PENDAHULUAN • Neoplasia endokrin multipel (MEN) merupakan sindrom herediter dari neoplasia endokrin jinak dan ganas, yang ditemukan pada dua atau lebih jaringan hormonal yang berbeda.
• Dua tipe sindrom MEN utama
• MEN1 • MEN2 EPIDEMIOLOGI • INSIDENSI • MEN 1 : 2 sampai 20 per 100.000 penduduk • MEN 2 : 1 sampai 20 per 100.000 penduduk
• Awalnya sering ditemukan pada keturunan eropa
utara >> Eropa selatan dan Timur, Asia, dan yang lebih jarang dari Afrika dan Amerika Selatan KLASIFI KASI ETIOLOGI • MEN 1 : Hilangnya fungsi atau inaktivasi gen supresor tumor • MEN 2 : Bertambahnya fungsi atau aktivasi dari proto-onkogen GAMBARAN KLINIS MEN 1 • TUMOR PARATIROID • ENTEROPANKREATIK • HIPOFISIS
• Umumnya muncul setelah dekade pertama, Sebagian keluhan terjadi pada
dekade ketiga Tumor Paratiroid • Asimtomatik • Osteopenia pada 40% kasus • Pemeriksaan densitas mineral tulang • Paratiroidektomi • Mengangkat 3.5 kelenjar • Mengangkat seluruhnya > reimplantasi satu kelenjar Tumor Enteropankreatik • 40 – 75% dari individu yang mempunyai MEN 1 • Gastrinoma (40% MEN1) • Hipergastrinemia -> peningkatan pengeluaran asam lambung ( sindrom Zollinger-Ellison) • Multisentrik dan potensi menjadi ganas -> 50% sudah metastase • Dapat menyebabkan ulkus peptikum -> terkontrol PPI • Insulinoma (10% MEN 1) • Hipoglikemia • Terlalu kecil untuk CT Scan dan MRI, -> ultrasonogram intraoperatif Tumor Hipofisis • Adenoma hipofisis : prevalensi 18% - 94%, keluhan pada 4% kasus • Spektrum patologis : hyperplasia, adenoma sampai kanker, mikroadenoma (sekresi prolactin) • Sekresi ACTH -> cushing • Growth hormone -> akromegali GAMBARAN KLINIS MEN 2 • KARSINOMA TIROID MEDULER • Terjadi pada 90-100% kasus, didahului hyperplasia sel parafolikuler atau sel C • Umumnya multisentrik • Dengan/tanpa sekresi kalsitonin • Cenderung lebih agresif pada MEN2B • Gejala umumnya muncul sebelum usia 5 tahun • Tumor solid, insidensi metastase kelenjar limfe tinggi GAMBARAN KLINIS MEN 2 • FEOKROMOSITOMA • Insiden 50% baik pada MEN2A maupun MEN2B • Unilateral atau bilateral • Puncak pada dekade keempat atau kelima • PENYAKIT PARATIROID • Ditemukan pada 29-64% penderita MEN2A, jarang pada MEN2B • Hiperplasia paratiroid pada 84% kasus dan adenoma paratiroid pada 16% kasus SKRINING • MEN 1 • Lebih dari 2 tumor • Riwayat Keluarga • Analisis DNA untuk mutasi MEN1 • Kalsium serum tiap tahun, dimulai usia 8 tahun • Gastrin, sekresi asam lambung, sekretin, diperiksa setiap tahun dimulai usia 20 tahun • Glukosa puasa disertai atau tanpa insulin setiap tahun, dimulai usia 5 tahun • Prolaktin dan insulin growth factor-1 (IGF-1) setiap tahun, dimulai usia 5 tahun • Pemeriksaan radiologis, setiap 3 tahun dengan CT scan abdomen untuk mendeteksi karsinoid dan atau tumor enteropankreatik SKRINING • MEN 2 • Pemeriksaan mutasi RET pada pasien dengan resiko MEN 2 merupakan baku emas • Uji stimulasi kalsitonin untuk menemukan kasus baru • Jika salah satu individu menunjukan mutasi RET positif maka semua anggota keluarga diperiksa DIAGNOSIS DAN TERAPI (MEN1) • PENYAKIT PARATIROID • Diagnosis • Kalsium serum ↑, hormon paratiroid ↑ • Radiologi sebelum pembedahan • Terapi • Pembedahan -> paratiroidektomi sub total dengan menyisakan 30-50mg jaringan • Paratiroidektomi total dengan autotransplantasi juga dapat dilakukan DIAGNOSIS DAN TERAPI (MEN1) • GASTRINOMA • Diagnosis • Gastrin basal (umumnya > 200pg/ml) • Sekresi asam lambung tinggi, > 15meq/jam • Somatostatin receptor scintigraphy dengan oktreotid • ultrasonografi endoskopik • CT scan atau MRI • Terapi • PPI, H2 blocker, analog somatostatin • Pankreatektomi distal, • Limfadektomi di sekitar trunkus seliak dan ligamentum hepatik DIAGNOSIS DAN TERAPI (MEN1) • INSULINOMA • Diagnosis • Hipoglikemia < 45 mg/dl • Kadar insulin > 10 mU/ml • Terapi • Pankreatektomi distal, mengambil 85% kelelnjar • Jika hipoglikemia menetap, berikan diazoksida • jika ditemukan metastasis dapat diberikan streptozosin, dakarbazin, atau analog somatostatin DIAGNOSIS DAN TERAPI (MEN2) • KARSINOMA TIROID MEDULER • Diagnosis • Deteksi mutasi RET • Kalsitonin basal atau kalsitonin terstimulasi sekretagogus yang tinggi • Terapi • Tiroidektomi kapsuler • diseksi nodal leher sentral, dan • diseksi nodal leher lateral pada usia dini DIAGNOSIS DAN TERAPI (MEN2) • FEOKROMOSITOMA • Diagnosis • Kadar metanefrin > katekolamin plasma / urin • Epinefrin urin 24 jam yang tinggi • Rasio epinefrin/norepinefrin tinggi • CT atau MRI untuk menentukan lokasi tumor • Terapi • Alfa dan beta adrenegik blocker • Glukokortikoid • adrenalektomi DIAGNOSIS DAN TERAPI (MEN2) • PENYAKIT PARATIROID • Diagnosis • Sering tanpa gejalas • Hiperkalsemia ringan • Terapi • Sering tanpa gejala, pembedahann meningkatkan kejadian hipoparatiroidisme -> lebih dipilih konservatif SIMPULAN • MEN merupakan sindrom herediter dari neoplasia endokrin jinak dan ganas, • Ditemukan pada dua atau lebih jaringan hormonal yang berbeda. • Ada dua tipe sindrom MEN utama, yaitu: MEN1 dan MEN2. • Ditemukan persamaan ciri dari MEN1 dan MEN2. • Prevalensinya relatif kecil, yaitu 0,2 sampai 2 per 100.000 penduduk untuk MEN1 dan 2 sampai 10 per 100.000 penduduk untuk MEN2. • Penyebabnya adalah kelainan genetic yang diturunkan secara autosomal dominan. • Gambaran kliniknya sangat bervariasi tergantung dari manifestasi tumornya. Diagnosis dan terapinya juga tergantung dari manifestasi tumor yang ditemukan. TERIMAKASIH