secara berkelanjutan)
15.Protect, restore and promote sustainable use
of terrestrial ecosystems, sustainably manage
forests, combat desertification, and halt and
reverse land degradation and halt
biodiversity loss (Perlindungan dan
pendayagunaan terhadap teritorial eko
sistem, kesehatan kehutanan yang semakin
rusak)
16. Promote peaceful and inclusive societies for
sustainable development, provide access to justice
for all and build effective, accountable and inclusive
institutions at all levels (Kebebasan masyarakat
untuk melanjutkan pembangunan, penegakan
hukum, dan akuntabelitas kelembagaan)
17.Strengthen the means of implementation and
revitalize the global partnership for sustainable
development (Penguatan kerjasama global yang
berkelanjutan)
*) Acknowledging that the United Nations
Framework Convention on Climate Change is
the primary international, intergovernmental
forum for negotiating the global response to
climate change.
• Reduce inequality within and among countries
• Make cities and human settlements inclusive, safe, resilien
t and sustainable
• Ensure sustainable consumption and production patterns
• Take urgent action to combat climate change and its impac
ts* 

• Conserve and sustainably use the oceans, seas and marine


resources for sustainable development
• Protect, restore and promote sustainable use of terrestrial
ecosystems, sustainably manage forests, combat desertific
ation, and halt and reverse land degradation and halt biodi
MATRIX OPTIMUM STRATEGY
(Hahn Been Lee)
WAKTU

Menguntungkan Tidak
Menguntungkan

KEPEMIMPINAN Menguntungkan STRATEGI STRATEGI


MENYELURUH INKREMENTAL

Tidak STRATEGI TIDAK ADA


Menguntungkan INKREMENTAL STRATEGI
(CHAOS)
KETERANGAN :
• WAKTU = dilihat dari indikator situasi -
kondisi lingkungan sosial dan struktur
politik
• KEPEMIMPINAN = dilihat dari indikator
agen/aktor pembaharu dan struktur intern
dari suatu lembaga/organisasi pembaharu
ALASAN KHUSUS PENTINGNYA
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
(URGENCY)
ALASAN KHUSUS PENTINGNYA
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

• Karena adanya kebutuhan di negara-


negara yang sedang membangun untuk
mengembangkan lembaga-lembaga dan
pranata sosial, politik, dan ekonominya
agar pembangunan dapat berhasil efektif
dan efesien
• Secara fakta ilmu administrasi negara
(publik) dengan setting kebudayaan barat
tidak cocok dengan setting kebudayaan
negara berkembang yang sedang
membangun (termasuk setting sosial,
politik dan ekonominya)
• Tujuannya: adalah sedapat mungkin
membuat konsep, teori, model
administrasi negara (publik) yang berguna
bagi pembangunan negara yang sedang
berkembang, tetapi tidak berdasar setting
kebudayaan barat, melainkan berdasarkan
budaya setempat (cultural boundaries)
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN =
ADMINISTRASI YANG BERLAKU
DI NEGARA-NEGARA
BERKEMBANG (DEVELOPING
COUNTRIES)
KONSEP MODEL, STRATEGI,
DAN PRAKTEK
TEORI ADMINISTRASI
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN (PEMBANGUNAN
ADMINISTRASI)

ADMINISTRASI BAGI PEMBANGUNAN


NEGARA-NEGARA BERKEMBANG
KELOMPOK DAN ASOSIASI
MASYARAKAT PENDUKUNG
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
AMERICAN SOCIETY FOR
PUBLIC ADMINISTRATION
(ASPA - AMERIKA)

COMPARATIVE ADMINISTRATION GROUP


(CAG – ASIA)

Bergeser dari Adm.Negara ke Adm.Pemb

DEVELOPMENT ADMINISTRATION GROUP


(DAG - EROPA)
AMERICAN SOCIETY FOR PUBLIC ADMINISTRATION
DAN
PENGEMBANGAN KONSEP ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
AMERICAN SOCIETY FOR
PUBLIC ADMINISTRATION
(ASPA - AMERIKA)

COMPARATIVE ADMINISTRATION GROUP


(CAG – ASIA)

Bergeser dari Adm.Negara ke Adm.Pemb

DEVELOPMENT ADMINISTRATION GROUP


(DAG - EROPA)
IAPA = Indonesian Association
for Public Administration
IIAS = International Institute of
Administrative Science
IASIA = International Association
of Schools and Institutes
of Administration
• Society for International Development (SID)
• Eastern Region Organization of Public
Administration (EROPA)
• International Union for the Scientific Study of
Population (IUSSP)
• Policy Study Organization (PSO)
• National Association of Public Administators
(PERSADI)
• Indonesian Association of Social Sciences
(HIPIIS)
CHARTER MEMBERS DEVELOPMENT ADMINISTRATION GROUP
(Teheran, 14-12-1966)

1. Iran – Dr. Iraj Ayman


2. Pakistan – Dr. Ahmed
3. India – Dr. Ajit Bannerjee
4. Philipina – Dr. Abelardo Samonte
5. Hongkong – Dr. SS. Hsueh
6. Korea – Dr. Hahn Been Lee
7. Indonesia – Dr. Sondang P. Siagian
RUANG LINGKUP DAN
UNSUR-UNSUR ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
RUANG LINGKUP
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
• Menyempurnakan administrasi negara (publik),
antara lain dibidang: organisasi, kepegawaian,
keuangan, struktur, fungsi, manajemen, SDM,
PR/Humas, teknologi, dsb
• Administrasi pembangunan terdiri dari dua hal:
pertama, merumuskan kebijakan-kebijakan
pembangunan sebagai proses administrasi
negara (publik) dan sebagai proses politik;
kedua, melaksanakan kebijakan pembangunan
tersebut secara efektif dan efesien
• Membangun partisipasi masyarakat dan
pemberdayaan masyarakat
UNSUR-UNSUR
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
1. Perumusan kebijakan negara (public policies) dan
perencanaan strategi (renstra) pembangunan
2. Penyusunan instrumen-instrumen pembangunan
untuk mencapai tujuan pembangunan secara
efektif dan efesien.
3. Semuanya tergantung pada: kepemimpinan,
koordinasi, pengawasan (monev), dan fungsi
administrator (sebagai unsur pembaharu);
organisasi, kepegawaian, keuangan, sarana
administrasi, partisipasi masyarakat, dan sumber-
sumber (unsur non pembaharu/ teknis)
RUANG LINGKUP PEMBANGUNAN

1. Pembangunan Wilayah/Geografi
2. Pembangunan Sumberdaya Alam (SDA)
3. Pembangunan Penduduk (SDM)
4. Pembangunan Ideologi
5. Pembangunan Politik
6. Pembangunan Ekonomi
7. Pembangunan Sosial
8. Pembangunan Budaya
9. Pembangunan Pertahanan & Keamanan
10.Pembangunan Administrasi/Birokrasi?
CIRI, KECENDERUNGAN,
UNSUR, DAN PRODUK
ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
CIRI-CIRI ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
• Menekankan pada usaha-usaha kearah
perubahan yang lebih baik dimasa depan
• Perbaikan (reformasi) administrasi
dikaitkan dengan aspek perkembangan di
bidang Ipoleksosbudhankam, dengan
prioritas di bidang sosial-ekonomi
• Setting negara berkembang
• Bersikap aktif terhadap pembangunan
(kebijakan dan pelaksanaannya)
• Bersifat Inovasi dan perubahan
• Berorientasi pada masa depan
(futuralistik)
• Fungsi pembangunan dan Development
Agent
• Berisi administrasi kebijakan dan program-
program pembangunan
• Echological approach, Action oriented,
dan problem solving
• Sebagai penentu kebijakan dan pelaksana
kebijakan (Cycle of public policy)
• Sebagai change of agent
• Apabila dibandingkan dengan administrasi
negara, maka akan nampak sebagai
berikut:
ADMINISTRASI NEGARA ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

• Setting negara maju • Setting negara berkembang


• Bersikap netral terhadap • Bersikap aktif terhadap
pembangunan pembangunan: kebijaksanaan
dan pelaksanaan
• Tertib dan Efesien • Inovasi & change
• Masa kini • Masa depan
• Public service & Law and Order • Development function
• Balancing Agent • Development agent
• Kerapian aparatur • Administrasi kebijaksanaan dan
isi-isi program pembangunan
• Legalistic approach • Echological approach, Action
oriented, dan problem solving
• Pelaksanaan kebijaksanaan • Penentu kebijaksanaan dan
pelaksanaan sebagai change
agent
CIRI ADMINISTRASI NEGARA CIRI ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
1. Lebih banyak terkait dengan 1. Lebih memberikan perhatian terhadap
lingkungan masyarakat negara- lingkungan masyarakat yang berbeda-beda,
negara maju terutama bagi lingkungan masyarakat
negara-negara baru berkembang

2. Dalam ilmu adm. Negara terdapat 2. Adm.pembangunan mempunyai peran aktif


kelompok yang cenderung dan berkepentingan (commited) terhadap
berpendapat turut berperannya tujuan-tujuan pembangunan, baik dalam
adm.negara dalam proses perumusan kebijaksanaannya maupun
perumusan kebijaksanaan, tapi dalam pelaksanaannya yang efektif. Bahkan
peranan itu tetap masih kurang administrasi ikut serta mempengaruhi
ditekankan. Bahkan ada yang tujuan-tujuan masyarakat dan menunjang
menyebut adm.negara bersikap pencapaian tujuan-tujuan sosial, ekonomi,
netral terhadap tujuan-tujuan dll yang dirumuskan dalam kebijakan
pembangunan masyarakat melalui proses politik

3. Lebih menekankan kepada 3. Berorientasi kepada usaha-usaha yang


pelaksanaan yang tertib/efesien dari mendorong perubahan-perubahan (inovasi)
unit-unit kegiatan pemerintah pada kearah keadaan yang dianggap lebih baik
saat ini (berorientasi masa kini) untuk suatu masyarakat dimasa depan
(berorientasi masa depan)
4. Lebih menekankan kepada tugas- 4. Lebih berorientasi kepada
tugas umum (rutin) dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas
pelayanan masyarakat (public service) pembangunan (development function)
dan tertib pemerintahan (law and dari pemerintah. Dalam hal ini adalah
order). Administrasi negara lebih kemampuan untuk merumuskan
bersikap sebagai pelopor kebijaksanaan-2 pembangunan dan
penyeimbang (balancing agent) pelaksanaannya yang efektif seperti
disebutkan terdahulu, disamping
kemampuan dan pengendalian
instrumen-2 bagi pencapaian tujuan-2
pembangunan. Administrasi
pembangunan lebih bersikap sebagai
pelopor pembangunan (development
agent)

5. Sebagai akibat dari hal yang 5. Adm.pembangunan harus mengaitkan


disebutkan diatas, maka administrasi diri dengan substansi perumusan
negara lebih menengok kepada kebijaksanaan dan pelaksanaan
kerapian aparatur administrasi itu tujuan-tujuan pembangunan di
sendiri berbagai bidang yaitu: ekonomi,
sosial, budaya, dll. Dengan perkataan
lain administrasi dari kebijaksanaan
dan isi program-program
pembangunan
6. Dalam administrasi negara seakan- 6. Dalam administrasi pembangunan,
akan ada kesan menempatkan administrator dalam aparatur
administrator dalam aparatur pemerintah juga bisa merupakan
pemerintah sekedar sebagai penggerak perubahan (change of
pelaksana agent)

7. Lebih berpendekatan legalistik 7. Lebih berpendekatan lingkungan


(legalistic approach) (ecological approach), berorientasi
pada kegiatan (action oriented) dan
bersifat pemecahan masalah
(problem solving)
TUJUH CIRI ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN (Ferrel Heady, 1995)

• Pertama : pola dasar administrasi publik


bersifat jiplakan (imitative) daripada aslinya
(indigenous)
• Kedua : birokrasi dinegara berkembang
kekurangan sumber daya manusia terampil
yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan
pembangunan
• Ketiga : birokrasi lebih berorientasi pada hal-
hal lain daripada mengarah pada yang benar-
benar menghasilkan
• Keempat : ada kesenjangan yang lebar apa
yang dinyatakan atau yang hendak
ditampilkan dengan kenyataan
• Kelima: birokrasi di negara berkembang
seringkali bersifat otonom, artinya lepas dari
proses politik dan pengawasan masyarakat
• Keenam : di banyak negara berkembang
birokrasi sangat lamban dan makin
bertambah birokratik.
• Ketujuh: unsur-unsur nonbirokratik sangat
berpengaruh terhadap birokrasi. Misalnya
hubungan keluarga, hubungan-hubungan
primordial lain seperti suku dan agama, dan
keterkaitan politik yang mempengaruhi birokrasi
KECENDERUNGAN STUDI
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
• Perhatian terhadap pencapaian tujuan-tujuan
pembangunan (kebijakan publik, program
dan instrumen pelaksanaannya, ekologi
politik, dan institutional building)
• Perhatian terhadap tingkah laku dan peranan
birokrasi (hubungan antar orang dalam
birokrasi, bagaimana keputusan diambil,
sistem hubungan manusia yang komplek
dalam birokrasi dan pemerintahan ---
Transformasional/ Transaksional/
Transglobal)
• Perhatian terhadap manajemen dalam
administrasi negara/publik (sistem analisis
dalam pelaksanaan tugas, operations
research, network planning, PPBS)
• Perhatian terhadap perbandingan ilmu
administrasi negara/publik (pengaruh
setting ekologi sosial dan budaya terhadap
administrasi)
• Munculnya CAG yang mengembangkan diri
menjadi DAG (Development Administration
Group, 14/12/1966 di Teheran) dengan
tujuan mengembangkan alat analisa
administrasi untuk pembangunan.
UNSUR-UNSUR ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
• Perumusan kebijakan publik dan
perencanaan pembangunan
• Penyusunan instrumen (supporting
system) secara efektif, antara lain:
kepemimpinan, koordinasi, pengawasan,
dan fungsi administrator sebagai unsur
pembaharu, organisasi, kepegawaian,
keuangan, partisipasi masyarakat, dan
sumber-sumber.
PRODUK ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
(Gerald Caiden, 1986)

• Produk dan Orientasi Baru Administrasi


Pembangunan, adalah: Pelayanan Publik
dan Reformasi Administrasi
IMPLIKASI PARADIGMA
PEMBANGUNAN TERHADAP
PERKEMBANGAN ILMU
ADMINISTRASI PUBLIK DAN
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
IMPLIKASI MODEL/TEORI PEMBANGUNAN
TERHADAP ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
KRITERIA ADM. MODEL MODEL MODEL
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN I PEMBANGUNAN II PEMBANGUNAN
III
Landasan Teori Birokrasi Klasik, • Human Relations • Human Realtions
Prinsip Manajemen • Kelembagaan • Kelembagaan
• Adm. Negara • Adm. Negara
Baru Baru
Orientasi Tujuan •Efesien • Pemerataan • Human Dignity
•Efektivitas • Partisipasi • Personal and
•Produktivitas Bawahan Organizational
Development
• Partisipasi
• Empowerment
Ciri-Ciri Birokrat •Entrepreneur •Service Provider •Sbg Fasilitator
•Agen Tunggal •Equitable •Hidup, Bekerja
Administrator Belajar bersama
rakyat
Struktur dan • Sentralisasi • Desentralisasi • Desentralisasi
Proses • Top Down • Bottom-Up • Transactive
• Otoriter • Delegasi • Demokrasi
• Birokrasi Tinggi • Debirokratisasi • Debirokrasi
• Regulasi Penuh • Deregulasi • Deregulasi
• Devolusi • Otonom

Jangkauan • Nasional • Regional • Lokal/Individual


•Internasional • Antar Regional • Antar Strata
Sosial

Anggapan • Tidak Mampu • Kurang Mampu • Penuh Potensi


terhadap • Economic Man • Perlu Basic • Self Help
Masyarakat dan • Homogen Needs • Variasi Lokal
Lingkungan • Relatif Homogen

Modal Utama Kapital Kemampuan Kreativitas dan


Administratif dan Komitmen Individu
Anggaran dan Organisasi
Lokal/ LSM
PERGESERAN PARADIGMA MASALAH DAN ISU
PEMBANGUNAN DI INDONESIA
MASALAH DAN ISU < MASALAH DAN ISU >
ABAD21 ABAD 21
Kemiskinan dan Korupsi
Pengangguran
Keadilan Sosial Terorisme dan
Separatisme
Pemerataan Peredaran Narkoba
Pembangunan dan Pemalsuan Obat
(Terlarang)
PERGESERAN PERADIGMA PEMBANGUNAN
ABAD 21

DEMOKRATIS PRAGMATIS
(FILSAFATI)

EKONOMIS
IDEOLOGIS (BISNIS)

PLURALISTIK
REALISTIK
(RELATIF)
SENTRALISTIK DESENTRALISTIK

TOPDOWN BOTTOMUP

STATELESS PEOPLE POWER


KESADARAN KESADARAN
KOLEKTIF INDIVIDU
GOVERNMENT
(PEMERINTAH, GOVERNANCE
TUJUAN, (KEPEMERINTAHAN,
STRUKTURAL, PROSES,
PASIF) FUNGSIONAL, AKTIF)
PERSPEKTIF STUDI ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN :
berkembang karena adanya kebutuhan
di negara-negara yang sedang
membangun untuk mengembangkan
lembaga-lembaga dan pranata-pranata
sosial, politik dan ekonominya, agar
pembangunan dapat berhasil secara
efektif dan efesien
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN :
adalah bidang studi yang mempelajari
sistem administrasi negara di negara
yang sedang membangun serta upaya
untuk meningkatkan kemampuannya
DARI SUDUT PRAKTEK:
Administrasi pembangunan merangkum
dua kegiatan besar dalam satu
pengertian, yakni administrasi dan
pembangunan.
DUA PENGERTIAN ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
• Yaitu : ADMINISTRASI BAGI PEMBANGUNAN DAN
PEMBANGUNAN ADMINISTRASI
• Administrasi bagi Pembangunan, digunakan
dalam pendekatan manajemen. Oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa masalah administrasi bagi
pembangunan adalah masalah manajemen
pembangunan
• Sedangkan Pembangunan Administrasi digunakan
dalam pendekatan organisasi atau kelembagaan
ADMINISTRASI
BAGI
PEMBANGUNAN
(MANAJEMEN
PEMBANGUNAN)
DAN
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN (ORGANISASI/
SEBAGAI KONSEP KELEMBAGAAN)
DAN TEORI SEBAGAI PRAKTEK
MENGAPA PENDEKATAN MANAJEMEN
DIPERLUKAN ?
• Sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi
(efektif dan efesien)
• Manajemen mampu mengatur dan menjaga
keseimbangan keanekaragaman tujuan,
kepentingan, dan kegiatan yang saling
bertentangan
• Manajemen mampu memberikan pedoman
berpikir dan bertindak (science and art)
FUNGSI MANAJEMEN PEMBANGUNAN
• Yakni POSDCoRB untuk perencanaan,
pengorganisasian, staffing, pengerahan
(mobilisasi) sumberdaya, koordinasi
(pengarahan, menggerakkan) partisipasi
langsung oleh pemerintah, pelaporan (monev,
pengawasan), dan penganggaran (budgeting)
• Pendekatan terhadap fungsi-fungsi tersebut
dilengkapi dengan peran informasi yang amat
penting sebagai instrumen atau perangkat
bagi manajemen
BIDANG PROFESI/KEAHLIAN
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

Development Administration

Administration of development Development of administration

Development Program & Project Adm inistrative Institution


Planning Im plementation Reform Building
PROFESI ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN (NON-ADMINISTRATIF)

1. Kegiatan (riset) identifikasi kebutuhan


masyarakat yang dirasakan untuk
membangun (felt needs)
2. Pengambilan dan pembuatan keputusan
(politik)
3. Pembuatan dasar hukum (legal bases)
atau agenda akademis untuk dasar
tindakan-tindakan yang akan diambil
PROFESI PEMBANGUNAN
ADMINISTRASI
• Ahli dalam perumusan rencana
pembangunan
• Ahli dalam pembuatan (proposal) rincian
program kerja dan proyek (RAB)
• Ahli dalam implementasi kegiatan proyek
dan program-program pembangunan
• Ahli dalam penilaian hasil-hasil
pembangunan (monitoring dan evaluasi)
PROFESI PERENCANAAN (PEMBANGUNAN)
1. Perencanaan adalah pemikiran rasional
berdasarkan fakta-fakta dan atau perkiraan
yang mendekat (estimate) sebagai persiapan
untuk melaksanakan tindakan-tindakan
kemudian (Abdulrachman, 1973).
2. Perencanaan adalah keseluruhan proses
pemikiran dan penetuan secara matang dari
hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang
akan dating dalam rangka pencapaian yang
telah ditentukan (Siagian, 1994).
3. Perencanaan adalah pemilihan dan
menghubungkan fakta-fakta, membuat
serta menggunakan asumsi-asumsi yang
berkaitan dengan masa datang dengan
menggambarkan dan merumuskan
kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini
dan diperlukan untuk mencapai suatu hasil
tertentu (G. Terry, 1975).
4. Perencanaan adalah proses dasar yang
kita gunakan untuk memilih tujuan-tujuan
dan menguraikan bagaimana cara
pencapainnya (Stoner and Wankel, 1986
dalam Kusmiadi, 1995).
5. Perencanaan adalah pemilihan alternatif
atau pengalokasian berbagai sumberdaya
yang tersedia. (Soekartawi, 2000),
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DAN
PEMBANGUNAN ADMINISTRASI

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

• MODEL PERENCANAAN
• MODEL PERENCANAAN
HUMAN ACTION
MECHANISTIC • MODEL PERENCANAAN
• MODEL PERENCANAAN
BOTTOM UP
BLUE PRINT/ TOP DOWN • PARTISIPASI OTONOM/
• PARTISIPASI MOBILISASI
MANDIRI

MODEL PERENCANAAN
PARTISIPATIF Vs
PERENCANAAN STRATEGIS (SWOT)
IMPLIKASI PENDEKATAN PERENCANAAN
• NEO-CLASSICAL ECONOMICS
• STRUCTURAL-FUNCTIONALISM
TOP-DOWN (teknokratik)
APPROACH • NORMATIVE
• RATIONAL COMPREHENSIVE
• THE THIRD WAY / “PANCASILA”
• INSTITUTIONAL ECONOMY
PROPORTIONAL • MIXED SCANNING  STRATEGIC PLANNING
APPROACH • AREA MANAGEMENT (?)

• NEO-MARXISM ECONOMICS
• PARTICIPATORY
BOTTOM-UP • PRAGMATISM
• INCREMENTALISM
APPROACH • ACTION PLANNING
PROSES PERENCANAAN
1. Proses Politik : Pemilihan langsung dipandang sebagai proses
perencanaan karena menghasilkan rencana pembangunan dalam
bentuk Visi, Misi, dan Program yang ditawarkan Presiden/ Kepala
Daerah terpilih selama kampanye.
2. Proses Teknokratik : Perencanaan yang dilakukan oleh perencana
profesional, atau oleh lembaga/unit organisasi yang secara fungsional
melakukan perencanaan
3. Proses Partisipatif : Perencanaan yang melibatkan para pemangku
kepentingan pembangunan (stake holders)  Antara lain melalui
pelaksanaan Musrenbang
4. Proses Bottom-Up dan Top-Down : Perencanaan yang aliran
prosesnya dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas dalam hirarki
pemerintahan
PROFESI IMPLEMENTASI PROYEK DAN
PROGRAM (PEMBANGUNAN)
PROFESI REFORMASI ADMINISTRASI

• Perubahan perencanaan yang disengaja dan berhati-


hati (deliberate) dalam birokrasi publik
• Sama dengan inovasi
• Improvisasi dalam pelayanan publik yang efesien dan
efektif untuk mencapai output dan outcome proses
reform sebagai produk organisasi administrasi
• Diperlukan untuk mengatasi ketidakpastian dan
mempercepat perubahan yang berlangsung dalam
lingkungan organisasi
• Hakekat reformasi administrasi adalah merupakan
usaha yang berorientasi pada pencapaian tujuan (MBO
= Management By Obyective)
TIGA ASPEK PENTING REFORMASI
ADMINISTRASI (Merilee S.Grindle, 1997)

1. Human Resources Development (membangun


sumberdaya manusia)
2. Organizational Strengthening (memperkuat
organisasi)
3. Institutional Reform (berkaitan dengan perbaikan
visi, misi, kelembagaan melalui perencanaan
jangka pendek, jangka menengah , dan jangka
panjang dengan mempertimbangkan situasi dan
kondisi lingkungannya (ekologi/ enveronment
administrasi)
EMPAT TUJUAN REFORMASI
ADMINISTRASI

1. Melakukan perubahan inovatif terhadap


kebijakan dan program-program
pelaksanaan
2. Meningkatkan akuntabilitas administrasi
3. Meningkatkan kualitas personal
(Sumberdaya Aparatur/ Manusia)
4. Melakukan antisipasi terhadap
kemungkinan kritik dan keluhan dari publik
atau pihak luar
TIGA KATEGORI REFORMASI
ADMINISTRASI

1. Menyempurnakan tatanan (manajemen)


2. Menyempurnakan metode (cara)
3. Menyempurnakan unjuk kerja
(performance)
PERSPEKTIF REFORMASI ADMINISTRASI
(Gerald E. Caiden, 1999)

• Secara umum, mengidentifikasi berbagai


usaha untuk meningkatkan efesiensi dan
efektifitas organisasi
• Secara khusus, mengidentifikasi berbagai
perubahan organisasi sebagai langkah
penyempurnaan administrasi publik, atau
dalam rangka mengobati penyakit (patologi)
administrasi, misal: masalah SOP, KKN, Spoil
system Vs Meryt system, pelayanan prima,
dikotomi politik-administrasi, dsb
ARAH PEMBAHARUAN/REFORMASI
ADMINISTRASI

Perubahan sikap birokrasi yang cukup mendasar


sifatnya. Didalamnya terkandung berbagai unsur :
Pertama, birokrasi harus dapat membangun partisipasi
rakyat.
Kedua, birokrasi hendaknya tidak cenderung berorientasi
kepada yang kuat, tetapi harus lebih kepada yang lemah dan
kurang berdaya.
Ketiga, peran birokrasi harus bergeser dari mengendalikan
menjadi mengarahkan, dan dari memberi menjadi
memberdayakan.
Keempat, mengembangkan keterbukaan dan
kebertanggungjawaban.
PERSYARATAN PEMBAHARUAN
ADMINISTRASI

1. Adanya semangat yang tidak mudah patah.


Semangat dan tekad diperlukan untuk mengatasi
inersia birokrasi dan tantangan yang datang
(terutama) dari kalangan mereka sendiri yang
merasa dirugikan karena perubahan.
2. Pembaharuan harus dilakukan secara sistematis
dan terarah, didukung oleh political will yang kuat,
konsisten, dan konsekuen. Tidak selalu harus
segera menghasilkan perubahan besar, tetapi
dapat secara bertahap, namun konsisten.
ASPEK REFORMASI ADM.PUBLIK
(Preventif dan Kuratif)

• Perubahan struktural
• Perubahan fungsional
• Perubahan kultural (bukan budaya malu,
tapi budaya merasa berdosa,budaya
kerja)
• Perubahan psikologi/etos kerja (sikap,
perilaku, dan motivasi kerja)
PROFESI INSTITUTION BUILDING
• Dalam rangka capacity building
Lanjut ....
MODEL-MODEL
ADMINISTRASI
PEMBANGUNAN
MODEL
• Tiruan (replikasi) dari realita (dunia empiris)
• Gambaran yang dirancang untuk mewakili kenyataan
(realita)
• Tiruan dari gejala yang akan diteliti
• Model menggambarakan hubungan (korelasi) antar
variabel, sifat atau komponen dari fenomena pengamatan
• Model bukanlah teori, tetapi taksonomi yang merinci
komponen-komponen penting secara cermat, walaupun
model mampu melahirkan teori
• Tujuan pembuatan model adalah mempermudah pemikiran
secara logis dan sistematis
• Model dapat dibuat secara sederhana atau rumit, tetapi
tujuan utamanya adalah ingin membantu berpikir secara
rasional
MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS MODELS
(MDGs)

• MDG.1 = Poverty (Kemiskinan)


• MDG.2 = Education (Pendidikan)
• MDG.3 = Gender Equality (Persamaan Gender)
• MDG.4 = Child Mortality ( Kematian Bayi)
• MDG.5 = Maternal Health (Kesehatan Ibu)
• MDG.6 = Combating HIV/AIDS
(Penanggulangan HIV/AIDS)
• MDG.7 = Environmental Sustainability
(pembangunan lingkungan berkelanjutan)
• MDG.8 = Global Partnership (KemitraanGlobal)
MODEL ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
DI NEGARA DUNIA KE III (9)

1. Model Pertumbuhan (Growth Model)


2. Model Bola Salju/lokomotif (Trickle Down
Model)
3. Model Kebutuhan Dasar (Basic Need Model)
4. Model Pemerataan (Distribution Model)
5. Model Kesejahteraan (Welfare Model)
6. Model Kualitas Hidup (Quality of Life Model) -
 PQLI (Physical Quality of Life Index), dan,
SQOL (Social Quality of Life)
7. Model Partisipatif (Participative Model)
8. Model Pembangunan berpusat pada Manusia
(People Centre Development Model) –
Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)
9. Model Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development Model)
INDIKATOR PQLI

• Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate)


• Harapan hidup (Expectation of Life)
• Melek Huruf (Literacy)
INDIKATOR SQOL

INTERNAL :
• Kemampuan mandiri
• Harga diri (esteem need)
• Kesanggupan mengatasi masalah
• Tanggungjawab sosial
EKSTERNAL :
• Iklim lingkungan yang kondusif
• Aspek spiritual keagamaan
HUMAN DEVELOPMENT INDEX
(HDI)

• Tingkat Kesehatan (Harapan Hidup)


• Tingkat Pendidikan (Melek Huruf)
• Tingkat Pendapatan Masyarakat (Income
Percapita)
*) RUDIMENTALISME = Bersifat Elementer, Belum sempurna
WELFARE PROVISION = Persyaratan /Ketentuan Kesejahteraan
MODEL KESEJAHTERAAN
(WELFARE PARADIGM)
• KELEBIHAN: 1) Lebih menekankan pemerataan
pembangunan di bidang ekonomi, kesehatan,
pendidikan dan kesejahteraan sosial. 2) Komunikasi
berperan sebagai suatu rangkaian dalam membentuk
sebuah ideologi melalui proses dialektika. 3) Orientasi
komunikasinya lebih kepada proses oriented yang
bersifat interaktif, tapi belum partisipatif
• KELEMAHAN : 1. Pelaksanaanya cenderung bersifat
sentralistik. 2. Masih banyak rakyat yang tergantung
dengan investasi asing dan proyek-proyek pembangunan
(birokrasi pemerintah). 3. Belum sepenuhnya
menjelaskan peranan komunikasi dalam pembangunan.
MODEL PEMBANGUNAN BERPUSAT PADA
MANUSIA
• Paradigma ini memberi peran kepada individu
tidak semata-mata sebagai obyek, melainkan
sebagai pelaku yang menetapkan tujuan,
mengendalikan sumber daya, dan
mengarahkan proses yang mempengaruhi
kehidupannya.
• Pembangunan yang berpusat pada manusia
menghargai dan mempertimbangkan prakarsa
rakyat dan kekhasan masyarakat setempat
(kearifan lokal)
ORIENTASI PEMBANGUNAN BERPUSAT PADA
MANUSIA
• Meningkatkan mutu SDM melalui pelayanan
sosial di bidang: kesehatan, pendidikan,
kesejahteraan, dan Pemberdayaan masyarakat
• Komunikasi di gunakan untuk membentuk
subyek pembangunan
• Menolak interdependensi antara negara maju
dan negara berkembang
• Manusia sebagai objek pembangunan,
sekaligus sebagai subjek pembangunan.
PENDEKATAN BARU MODEL
PEMBANGUNAN
• Negara-negara Dunia Ketiga sekarang ini
merupakan bagian integral dari suatu
sistem internasional yang sedemikian rumit
dan integratif, sehingga strategi-strategi
pembangunan yang paling hebat dan
terencana secara matang sekalipun dapat
dimentahkan begitu saja oleh kekuatan-
kekuatan asing yang keberadaan dan
sepak-terjangnya sama sekali di luar
kendali negara-negara yang bersangkutan
(free riders).
• Maka muncullah pendekatan yang lebih
baru dan radikal yang mencoba
mengkombinasikan faktor-faktor ekonomi
dan institusional ke dalam suatu model
sistem baru mengenai kemajuan dan
keterbelakangan internasional.
• Pendekatan itu selanjutnya disebut
sebagai paradigma ketergantungan
internasional .
MODEL PERENCANAAN PEMBANGUNAN

• TOP DOWN PLANNING


• BOTTOM UP PLANNING
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TOP-DOWN PLANNING MODEL
KELEBIHAN KELEMAHAN

Masyarakat tidak perlu bekerja serta memberi Masyarakat tidak bisa berperan lebih aktif dikarenakan peran
masukan program tersebut sudahdapat berjalan pemerintah yang lebih dominan bila dibanding peran dari
sendiri karena adanya peranpemerintah yang masyarakat itusendiri.
optimal.

Hasil yang dikeluarkan bisa optimal dikarenakan Masyarakat tidak bisa melihat sebarapa jauh suatu program telah
biaya yang dikeluarkan ditanggung oleh dilaksanakan.
pemerintah.

Mengoptimalkan kinerja para pekerja Peran masyarakat hanya sebagai penerima keputusan atau hasil
dipemerintahan dalam merealisasikan suatu dari suatu program tanpa mengetahui jalannya proses
program pembentukan program tersebut dari awal hingga akhir.

Tujuan utama dari program tersebut yang hendaknya akan


dikirimkan kepada masyarakat tidak terwujud dikarenakan
pemerintah pusat tidak begitu memahami hal-hal yang diperlukan
oleh masyarakat.

Masyarakat akan merasa terabaikan karena suara mereka tidak


begitu diperhitungkan dalam proses berjalannya suatu proses.

Masyarakat menjadi kurang kreatif dengan ide-ide mereka


KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BOTTOM-UP PLANNING MODEL
KELEBIHAN KELEMAHAN

Peran masyarakat dapat optimal dalam memberikan masukan atau Pemerintah akan tidak begitu berharga
ide-ide kepada pemerintah dalam menjalakan suatu program. karena perannya tidak begitu besar.

Tujuan yang diinginkan oleh masyarakatakan dapat berjalan sesuai Hasil dari suatu program tersebut belum
dengan keinginan masyarakat karena ide-idenya berasal dari tentu baik karena adanya perbedaan
masyarakat itu sendiri sehingga masayarakat bisa melihat apa yang tingkat pendidikan dan bisa dikatakan
diperlukan dan apa yang diinginkan. cukup rendah bila dibanding para pegawai
pemerintahan.

Pemerintah tidak perlu bekerja secara optimal dikarenakan ada Hubungan masyarakat dengan pemerintah
peran masyarakat lebih banyak. tidak akan berjalan lebih baik karena
adanya selisih paham atau munculnya ide-
ide yang berbeda dan akan menyebabkan
kerancuan bahkan salah faham antara
masyarakat dengan pemerintah
dikarenakan kurang jelasnya masing-masing
tugas dari pemerintah dan juga masyarakat

Masyarakat akan lebih kreatif dalam mengeluarkan ide-ide yang


yang akan digunakan dalam suatu jalannya proses suatu program.
MODEL PERENCANAAN GABUNGAN

• Adalah perencanaan yang disusun berdasarkan


kebutuhan masyarakat dan program yang diinginkan
oleh masyarakat yang merupakan kesepakatan bersama
antara pemerintah dan juga masyarakat sehingga peran
antar satu dan keduanya saling berkaitan.
• Sistem ini dianggap paling baik, karena banyak sekali
kelebihan yang terdapat didalamya antara lain adalah
selain masyarakat mampu berkreasi dalam
mengembangkan ide-ide mereka sehingga mampu
berjalan beriringan bersama dengan pemerintah sesuai
dengan tujuan utama yang diinginkan dalam mencapai
kesuksesan dalam menjalankan suatu program tersebut.
 
MODEL PERENCANAAN GABUNGAN
(MIX PLANNING)
1. Perencanaan dimulai dari penyusunan
rencana menyeluruh, kemudian di
distribusikan ke perencanaan sektoral,
program, proyek, dan kegiatan (forward
planning atau planning from above)
2. Perencanaan kegiatan investasi pemerintah
atau non-pemerintah/ swasta disusun
terlebih dahulu dan diserasikan dengan
kerangka makronya (backward planning from
below)
MODEL PERENCANAAN BERBASIS MASYARAKAT SECARA UNIVERSAL
PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI INDONESIA
(Sumber: Diolah dari Litbang KOMPAS, 2006-2011)

No. ERA KEPEMIMPINAN PROGRAM KERJA


1. PRESIDEN SOEKARNO 1. Pembangunan Alam Semesta
2. Pembangunan Nasional Berencana 8 tahun
2. PRESIDEN SOEHARTO 1. Repelita I – IV melalui Program Sektoral dan Regional
2. Repelita IV – V melalui Program Inpres Desa Tertinggal
3. Program Pembangunan Keluarga Sejahtera
4. Program Kesejahteraan Sosial
5. Tabungan Keluarga Sejahtera
6. Kredit Usaha Keluarga Sejahtera
7. Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA)
8. Kredit Usaha Tani (KUT)

3. PRESIDEN BJ. HABIBIE 1. Jaring Pengaman Sosial (JPS)


2. Program Penaggulangan Kemiskinan dan Perkotaan
3. Program Pembangunan Prasarana Pendukung Desa Tertinggal
4. Program Pengembangan Kecamatan

4. PRESIDEN ABDUL RACHMAN WAHID (GUS DUR) 1. Jaring Pengaman Sosial (JPS)
2. Kredit Ketahanan Pangan
3. Program Penanggulangan Kemiskinan dan Perkotaan

5. PRESIDEN MEGAWATI SOEKARNOPUTRI 1. Pembentukan Komite Penanggulangan Kemiskinan


2. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP)
6. PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDOYONO 1. Pembentukan Tim Koordinasi Penaggulangan Kemiskinan (TKPK)
2. Bantuan Langsung Tunai (BLT)
3. Program Pengembangan Kecamatan
4. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP)
5. Program Nasional-Pemberdayaan Masyarakat (PN-PM) Mandiri
6. Kredit Usaha Rakyat (KUR)
7. Program Rumah Sangat Murah (PRSM)
8. Kendaraan Angkutan Umum Murah (KAUM)
9. Air Bersih untuk Rakyat (ABuR)
10. Listrik Murah (LM)
11. Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN)
12. Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Pinggiran Kota (PPKMPK)
PROGRAM PEMBANGUNAN PRO-RAKYAT
(EKONOMI KERAKYATAN, VISI 2009 – 2025)

• ORIENTASI : Program bidang penanggulangan


kemiskinan dan kesejahteraan rakyat
• CLUSTER PERTAMA (2009): Bantuan
Langsung Tunai (BLT, BLST), Bantuan
Operasional Sekolah (BOS), Jaminan
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Program
Keluarga Harapan (PKH)
• CLUSTER KEDUA: Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) - Mandiri
• CLUSTER KETIGA: Kredit Usaha Rakyat (KUR)
- Kredit UMKM
• CLUSTER KEEMPAT : Program Rumah Sangat
Murah (PRSM), Kendaraan Angkutan Umum
Murah (KAUM), Air Bersih untuk Rakyat (ABuR),
Listrik Murah (LM), Peningkatan Kehidupan
Nelayan (PKN), Program Peningkatan
Kehidupan Masyarakat Pinggiran Kota
(PPKMPK)
TUJUH PRIORITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL INDONESIA (RPJMN, 2015-2019

1. Kedaulatan pangan
2. Kedaulatan energi
3. Kemaritiman
4. Industri/ kawasan industri/Kawasan
Industri Khusus
5. Pariwisata
6. Revolusi mental; dan
7. Pembangunan kawasan perbatasan.

Anda mungkin juga menyukai