Anda di halaman 1dari 35

Mata Kuliah:

PROMOSI KESEHATAN
Tkt II/ Smt III

Pengampu: Ratifah, SST. M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
PURWOKERTO
Thn 2022
Pertemuan ke 2
Kamis 28 Juli 2022
Sub Pokok Bahasan:
Area Tindakan Promosi Kesehatan
PENDAHULUAN

Derajat Kesehatan merupakan salah satu


kelompok penting dari Indikator
Indonesia Sehat, atau merupakan
indikator hasil dari suatu proses.
Gambaran ttg Derajat Kesehatan meliputi
indikator:
1. Mortalitas (Kematian)
2. Morbiditas (Kesakitan) dan
3. Status Gizi
Menurut Bloom, Derajat Kesehatan
dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu:
a. Perilaku/ Gaya hidup/ life style
b. Lingkungan (Sosekpolbud)
c. Pelayanan Kesehatan
d. Genetik/Keturunan (Herediter)

Oleh karena itu,


maka upaya Kesehatan hrs ditujukan pada ke 4
faktor tersebut diatas
Upaya Promosi Kesehatan pd hakekatnya
adalah Upaya intervensi yg di tujukan:

Pada faktor Perilaku

Namun pd kenyataannya 3 faktor yg lainnya


(Lingkungan, Pelayanan Kesehatan, Genetik ) jg
perlu dilakukan intervensi yg sama, spt faktor
Perilaku, karena ke 3 faktor tsb juga
berperan/ saling mempengaruhi antara satu
dengan yg lainnya.
Sebagai Ilustrasi:
 Lingkungan baik, fasyankes tersedia dng baik &
perilaku/ sikap masy baik, maka fasyankes tsb
akan dimanfatkan oleh masy dng baik, tetapi
walaupun lingk baik, fasyankes tersedia dng
baik, namun pelilaku masy tdk/ kurang baik,
maka...akan muncul situasi yg tdk kita inginkan
dlm bidang kes, masy tidak kooperatif bahkan
bisa menolak terhdp upaya yang kita lakukan

O/k itu, maka perlu adanya


Pendidikan atau Promosi Kesehatan
Untuk mempengaruhi masy, agar perilaku nya sesuai
dng nilai-nilai kes atau perilaku hidup sehat
Apakah yang dimaksud dengan
Promosi Kesehatan...?

Promosi kesehatan adalah:


“Kombinasi upaya-upaya pendidikan, kebijakan
(politik), peraturan, & organisasi u/ mendukung
kegiatan-kegiatan & kondisi-kondisi hidup yg
menguntungkan kesehatan bagi
individu,kelompok, atau komunitas”.
(Green dan Kreuter, 2005)
Promosi Kesehatan adalah:
Suatu proses memberdayakan atau
memandirikan masyarakat untuk memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya
melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan
kemampuan, serta pengembangan lingkungan
sehat.
Atau dng kata lain: bhw Promosi Kesehatan
adalah upaya memperbaiki status kesehatan
individu dan populasi secara keseluruhan
AREA TINDAKAN
PROMOSI KESEHATAN
I. Membangun Kebijakan Kesehatan Publik
1. Kebijakan Kesehatan :
Merupakan sgl yg mempengaruhi faktor-faktor
dlm sektor kesehatan shg dpt meningkatkan
kualitas kesmasy.

Kebijakan tsb merupakan keputusan yg di buat


dari pihak yg ber.tj dlm bidang kes, o/k nya
perlu melakukan analisis & melaksanakan
program kes khususnya u/ KIA.
2. Empat (4) Tingkatan Kebijakan kesehatan
a. Tingkat Sistemik:
Corak utamanya yaitu membentuk sistem
kesehatan secara keseluruhan

Contohnya:
Dalam peran publik atau swasta, keterlibatan
institusi publik & hubungan kesehatan dng
sektor lainnya (Lintas Sektor).
b. Tingkat Program, adalah:
Memutuskan prioritas u/ layanan kes, program-
program kes yg nyata & cara yg ditempuh
dimana sumberdaya hrs dialokasikan
(operasional kegiatan).
c. Tingkat Organisasi yaitu:
Merujuk pd cara yg ditempuh agar sumber daya
bisa digunakan scr produktif & dpt menyediakan
Yankes yg bermutu tinggi kpd masy.
d. Tingkat Instrumental, adalah:
Tingkatan dlm mengembangkan instrumen yg
baik, spt dlm pengembangan sistem SDM &
sistem informasi (dukungan pelayanan)
3. Penguatan Kebijakan Kesehatan yg Berbasis
Bukti (data) untuk Masalah Prioritas
(KIA, Stunting, Penyakit Kardiovaskuler & Kanker)

 Hingga saat ini, ada 4 masalah kesehatan


prioritas, yaitu: KIA, Stunting, Penyakit
Kardiovaskuler & Kanker) yg msh menjadi
tantangan bagi sistem Kes. baik di Tkt Pusat
maupun di Tkt Kab
Kemenkes melalui berbagai Direktorat terkait,
tlh mengimplementasikan berbagai kebijakan &
Prog.Kes u/ menangani masalah prioritas tsb.
Namun dmk msh diperlukan analisis lbh lanjut
Bgmn agar kebijakan & program kes tsbt lbh dpt
dikembangkan sesuai dng konteks lokal spesifik.
Berawal dari kebutuhan tsb, Pusat Kebijakan
dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK
UGM mengembangkan upaya u/: memperkuat
penyusunan kebijakan & pengambilan keputusan
yg berbasis bukti a/data & salah satu upaya yg
saat ini dilaksanakan adalah:

Dng membangun dialog u/ menganalisis


masalah scr kontekstual, menganalisis
kebijakan yg terkait & mencari pilihan
kebijakan yg sesuai dng konteks.
Upaya tsb diharapkan dpt memfasilitasi
pengembangan kebijakan u/menangani masalah
KIA, stunting, penyakit jantung & kanker, baik
di tingkat Pusat maupun di tingkat Kabupaten

PKMK menginisiasi rangkaian kegiatan


Penguatan Kebijakan Kesehatan yg Berbasis
Bukti u/ Masalah Prioritas, yaitu: KIA,
Stunting, Penyakit Kardiovaskular & Kanker).
Kegiatan dilakukan pd Agustus 2020 hingga
April 2021. Hasil yg diharapkan diantaranya
adalah:
1. Diperoleh hasil analisis masalah prioritas
berdasarkan data yg ditampilkan dalam DaSK,
2. Diperoleh hasil analisis kebijakan yg berkaitan dng
masalah prioritas (KIA, stunting, penyakit jantung
dan kanker) di tingkat Pusat & Kabupaten yg akan
dipresentasikan pd forum nasional JKKI 2020
serta
3. Diperoleh usulan kebijakan yg disusun berdasarkan
hasil analisis pd poin 2 & selama proses dialog
kebijakan.
Terkait permasalahan kesehatan yg ada, mulai dari
angka Stunting yg tinggi, kasus TBC (tertinggi ke 3
di Dunia), hingga defisit Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) yg diselenggarakan BPJS
diselenggarakan  Kesehatan,
Center for Indonesia's Strategic Development
Initiatives (CISDI) merekomendasikan 3
kebijakan nasional kesehatan
nasional   di Th 2020.
 Rekomendasi Pertama: Perbaikan sistem kesehatan
scr menyeluruh.
Kata Ketua Dewan Pembina CISDI, Dian Saminarsih
dlm CISDI Health Outlook 2020 di Jakarta Pusat,
Selasa (17/12/2019). "Kita hrs melihat Kes sbg sebuah
kesisteman, tidak terkotak-kotak, shg ketika
menyelesaikan sebuah masalah kes itu sbg suatu sistem,“
 Rekomendasi Kedua: Penguatan pelayanan
kesehatan primer seperti Puskesmas.

Menurut CISDI: perlu adanya reformasi kesehatan


dengan pelayanan kesehatan primer sebagai titik
utama perubahan.
Kata Diah: "Saya berharap Puskesmas bagi mereka
yg kelahiran 90-an, 2000-an berbeda dng saya yg
lahir 1970-an. Puskesmas yg sekarang, hrs diisi oleh
kepempimpinan yg terbuka, pengobatan yg
berkualitas, obat yg baik.
 Rekomendasi ketiga: Perlunya kerja sama,.

 Pemerintah tak bisa kerja sendiri


Pemerintah Harus Berkolaborasi, baik bersama
Swasta maupun bersama masyarakat

Dengan kolaborasi yang ada, pemerintah dapat


memetakan permasalahan kesehatan yg lalu
Kata Diah: "Tantangan kesehatan tidak dapat selesai
jika pemerintah bergerak sendiri. Pemerintah harus
terbuka dengan pendekatan-pendekatan baru dan
keterlibatan orang lain.
II. MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YG MENDUKUNG
KESEHATAN
Ruang Lingkup Area Promosi Kesehatan
Cakupan dalam Promosi kesehatan dapat dilihat
dari 3 Dimensi

A. Ruang Lingkup berdsrkan Aspek Kesehatan.


Yankesmas mencakup 4 Aspek pokok,yaitu:
l Promotif,
l Preventif,
l Kuratif, dan
l Rehabilitatif
Namun Ahli lain hanya membagi menjadi 2
Aspek saja, yaitu:
1.Aspek Promotif

 Sasarannya adalah: Kelp orang sehat


Kelp ini ber jmlh sekitar 80-85 % dari
populasi, shg pendidikan kes pd kelp ini perlu
mendapatkan perhatian atau dibina scr terus
menerus agar tetap sehat a/ lbh meningkat
lagi derajat kesehatannya.
Hal ini krn derajat kesehatan seseorang
bersifat dinamis shg pembinaannyapun hrs
dilakukan scr terus menerus
2. Aspek Pencegahan & Penyembuhan/
Preventif & Kuratif

Aspek ini mencakup 3 upaya atau kegiatan,


yaitu:
a. Pencegahan Tkt I/ Primary Prevention
 Sasarannya adalah: Kelp masy yg berisiko
tinggi (High Risk), misal:
 Kelp Bumil & Ibu Menyusui.
 Perokok, Obesitas
 Pekerja seks pria & wanita
Tujuannya adalah:
Agar supaya kelp ini tdk jatuh sakit a/
terkena penyakit
b. Pencegahan Tkt II/ Secondary
Prevention
 Sasarannya:
 Para pend peny kronis, spt:
Asma, DM, TBC, Rematik, TD Tinggi
 Tujuannya adalah:
Agar pend pada kelp ini mampu mencegah
peny nya untuk tdk menjadi lbh berat
c. Pencegahan Tkt III/ Tertiary Prevention
b. Sasarannya:
b. Kelp pend yg baru sembuh (Recovery) dari
suatu peny.
 Tujuannya adalah:
Menolong pend agar tdk menjadi cacat atau
mengurangi kecacatan semaksimal mungkin
agar cacatnya dpt diminimalkan
B. Ruang Lingkup berdasarkan
Tatanan/Setting Pelaksanaan Promosi Kes
Ruang Lingkup ini dpt dikelompokkan
menjadi:
1. Promkes Pada Tatanan Kelg (RT),
Kelg/ RT adalah merupakan unit terkecil, o/k
itu u/ mencapai PL masy yg sehat hrs dimulai
dari masing-masing kelg, krn didlm kelg lah mulai
terbentuk PL-PL masy.
Sasaran:
Orang tua (Ayah & Ibu) k/ orang tua terutama
ibu merupakan peletak dasar PL termasuk didlm
nya adalah PL Kes bagi anak-anak mrk
2. Promkes pada tatanan Sekolah
 Sekolah merpkan perpanjangan tangan kelg
u/ Pendidikan kesehatan bagi para
muridnya
 Sekolah/ Guru umummya lbh dipatuhi para
murid-muridnya, kunci Penddk kes di
sekolah adalah guru, oleh sbb itu PL guru
hrs menjadi contoh bagi murid-muridnya
dan hrs dikondisikan melalui pelatihan-
pelatihan kes, seminar, lokakarya, dsb shg
info kes yg baru akan didptkannya.

Lingkungan Sekolah yang sehat: baik lingk


fisik maupun lingk sosial, akan sngt
berpengaruh terhdp PL sehat bagi para
murid-muridnya
3. Promosi Kesehatan di Tempat Kerja:
 Tempat kerja merpkan tempat orang dewasa
memperoleh nafkah u/ kelg nya
 Lingk kerja yg sehat: baik fisik maupun non fisik
akan mendukung kes pekerja a/ karyawannya &
akhirnya akan menghslkan/ produktivitas yg
optimal
 Sebaliknya lingk kerja yg tdk sehat serta rawan
kecelakaan kerja akan menurunkan derajat kes
pekerjanya & akhirnya kurang produktif.

Pimpinan/ manajer di institusi kerja termasuk


perkantoran mrpkan sasaran Promkes shg mrk
peduli terhdp kes pekerjanya & mengembang kan
Unit Pendidikan di tempat kerja
4. Promosi Kesehatan di Tempat Umum
Tempat-tempat umum disini mencakup:
Pasar, Terminal bus, Bandar Udara,Tempat-tempat
pembelanjaan, Tempat-tempat OR, taman-taman
kota dsb

Tempat umum yg sehat:


Kebersihan dan fasilitas yg diperlukan hrs tersedia
sesuai standar kesehatan, misal hrs tersedia:
Toilet, Air bersih, melakukan himbauan
menggunakan pengeras suara ttg kebersihan &
kes serta di lengkapi dng poster & leaflet.
5. Promosi Kesehatan di Fas Kes Umum
Faskes ini mencakup:
 RS, Puskesmas
 Poliklinik & RB
Kadang sangat ironis, dimana ada bbrpa Fasyankes yg tdk
menjaga Kebersihan lingkungannya
Misal: Kotor, bau dan tdk tersedia air bersih, serta tdk
tersedia tempat sampah.

Sasaran pd Promosi ini adalah:


 Pimpinan/ Manajer Fasyankes & mrk ber TJ atas
kondisi Fasyankes yg dipimpinnya.
Para Pimpinan/ manajer diperlukan Advokasi, &
karyawannya diperlukan pelatihan-pelatihan
III. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (EMPORWEMENT)
& PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PERSONAL Yg
BERORIENTASI PD LAYANAN KESEHATAN

1. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat


Pemberdayaan Masyarakat pd prinsipnya adalah:
 Menumbuhkan kemampuan masyarakat dari dalam
diri masyarakat itu sendiri
 Pemberdayaan masyarakat bukan sesuatu yg
ditanamkan dari luar
 Pemberdayaan masyarakat adalah proses
memampukan masyarakat dari,oleh dan untuk
masyarakat itu sendiri berdasarkan kemampuan yg
dimilikinya.
Adapun proses Pemberdayaan Masyarakat ini adalah:
a. Menumbuh kembangkan potensi masyarakat yg ada
b. Mengembangkan gotong royong masyarakat.
c. Menggali kontribusi masyarakat
d. Menjalin kemitraan
e. Desentralisasi
 Memfasilitasi masy dlm kegiatan-kegiatan a/
program-program pemberdayaan dlm hal kes.
 Memotivasi masyarakat u/ bekerjasama dlm
kegiatan-kegiatan yg ada hubungannya dng kes.
Pemberdayaan ini ditujukan langsung kpd masyarakat
sbg sasaran primer/ utama dlm promosi kesehatan
Pemberdayaan ini dpt diwujudkan dng berbagai
kegiatan,spt:
 Penyuluhan kesehatan
 Pengorganisasian & pembangunan masy, mis:
Koperasi, pelatihan ketrampilan (menjahit,
bercocoktanam, pertukangan, peternakan)

Masyarakat memiliki kemampuan u/


memelihara & meningkatkan kesehatan mrk
sendiri (self relince in health)
Bentuk kegiatan ini lbh pd kegiatan penggerakan
masy u/ kes, spt: penggalangan dana sehat,
adanya pos obat desa, adanya gotong royong u/Kes
2.Tujuannya:
Agar masy memiliki kemampuan dlm
memelihara & meningkatkan derajat
kesehatan mrk sendiri
3. Ciri Pemberdayaan Masyarakat
Suatu program a/ kegiatan dpt dikatagorikan ke
dalam Pemberdayaan Masyarakat apabila:
 Kegiatan tsb tumbuh dari bawah & bukan
intruktif
 Dapat memperkuat, meningkatkan atau
mengembangkan potensi masy setempat,
guna mencapai tujuan yg diharapkan
4. Bentuk-bentuk pengembangan potensi
masyarakat tsb al:
 Tokoh atau Pimpinan Masyarakat
 Organisasi masyarakat
 Pendanaan Masyarakat
 Material Masyarakat
 Pengetahuan Masyarakat/ Community
Knowledge
 Teknologi Masyarakat/ Community
Technologi.
Contoh Pemberdayaan Masyarakat

 Pemberdayaan Kelg di bidang gizi


 Pemberdayaan Masy di bid Gizi
 Pemberdayaan Masy yg berhubungan dng
kesehatan Ibu & Anak, Penyakit menular
(TBC), PTM
 Pemberdayaan Petugas
 Adanya subsidi silang
5. Indikator Keberhasilan meliputi:
a. Indikator Input
b. Proses
c. Out Put
d. Dampak, misalnya:

 Penurunan angka kesakitan (Angka TBC dan


Penyakit Jatung serta kejadian Stunting turun)
 Penurunan angka kematian (Terutama AKI)
 Penurunan angka kelahiran (Cakupan KB tinggi)
 Peningkatan status Gizi
 Peningkatan Cakupan Persalinan di Fasyankes
DEMIKIAN,,,
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai