SERTIFIKAT DEPOSITO
Sertifikat deposito adalah simpanan pihak lain dalam bentuk
deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindah
tangankan (atas unjuk). Bunga sertifikat deposito dihitung dengan cara
diskonto, yaitu selisih antara nominal deposito dengan jumlah
uang yang disetor.
Sertifikat Deposito
Perbedaan
• Deposito Berjangka hanya dapat dicairkan atas nama pemegang deposito,
sedangkan Sertifikat Deposito dapat dicairkan atas unjuk oleh siapapun.
• Deposito Berjangka tidak dapat diperjualbelikan, sedangkan Sertifikat Deposito
dapat diperjualbelikan.
• Deposito Berjangka tidak dapat dipindahtangankan, sedangkan Sertifikat Deposito
dapat dipindahtangankan.
• Bunga Deposito Berjangka diterima tiap akhir bulan, sedangkan bunga Sertifikat
Deposito diterima dimuka.
• Deposito Berjangka dapat dibuka dalam mata uang asing disamping mata uang
Rupiah, sedangkan Sertifikat Deposito hanya dapat diberikan dalam mata uang
Rupiah.
• Jumlah nominal minimum Deposito Berjangka adalah Rp. 1.000.000,00 sedangkan
jumlah nominal setiap lembar bervariasi sesuai kebijakan bank
Penerbitan sertifikat deposito
D Kas/Rekening…/Giro BI
K RN Sertifikat deposito
K Kewajiban segera – pajak nasabah
Pengakuan beban bunga sertifikat deposito
D Beban bunga
K RN Sertifikat deposito
Proceed = Nominal
( 1+ I ) n
I = bunga, hitung dalam hari, misal 6% berarti 6%/365, n (jangka waktu dihitung dalam hari,
misal 1 bulan = 30/31 hari
• Setelah selesai dari CS, selanjutnya nasabah ke bagian Teller dengan membawa slip setoran
dan uang tunai
• Teller mengecek kebenaran bukti setor dan menghitung jumlahnya, jika seduah sesuai maka
bukti setor di validasi dengan cara memberi stempel dan menyerahkan lembar asli ke
nasabah. Selanjutnya teler melakukan pencatatan ke komputer dengan mengklik Transaksi
tunai, penerimaan, masukkan no transaksi dan jangan lupa untuk menulis nomor transaksi di
bukti setor, pada bagian nomor rekening Teller tidak boleh memasukkan nomor sertifikat
deposito karena bukan kewenangannya, sebaliknya Teller mamasukkan nomer rekening
perantara deposito, jenis transaksi, nominal dan keterangan, kemudian simpan. Pada
pertanyaan apakah akan diprint atau tidak jawab tidak. Selesai.
• Teller membuat nota kredit dengan mendebet kas dan mengkridit Sertifikat Deposito dan
Pajak Penghasilan serta menyerahkannya ke bagian Deposito
• Bagian Deposito akan mencatat transaksi pembukaan Sertifikat Deposito dengan cara
mengklik Sertifikat deposito, klik buka tutup, isi nominal dan sesuai dengan data yang ada,
rekening lawan Perantara Kas lalu simpan. Membuat Bilyet Sertifikat Deposito
• Jika pembukaan rekening Deposito dengan mendebet Giro
• Contoh transaksi pembukaan Deposito
• Anisa pada tanggal 13 April 2019 membuka rekening Sertifikat Deposito dengan
nomonal Rp. 20.000.000,- jangka waktu 1 bulan, bunga 6% secara tunai
• Formulir : Permohonan Pembukaan Rekening, Bukti Setor< Bilyet Sertifikat Deposito
• Bagian yang terlibat : Nasabah, CS, Teller, Deposito
• Proceeed= 20.000.000
(1+ (6%/365))30
= 19.901.621
• Jangka waktu dari tanggal 13 April sampai 13 Mei 2019 = 30 hari,
• Pajak = 20% X (20.000.000 - 19.901.621)= 19.676
• Total dibayar tunai = 19.901.621 + 19.676 = 19.921.297
• Perhitungan Proceed =
• Jurnal Manual
Kas Rp. 19.921.297,-
Rekening Nasabah Deposito Rp. 19.901.621
Hutang Pajak Penghasilan Rp. 19.676
• Jurnal Komputer
• Bagian Teller
Kas Rp. 19.921.297,-
Rekening Perantara Deposito Rp. 19.921.297,-
• Bagian Deposito
Rekening Perantara Kas Rp. 19.921.297,-
Rekening Nasabah Deposito Rp. 19.901.621,-
Hutang Pajak Penghasilan Rp. 19.676,-
• Jika pembukaan dengan mendebet rekening tabungan atau Giro, mekanisme mirip